Eka Sulistianingsih
Jurusan Analis Kesehatan, Politeknik Kesehatan Tanjungkarang

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Efektivitas Air Rebusan dan Air Perasan Lengkuas Merah (Alpinia purpurata K.schum) dalam Menghambat Pertumbuhan Trichophyton rubrum Jamur Penyebab Kutu Air (Tinea pedis) Eka Sulistianingsih; Mimi Sugiarti
Jurnal Kesehatan Vol 9, No 3 (2018): Jurnal Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (408.02 KB) | DOI: 10.26630/jk.v9i3.971

Abstract

Tinea pedis is dermatophytosis in the feet, especially between the fingers and soles of the feet. Chronic fungal infections in the form of peeling and skin rupture are the main manifestations, accompanied by pain and itching. Antifungal drugs have limitations, such as a narrow spectrum of antifungals, adverse effects on certain tissues and resistance to certain antifungals. One of the plants that are used for treatment is red-angled Galangal (Alpinia purpurata K.Schum). The research objective was to compare the effectiveness of boiled water and red galangal juice (Alpinia purpurata K.schum) in inhibiting the growth of fungus Trichophyton rubrum which causes water flea (Tinea pedis). The research was experimental with a completely randomized design (CRD) design. The independent variable is red galangal juice (Alpinia purpurata K.schum) and red galangal boiled water (Alpinia purpurata K.schum) with a concentration of 10%, 20%, 30%, 40%, 50%, 60%, 70%, 80 %, 90%, 100% and the dependent variable is the growth of fungus Trichophyton rubrum. Data analysis used the ANOVA test, followed by the BNT test (Smallest Real Difference) and T-test.The results showed that red galangal boiled water (Alpinia purpurata K.schum) did not have the ability to inhibit the growth of Trichophyton rubrum fungi. Red galangal juice (Alpinia purpurata K.schum) has the ability to inhibit the growth of fungi Trichophyton rubrum and the minimum concentration that can inhibit the growth of fungi Trichophyton rubrum is 10% with a mean inhibitory zone of 24.37 mm.
Pelatihan Kewirausahaan Pembuatan Sabun Berbahan Baku Minyak Jelantah Kepada Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Politeknik Kesehatan Rodhiansyah Djayasinga; Iwan Sariyanto; Yusrizal Yusrizal; Eka Sulistianingsih; Mimi Sugiarti; Wimba Widagdho Dinutanayo; Siti Julaiha
Jurnal Pengabdian Kesehatan Beguai Jejama Vol 1, No 2 (2020): Jurnal Pengabdian Kesehatan Beguai Jejama Volume 1 Nomor 2 Agustus 2020
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jpk.v1i2.44

Abstract

Untuk mendorong tumbuhnya jiwa kewirausahaan bagi para mahasiswa dan menciptakan lulusan Politeknik Kesehatan Tanjungkarang (Poltekkes Tanjungkarang) yang mampu menjadi pencipta lapangan kerja (job creator), maka melalui Program Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Tim Dosen  (Pengabmas) Skema Program Pengembangan Kewirausahaan (PPK), maka dipandang perlu diadakan pembinaan atau pelatihan kewirausahaan bagi mahasiswa agar mampu  melaksanakan wirausaha (entrepreneur). Analisis Situasi, Poltekkes Tanjungkarang merupakan pendidikan tinggi vokasi dalam bidang kesehatan dengan mengelola 15 Program Studi terdiri dari 10 Prodi D III ( Keperawatan, Kebidanan, Kesehatan Lingkungan, Analis Kesehatan, Keperawatran Gigi, Farmasi, Teknik Gigi, Gizi) dan 5 Prodi D IV (Keperawatan, Kebidanan, Kesehatan Lingkungan, Analis Kesehatan). Kegiatan Pengabdian Kepada Mayarakat  Skema  Program Pengembangan Kewirausahaan ini adalah sebagai pelaksanaan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi yang akan dilaksanakan kepada Unit Kegiatan Kemahasiswaan Badan Eksekutif Mahasiswa Poltekkes Tanjungkarang. Permasalahan Mitra, UKM BEM Poltekkes belum memiliki  Soft  Skill  dan  Life  Skill kewirausahaan. Solusi yang diberikan oleh Tim Pengabmas Poltekkes Tanjungkarang adalah melakukan Pelatihan kewirausahaan pembuatan sabun menggunakan bahan baku minyak jelantah. Metode pelaksanaan dilakukan sesuai tahapan yaitu koordinasi tim pengabmas dengan mitra yaitu UKM BEM Poltekkes Tanjungkarang, Workshop, praktik, pembuatan produk sabun, Pengurusan perijinan produk, pemasaran produk. Sasaran pelaksanaan pengabmas ditujukan kepada Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Poltekkkes Tanjungkarang. Indikator keberhasilan kegiatan pengabmas ini adalah para mahasiswa yang tergabung dalam UKM memiliki soft skill dan life skill kewirausahaan pembuatan sabun dan publikasi ilmiah pada jurnal ataupun prosiding nasional atau internasional terakreditasi ataupun nonakreditasi.