Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

RENDEMEN KITOSAN LIMBAH CANGKANG KERANG SIMPING (Amusium pleuronectes) DAN KERANG KEPAH (Polymesoda erosa) DARI KENDAL JAWA TENGAH Ariyanti Ariyanti; Eni Masruriati; Arin Widya Nuari; M. Himawan Yoga Syahputra
Jurnal Ilmu Farmasi dan Farmasi Klinik Jurnal Ilmu Farmasi & farmasi Klinik Vol 16 No 1 Juni 2019
Publisher : Universitas Wahid Hasyim Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (272.105 KB) | DOI: 10.31942/jiffk.v16i01.2931

Abstract

ABSTRACTChitosan is the result of the deacetylation process of chitin by removing acetyl groups to obtain polymer compounds and glucosamine. Utilization of chitosan derived from waste of Amusium pleuronectes and Polymesoda erosa has not been maximize. This study aims to determine the highest chitosan yield in Amusium pleuronectes and Polymesoda erosa. The method used in this study was a deacetylation isolation method with five replications. The yield of the yield content was analyzed by univariate and bivariate with spps 19.0 using a ttest. Based on the results of the research on the sample of Amusium pleuronectes and Polymesoda erosa, the highest yield of chitosan at 75% b/v concentration of NaOH was 6,972% b/v for Amusium pleuronectes and 5.972% b/v for Polymesoda erosa. The results showed that NaOH concentrations of 15v, 25, 50, and 75% b/v could affect the chitin change to chitosan against Amusium pleuronectes and Polymesoda erosa.Keywords: Amusium pleuronectes, Polymesoda erosa, deacetylation, chitin, chitosan
EFEKTIFITAS ANTIBAKTERI Staphylococcus aureus EKSTRAK RIMPANG TEMU HITAM A Ariyanti; Eni Masruriati; Nur Sulistianingsih
Jurnal Farmasi Sains dan Praktis Vol 5 No 1 (2019)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31603/pharmacy.v5i1.2616

Abstract

Rimpang temu hitam merupakan tanaman dengan khasiat sebagai antibakteri. Rimpang temu hitam yang berasal dari daerah Kendal perlu dimaksimalkan pemanfaatannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas antibakteri ekstrak rimpang temu hitam dari daerah Kendal terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dan metode difusi sumuran. Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah metode non random, dengan sistem pengambilan sampel rimpang temu hitam di daerah Kendal secara purposive sampling. Konsentrasi ektrak rimpang temu hitam yang diuji adalah 15%b/v, 20%b/v, dan 25%b/v. Hasil uji efektifitas antibakteri dihitung berdasarkan diameter zona bening pada media menggunakan jangka sorong. Hasil penelitian menunjukan bahwa temu hitam dapat menghambat bakteri Staphylococcus aureus. Rata – rata diameter zona bening yang diukur dengan jangka sorong pada konsentrasi 15%b/v yaitu 7,10 mm, konsentrasi 20%b/v yaitu 12,21 mm dan konsentrasi 25%b/v yaitu 15,19 mm. Hasil analisa statistik uji mann whitney didapatkan nilai signifikasiantara masing – masing konsentrasi yaitu 0,000 dimana nilai tersebut < 0,05 maka H0 ditolak, artinya ada perbedaan rata – rata antara konsentrasi tersebut. Hasil analisa statistik uji t-test antara konsentrasi 20%b/v dan konsentrasi 25% b/v didapatkan nilai signifikasi 0,103 dimana nilai tersebut > 0,05, maka H0 diterima, artinya tidak ada perbedaan rata – rata antara konsentrasi tersebut. Hal tersebut menunjukan bahwa konsentrasi efektif yang memiliki efektifitas antibakteri adalah 20% b/v. Kata kunci :Ekstrak rimpang temu hitam, Efektifitas Antibakteri,Staphylococcus aureus
UJI SPRAY LOTION SUNSCREEN BUAH TOMAT (Licopersicon esculentum Mill) Eni Masruriati; Noveta Yeni Lindawati; Dwi Setyowati; Filza Mazaya Nurulita; Ariyanti, Ariyanti
Prosiding Seminar Informasi Kesehatan Nasional 2022 : SIKesNas 2022
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Duta Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (206.183 KB) | DOI: 10.47701/sikenas.vi.1670

Abstract

Tomat (Licopersicon esculentum Mill) mempunyai kandungan senyawa berupa karotenoid yang bernama senyawa likopen. Likopen merupakan salah satu zat pigmen kuning tua sampai merah tua yang termasuk dalam kelompok karotenoid yang bertanggungjawab terhadap warna merah pada buah tomat. Senyawa karotenoid dikenal sebagai senyawa yang mempunyai daya antioksidan tinggi sehingga senyawa ini bisa melawan radikal bebas akibat polusi serta radiasi sinar ultraviolet (UV). Pemanfaatan ekstrak buah tomat dibuat sebagai sunscreen yang dibuat dalam bentuk sediaan spray lotion yang diaplikasikan dengan cara disemprot. Penelitian ini menggunakan metode rancangan eksperimental murni yang bertujuan untuk menghasilkan sediaan spray lotion sunscreen ekstrak buah tomat yang berkualitas. Sediaan  spray lotion sunscreen ektrak buah tomat diformulasikan dalam tiga tingkat konsentrasi (5%, 10% dan 15%). Uji sediaan diamati secara sifat fisik berupa organoleptis, homogenitas, pH, viskositas, daya sebar spray, serta ukuran partikel. Hasil penelitian menunjukkan adanya SPF dengan konsentrasi 5 % sebesar 0,202, konsentrasi 10 % 0,178, dan konsentrasi 15 % sebesar 0,014. Kata kunci : Buah tomat, radikal bebas, spray lotion Tomat (Licopersicon esculentum Mill) mempunyai kandungan senyawa berupa karotenoid yang bernama senyawa likopen. Likopen merupakan salah satu zat pigmen kuning tua sampai merah tua yang termasuk dalam kelompok karotenoid yang bertanggungjawab terhadap warna merah pada buah tomat. Senyawa karotenoid dikenal sebagai senyawa yang mempunyai daya antioksidan tinggi sehingga senyawa ini bisa melawan radikal bebas akibat polusi serta radiasi sinar ultraviolet (UV). Pemanfaatan ekstrak buah tomat dibuat sebagai sunscreen yang dibuat dalam bentuk sediaan spray lotion yang diaplikasikan dengan cara disemprot. Penelitian ini menggunakan metode rancangan eksperimental murni yang bertujuan untuk menghasilkan sediaan spray lotion sunscreen ekstrak buah tomat yang berkualitas. Sediaan  spray lotion sunscreen ektrak buah tomat diformulasikan dalam tiga tingkat konsentrasi (5%, 10% dan 15%). Uji sediaan diamati secara sifat fisik berupa organoleptis, homogenitas, pH, viskositas, daya sebar spray, serta ukuran partikel. Hasil penelitian menunjukkan adanya SPF dengan konsentrasi 5 % sebesar 0,202, konsentrasi 10 % 0,178, dan konsentrasi 15 % sebesar 0,014. Kata kunci : Buah tomat, radikal bebas, spray lotion
STUDI PEMBERIAN TERAPI SUPORTIF ANTIEMETIKA PADA PASIEN KANKER PAYUDARA DI RSUD DR. ADHYATMA, MPH PROVINSI JAWA TENGAH PERIODE 2023 Arlina Safitri; Ria Septiyana; Ferina Damayanti; Eni Masruriati; Sri Suwarni
Indonesian Journal of Health Research Innovation Vol. 1 No. 3 (2024): Indonesian Journal of Health Research Innovation
Publisher : Yayasan Menawan Cerdas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64094/2z4j2m92

Abstract

Kanker payudara adalah penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan sel yang tidak terkendali atau abnormal pada jaringan payudara. Kemoterapi merupakan penanganan paling efektif untuk kanker payudara, namun salah satu efek samping yang umum terjadi adalah mual dan muntah, yang dapat diatasi dengan terapi suportif antiemetika. Terapi suportif mengacu pada penggunaan obat untuk meredakan efek samping kemoterapi, dengan tujuan meningkatkan kualitas hidup pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penggunaan terapi suportif antiemetika pada pasien kanker payudara di RSUD Dr. Adhyatma, MPH, Jawa Tengah. Desain retrospektif digunakan dengan meninjau rekam medis pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 100% pasien adalah perempuan, dengan proporsi tertinggi (41,4%) berusia 50-59 tahun. Semua pasien menerima dipenhidramin, omeprazol, dan ondansetron sebagai terapi suportif antiemetika. Dipenhidramin dan omeprazol diberikan sebagai premedikasi, sementara ondansetron diberikan pada saat premedikasi dan pasca-kemoterapi. Obat kemoterapi yang paling sering diresepkan adalah docetaksel, epirubisin, dan fluorourasil, dengan persentase 27,1% (19 resep).