Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Analisis Penerapan Sarana Penyelamatan Dan Sistem Proteksi Pasif Terhadap Bahaya Kebakaran (Studi Kasus : Gedung Menara Bosowa Makassar) Zyulmiangga Rusman; Andi Were Matario; Mardiana Amir; Aisyah Zakaria
Journal of Applied Civil and Environmental Engineering Vol. 1 No. 1 (2021): April 2021
Publisher : Politeknik Negeri Ujung Pandang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31963/jacee.v1i1.2671

Abstract

Tujuan penelitian untuk mendapatkan nilai penerapan sarana penyelamatan dan sistem proteksi pasif terhadap bahaya kebakaran dan keandalan sistem keselamatan bangunan terhadap bahaya kebakaran di Gedung Menara Bosowa Makassar dengan mengevaluasi penerapan sistem proteksi kebakaran berdasarkan peraturan yang berlaku.Adapun komponen utilitas yang akan dianalisis yaitu kelengkapan tapak, sarana penyelamatan, sistem proteksi aktif dan sistem proteksi pasif. Penelitian ini menggunakan metode analisis deksriptif kuantitatif dan teknik pengumpulan data dengan observasi langsung, telaah dokumen dan waancara.Observasi dilakukan dengan menggunakan checklist yang mengacu pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.26/PRT/M/2008 sedangkan telaah dokumen menggunakan dokumen-dokumen pendukung yang telah ada di Gedung Menara Bosowa dan wawancara dilakukan dengan mengajukan beberapa pertanyaan pada informan kunci dan informan pendukung.Hasil penelitian ini menunjukkan penerapan sarana penyelematan dan sistem proteksi pasif terhadap bahaya kebakaran pada Gedung Menara Bosowa berdasarkan hasil pengukuran skala liket dengan jumlah rata-rata 5.00. Nilai tersebut mengkategorikan penerapan sarana penyelematan dan sistem proteksi pasif terhadap bahaya kebakaran pada Gedung Menara Bosowa dalam kategori sangat sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.26/PRT/M/2008. Sedangkan nilai keandalan sistem keselamatan bangunan terhadap bahaya kebakaran pada Gedung Menara Bosowa berdasarkan Pd-T-11-2005-C untuk 4 komponen yaitu 88.16% dari skala 100%. Nilai tersebut menunjukkan bahwa keandalan sistem keselamatan bangunan pada Gedung Menara Bosowa telah sesuai dengan Pd-T-11-2005-C dan dalam kondisi baik. Peneliti merekomendasikan pihak Gedung Menara Bosowa untuk melengkapi sub komponen sarana penyelamatan, sistem proteksi pasif dan sistem proteksi aktif serta melakukan pemeriksaan, pemeliharaan, pengujian, secara berkala terhadap subkomponen yang telah ada.
Studi Faktor-Faktor Dominan Penerapan Rencana Keselamatan Konstruksi terhadap Keselamatan Konstruksi pada Proyek Gedung di Makassar Sugiarto Badaruddin; Riska Sulistiawati; Ummu Zakiah Hamzah; Basyar Bustan; Aisyah Zakaria
Journal of Applied Civil and Environmental Engineering Vol. 2 No. 1 (2022): April 2022
Publisher : Politeknik Negeri Ujung Pandang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31963/jacee.v2i1.3430

Abstract

Perkembangan dunia industri di Indonesia saat ini semakin pesat, terkhususnya padabidang konstruksi. Namun peningkatan pelaksanaan pekerjaan konstruksi yang adatidak sejalan dengan peningkatan pengelolaan kegiatan konstruksi dalam meminimalisirrisiko kecelakaan konstruksi. Dengan banyaknya frekuensi kecelakaan konstruksi yangterjadi kemudian menjadi awal dibentuknya komitmen rencana aksi demi terciptanyazeroaccidentyang kemudian ditransformasikan menjadi kebijakan regulasi terkaitkeselamatan konstruksi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktorrencana keselamatan konstruksi yang berpengaruh terhadap keselamatan konstruksisertafaktor-faktor dominan penerapan rencana keselamatan konstruksi terhadapkeselamatan konstruksi pada proyek gedung di Makassar. Penelitian ini menggunakanmetode AHP (Analytical Hierarcy Process) dengan bantuan program Expert Choicedalam mengolah angket (kuesioner) oleh para responden. Berdasarkan hasil analisisyang dilakukan diperoleh bahwa dukungan keselamatan konstruksi merupakan variabelyang berpengaruh terhadap keselamatan konstruksi dengan nilai 0.285 atau sebesar 28.5% sedangkan faktor dominan penerapan rencana keselamatan konstruksi yangberpengaruh terhadap keselamatan konstruksi adalah terdapat komitmen pemimpinuntuk melaksanakan SMKK di area kerja, dengan bobot sebesar 0.073 atau 7.3 %.
Metode Menurunkan Tingkat Kebisingan pada Ruas Jl. Urip Sumoharjo di Kota Makassar (Depan Nipah Mall) Andi Maal Latief; Aisyah Zakaria; Sarif Sarif; Alya Ananda Z; Salsabilah Abdullah
Journal of Applied Civil and Environmental Engineering Vol. 3 No. 2 (2023): Oktober
Publisher : Politeknik Negeri Ujung Pandang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31963/jacee.v3i2.4585

Abstract

Kebisingan merupakan polusi suara yang didefinisikan sebagai bunyi yang tidak diinginkan dari usaha atau kegiatan dalam tingkat dan waktu tertentu yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan dan kenyamanan lingkungan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mendapatkan tingkat kebisingan pada ruas Jl. Urip Sumoharjo di Kota Makassar (Depan Nipah Mall), mendapatkan model tingkat kebisingan dan juga bagaimana metode menurunkan tingkat kebisingan. Metode dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik pengumpulan data berdasarkan data primer dan data sekunder. Pengolahan data dengan menggunakan analisis Leq dan analisis data SPSS (Statistical Package For Sosial Science) versi 26. Hasil penelitian yang dilakukan selama dua hari dan berdasarkan hasil analisis menggunakan angka penunjuk, tingkat kebisingan pada hari senin sebesar 85,00 dBA dan pada hari minggu sebesar 84,38 dBA. Model tingkat kebisingan pada Jl. Urip Sumoharjo yang telah didapatkan yaitu Y = 65,162 + 0,003 X1 + 0,009 X2, maka variabel yang berpengaruh terhadap kebisingan adalah X1 (Volume Motor) dan X2 (Volume Mobil). Sehingga Solusi untuk menurunkan tingkat kebisingan berupa penanaman pucuk merah yang dapat menurunkan tingkat kebisingan sebesar 2,7 dBA. Adapun Rencana Anggaran Biaya penanaman tanaman pucuk merah sebesar Rp 397.520.000.Kata Kunci: Kebisingan, Lalu lintas, Sound Level Meter, Leq