Ika Wulan Santi
Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro Kampus Tembalang, Semarang 50275 Telp/Fax. 024-7474698

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

POTENSI RUMPUT LAUT Sargassum duplicatum SEBAGAI SUMBER SENYAWA ANTIFOULING Santi, Ika Wulan; Radjasa, Ocky Karna; Widowati, Ita
977-2407769
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (175.282 KB) | DOI: 10.14710/jmr.v3i3.5999

Abstract

Biofouling di laut menyebabkan kerusakan pada lambung kapal dan merusak infrastruktur kelautan lainnya. Rumput lautgenus Sargassum banyak dilaporkan sebagai alternatif sumber senyawa antifouling alami yang ramah lingkungan. Penelitian ini menggunakan S. duplicatum dari Perairan Teluk Awur Jepara yang diekstrak dengan berbagai pelarut (n-heksana, etil asetat dan metanol) untuk mengetahui potensi ekstrak sebagai antifouling dan golongan senyawanya serta untuk mengidentifikasi jenis bakteri biofilm yang sensitif terhadap ekstrak. Bakteri biofilm diisolasi dari panel kayu dan fiberglass yang dibenamkan dilaut selama 2 minggu. Uji aktivitas antimicrofouling menggunakan metoda disc diffusion, uji fitokimia menggunakan metoda Harborne (1987) dan uji biokimia menggunakan metoda Cowan and Steels (1974) dan Bergey’s (2005). Aktivitas antimicrofouling paling baik ditunjukan oleh ekstrak etil asetat yang dapat menghambat 22 dari 34 bakteri biofilm dengan kisaran zona hambat 0,65 – 3,73 mm. Sedangkan, bakteri yang paling sensitif terhadap ekstrak S. duplicatum adalah bakteri K.10.3.1.4 dan F.10.3.1.2. S. duplicatum mengandung senyawa golongan alkaloid, saponin, quinon, fenolik, steroid, dan flavonoid. Berdasarkan identifikasi bakteri secara biokimia, bakteri K.10.4.1.5 adalah genus Achromobacter, sedangkan kode isolat F.10.3.1.2 adalah genus Flavobacterium cytophaga. Kehadiran satu ataulebih senyawa fitokimia dalam ekstrak diduga bertanggung jawab atas aktivitas antifouling yang terjadi.