Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PERENCANAAN KOMUNIKASI KOMUNITAS ALEUT DALAM LITERASI SEJARAH Mochamad Iqbal
Paradigma POLISTAAT: Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Vol 3 No 1 (2020): Paradigma POLISTAAT: Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pasundan Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/paradigmapolistaat.v3i1.2952

Abstract

Budaya literasi di Indonesia sangat rendah, sehingga perlu peran dari masyarakat untuk menguatkan budaya literasi. Komunitas aleut bergerak dalam memperkenalkan literasi sejarah kepada masyarakat terutama sejarah yang berada di kota Bandung dan sekitarnya. Tujuan dari penelitian ini, untuk mengetahui bagaimana proses perencanaan komunikasi komunitas Aleut dalam literasi sejarah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan pengumpulan datanya melalui Observasi, Wawancara dan Dokumentasi dengan menggunakan model perencanaan komunikasi milik Philip Lesly. Hasil penelitiannya diketahui bahwa perencanaan komunikasi komunitas aleut dengan menganalisis lingkungan eksternalnya berupa tren masyarakat dan ancaman berupa TIK, memiliki kompetensi inti dari pengurus. Kebijakan berlandaskan visi misi yang dituangkan dalam aktifitas atau kegiatan. Perencanaan program pelaksanaan ; dirumuskan dalam musyawarah kerja berupa kelas literasi, ngaleut dan kegiatan literasi lainnya. Menggunakan berbagai media, baik massa maupun media sosial seperti koran, radio, Instagram, twitter, facebook dan website. Kegiatan komunikasi ; melakukan promosi dan diseminasi informasi terkait program yang akan dan telah dilakukan melalui berbagai media yang dimiliki. Komponen Publik diantaranya ; Umpan balik ; inventarisasi secara langsung dari program yang telah dilakukan dan feedback dari hasil unggahan di media sosial. Proses terakhir Evaluasi ; diadakan dalam rapat evaluasi yang tiap beberapa minggu sekali untuk mengevaluasi hasil umpan balik.
ANALISIS KAWASAN KEMUNGKINAN BAHAYA KECELAKAAN DI SEKITAR BANDARA HUSEIN SASTRANEGARA BANDUNG Joseph Partono; Mochamad Iqbal
Management and Entrepreneurship Journal Vol 1 No 2 (2018): Oktober
Publisher : Universitas Nurtanio Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan merupakan kawasan di sekitar bandara yang digunakan untuk menjamin keselamatan penerbangan. Kawasan ini terbagi menjadi beberapa bagian, salah satu diantaranya adalah Kawasan Kemungkinan Bahaya Kecelakaan. Dengan pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan pemukiman yang cenderung naik dari tahun ke tahunnya, bagaimana dengan ketentuan, penerapan dan keadaan saat ini KKOP khususnya Kawasan Kemungkinan Bahaya Kecelakaan karena kawasan ini sangat rawan mengalami bencana/kecelakaan, namun pada kenyataannya kawasan tersebut justru banyak digunakan sebagai pemukiman. untuk mengetahui kondisi secara umum yang terjadi di Kawasan Kemungkinan Bahaya Kecelakaan pada bandara Internasional Husein Sastranegara, maka dilakukan pengecekan berupa pengumpulan data wawancara, observasi dan data/literatur juga analisis data triangulasi atau gabungan yang berfokus pada observasi, mendapatkan hasil ketentuan dan penerapan KKOP pada bandara Internasional Husein Sastranegara, hasil dari penelitian untuk ketentuan KKOP mengikuti Peraturan Menteri 44 Tahun 2005 dan beberapa peraturan PM yang lainnya dan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 yang merupakan regulasinya.  Kata kunci: KKOP, KKBK, Kawasan Keselamatan Penerbangan
Penggunaan Trend Fashion Thrift Sebagai Konsep Diri Pada Remaja di Kota Bandung Faninda Agnesvy; Mochamad Iqbal
Avant Garde Vol 10, No 2 (2022): Avant Garde
Publisher : Fakultas Komunikasi & Desain Kreatif - Universitas Budi Luhur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36080/ag.v10i2.1952

Abstract

Penggunaan fashion thrift di kalangan remaja menjadi fenomena yang sedang populer pada saat ini. Meski begitu, fashion thrift sering kali identik dengan konotasi negatif bila disandingkan dengan pakaian baru. Pandangan tersebut tentu akan mempengaruhi konsep diri seorang remaja yang menggunakan fashion thrift. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsep diri yang terbentuk pada remaja pengguna fashion thrift di kota Bandung. Untuk mengkaji hasil penelitian tersebut, peneliti menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teori interaksi simbolik yang dicetuskan oleh George Herbert Mead & Blumer. Peneliti memfokuskan kajian pada konsep – konsep penting yang terdapat pada teori interaksi simbolik yakni konsep mind (pikiran), self (diri) dan society (masyarakat) sebagai pisau analisis untuk menemukan konsep diri remaja pengguna fashion thrift. Hasil penelitian ditemukan bahwa remaja memandang fashion thrift sebagai alternatif untuk mengeksplorasi penampilannya dengan budget yang minim. Fashion tidak hanya dianggap sebagai kebutuhan saja, melainkan bentuk representasi yang mencerminkan kepribadian diri dan cara untuk meningkatkan eksistensi diri remaja yang kerap kali mementingkan penilaian sosial. Selain itu, dalam pembentukan konsep self atau diri, remaja pengguna fashion thrift tidak merasa rendah diri saat menggunakan fashion thrift. Sehingga, fashion thrift meningkatkan rasa percaya diri remaja yang membentuk konsep diri positif. Disisi lain, pembentukan konsep diri remaja pengguna fashion thrift tersebut dipengaruhi oleh pandangan positif dan negatif dari kerabat, orang tua, hingga media sosial.
Penggunaan Aplikasi Peduli Lindungi Oleh Lansia Ditinjau Dari Teori Difusi Inovasi Chici Herlina Malik; Nadhira Faza Auliya; Mochamad Iqbal
Avant Garde Vol 10, No 2 (2022): Avant Garde
Publisher : Fakultas Komunikasi & Desain Kreatif - Universitas Budi Luhur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36080/ag.v10i2.1921

Abstract

PeduliLindungi adalah aplikasi untuk mengurangi skala infeksi COVID-19 di Indonesia. Aplikasi PeduliLindungi dinilai sebagai pembaharuan inovasi berupa aplikasi yang dapat menjadi media komunikasi satu atap untuk penyampaian informasi umum terkait COVID 19 secara terkendali dan transparan. Namun, ternyata banyak pengguna lansia yang kesulitan menggunakannya. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif, teknik pengumpulan data melalui wawancara dengan pengguna aplikasi usia lanjut. Inti permasalahan disini terkait inovasi pemerintah mengenai penggunaan aplikasi PeduliLindungi, literasi teknologi lansia yang rendah. Peneliti menganalisis implementasi komunikasi aplikasi PeduliLindungi antara warga lanjut usia di Kota Cimahi dalam kaitannya dengan keputusan inovasi dalam lima tahap, yaitu: tahap pengetahuan, tahap persuasi, tahap pengambilan keputusan, tahap implementasi dan tahap konfirmasi. Teori yang digunakan penelitian kali ini merupakan teori difusi inovasi yang menurut Everett M. Rogers adalah penyebaran inovasi dalam arti proses dimana ide dan gagasan baru ditransmisikan ke sistem sosial dan perubahan perilaku terjadi di masyarakat. Hasil yang diperoleh berfokus pada hasil yang dirasakan oleh pengguna yang lanjut usia ketika selama menggunakan aplikasi PeduliLindungi agar dapat menemukan hubungan antara subjek dan objek penelitian. Berdasarkan hasil penelitian wawancara, terdapat 12 informan menunjukkan sikap penolakkan dan 7 informan lainnya menunjukan sikap menerima terhadap adanya aplikasi Peduli Lindungi.
ASSESSING THE POSSIBILITY OF LAND SUBSIDENCE DUE TO GEOTHERMAL PRODUCTION IN SARULLA GEOTHERMAL FIELD USING SENTINEL-1 Mochamad Iqbal; Panggea Ghiyats Sabrian
International Journal of Remote Sensing and Earth Sciences Vol. 20 No. 2 (2023)
Publisher : BRIN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30536/j.ijreses.2023.v20.a3843

Abstract

Sarulla geothermal field is one of the largest geothermal fields in the world which has a 330 MW installed capacity. The field consists of three areas, namely Namora Langit (NIL)-1, NIL-2, and Silangkitang (SIL) which operated from 2017 and 2018. It is situated precisely at the Sarulla graben which is an active tectonic area composed of Quaternary Toba tuff and intermediate lava and extrusive felsic pyroclastic Toru. This study aims to see whether land subsidence may emerge in the Sarulla geothermal field and its environs in addition to determining whether the geothermal activity or anthropogenic is responsible for the deformation. We used the persistent scatterer (PS) interferometry synthetic aperture radar (InSAR) method to calculate the rate of subsidence in the area. 30 ascending images from Sentinel-1 were gathered from 5 January to 18 December 2020 with a separation of 12 days to run the analysis. The results demonstrate that Sarulla is undergoing subsidence occurring at NIL and SIL with a velocity of 0 to -32.9 mm/year. Although negative deformation occurs in the geothermal area, there is no solid evidence indicating geothermal fluid extraction is the cause of subsidence.