Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Potential Toxicity Of Some Plant Metanol Extracts Against Aedes aegepti (L). Larvae Nanda, Ernaldi Eka; Santosa, Entun; Dono, Danar
CROPSAVER - Journal of Plant Protection Vol 1, No 1 (2018)
Publisher : Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Resistance is a decrease in the level of sensitivity of a pest populations that causing a previously effective pesticides becoming ineffective. This case is caused by inappropriate insecticides application, continuous use, only one type of pesticide and usage for long periods of time. There are a lot alternative source of insecticides which is more effective and environmentally friendly. One alternative source of insecticides that can be used for pest control is plants. This study aimed to determine the potential toxicity of methanol extract of N. tabacum, B. asiatica, V. zizanoides, A. indica, and T. vogelli on the mortality and development time of A. aegypti mosquito larvae. The research was conducted at the Laboratory of Pesticides and Environmental Toxicology, Department of Plant Pests and Diseases, Faculty of Agriculture, Padjadjaran University, Jatinangor. The experiment was performed using a Completely Randomized Design (CRD) with 6 treatment and 4 replication. The result showed that methanol extracts of the test material were toxic to the larvae A. aegypti with the highest the lowest toxicity were at the concentration of 0.001% i.e treatment of T. vogelli, N. tabacum, B. asiatica, A. indica, and V. zizanoides with the successive rate of mortality (45%, 65%), (37.5%, 60%), (32.5%, 50%) and (32,5%, 47.5%). Besides being toxic, the methanol extract also influenced development of A. aegypti larvae. The pH levels and the dissolved oxygen content of the tested methanol extract solution at the concentration of 0.005% in each treatment are not much different when compare with controls.
Indeks Keragaman Serangga Hama Pada Tanaman Padi (Oryza sativa L.) Di Lahan Persawahan Padi Dataran Tinggi Desa Sukawening, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung Sianipar, Martua Suhunan; Djaya, Luciana; Santosa, Entun; Soesilohadi, RC Hidayat; Natawigena, W Darajat; Bangun, Mey Priandi
Bioma : Berkala Ilmiah Biologi Vol. 17, No.1, Tahun 2015
Publisher : Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1018.195 KB) | DOI: 10.14710/bioma.17.1.9-15

Abstract

Kemampuan Indonesia dalam memenuhi kebutuhan beras nasional sangat penting. Akan tetapi, usaha pemenuhan kebutuhan beras ini tidak selamanya berjalan dengan lancar karena terganggunya produktivitas padi. Salah satu penyebab turunnya produktivitas padi di Indonesia karena adanya serangan serangga hama. Beberapa kendala yang menyebabkan gagalnya petani dalam mengendalikan serangga hama karena petani masih belum melakukan identifikasi serangga hama dan gejala serangan dengan baik. Penelitian yang dilaksanakan akhir tahun 2012 ini yang berlokasi di Lahan Persawahan Padi Dataran Tinggi Desa Sukawening, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung, Jawa Barat bertujuan meng inventarisasi dan mendapatkan nilai keragaman jenis serangga hama pada tanaman padi. Penangkapan serangga hama yang dilakukan dengan menggunakan perangkap kuning, perangkap jaring dan perangkap cahaya. Hasil penangkapan serangga diidentifikasi di laboratorium. Indeks keragaman serangga dianalisis dengan menggunakan perhitungan Shannon- Weinner. Serangga hama yang dominan diperoleh pada fase vegetative yaitu Scirpophaga incertulas, Thaia oryzivora, dan Orselia oryzae. Serangga hama minor diperoleh yaitu Dicladispa armigera, Leptispa pygmaea, dan Melanitis ledaismene. Serangga hama yang dominan diperoleh pada fase generative yaitu Leptocorisa acuta, Scirpophaga incertulas, dan Thaiaoryzivora. Serangga hama minor diperoleh yaitu Nilaparvata lugens, Sogatella furcifera, dan Cofana spectra. Indeks keragaman serangga hama yang diperoleh pada ketiga lahan percobaan ada diantara sedang hingga tinggi.Pada fase vegetatif indeks keragaman tertinggi sebesar 4,74 pada pengamatan ke 6 dan terendah pada pengamatan ke 1 sebesar 2,22. Pada fase generatif indeks keragaman tertinggi pada pengamatan ke 9 sebesar 4,86 dan terendah pada pengamatan ke 12 sebesar 1,37.   Kata kunci :indeks keragaman, serangga hama, padi, Kabupaten Bandung.