Martua Suhunan Sianipar
Departemen Hama Dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

Published : 12 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Indeks Keragaman Serangga Hama Pada Tanaman Padi (Oryza sativa L.) Di Lahan Persawahan Padi Dataran Tinggi Desa Sukawening, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung Sianipar, Martua Suhunan; Djaya, Luciana; Santosa, Entun; Soesilohadi, RC Hidayat; Natawigena, W Darajat; Bangun, Mey Priandi
Bioma : Berkala Ilmiah Biologi Vol. 17, No.1, Tahun 2015
Publisher : Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1018.195 KB) | DOI: 10.14710/bioma.17.1.9-15

Abstract

Kemampuan Indonesia dalam memenuhi kebutuhan beras nasional sangat penting. Akan tetapi, usaha pemenuhan kebutuhan beras ini tidak selamanya berjalan dengan lancar karena terganggunya produktivitas padi. Salah satu penyebab turunnya produktivitas padi di Indonesia karena adanya serangan serangga hama. Beberapa kendala yang menyebabkan gagalnya petani dalam mengendalikan serangga hama karena petani masih belum melakukan identifikasi serangga hama dan gejala serangan dengan baik. Penelitian yang dilaksanakan akhir tahun 2012 ini yang berlokasi di Lahan Persawahan Padi Dataran Tinggi Desa Sukawening, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung, Jawa Barat bertujuan meng inventarisasi dan mendapatkan nilai keragaman jenis serangga hama pada tanaman padi. Penangkapan serangga hama yang dilakukan dengan menggunakan perangkap kuning, perangkap jaring dan perangkap cahaya. Hasil penangkapan serangga diidentifikasi di laboratorium. Indeks keragaman serangga dianalisis dengan menggunakan perhitungan Shannon- Weinner. Serangga hama yang dominan diperoleh pada fase vegetative yaitu Scirpophaga incertulas, Thaia oryzivora, dan Orselia oryzae. Serangga hama minor diperoleh yaitu Dicladispa armigera, Leptispa pygmaea, dan Melanitis ledaismene. Serangga hama yang dominan diperoleh pada fase generative yaitu Leptocorisa acuta, Scirpophaga incertulas, dan Thaiaoryzivora. Serangga hama minor diperoleh yaitu Nilaparvata lugens, Sogatella furcifera, dan Cofana spectra. Indeks keragaman serangga hama yang diperoleh pada ketiga lahan percobaan ada diantara sedang hingga tinggi.Pada fase vegetatif indeks keragaman tertinggi sebesar 4,74 pada pengamatan ke 6 dan terendah pada pengamatan ke 1 sebesar 2,22. Pada fase generatif indeks keragaman tertinggi pada pengamatan ke 9 sebesar 4,86 dan terendah pada pengamatan ke 12 sebesar 1,37.   Kata kunci :indeks keragaman, serangga hama, padi, Kabupaten Bandung.
Effect of Anredera cordifolia (Ten) Steenis Leaves Ethanol Extract in suppressing Brown PlantHopper (Nilaparvata lugens Stal.) Populations on Rice Plant Martua Suhunan Sianipar; Tarkus Suganda; Azhhar Hadyarrahman
CROPSAVER Vol 3, No 2 (2020)
Publisher : Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/cropsaver.v3i2.29448

Abstract

The Brown Planthopper (Nilaparvata lugens Stal.) is one of the pests that often causes rice crop failure in rice. One way to control N. lugens pests is to use of botanical insecticide. The purpose of this experiment is to study the effect of A. cordifolia leaves ethanol in suppressing N. lugens populations. The experiment used a Randomized Block Design (RDB) with 8 treatments and 4 replications. The A. cordifolia leaves ethanol extract concentration tested in this experiment consisted of 0,5%; 0,75%; 1%; 1,5%; and 2%.  The results of the experiment showed that the ethanol extract of binahong leaves with a concentration of 1%, 1.5% and 2% cause mortality of N. lugens by 52.50%, 56.25%, and 61.25% on the 14th day after application. Based on the results of this experiment, the ethanol extract of A.cordifolia leaves was not effective against N. lugen.
Ketahanan Sistemik Terinduksi pada Tanaman Padi dengan Ekstrak Tumbuhan terhadap Nematoda Bengkak Akar (Meloidogyne graminicola Golden and Birchfiels) Toto Sunarto; Tarkus Suganda; Martua Suhunan Sianipar; Aep Wawan Irawan
Agrikultura Vol 30, No 1 (2019): April, 2019
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (400.37 KB) | DOI: 10.24198/agrikultura.v30i1.22700

Abstract

ABSTRACTInduced systemic resistance in rice plant with plant extract to rice root-knot nematode (Meloidogyne graminicola Golden and Birchfiels)Rice is one of important crop that constantly infected by various pathogens. Root-knot nematodes (Meloidogyne graminicola) can decrease rice productivity in Southeast Asia. These nematodes have been reported in Indonesia. Currently nematode control is focused on biological control, application of organic and inorganic materials, natural nematicide, and induction of resistance. The study was conducted in the greenhouse Department of Plant Pest and Disease, Faculty of Agriculture, Universitas Padjadjaran. The purpose of this study was to obtain an effective type of plant extract as an inducer of rice plant resistance to M. graminicola. The experiment used experimental method with Randomized Block Design consisting of 6 treatments and 4 replications. The treatment consists of application of plant leaf extract: kirinyuh (Chromolaena odorata), beluntas (Plucea indica), water hyacinth (Eichornia crassipes), spinach thorn (Amaranthus spinosus), control (without plant extract), and carbofuran. The experimental results showed that the extract of beluntas (P. indica) and spinach thorn (A. spinosus) can decrease the amount of gall on the roots of rice plants, and can suppress the amount of juvenile II M. graminicola in 100 ml of soil.Keywords: Induced systemic resistance, Meloidogyne graminicola, Plant extract, RiceABSTRAKTanaman padi merupakan tanaman serealia penting di dunia. Patogen tanaman seperti jamur, bakteri, virus, dan nematoda merupakan faktor pembatas pada budidaya tanaman padi. Nematodabengkak akar (Meloidogyne graminicola) dapat menurunkan produktivitas padi di Asia Tenggara, dan nematoda ini telah dilaporkan terdapat di Indonesia. Pengendalian nematoda parasit tanaman sangat sulit, umumnya menggunakan nematisida kimia yang berbahaya bagi manusia dan lingkungan. Saat ini pengendalian nematoda difokuskan pada pengendalian secara biologi, aplikasi bahan organik dan inorganik, nematisida alami, dan induksi resistensi. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran, Jatinangor. Tujuan penelitian adalah untuk memperoleh jenis ekstrak tumbuhan yang efektif sebagai bahan penginduksi ketahanan tanaman padi terhadap M. graminicola. Penelitian menggunakan metode percobaan dengan Rancangan Acak Kelompok terdiri dari 6 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan terdiri dari kontrol (tanpa ekstrak tumbuhan), aplikasi ekstrak daun tumbuhan kirinyuh, beluntas, eceng gondok, bayam duri, dan karbofuran. fek ekstrak tumbuhan sebagai bahan penginduksi tanaman diuji terhadap jumlah gall pada akar, jumlah juvenile tingkat kedua (J2) M. graminicola dalam tanah, berat basah bagian atas tanaman, berat basah akar, dan tinggi tanaman padi. Hasil percobaan menunjukkan bahwa aplikasi ekstrak daun tanaman bayam duri dan beluntas dengan metode seed treatment (perendaman benih padi) dan soil drench (penyiraman pada tanah sekitar tanaman padi) dapat menurunkan jumlah gall pada akar padi dan tanaman padi resisten terhadap M. graminicola. Ekstrak daun bayam duri dan beluntas dapat menekan jumlah J2 M. graminicola dalam tanah dan meningkatkan berat basah akar dan tinggi tanaman padi.Kata Kunci: Ekstrak tumbuhan, Ketahanan sistemik terinduksi, Meloidogyne graminicola, Padi
Populasi Hama Wereng Batang Coklat (Nilaparvata Lugens Stal.) Dan Keragaman Serangga Predatornya Pada Padi Sawah Lahan Dataran Tinggi Di Desa Panyocokan, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung Martua Suhunan Sianipar; Luciana Djaya; Entun Santosa; RC Hidayat Soesilohadi; Wahyu Daradjat Natawigena; Mochamad Ardiansyah
Agrikultura Vol 26, No 2 (2015): Agustus, 2015
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (416.706 KB) | DOI: 10.24198/agrikultura.v26i2.8469

Abstract

ABSTRACTPopulation of Brown Plant Hopper (Nilaparvata lugens Stal.) and the Diversity of Its Natural Enemyin Highland Paddy Rice Field in the Village of Panyocokan, Ciwidey District, Bandung RegencyBrown lanthopper/BPH (Nilaparvata lugens Stal.) is a main pest of rice in the field. This researchwas aimed to study the population of BPH and the diversity of its natural enemy in highland paddyrice field. The survey was conducted in three paddy plots (15 m x 20 m) located in the village ofPanyocokan, Ciwidey District, Bandung Regency, West Java. The experiment was conducted in thegreenhouse of the Department of Plant Pests and Diseases, Faculty of Agriculture, UniversitasPadjadjaran. The samples of insects were collected systematically using yellow trap and net trap,and visually observed in each rice cluster. The number of BPH were recorded and accumulatedeach week. Fecundity, life cycle, and sex ratio of the new generation of BPH were observed in 3replications by using 1 pair of WBC on each replication. The result showed that the population ofBPH in the highland was below 10, which means that BPH population was still below theeconomic threshold and control threshold. Temperature, humidity, and rainfall did notsignificantly affect the BPH population. This was indicated by the regression analysis of eachtemperature (Y = 0.557-8.167x; R2 = 0.039; P = 0.465), humidity (Y = -0.077+ 9.112x; R2 = 0.045; P =0.428), and rainfall (Y = -0.118 + 3.412x; R2 = 0.136; P = 0.159). Natural enemy diversity indextended to fluctuate widely from low to moderate. In the temperature range from 21.1°C to 34.8°C,BPH could produce 127-207 new generation during its lifetime. BPH needed an average of 37.66days to produce a new generation. The ratio of male to female was 1.06 : 1.Keywords: population, brown planthopper, diversity, predator, highland paddy rice field, Ciwidey,BandungABSTRAKHama wereng batang cklat/WBC (Nilaparvata lugens Stal.) merupakan hama utama tanaman padi.Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari populasi WBC dan keragaman musuh alaminya padatanaman padi sawah di dataran tinggi. Penelitian dilakukan dengan metode survei dan eksperimen.Survei dilakukan pada 3 petak lahan percobaan berukuran 15 mx 20 m bertempat di DesaPanyocokan, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung dan eksperimen dilakukan di rumah kacaDepartemen Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran. Metodepengambilan sampel dilakukan secara diagonal sistematis. Populasi WBC ditentukan denganmenggunakan perangkap kuning dan perangkap jaring dan dengan pengamatan langsung padarumpun padi. Eksperimen dilakukan dengan meletakkan sepasang WBC dalam wadah, lalu diamatikeperidian, siklus hidup, dan sex ratio keturunannya. WBC yang tertangkap dihitung jumlahnyadan diakumulasikan setiap minggunya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepadatan populasi dilahan survey di bawah 10 ekor/rumpun yang artinya populasi WBC masih di bawah ambangekonomi atau ambang kendali. Suhu, kelembaban, dan curah hujan tidak memberikan pengaruhyang signifikan terhadap populasi WBC. Hal tersebut ditunjukkan dengan analisis regresi masingmasingpada suhu (Y= 0,557 – 8,167x; R2 = 0,039; P= 0,465), kelembaban (Y = -0,077 + 9,112x; R2 =0,045; P = 0,428), dan curah hujan (Y = -0,118 + 3,412x; R2 = 0,136; P = 0,159). Indeks keragamanmusuh alami cenderung mengalami fluktuasi dari rendah sampai sedang. Pada kisaran suhu 21,1oC–34,8oC, hasil pengamatan keperidian menunjukkan WBC dapat menghasilkan 127-207 individubaru selama masa hidupnya. Pada pengamatan siklus hidup, WBC memerlukan rata-rata 37,66 harisampai menghasilkan generasi baru. Pengamatan sex ratio menunjukkan perbandingan (jantan :betina) 1,06 :1.Kata kunci: populasi, wereng batang coklat, keragaman, predator, sawah, dataran tinggi, Ciwidey,Bandung
Komposisi Komunitas Serangga Aphidophaga dan Coccidophaga pada Agroekosistem Kacang Panjang (Vigna sinensis l.) di Kabupaten Garut Lindung Tri Puspasari; Martua Suhunan Sianipar; Sri Hartati
Agrikultura Vol 27, No 1 (2016): April, 2016
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (346.077 KB) | DOI: 10.24198/agrikultura.v27i1.8474

Abstract

ABSTRACTComposition of Aphidophaga and Coccidophaga Insect Communities on Long Bean Agroecosystem (Vigna sismensis L.) at Garut RegencyThe research about Aphidophaga and Coccidophaga insect composition comunity on long beans (Vigna sinensis L.) agroecosystems was done in the month of April to November 2011 in Haruman Village, Leles District, Garut Regency. Research was conducted in the form of surveys which were done by collecting insects directly and using various traps ie yellow traps board, fitfall traps, and nets swinging. The dominant insect pest that found was Aphis craccivora which causing percentage of damage to the plants ranging from 20% to 90%. Types of aphidophaga and coccidophaga found were belong to the Order of Coleoptera : Family Coccinellidae Menochilus sexmaculatus, Micraspis sp., Harmonia sp., Verania lineata, Curinus coeruleus, Scymnus sp., Coccinella transversalis); the Order of Diptera : Family Syrphidae namely Ischiodon scutellaris; Neuroptera: Family Hemerobiidae; the Order of Diptera : Family Cecidomyiidae Aphidoletes aphidimyza; and there was also Carabidae beetles of the Order Coleoptera with species diversity index wasl relatively low. The highest abundance of predators of coccidophaga and aphidophaga group was dominated by Ischiodon scutellaris and Menochilus sexmaculatus.Key words: Diversity, Abundance, Dominant species, Insect pestsABSTRAKPenelitian mengenai komposisi komunitas serangga aphidophaga dan coccidophaga pada Agroekosistem kacang panjang (Vigna sinensis (L.) telah dilaksanakan pada Bulan April–November 2011 di Desa Haruman Kecamatan Leles Kabupaten Garut. Penelitian dilakukan menggunakan metode survei dengan mengoleksi serangga secara langsung, dan menggunakan berbagai perangkap antara lain perangkap papan kuning, fitfall trap, dan jaring ayun. Serangga hama dominan yang ditemukan adalah Aphis craccivora dengan persentase serangan berkisar 20% - 90%. Jenis aphidophaga dan coccidophaga lain yang ditemukan yaitu dari Ordo Coleoptera : Famili Coccinellidae: Menochilus sexmaculatus, Micraspis sp., Harmonia sp., Verania lineata, Curinus coeruleus, Scymnus sp., Coccinella transversalis; Ordo Diptera : Famili Syrphidae yaitu Ischiodon scutellaris; Neuroptera : Famili Hemerobiidae; Ordo Diptera : Famili Cecidomyiidae Aphidoletes aphidimyza; serta terdapat pula kumbang Carabidae dari Ordo Coleoptera dengan indeks keragaman spesies yang masih tergolong rendah. Kelimpahan tertinggi predator dari kelompok aphidophaga dan coccidophaga didominasi oleh spesies Ischiodon scutellaris dan Menochilus sexmaculatus.Kata kunci : Keragaman, Kelimpahan, Spesies dominan, Serangga hama
Fluktuasi Populasi dan Keragaman Musuh Alami Hama Wereng Batang Coklat (Nilaparvata lugens Stal.) pada Lahan Padi Sawah di Wilayah Universitas Wiralodra, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat Martua Suhunan Sianipar
Agrikultura Vol 29, No 2 (2018): Agustus, 2018
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (405.029 KB) | DOI: 10.24198/agrikultura.v29i2.19250

Abstract

ABSTRACTPopulation fluctuation and natural enemy diversity of brown planthopper (Nilaparvata lugens Stal.) in the rice lowlands of Wiralodra University Area, Indramayu Regency, West JavaBrown Planthopper/BPH (Nilaparvata lugens Stal.) is a main pest of paddy. The purpose of this research was to study the population fluctuation and natural enemy diversity of BPH in rice plants. The research was carried out with a survey method conducted on three experimental lands located in the lowlands of Wiralodra University, Singaraja Village, Indramayu District, Indramayu Regency, West Java and in the greenhouse of the Department of Plant Pests and Diseases, Faculty of Agriculture, Universitas Padjadjaran from June to August 2015. The samples were collected by systematically diagonal sampling method using yellow stiky trap and manually or visual counting. The result showed that the BPH population fluctuations were below BPH economic threshold the results of correlation analysis showed that temperature, humidity and rainfall did not have a significant influence on the abundance of the BPH population. This is indicated by the results of regression analysis of temperature (Y = - 49.9 + 1.71 X1; R2 = 0.055; P/Sign = 0.484), humidity (Y = - 41.829 + 0.598 X2; R2 = 0.457; P/Sign = 0.016), and rainfall (Y = 2.845 + 0.512 X3; R2 = 0.217; P/Sign = 0.127), respectively. The relationship between temperature/T, humidity/RH and rainfall/CH on WBC (Y = - 94.2 + 3.00 T + 0.002 RH + 0.804 CH; R2 = 0.581; P/ ign = 0.062) had a significance level > 0.05. The natural enemy insect diversity index was in the medium category (1.63).Keywords: BPH, Abiotic factor, Natural Enemy, Lowland riceABSTRAKWereng Batang Cokat/WBC (Nilaparvata lugens Stal.) merupakan hama utama tanaman padi. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari fluktuasi populasi serta keragaman musuh alami WBC pada tanaman padi. Penelitian ini dilakukan dengan metode survei yang dilakukan pada tiga lahan percobaan yang bertempat dataran rendah di wilayah Universitas Wiralodra, Desa Singaraja, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat dan di rumah kaca Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran pada bulan Juni sampai Agustus 2015. Metode pengambilan sampel dilakukan secara diagonal menggunakan perangkap kuning berperekat (yellow stiky trap) serta secara manual (visual counting). Hasil penelitian menunjukkan fluktuasi populasi WBC berada di bawah ambang ekonomi WBC dan hasil analisa korelasi menunjukkan suhu, kelembaban dan curah hujan tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kelimpahan populasi WBC. Hal ini ditunjukkan dengan hasil analisis regresi masing-masing pada suhu (Y = - 49.9 + 1.71 X1; R2 = 0,055; P/Sign = 0,484), kelembaban (Y= - 41.829 + 0.598 X2; R2 = 0,457; P/Sign = 0,016) dan curah hujan (Y = 2.845 + 0.512 X3; R2 = 0,217; P/Sign = 0,127). Adapun hubungan antara Suhu/T, Kelembaban/RH dan Curah Hujan/CH terhadap WBC (Y = - 94.2 + 3.00 T + 0.002 RH + 0.804 CH; R2 = 0.581; P/Sign = 0.062) memiliki tingkat signifikansi > 0,05. Indeks keragaman serangga musuh alami WBC termasuk kategori sedang (1,63).Kata Kunci: WBC, Fakor Abiotik, Musuh alami, Lahan sawah
Kemampuan Bacillus subtilis dan Trichoderma harzianum dalam Campuran Serat Karbon dan Silika Nano untuk Meningkatkan Ketahanan Tanaman Padi Terhadap Penyakit Blas (Pyricularia oryzae) Hersanti Wartono; Nurul Safitri; Luciana Djaya; Martua Suhunan Sianipar
Agrikultura Vol 31, No 3 (2020): Desember, 2020
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/agrikultura.v31i3.29483

Abstract

Penyakit blas yang disebabkan Pyricularia oryzae merupakan salah satu penyakit penting pada tanaman padi di Indonesia.  Pengendalian yang dapat digunakan untuk mengendalikan penyakit blas ialah menggunakan agens biokontrol. Dalam penelitian ini bakteri Bacillus subtilis dan jamur Trichoderma harzianum diformulasikan dengan bahan pembawa berupa serat karbon dan diperkaya dengan unsur hara mikro berupa silika dalam ukuran nano. Penelitian ini dilakukan untuk menguji kemampuan B. subtilis dan T. harzianum yang diaplikasikan secara tunggal maupun kombinasi, dengan dan tanpa campuran serat karbon dan silika nano, dalam meningkatkan ketahanan tanaman padi terhadap penyakit blas. Pengujian pada tanaman padi dilakukan dengan merendam benih dan akar semai padi dalam delapan perlakuan formulasi. Percobaan disusun menggunakan rancangan acak kelompok. Hasil percobaan menunjukkan bahwa aplikasi B. subtilis dan T. harzianum, baik secara tunggal maupun kombinasi, mampu meningkatkan ketahanan tanaman padi terhadap penyakit blas dengan penghambatan penyakit berkisar antara 15,64% - 21,59%. Selain itu, aplikasi tunggal maupun kombinasi B. subtilis dan T. harzianum yang diformulasikan dengan serat karbon dan silika nano mampu meningkatkan ketahanan tanaman padi terhadap penyakit blas, dengan penghambatan penyakit berkisar antara 18,75% - 25,12%.
FLUKTUASI POPULASI HAMA WERENG BATANG COKLAT (Nilaparvata lugens Stal.) DAN SPESIES MUSUH ALAMINYA DI DATARAN MENENGAH KECAMATAN LELES KABUPATEN GARUT Martua Suhunan Sianipar; Rika Meliansyah; Alghif Aruni Nur Rukman
BIOTIKA Jurnal Ilmiah Biologi Vol 14, No 1 (2016): BIOTIKA JUNI 2016
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/bjib.v14i1.14412

Abstract

Wereng Batang Cokat (Nilaparvata lugens Stal.) merupakan hama utama tanaman padi.Penelitian ini bertujuan mempelajari ǃuktuasi populasi WBC dan spesies musuh alaminya pada tanaman padi di dataran menengah. Penelitian ini dilakukan dengan metode survei. Survei dilakukan pada tiga lahan percobaan yang bertempat di Kecamatan Leles Kabupaten Garut dan di rumah kaca Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran. Metode pengambilan sampel dilakukan secara diagonal menggunakan perangkap kuning serta manual atau visual counting. Hasil penelitian menunjukkan suhu, kelembaban dan curah hujan tidak memberikan pengaruh yang signiƶkan terhadap ǃuktuasi populasi WBC. Hal ini ditunjukan dengan hasil analisis regresi masing-masing pada suhu (Y= -2,559 + 66,470 x ; R2=0,054 ; P = 0,519), kelembaban (Y= -1,378 + 105,347x ; R2=0,332 ; P = 0,081) dan curah hujan (Y= 0,175 + 4,803x ; R2=0,248 ; P = 0,143). Indeks keragaman musuh alami dari rendah sampai sedang.
Fluktuasi Populasi Serangga Wereng Batang Coklat (Nilaparvata lugens) Pada Lahan Sawah Di Kabupaten Kerawang Jawa Barat Martua Suhunan Sianipar
Agrologia Vol 7, No 2 (2018): Agrologia: Jurnal Ilmu Budidaya Tanaman
Publisher : Faculty of Agriculture, Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/a.v7i2.767

Abstract

Brown Planthopper (Nilaparvata lugens Stal.) is a main pest of paddy. The purpose of this research is to study the population of Brown Planthopper and the natural enemy. The method of this research using survey. Survey was conducted in three experimental plots at JatisariSubdistrict, Karawang District, West Javaand in the greenhouse of the Department of Plant Pests and Deseases, Faculty of Agriculture,  Universitas Padjadjaran. The sample were collected by systematically diagonal using yellow stiky trap and manually or visual counting. The result showed population fluctuation BPH below the economy line where is temperature, humidity and rainfall did not significantly effect to the BPH population. It was indicated by the regression analysis of each temperature Y= (- 24.225 + 1.008 X1 ; R2 =0,020; P/Sign = 0.660),  Humidity  (Y=- 32.337 + 0.424 X2; R2  = 0,124; P/ Sign  = 0.261) and Rainfall (Y=1.707 + 0.090 X3 ; R2  = 0.050; P/ Sign = 0.487). There is a relation between temperature, humidity and rainfall to BPH (Y = - 123 + 2.685 T + 0.649 RH - 0.14 CH; R2 = 0.236; P/ Sign = 0.516) dit not significantly because as the value of significance (P = Sign)  > 0.05.8. The diversity index was moderate 1.88
Populasi Hama Wereng Batang Coklat (Nilaparvata lugens Stal.), Keragaman Musuh Alami Predator Serta Parasitoidnya Pada Lahan Sawah Di Dataran Rendah Kabupaten Indramayu Martua Suhunan Sianipar; Andang Purnama; Entun Santosa; R.C. Hidayat Soesilohadi; Wahyu Daradjat Natawigena; Nenet Susniahti; Akbar Primasongko
Agrologia Vol 6, No 1 (2017)
Publisher : Faculty of Agriculture, Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/a.v6i1.245

Abstract

Population of brown plant hopper (Nilaparvata lugens Stal) is one of the major rice pest that is threatening rice production in Indramayu. Integrated pest management is needed to control the population of brown plant hopper (BPH). To construct effective strategy of Integrated Pest Management, a survey to obtain information about the population of BPH and the diversity of its natural enemies predator and parasitoid is required. The result of the survey showed that fluctuation of BPH population was evidence. BPH occurs from the 1st week of observation and the population was rising until the 5th week of observation and hence the population declined until the 12th week of observation. This population decline was caused by BPH’s live cycle followed the growth phase of rice plant. Correlation between climate factors and fluctuation of BPH population was not significant. Based on Shanon-Wiener diversity index analysis, the diversity of natural predators of BPH was medium with the value of H’ of 1,83 due to  uniform field condition