Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

The Effect of Talent Management and Innovation Digital Capability on Employee Performance Ahmad Zaelani Adnan; Eeng Ahman; Disman Disman; Tjutju Yuniarsih; Ramayani Yusuf
Budapest International Research and Critics Institute-Journal (BIRCI-Journal) Vol 5, No 2 (2022): Budapest International Research and Critics Institute May
Publisher : Budapest International Research and Critics University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33258/birci.v5i2.4677

Abstract

The readiness of HR in welcoming industry 4.0 is a very important thing to pay attention to. Pertamina itself is now trying hard to support vendors who have technology, inventories or industries to synergize with educational institutions to assist the government in preparing human resources that are able to compete in welcoming industry 4.0. The purpose of this study is to examine the effect of talent management and digital innovation capabilities on employee performance. The sample of this research is 150 employees of PT Pertamina RU-VI Balongan. This research design uses quantitative research with data analysis using a structural equation model (Structural Equation Modeling). Based on the results of the analysis, the structural equations model equations are Y = 0.44X1 + 0.60X2, these coefficients indicate that there is an influence of talent management and digital innovation capabilities on employee performance with a determinant coefficient (R2whichmeans 55% of management variables. talent and digital innovation capabilities can explain the performance of employees at PT Pertamina RU-VI Balongan. While the remaining 35% is influenced by other variables outside of this research variable.
PENGARUH BUDAYA JAWA DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENUJU GOOD CORPORATE GOVERNANCE Ahmad Zaelani Adnan
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : CV. Ridwan Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (72.617 KB)

Abstract

Internalisasi budaya adalah suatu proses penanaman nilai atau budaya menjadi bagian diri atau orang yang bersangkutan, Jika sosialisasi lebih ke samping (horizontal) dan lebih kuantitatif maka internalisasi lebih bersifat vertikal dan kualitatif. Penanaman nilai internalisasi dapat di terapkan dengan berbagai didaktik-metodik, pendidikan dan pengajaran, seperti doktrinisasi, brain washing dan lain sebagainya. Budaya kuat mempunyai dampak yang lebih besar pada perilaku karyawan dan harus diinternalisasikan kepada para anggota sehingga dapat diwujudkan dalam pola perilaku sehari-hari. Karyawan harus tahu bahwa dalam perusahaan mempunyai budaya organisasi Dan semua orang yag menjadi bagiannya harus menghayati budaya organisasi tersebut. Proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh para pimpinan perusahaan yang terpengauh oleh budaya jawa mempunyai pertimbangan dari nilai rukun dan hormat. Nilai rukun: tujuannya adalah untuk mempertahankan masyarakat yang harmonis, selaras, tentram dan tenang tanpa perselisihan. Untuk itu semua individu diharapkan untuk berlaku rukun agar tidak menimbulkan ketegangan dalam masyarakat. Nilai Hormat, didasarkan pada pendapat bahwa semua hubungan dalam masyarakat harus teratur secara hirarkis dan setiap orang dalam berbicara dan berperilaku di kehidupan sehari-hari harus selalu mengimplementasikan sikap hormat terhadap orang lain sesuai dengan derajat dan kedudukannya Kata Kunci: Budaya Jawa, BudayaOrganisasi, Pengambilan Keputusan
PENGARUH KUALITAS PRODUK TERHADAP PEMBELIAN ULANG PRODUK PADA FACTORY OUTLET SLEEPEDIA PT.SAMUDERA INDUSTRI (HILON) KABUPATEN BANDUNG Ahmad Zaelani Adnan; Yulinar Fauziah; Ramayani Yusuf
EKBIS (Ekonomi & Bisnis) Vol 8 No 2 (2020)
Publisher : POLITEKNIK PIKSI GANESHA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (273.815 KB)

Abstract

The purpose of this research is to know the influence quality of product toward repurchasing product on Factory Outlet Sleepedia PT.Samudera industry (HILON) Kabupaten Bandung. This research uses a quantitative method, while the population and sample used in this research are numbers of customers Factory Outlet Sleepedia. In determined of sample is taken according of technic non probability sampling, it is method incidental sampling which founded by Slovin method in this research, researchers determined 100 respondens. According the result of data processing, quality of product is influence toward repurchasing product with correlation value between quality of product and repurchasing product . Based on the interpretation guidance table, the value indicates a strong correlation level. Rsquare as about 0,493 or 49,3% including high category. While 50,7% influenced by other dimensions not studied in this research. The problem is many product which the factory made, be sold in base product not in ready use product. The effort has been doing for producen it has to improve the design and variety of another product.
Description Of Occupational Health Program at PT. Barata Indonesia Cilegon Endrixs Endrianto; Ahmad Zaelani Adnan; sodikin sodikin
Jurnal Migasian Vol 7 No 1 (2023): Jurnal Migasian
Publisher : LPPM Institut Teknologi Petroleum Balongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36601/jm.v7i1.225

Abstract

Kesehatan Kerja.merupakan bagian utama dari segi. kesehatan yang difokuskan pada lingkup kegiatan pada peningkatan kualitas hidup tenaga kerja. melalui aplikasi upaya kesehatan. Tujuan pengamatan kali ini yaitu untuk mempelajari program kesehatan kerja di PT. Barata Indonesia Cilegon, mengetahui prosedur program kesehatan, dan mengetahui implementasi program kesehatan kerja di PT. Barata Indonesia Cilegon. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, yang dimana metode ini berusaha mendeskripsikan, menguraikan implementasi kesehatan kerja sesuai dengan kondisi yang ada. Sehingga menghasilkan komitmen dan kebijakan yang terdapat pada perusahaan. Penelitian ini menghasilan yaitu program kesehatan kerja yang telah dilaksanakan oleh PT. Barata yaitu seperti memberi extra fooding, fasilitas kesehatan, kebersihan kantin, kegiatan olahraga yang di lakukan bersama seperti senam dan badminton, MCU (MedicalCheck Up) kepada setiap karyawan nya, pencegahan HIV/AIDS. Penulis dapat menyimpulkan hasil penelitiannya, bahwa PT. Barata sudah berhasil menerapkan kesehatan pekerja, sudah melaksanakan program serta prosedur kesehatan dan imlementasi PT. Barata juga sudah menerapkan program Kesehatan. kerja sesuai dengan peraturan pemerintah. Republik.Indonesia  No.88 tahun 2019 terkait kesehatan kerja
Pemberdayaan Kelompok Disabilitas Tunarungu dalam Menjalankan Bisnis Inklusif dan Meningkatkan Pendapatan (Studi Kasus: Program Perintis, Kelurahan Lemahmekar, Indramayu) Cahyo Purnomo, Andromedo; Mohamad Zulkifli; Ahmad Zaelani Adnan; Roy Wijaya Kusuma
Jurnal Ekonomi Manajemen Sistem Informasi Vol. 6 No. 1 (2024): Jurnal Ekonomi Manajemen Sistem Informasi (September-Oktober 2024)
Publisher : Dinasti Review

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38035/jemsi.v6i1.3001

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi Program Perintis (Pemberdayaan Inklusi Teman Istimewa) secara umum dan mengetahui sejauh mana dampak sosial maupun ekonomi yang ditimbulkan dari program Perintis. Tulisan ini menggunakan metode penelitian studi deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data penelitian ini menggunakan teknik observasi, wawancara dan dukungan data sekunder mencakup dokumentasi program maupun data sekunder resmi dari pemerintah. Hasil penelitian menemukan bahwa Program Perintis menjadi wadah untuk beberapa disabilitas tuna rungu dalam mengembangkan potensi yang ada melalui kegiatan seperti, pengelolaan lingkungan melalui workshop inklusif dan bisnis kedai kopi dengan barista tuna rungu. Kegiatan-kegiatan dalam Kelompok Teman Istimewa ini berdampak pada meningkatnya kemampuan bersosialisasi para disabilitas tuna rungu. Sehingga, mereka mampu membuka diri untuk berhubungan dengan masyarakat. Selain itu, terdapat workshop inklusif yang menjadi wadah untuk menyalurkan kreatifitas mereka dalam mengolah bahan daur ulang sampah plastik menjadi berbagai produk seperti plakat, furniture, hiasan dinding, dsb. Sehingga, dari kegiatan-kegiatan tersebut kelompok Teman Istimewa mampu meningkatkan pendapatan mereka.
The Role of Creative Work Environment Mediation and Gender Moderation in the Influence of Charismatic Leadership and Innovation Culture on Public Organization Performance Ahmad Zaelani Adnan
Jurnal Aplikasi Manajemen Vol. 23 No. 3 (2025)
Publisher : Universitas Brawijaya, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/

Abstract

Bureaucratic transformation in the public sector requires inspirational leadership, an innovative organizational culture, and a work environment that supports creativity to respond to digitalization challenges and increase public expectations. This study aims to analyze the influence of charismatic leadership and innovation culture on public organization performance by including a creative work environment as a mediating variable and gender as a moderating variable. The study uses a quantitative approach with a descriptive-verificative design, involving 200 civil servants (PNS) in the Regional Apparatus Organization (OPD) of Indramayu Regency, selected through purposive sampling. Data were collected through an online questionnaire and analyzed using Structural Equation Modelling–Partial Least Squares (PLS-SEM) with SmartPLS 4. The results show that an innovation culture significantly positively affects organizational performance. In contrast, charismatic leadership has a significant but negative effect, indicating that the dominance of a leader figure can suppress employee initiative if not balanced with participation. A creative work environment proved to be a partial mediator that strengthened the contribution of innovation culture to performance and channeled the influence of charismatic leadership in a more constructive manner. In addition, gender played a moderating role with different directions: female employees tended to be more responsive to a supportive charismatic leadership style and a collaborative innovation culture. In contrast, male employees prioritized clarity of structure and rules. These findings emphasize the importance of inclusive and gender-sensitive leadership strategies, strengthening a targeted culture of innovation, and creating a sustainable, creative work environment to improve the performance of local bureaucracies in the era of reform and digitalization.