Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Research Report - Engineering Science

Kinerja Katalis Gula dalam Pembuatan Biodiesel dari Minyak Goreng Bekas Herry Santoso; Yunita Yunus; Theresia May Anggraini
Research Report - Engineering Science Vol. 2 (2011)
Publisher : Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (509.673 KB)

Abstract

Katalis yang paling umum digunakan dalam pembuatan biodiesel adalah katalis basa. Namun katalis basa baik yang homogen maupun heterogen dapat menyebabkan timbulnya reaksi samping penyabunan bila digunakan pada bahan baku yang memiliki kandungan asam lemak bebas tinggi seperti minyak goreng bekas. Untuk mengatasi hal ini, pembuatan biodiesel dapat dilakukan dengan menggunakan katalis asam. Akan tetapi, penggunaan katalis asam homogen dapat menimbulkan masalah korosi, sedangkan penggunaan katalis asam heterogen cenderung sangat mahal. Dari literatur ditemukan bahwa gula yang tersedia melimpah dengan harga relatif murah, dapat diolah menggunakan proses pirolisis dan sulfonasi menghasilkan katalis asam heterogen, yang dapat digunakan dalam pembuatan biodiesel. Dalam penelitian ini akan dilakukan pembuatan katalis asam heterogen berbahan dasar gula untuk kemudian dipelajari karakteristik fisik dan kimianya serta kinerjanya dalam pembuatan biodiesel dari minyak goreng bekas. Dari hasil pengujian katalis ditemukan bahwa dimensi katalis yang dihasilkan mencapai skala mikrometer dengan kandungan sulfonat diperkirakan lebih dari 8%. Dari uji coba pembuatan biodiesel dari minyak goreng bekas menggunakan katalis tersebut diperoleh rentang densitas biodiesel sebesar 0,890 – 0,906 g/mL; rentang viskositas sebesar 8,996 – 9,162 mm2/s; serta rentang rendemen sebesar 65 – 93%.
Pembuatan Biodiesel Menggunakan Katalis Basa Heterogen Berbahan Dasar Kulit Telur Herry Santoso; Ivan Kristianto; Aris Setyadi
Research Report - Engineering Science Vol. 1 (2013)
Publisher : Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (898.43 KB)

Abstract

Katalis yang paling umum digunakan dalam pembuatan biodoesel adalah katalis basa homogen seperti NaOH dan KOH karena memiliki kemampuan katalisator yang lebih tinggi dibandingkan dengan katalis lainnya. Akan tetapi, penggunaan katalis ini memiliki kelemahan yaitu sulit dipisahkan dari campuran reaksi sehingga tidak dapat digunakan kembali dan pada akhirnya akan ikut terbuang sebagai limbah yang dapat mencemarkan lingkungan. Untuk mengatasi hal ini, pembuatan biodiesel dapat dilakukan dengan menggunakan katalis basa heterogen seperti CaO. Katalis CaO dapat dibuat melalui proses kalsinasi CaCO3. Salah satu sumber CaCO3 yang mudah diperoleh disekitar kita adalah kulit telur.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan proses pembuatan biodiesel dengan menggunakan katalis basa heterogen berbahan dasar kulit telur. Secara khusus, hal ini meliputi: (1) mempelajari cara pembuatan katalis basa heterogen menggunakan bahan dasar kulit telur, (2) melakukan uji karakterisasi untuk mengetahui sifat fisik dan kimia katalis basa heterogen yang dihasilkan, (3) mempelajari dan mengoptimasi proses pembuatan biodiesel menggunakan katalis yang dihasilkan.Dalam penelitian ini katalis CaO dibuat dengan melakukan kalsinasi terhadap kulit telur yang telah dibersihkan dan dihaluskan pada temperatur 1000oC selama 2 jam. Katalis kulit telur yang dihasilkan memiliki kandungan CaO 98.52%-b, luas permukaan katalis 62,04 m2/g, total volume pori 0,1596 cc/g, dan radius pori rata-rata 51,44 Å. Katalis kulit telur ini kemudian dipakai dalam pembuatan biodiesel dengan bahan baku minyak goreng dan metanol. Didapatkan bahwa kondisi operasi optimum untuk pembuatan biodiesel adalah pada rasio molar metanol terhadap minyak goreng 9:1, jumlah katalis 3%-b terhadap minyak goreng, dan waktu reaksi 2 jam, dengan perolehan rendemen biodiesel di atas 90%.
EKSTRAKSI ANTIOKSIDAN DAN SENYAWA AKTIF DARI BUAH KIWI (Actinidia deliciosa) H. Maria Inggrid; Herry Santoso
Research Report - Engineering Science Vol. 2 (2014)
Publisher : Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1433.827 KB)

Abstract

Antioksidan adalah senyawa organik yang dapat meredam radikal bebas dalam tubuh manusia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa ekstrak tanaman memilikisenyawa antioksidan fenolik, flavonoid yang lebih efektif dan lebih aman dari pada antioksidan sintetis, seperti butylated hydroxytoluene. Buah kiwi memiliki kadar antioksidan dan nilai gizi yang tinggi, kaya akan vitamin C, sehingga berpotensi untuk dikembangkan dan dimanfaatkan sebagai produk pangan, pengawet makanan alami, suplemen makanan, kosmetik dan obat-obatan. Antioksidan pada buah kiwi diketahui memiliki kemampuan sebagai anti inflamasi, mencegah kanker dan hepatitis.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengekstraksi antioksidan dan komponen bioaktif pada buah kiwi dengan pelarut etanol, mempelajari kondisi ekstraksi optimum yang dapat menghasilkan aktivitas antioksidan tertinggi, serta menganalisis kandungan komponen aktif pada ekstrak buah kiwi. Metode yang digunakan adalah ekstraksi padat cair dengan perbandingan umpan pelarut (F:S) 1:10, 1:15, 1:20 pada temperatur ekstraksi 30oC, 40oC dan 50oC. Hasil analisis dapat disimpulan bahwa rendemen tertinggi adalah 86,8% diperoleh pada rasio massa umpan pelarut 1:20 dan temperatur 50oC, aktivitas antioksidan tertinggi dalam IC50 terhadap DPPH sebesar 7,2 mg/L pada F:S 1:10 dan temperatur 40oC. Kadar flavonoid tertinggi adalah 147,7 mg/100g, kadar fenolik 224,9 mg/100g, kadar vitamin C adalah 7,7 mg/g dan kadar total klorofil 10,2 ppm. Hasil analisis dengan gas kromatografi mass spektrofotometri menunjukkan komponen yang terdapat pada ekstrak buah kiwi Quinic Acid (1,3,4,5 tetrahydroxycyclohexanecarboxylic acid), 2-Furancarboxaldehyde, 5-(hydroxymethyl)–CAS HMF, 1,3-Dihydroxy-4-hexene, Patchouli alcohol.  
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN SENYAWA BIOAKTIF DALAM BUAH STROBERI Maria Inggrid; Herry Santoso
Research Report - Engineering Science Vol. 2 (2015)
Publisher : Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1148.612 KB)

Abstract

Stroberi merupakan tanaman yang banyak tumbuh di dataran tinggi Jawa Barat. Stroberi adalah sumber senyawa bioaktif, kaya akan asam askorbat, antosianin dan senyawa fenol, mempunyai kapasitas antioksidan yang tinggi. Antioksidan adalah senyawa yang dapat menghambat reaksi oksidasi, dan dapat melindungi sel dari kerusakan yang disebabkan oleh molekul tidak stabil yang dikenal sebagai radikal bebas, dengan demikian dapat mencegah terjadinya degeneratif dan kerusakan sel.Tujuan dari penelitian ini adalah mempelajari kondisi ekstraksi terhadap aktivitas antioksidan serta karateristik senyawa bioaktif yg terdapat dalam ekstrak stroberi. Metode yang digunakan adalah ekstraksi padat cair dengan pelarut metanol, etanol atau air, pada temperatur ekstraksi 30oC, 40oC dan 50oC dan perbandingan umpan:pelarut adalah 1:10, 1:15 dan 1:20. Hasil analisis menunjukkan bahwa aktivitas antioksidan tertinggi dalam IC50 (penghambatan terhadap radikal 1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl) adalah 20,6 mg/L. Kadar antosianin sebesar 20,8 mg/L, flavonoid 42,0 mg/100 gram, kadar fenolik total228,9 mg/100 g dan kadar vitamin C adalah 122,5 mg/g pada temperatur 40oC dengan pelarut etanol dan F:S 1:20, rendemen 69,3%. Hasil uji kualitatif terhadap senyawa fitokimia menunjukkan bawa ekstrak stroberi mengandung senyawa fenol, flavonoid, antosianin dan terpenoid.