Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

MAKNA SIMBOLIK TRADISI BARIKAN DAN RELEVANSINYA DENGAN PATTIDANA DALAM BUDDHISME Sarwi Sarwi
SABBHATÃ YATRA : Jurnal Pariwisata dan Budaya Vol 1 No 2 (2020): SABBHATA YATRA : Jurnal Pariwisata dan Budaya
Publisher : STABN Raden Wijaya Wonogiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53565/sabbhatayatra.v1i2.254

Abstract

relevansi tradisi barikan dengan pattidana. Tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Jawa dari tahun ke tahun secara turun temurun diwariskan dari generasi ke generasi. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Data dikumpulkan dengan cara observasi secara langsung, dokumentasi dilapangan, dan wawancara dengan informan. Informan dalam penelitian ini adalah sesepuh dan beberapa tokoh masyarakat di Desa Giling. Berdasarkan deskripsi data dan analisis data dapat diketahui dan dapat ditemukan bahwa dalam tradisi barikan dilaksanakan sejak zaman penjajahan, terdapat makna simbolik yang terkandung dalam ubopame maupun ritual didalam tradisi barikan, tradisi barikan memiliki relevansi dengan pattidana. Implikasi yang terbentuk adalah mempertahankan dan melestarikan nila-nilai luhur bersumber dari tradisi nenek moyang sebagai ciri khas peradaban suatu bangsa.
Strategi penyuluh Agama Buddha dalam mempertahankan keberlangsungan generasi muda Buddhis Sarwi Sarwi; Santi Paramita; Sudarto Sudarto
Jurnal Pendidikan, Sains Sosial, dan Agama Vol. 8 No. 1 (2022): Jurnal Pendidikan, Sains Sosial, dan Agama
Publisher : STABN RADEN WIJAYA WONOGIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53565/pssa.v8i1.421

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan faktor yang mempengaruhi keberlangsungan generasi muda Buddhis di Desa Jrahi dan mendeskripsikan strategi penyuluh Agama Buddha dalam mempertahankan keberlangsungan generasi muda Buddhis di Desa Jrahi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Subjek penelitian adalah penyuluh Agama Buddha, tokoh Agama Buddha dan pemuda Buddhis yang ada di Desa Jrahi. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Terdapat faktor intern yaitu kesadaran, keyakinan, motivasi. Sedangkan faktor ekstern pengaruh teman motivasi dan contoh dari orang tua, penyuluh Agama Buddha maupun tokoh Agama Buddha, subsidi traportasi kegiatan, lingkungan keluarga dan teman sebaya. Strategi yang digunakan penyuluh Agama Buddha mendorong orang tua untuk memberikan nasehat serta motivasi kepada anak, mempersingkat waktu sembahyang serta mengadakan dan diskusi, mengaktifkan kegiatan di Vihara, meningkatkan keteladanan dari penyuluh Agama Buddha, mendorong remaja Buddhis untuk berorganisasi, memberikan pembinaan pada anak dari usia dini melalui sekolah minggu Buddha. Kata kunci: Strategi, Penyuluh Agama, Generasi Muda.