Teguh Suharto
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas PGRI Madiun

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS ASPEK GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL PADA CERPEN “FILOSOFI KOPI” KARYA DEE LESTARI Nurvita Rohmawati; Teguh Suharto; Ermi Adriani Meikayanti
Widyabastra : Jurnal Ilmiah Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 8, No 01 (2020)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (55.657 KB)

Abstract

Cerpen Filosofi Kopi Karya Dee Lestari ditemukan banyak aspek gramatikal dan leksikal. Untuk itulah, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan aspek gramatikal dan leksikal pada Cerpen Filosofi Kopi Karya Dee Lestari. Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif kualitatif. Waktu penelitian selama 4 bulan, mulai Maret sampai Juni 2019. Sumber data penelitian menggunakan sumber data sekunder berupa cerpen. Instrumen penelitian berbentuk dokumen yaitu berupa cerpen. Pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis isi. Prosedur penelitian berupa persiapan yaitu mencari referensi, pelaksanaan yaitu menganalisis arsip, dan tahap penyelesaian yaitu simpulan. Berdasarkan analisis aspek gramatikal ditemukan ada tiga bentuk yaitu referensi (pengacuan), subtitusi (penyulihan), dan konjungsi (penghubung). Referensi dari data yang ditemukan terdapat aku, kami, malam itu, dan bagai.  Subtitusi yang ditemukan diganti dengan kata mereka dan dia. Konjungsi terdapat ada kata hubung karena, hingga, atau dan tetapi. Hasil analisis aspek leksikal ditemukan enam bentuk  yaitu repetisi, sinonimi, kolokasi, hiponimi, antonimi, dan ekuivalensi. Repetisi berupa pengulangan kata  buku, 50 Juta, dan minuman itu. Sinonimi  ditemukan data berupa persamaan kata  menyelinap, menyusup, dan cemas.  Kolokasi ditemukan data berupa kata yang berdampingan yaitu golongan jaringan pembuatan kopi. Hiponimi  ditemukan data berupa hubungan atas bawah yang maknanya pada lingual lainnya yaitu macam-macam kopi. Antonimi ditemukan data berupa lawan kata lugu, datang, dan sempurna. Ekuivalensi ditemukan data berupa proses afiksasi dari kata dasar bentuk, tanam, dan sindir.
PENGUASAAN ASPEK FONOLOGI DAN LEKSIKON ANAK PENYANDANG TUNAGRAHITA DI SLB DHARMA WANITA Hafidh Mubarrok; Teguh Suharto; Dhika Puspitasari
Widyabastra : Jurnal Ilmiah Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 8, No 01 (2020)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (69.045 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mendeskripsikan mengenai penguasaan fonologi pada anak penyandang Tunagrahita di Sekolah Luar Biasa Dharma Wanita Kebonsari Madiun, dan (2) Mendeskripsikan mengenai penguasaan leksikon pada anak penyandang Tunagrahita di Sekolah Luar Biasa Dharma Wanita Kebonsari. Penelitian ini dilakukan kurang lebih selama 7 bulan.Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu studi kasus. Data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu berupa anak penyandang tunagrahita di SLB Dharma Wanita.Hasil dari penelitian ini ditemukan bahwa, pemerolehan fonologi anak penyandang tunagrahita pada  tahap ini anak sudah mampu menghasilkan fonem vokal dan diikuti fonem konsonan. Pemerolehan fonologi sudah dihasilkan anak penyandang tunagrahita yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Jawa. Fonem Bahasa Indonesia yaitu fonem vokal /a/, /i/ /u/, /e/, /o/, /ǝ/ dan konsonan /b/, /c/, /d/, /f/, /g/, /h/ /j/, /k/, /l/, /m/, /n/, /p/, /r/, /s/, /t/, /w/, /y/, /ŋ/, /ň/. Sedangkan fonem Bahasa Jawa yaitu fonem vokal /a/, /i/ /u/, /e/, /o/, /ǝ/ dan fonem konsonan /b/, /c/, /d/, /g/, /h/ /j/, /k/, /l/, /m/, /n/, /p/, /r/, /s/, /t/, /v/, /w/, /y/, /ŋ/, /ň/, /ḑ/. Pemerolehan leksikon yang sudah dihasilkan oleh anak penyandang tunagrahita yaitu leksikon Bahasa Indonesia dan leksikon Bahasa Jawa. Di mana anak penyandang tunagrahita sudah mampu menghasilkan kelas kata Bahasa Indonesia yaitu kata benda, kata sifat, kata kerja, kata bilangan, kata ganti, kata keterangan, kata depan, dan kata hubung. Sedangkan kelas kata Bahasa Jawa yaitu kata benda, kata sifat, kata kerja, kata bilangan, kata ganti, kata keterangan, dan kata depan.