Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

JAPANESE APOLOGY EXPRESSIONS BY JAVANESE AND SUNDANESE SPEAKERS Azizia Freda Savana; Wistri Meisa
Language Literacy: Journal of Linguistics, Literature, and Language Teaching Vol 5, No 2: December 2021
Publisher : Universitas Islam Sumatera Utara (UISU)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (60.394 KB) | DOI: 10.30743/ll.v5i2.4609

Abstract

This research discusses expressions of apology in Japanese by Javanese and Sundanese speakers at Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. The apology differs between Japanese and Indonesian. Apologizing to the Japanese uses many reasons, the Japanese may distrust the speech partner and cause misunderstanding. In learning Japanese, Javanese-speaking learners are different from Sundanese-speaking learners because their culture also influences them. This research aims to determine the strategy of apology expression by Japanese language learners who speak Javanese and Sundanese as seen from the semantic formula and the differences between the two. This research used a descriptive method with a qualitative approach to describe the strategy of apologizing in Japanese by Javanese and Sundanese mother tongue learners using semantic formulas. Respondents were UMY students from level 2 and level 3 PBJ Study Program with 15 Javanese speaking students and 15 Sundanese speaking students. This research showed that most Japanese learners who speak Javanese and Sundanese tended to use the Speech Act Indication Expression (apology and appreciation) when expressing Japanese apologies. They used polite language ultimately when apologizing to lecturers.
Pengembangan Produk Unggulan Aisyiyah Cabang Moyudan Melalui Kuliner Jepang Azizia Freda Savana; Wistri Meisa; Arda Putri Winata
JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat) VOL. 5 NOMOR 1 MARET 2021 JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat)
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (602.401 KB) | DOI: 10.30595/jppm.v5i1.9709

Abstract

Aisyiyah cabang Moyudan merupakan salah satu cabang Aisyiyah yang aktif dalam kegiatan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Untuk meningkatkan dan mengembangkan ekonomi umat, majelis ekonomi Pengurus Cabang Aisyiyah (PCA) Moyudan mempunyai permasalahan, yaitu kurang adanya pengembangan produk unggulan untuk meningkatkan pendapatan saat melakukan kegiatan bazar atau pameran guna meningkatkan ekonomi umat.  PCA Moyudan mengharapkan adanya produk makanan yang menjadi ciri khas cabang tersebut untuk menarik pengunjung atau masyarakat. Berdasarkan permasalahan tersebut, Program studi Pendidikan Bahasa Jepang, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) menawarkan pelatihan kuliner Jepang untuk pengembangan produk unggulan Aisyiyah Cabang Moyudan dan pengemasan ramah lingkungan. Kegiatan ini menggunakan metode ceramah dan praktik berupa pelatihan memasak okonomiyaki untuk ibu-ibu majelis ekonomi PCA Moyudan. Selain itu, dalam pelatihan ini juga disosialisasikan tentang dampak penggunaan plastik terhadap lingkungan. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah membantu produk makanan unggulan Asyiyah cabang Moyudan dengan menawarkan makanan Jepang yaitu, okonomiyaki. Hasil dari pelatihan ini adalah terciptanya produk unggulan baru yang bisa dikembangkan oleh PCA Moyudan untuk meningkatkan pendapatan. Pelatihan ini tidak hanya menghasilkan produk saja, tetapi diharapkan keberlanjutan pemasaran produk dengan bahan ramah lingkungan.
Variasi Ungkapan Permohonan oleh Pembelajar Bahasa Jepang Thamita Islami Indraswari; Wistri Meisa
Journal of Japanese Language Education and Linguistics Vol 2, No 1 (2018): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/jjlel.2113

Abstract

ABSTRACTThis article examine language variation of irai hyogen used by the Japanese language learners of Japanese Language Education Department in Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. In this study, language variations are focused in what expressions are being used as irai hyogen and how are the flow of expressions in two different settings, which is 1) irai hyogen being used by student to teacher, 2) irai hyogen being used by junior student (kohai) to senior student (senpai). The study employs qualitative-descriptive method with open-ended questionnaire as instrument, distributed to 21 people. The data are analyzed by using open coding model of Strauss and Corbin. The findings of the study showed that for irai hyogen expressed to sensei, there are twelve variations of irai hyogen and ten ways of expressing irai hyogen used by learners. Meanwhile for irai hyogen expressed to senpai it is found that learners use eight variations of irai hyogen and ten ways of expressing irai hyogen 
Pengenalan Kosakata Bahasa Jepang Melalui Video Cerita Anak Di Tk Aba Mergan Azizia Freda Savana; Wistri Meisa; Arda Putri Winata
Jurnal Pengabdian Masyarakat IPTEKS Vol 7, No 2 (2021): JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT IPTEKS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/jpmi.v7i2.6394

Abstract

TK ABA Mergan berada di Sumberagung Kecamatan Moyudan, Sleman dengan jumlah siswa TK A dan TK B sebanyak 16 anak. Berdasarkan kompetensi pembelajaran, kami menawarkan memberikan pengetahuan kepada anak-anak TK ABA Mergan untuk mempelajari bahasa asing. Mempelajari bahasa asing diperlukan untuk pembekalan pengetahuan anak khususnya di Yogyakarta sebagai kota wisata. Bahasa asing tidak hanya bahasa Inggris saja, tetapi bahasa asing lainnya pun penting untuk dipelajari saat ini termasuk bahasa Jepang. Banyak cerita animasi yang dibuat oleh Jepang, yaitu Doraemon, Ultramen, dan lain sebagainya yang dapat dilihat di youtube dan televisi. Lagu-lagunya pun tidak asing dan bahkan anak anak TK yang sering menontonnya hafal dengan lagu-lagu yang dinyanyikan dalam bahasa Jepang. TK ABA Mergan membuka kesempatan untuk mengajarkan sejak dini kosakata bahasa Jepang sederhana agar anak-anak mengenal bahasa Jepang sejak dini dan dapat menjadi materi penyegaran bagi anak-anak ditengah pandemi Covid-19. Untuk mengajarkan kosakata bahasa Jepang di usia 4-5 tahun, tidaklah mudah karena merupakan hal yang baru. Pengajar harus melakukan inovasi dan menggunakan metode pembelajaran yang menyenangkan. Oleh karena itu, tim membuat video cerita untuk mengajarkan kosakata bahasa Jepang tersebut. Video akan dibuat dalam bahasa Indonesia dan mengenalkan kosakata bahasa Jepang didalamnya, yaitu hewan atau binatang dan tanaman. Tidak hanya berbentuk video, kosakata tersebut juga dibuat versi kartu flash. Hasil dari pembelajaran ini adalah guru dan anak-anak TK ABA Mergan, Moyudan menguasai kosakata bahasa Jepang yaitu nama hewan dan nama tanaman yang terdapat dalam video cerita.