Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

ANALISIS KERUSAKAN JALAN MENGGUNAKAN METODE BINA MARGA 1990 (Studi Kasus Jl. Jepara–Mlonggo, KM 3+000 s/d KM 5+000) Ariyanto Ariyanto; Decky Rochmanto; Maharani Nilamsari
Jurnal DISPROTEK Vol 12, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34001/jdpt.v12i1.1765

Abstract

Ruas jalan Jepara-Mlonggo dikategorikan sebagai jalan kolektor dengan lalu lintas tinggi, dimana jalan ini sering dilalui oleh beberapa kendaraan besar seperti peti kemas, truk pengangkut metrial, truk pengangkut batu sungai, truk semen, dan lain-lain yang mengakibatkan penurunan kualitas pada jalan. Dengan permasalahan diatas maka perlu dilakukan analisis kondisi kerusakan jalan untuk memantau seberapa besar tingkat kerusakan jalan yang terjadi pada ruas jalan Jepara-Mlonggo KM 3 + 000 sampai dengan KM 5 + 000. Penelitian ini bertujuan untuk 1. Menentukan atau menentukan jenis dan tingkat kerusakan jalan dengan menggunakan metode Bina Marga 1990, 2. Mengetahui nilai persentase setiap jenis kerusakan jalan, 3. Mengetahui nilai urutan prioritas jalan sebagai acuan penanganan yang sesuai dengan Bina Metode Marga, 4 Mengetahui penyebab kerusakan jalan secara umum. Populasi penelitian pada ruas jalan Jepara-Mlonggo berjarak 2 Km dengan jumlah keseluruhan 20 ruas dengan jarak antar ruas 100 m. Pengumpulan data menggunakan survei visual dan survei LHR. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis kerusakan yang terdapat pada ruas jalan Jepara-Mlonggo adalah Nilai Persentase masing-masing jenis kerusakan pada ruas jalan Jepara-Mlonggo yaitu retakan longitudinal (9,52%), celah (4,95%), bercak (0,09%). ), retak. kulit buaya (4,56%), lubang (2,77%), robek (3,03%), retakan tepi (0,95%), obesitas (0,18%), retakan blok (0,00%), mengembang (0,14%). Pada saat dilakukan penelitian, kondisi jalan pada ruas jalan Jepara-Mlonggo KM 3 + 000 sampai dengan KM 5 + 000 memiliki nilai kondisi 7,75. Kemudian rata-rata volume lalu lintas harian pada ruas jalan Jepara-Mlonggo adalah 10.917 kendaraan / jam dengan nilai SMP 5.878,6 SMP / jam. Hasil perhitungan urutan prioritas mendapatkan nilai 3,25, sehingga sesuai dengan nilai prioritas pada metode Bina Marga 1990, ruas jalan tersebut masuk dalam program perbaikan jalan.
DESA PENGHASIL KOPI UNTUK MENINGKATKAN EKONOMI MASYARAKAT DI DESA DAMARWULAN KECAMATAN KELING KABUPATEN JEPARA Miftah Arifin; Ariyanto Ariyanto
Abdimas: Jurnal Pengabdian Masyarakat Universitas Merdeka Malang Vol 3, No 1 (2018): June 2018
Publisher : University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/abdimas.v3i1.2247

Abstract

Sumber daya alam yang melimpah seyogyanya dilihat secara mendalam sehingga pemanfaatannya bisa sangat optimal, salah satu sumber daya alam yang memiliki potensi luar biasa yaitu Kopi, kopi merupakan salah satu komoditas perkebunan yang cukup  berkembang di Indonesia, komoditas kopi tersebar di seluruh wilayah Indonesia, di Jawa Tengah sendiri kopi menjadi komoditas utama di lereng gunung muria, salah satunya di Desa Damarwulan Jepara, Desa Damarwulan merupakan desa yang terletak di Kecamatan Keling Kabupaten Jepara, desa ini memiliki SDA berupa Kopi yang melimpah. Di desa ini lahan yang digunakan tanaman Kopi seluas 351 Ha yang menghasilkan kopi sebesar 4 ton/Ha. Potensi perkebunan tersebut dikembangkan melalui usaha pengelohan hasil perkebunan oleh kelompok-kelompok usaha. Kegiatan ini bertujuan bertujuan untuk Meningkatkan skill manajemen dari aspek-aspek aktivitas usah yang meliputi beberapa aspek yaitu permodalan, kualitas, proses produksi, sumber daya manusia,  sistem pemasaran dan manajemen keuangan, yang kesemuanya saling terkait sebagai upaya peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat yang dilaksanakan di Desa Damarwulan Kabupaten Jepara. Metode yang dipakai dalam kegiatan ini adalah pelatihan dan pendampingan terhadap usaha-usaha yang menjadi mitra yaitu industri pengolahan kopi, pengolahan makanan. Berdasarkan pada solusi yang ditawarkan diatas, dalam kegiatan KKN-PPM ini memiliki beberapa target luaran sebagai berikut:Dihasilkan rantai nilai dan nilai tambah pada usaha pengolahan kopi yang lebih baik, sehingga diharapkan memberikan keuntungan bagi industri kecil mitra semakin meningkat, yang pada gilirannya mampu meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan pekerja dan kelompok usaha pengolahan kopi; Harga pasar dan kualitas produk meningkat melalui panen kopi hanya pada kopi yang telah merah dan peningkatan pengetahuan petani tentang kegunaan kopi petik merah; Dihasilkan desain dan kualitas kemasan kopi yang lebih menarik; Peningkatan asset, terutama peralatan pengolahan kopi, dilakukan melalui model Bank Kopi, petani yang tergabung dalam kelompok usaha menabung kopi pada pengelola hasilnya dikelola untuk pengadaan peralatan kopi secara bergiliran; Dihasilkan ijin P-IRT dari dinas kesehatan bagi anggota kelompok usaha yang belum memilikinya; Jaringan maupun segmen pasar produk kopi semakin luas, bukan hanya wilayah sekitar kecamatan Keling, namun mampu dipasarkan hingga seluruh wilayah Kabupaten Jepara dan diluar kabupaten Jepara; Pola manajemen usaha (pembukuan, promosi, pemasaran) kelompok usaha pengolahan kopi tertata rapi dan modern; sedangkan Luaran yang diharapkan dalam kegiatan ini adalah dihasilkannya artikel ilmiah dalam jurnal nasional dalam rangka publikasi hasil kegiatan. DOI: https://doi.org/10.26905/abdimas.v3i1.2247
Perancangan Galeri Seni Ukir Sebagai Citra Seni Arsitektur Identitas Lingkungan Kabupaten Jepara Ariyanto Ariyanto; Ahmat Wakit; Teguh Tamrin
Jurnal Talenta Sipil Vol 6, No 2 (2023): Agustus
Publisher : Universitas Batanghari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33087/talentasipil.v6i2.312

Abstract

Pursue the history of carving art in general and specifically in Jepara requires the expression of philosophy translation or transcendental approach of relationship between man and the Creator (magical inclination). The form of disclosure of the image of the most beautiful Creator becomes the intuition that is translated in the manifestations of the beauty of the works of nature. Art Carving as part of artwork in three dimensions that contain noble value from the expression of the glorification language of the beautiful image of the Creator. The salvation or preservation of the noble values of a work of carving, especially on the value of history and development in the modern era, requires a container that expresses functionally the Carving Art Gallery. Locations in Jepara as interactions of historical relationships and the development of art and educational image sustainability, as well as commercial carving furniture industry. The micro and macro demands of a Gallery complement the spectrum of manifestations in the art language of architecture and interpretation of environmental identity missions precedently. So that the design of Carving Art Gallery in Jepara embodies the functional demands of educative and commercial with more value than the art of environmental identity architecture.  
Pelatihan Pemanfaatan Software Geogebra dalam Pembelajaran Matematika pada MGMP Matematika Ahmat Wakit; Lilik Sulistyo; Khotibul Umam; Ariyanto Ariyanto; Decky Rochmanto
Jurnal Pengabdian KOLABORATIF Vol. 2 No. 1 (2024): January
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/jpk.v2i1.8365

Abstract

The Mathematics Subject Teacher Meeting (MGMP) at KKMA 02 Jepara is routinely held at least 3 times in a semester, namely at the beginning before learning begins, in the middle, and at the end of the semester. The routine activities carried out are discussing textbooks and worksheets, setting up learning traps, and preparing for the preparation of Mid-Semester Examination questions and Final Semester Examination questions. However, in the last few semesters, the Mathematics MGMP is rarely held, even in this semester there is only 1 meeting and there is no more meeting agenda. This is due to several factors such as the level of saturation because the activities carried out are the same, never innovative activities that are in nature to improve the abilities and skills of teachers such as training, this encourages community service programs to be held with the theme "Utilization of Geogebra software in learning mathematics". This activity is a training for teachers who are members of the Mathematics MGMP regarding the importance of Geogebra software in learning mathematics. The method used is lectures and discussions from presenters from UNISNU Jepara and continued with simulations. The results of this activity are increased teacher knowledge and skills in designing learning media and implementing Geogebra software-based mathematics learning. It is hoped that by increasing teacher skills in developing innovative learning media, the learning atmosphere in the classroom will be enjoyable and student interest and motivation in learning will increase.