Artikel ini bertujuan menganalisis kemampuan literasi masyarakat Pulau Jawa yang mengalamindampak modal sosial dalam menghadapi situasi pascapandemi Covid 19 dengan menggunakan konsep modal sosial yaitu kepercayaan, norma, dan jejaring. Metode penelitian deskriptif kualitatif ini menggunakan metode pengumpulan data wawancara secara langsung ke lapangan. Munculnya pemahaman literasi media dilandasi oleh pentingnya penguat nilai pendidikan karakter yang diyakini dapat meningkatkan kondisi ekonomi masyarakat. Hasil kajian menunjukkan bahwa yaitu nilai pendidikan karekter merupakan salah satu upaya yang dapat memberikan kontribusi peningkatan kondisi ekonomi masyarakat melalui beberapa kegiatan pelatihann pengembangan akun media sosial. Di samping itu, kepercayaan masyarakat terhadap berbagai program bantuan sosial, bantuan pendanaan, dan sembako dinilai masih sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Kajian yang melibatkan berbagai unsur masyarakat ini memberikan gambaran nyata tentang peran pendidikan karakter sebagai penguat modal sosial agar kondisi ekonomi masyarakat semakin membaik, guna menghadapi ancaman ekonomi pascapandemi covid 19. Modal sosial menjadi aspek penting dalam memberikan perubahan kualitas ekonomi keluarga ke arah yang lebih baik agar penguatan karakter individual dapat memberikan kekuatan bagi individu untuk dimanfaatkan sebagai energi untuk bertindak, bersikap, berucap, dan dalam merespons suatu fenomena hidup. Dengan kekuatan modal sosial, diharapkan juga dapat mengupayakan pemberian pelatihan peningkatan pendidikan karakter dengan materi utama tentang pelatihan pengembangan materi media sosial dalam berbagai bentukuntuk memberikan penghasilan tambahan apabila sudah dimonetasi oleh pengelola akun media sosial. Kata kunci: modal sosial, pendidikan karakter, kepercayaan, norma, jejaring