Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

KELIMPAHAN DAN KEANEKARAGAMAN KEPITING BAKAU (Scylla spp.) DI KAWASAN HUTAN BAKAU PASAR BANGGI, REMBANG Danang Setyo PAMBUDI; Agung Budiharjo; Sunarto Sunarto
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Vol 25, No 2 (2019): (Juni) 2019
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (398.794 KB) | DOI: 10.15578/jppi.25.2.2019.93-102

Abstract

Pantai utara Rembang memiliki kawasan hutan bakau yang masih tersisa di Jawa Tengah. Salah satu habitat kepiting bakau (Scylla spp.) yang penting terdapat di pantai Pasar Banggi. Penangkapan secara intensif menggunakan alat tangkap bubu kepiting. Tingginya permintaan pasar terhadap kepiting bakau mengakibatkan aktivitas penangkapan di pantai Rembang dan sekitarnya berlangsung terus-menerus sehingga dikhawatirkan mengancam kelestariannya. Penelitian ini akan mendata dan menganalisa kelimpahan dan keanekaragaman kepiting bakau di pantai Pasar Banggi yang dilakukan pada bulan Februari-Maret 2019. Metode penelitian yang digunakan adalah line transek kuadrant. Pengamatan dilakukan pada 3 (tiga) stasiun, dimana masing-masing stasiun mempunyai 9 plot yang berukuran 10 x 10m. Pengambilan tangkapan kepiting dilakukan sebanyak 4 (empat) ulangan. Selanjutnya dihitung indek kelimpahan relatif (IKR) dan indek keanekaragaman Shannon-Winner (H’) di setiap stasiun penelitian. Hasil penelitian menunjukkan IKR di setiap stasiun relatif tinggi. Nilai tertinggi (37,74%) terdapat pada stasiun 2 dan terendah (25,16%) pada stasiun 1. Berdasarkan jenisnya, IKR tertinggi (53,5%) terdapat pada Scylla tranquebarica dan terendah (20,8%) pada jenis Scylla serrata. Indeks keanekaragaman (H’) rata-rata di semua stasiun penelitian relatif rendah. Nilai H’ tertinggi (1,060) terdapat di stasiun 2 dan terendah (0,697) di stasiun 1. Disarankan segera dilakukan pengelolaan kawasan hutan bakau di pantai Pasar Banggi sehingga sumberdaya kepiting bakau (Scylla spp.) dapat terus berkelanjutan.The north coast of Rembang have mangrove forest that remaining area in Central Java, One of the important habitat of mangrove crab (Scylla spp.) was Pasar Banggi coast. Trap net as the main fishing gear used for mangrove crab in those areas. The high market demand for the mangrove rab their sustainability. This research will record and analyze the abundance and diversity of mangrove crabs on the Banggi Market beach conducted in February-March 2019 by using quadrant transect line methods. Observation made consist of 3 (three) stations where each station has 9 plots with the size of plot of 10 x 10m. Furthermore, the relative abundance indices (IKR) and diversity indices of Shanon-Wienner (H’) were calculated for each station. The results showed that the value of IKR in each station was relatively high. The highest value (37.74%) found at station 2 and the lowest (25.165) at station 1. Based on the species caught, the highest IKR (53.5%) was species of Scylla tranquebarica and the lowest (20.8%) was Scylla serrata The average of H’ were low relativelly for all stations with the highest value (1.060) at station 2 and the lowest (0.697) at station 1. It is recommended that mangrove management be carried out in Pasarbanggi coast immediately so that the utilization of mangrove crab resources can continue. 
PENGARUH SCAFFOLDING KONSEPTUAL PADA KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA PEMULA Bisri Musthofa; Danang Setyo Pambudi; Chusnul Muali
Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran Vol. 7 No. 1 (2024): Volume 7 No 1 Tahun 2024
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jrpp.v7i1.25867

Abstract

PBL merupakan strategi dengan perubahan signifikan dibanding dengan strategi berpusat pada guru. Dalam pengaturan PBL, siswa pemula membutuhkan dukungan pembelajaran untuk meningkatkan kinerja pemecahan masalah. Penelitian dilakukan untuk melihat pengaruh conceptual scaffolding pada PBL terhadap hasil belajar pemecahan masalah ditinjau dari tingkat pengetahuan awal berbeda. Desain penelitian ini menggunakan quasi-experimental of non-equivalent control group design. Subyek penelitian terdiri dari 50 siswa dimana 1 kelas eksperimen dengan 25 siswa dan 1 kelas kontrol berjumlah 25. Kelas eksperimen menggunakan PBL dengan conceptual scaffolding sebagai perlakuan dan kelas kontrol menggunakan direct instruction. Instrumen pengumpulan data menggunakan tes pengetahuan awal dan tes pemecahan masalah Fikih. Data penelitian kemudian di analisis menggunakan two-way ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1). Terdapat perbedaan hasil kemampuan pemecahan masalah pada siswa pemula yang belajar dengan strategi PBL dengan scaffolding konseptual dengan siswa yang mendapat perlakuan pembelajaran langsung. 2). Terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah antara kelompok siswa dengan pengetahuan awal yang berbeda. 3). Tidak terdapat pengaruh interaksi antara strategi pembelajaran dan pengetahuan awal terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa.
Pengaruh Kerapatan Mangrove terhadap Kelimpahan Kepiting Mangrove (Scylla Spp.) di Kawasan Ekosistem Mangrove Rembang Danang Setyo Pambudi
Jurnal Kelautan Nasional Vol 18, No 3 (2023): DESEMBER
Publisher : Pusat Riset Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jkn.v18i3.13149

Abstract

Kepiting mangrove merupakan salah satu komoditas perikanan asal Indonesia yang banyak diekspor keluar negeri. Salah satu daerah yang menghasilkan kepiting mangrove adalah Kabupaten Rembang. Penelitian ini akan menganalisis pengaruh kerapatan mangrove terhadap kelimpahan kepiting mangrove pada ekosistem mangrove di Kkabupaten Rembang. Penelitian dilakukan pada 3 (tiga) stasiun yang berlokasi di pantai desa Pasar Banggi Kabupaten Rembang. Metode penelitian ini menggunakan sistem jalur transek kuadrat  pada setiap stasiun. Data kerapatan mangrove didapat berdasarkan banyaknya individu setiap meter perseginya. Sedangkan untuk kelimpahan kepiting mangrove sampel diambil sebanyak 4 (empat) kali dan dihitung banyaknya kepiting mangrove per meter perseginya. Hasil data tersebut dianalisis dengan menggunakan regresi linear SPSS. Hasil analisis menunjukkan bahwa kawasan ekosistem mangrove di desa Pasar Banggi Kabupaten Rembang memiliki kepadatan jenis spesies mangrove yang sangat padat. Spesies mangrove yang dominan adalah Rhizophora mucronata, Rhizophora apiculata,dan Avicennia marina. Kelimpahan kepiting mangrove yang paling tinggi adalah Scylla tranquebarica yang ditemukan pada semua stasiun. Pada penelitian ini, kerapatan mangrove tidak mempengaruhi kelimpahan kepiting mangrove. Terdapat dua stasiun yang memiliki nilai kerapatan jenis mangrovenya sama namun jumlah kelimpahan kepitingnya lebih rendah dari pada yang lain. Hal ini kemungkinan disebabkan pada stasiun yang kelimpahan kepitingnya rendah jenis spesies mangrove terbanyak adalah  spesies Avicennia marina yang memiliki akar ceker ayam sehingga tidak dapat menjadi kanopi yang baik bagi ekosistem kepiting didalam stasiun tersebut. Untuk meningkatkan kelimpahan kepiting di Kabupaten Rembang  lebih baik menanam mangrove dengan genus Rhizophora.