Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KOMPOSISI JENIS DAN BIOMASA STOK IKAN DI SUNGAI BANYUASIN Eko Prianto; Solekha Aprianti
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Vol 18, No 1 (2012): (Maret 2012)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.877 KB) | DOI: 10.15578/jppi.18.1.2012.1-8

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan pada Maret hingga Desember 2009 di muara sungai Musi Sumatera Selatan, dengan tujuan untuk mengetahui komposisi jenis dan biomasa stok sumber daya ikan di Sungai Banyuasin, Propinsi Sumatera Selatan. Pengambilan sampel dilaksanakan sebanyak dua kali, yaitu pada Maret dan Juni 2009. Pengumpulan data primer dilakukan dengan metode observasi lapangan pada 6 stasiun pengambilan contoh yang mewakili perairan Sungai Banyuasin. Biomasa stok ikan diduga dari hasil percobaan penangkapan dengan pukat hela. Komposisi jenis ikan di Sungai Banyuasin pada Maret sebesar 72 jenis dan Juni sebesar 81 jenis,sedangkan secara keseluruhan jumlah jenis ikan yang dijumpai di Sungai Banyuasin sebanyak 92 jenis yang terdiri dari 72 jenis ikan, 1 coelenterata dan 19 jenis krustacea (udang dan kepiting). Hasil tangkapan dengan menggunakan pukat hela diperoleh data hasil tangkapan persatuan area pada Maret berkisar 10-119 kg/km2 dan Juni berkisar 4-45 kg/km2, sedangkan total biomassa ikan di perairan Sungai Banyuasin sekitar 6,1 ton pada Maret dan 17,6 ton pada Juni.  A Field study in order to investigate fish composition and biomass stock of fish resources of Banyuasin River was conducted from March to December 2009. Fish samples were collected in March and June 2009 at 6 sampling sites in Banyuasin river set up based on difference in micro habitat. Fish were collected by using mini trawl experiment and from daily record of fishermen using different fishing gears. Results indicate that fish catch in March and June was composed of 72 and 81 fish species respectively, and the total fish species record was 92 species consist 72 species of fish, 1 species of coelenterate and 19 species of crustacea. The total of biomass of fish resource in Banyuasin river was estimated about 17,6 ton in March and 6,1 ton in June.
PENGENDALIAN SUMBERDAYA IKAN DI ESTUARIA SUNGAI MUSI Eko Prianto; Siswanta Kaban; Solekha Aprianti; Romie Jhonnerie
Jurnal Kebijakan Perikanan Indonesia Vol 2, No 1 (2010): (Mei 2010)
Publisher : Pusat Riset Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (246.173 KB) | DOI: 10.15578/jkpi.2.1.2010.15-25

Abstract

Perairan estuaria Sungai Musi merupakan daerah penangkapan ikan yang potensial di Provinsi Sumatera Selatan, sehingga di wilayah ini terjadi aktifitas penangkapan yang cukup padat. Akibatnya terjadi tekanan yang cukup besar terhadap sumberdaya ikan di kawasan ini. Fungsi ekologi estuaria sebagai spawning ground dan nursery ground mulai mengalami gangguan akibat intensitas penangkapan yang besar. Beberapa alat tangkap ikan yang tidak selektif beroperasi dalam jumlah banyak sehingga menyebabkan penurunan terhadap stok ikan. Akibatnya konflik pemanfaatan ruang sering terjadi antar sesama nelayan atau pengguna lainnya. Seperti konflik jaring trawl dengan gillnet dan pancing rawai dan konflik nelayan tuguk dengan pengemudi kapal. Untuk menyelesaikan konflik di atas dan menjaga kelestarian sumberdaya ikan di estuaria Sungai Musi, beberapa langkah pengendalian yang direkomendasikan adalah melakukan pengaturan penangkapan ikan, melakukan sosialisasi peraturan perikanan kepada masyarakat, meningkatkan kapasitas kelembagaan pengelolaan perikanan, pelarangan penggunaan alat tangkap tertentu, dan memberikan bantuan modal usaha kepada nelayan.Estuary of Musi River is a potential fishing areas in South Sumatra Province, so that in this region occur fairly heavy fishing activity. The consequence is a large pressure on fish resources of this region. The ecological functions of estuaries as nursery ground and spawning ground, begin to experience problems due to the large fishing intensity. Some fishing gear that does not selectively operate in large quantities resulted in a decline of fish stocks. As the result spatial use conflicts often occur between fishermen or other user, as examples is the conflict between trawl fishing with gill nets and longline operator and the operator of driver tuguk ship. To resolve the above conflict and preserve the fish resources in the estuary of the River Musi, a few recomendation that must be addressed several step must doing fisheries regulations to disseminate to the public, enhance institutional capacity for fisheries management, ban the use of certain fishing gear and provide venture capital assistance to fishermen.