Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGEMBANGAN MODUL IPA BERBASIS ETNOSAINS PENGOLAHAN KOPI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS muhammad nabil; Eko Juliyanto; Rina Rahayu
Indonesian Journal of Natural Science Education Vol 4, No 2 (2021): November
Publisher : Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31002/nse.v4i2.1957

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui eksplanasi sains pengolahan kopi, kevalidan, keefektifan modul IPA berbasis etnosains Pengolahan Kopi yang telah dikembangkan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan respon tanggapan siswa dan guru. Metode yang digunakan adalah Penelitian dan Pengembangan atau Research and development (R&D). Penelitian ini dilakukan 5 tahapan yaitu Analyze, Design, Develop, Implement, dan Evaluate. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil temuan pada sains asli yang telah diartikan dalam sains ilmiah dalam Pengolahan Kopi memiliki beragam fungsi dan makna. Pengembangan modul IPA berbasis etnosains pengoalahan kopi dinyatakan valid dan layak untuk diujikan. Berdasarkan hasil validasi ahli diperoleh rata-rata nilai V-Aiken 0,82 dengan kriteria valid. Modul IPA berbasis Etnosains Pengolahan Kopi yang dikembangkan efektif untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa dengan perolehan nilai N gain sebesar 0,45 dengan kriteria sedang. Tanggapan respon siswa terhadap modul IPA berbasis Etnosains Pengolahan Kopi yang dikembangkan dengan perolehan skor mencapai 94,5% yang termasuk dalam kategori sangat baik. Sehingga dapat disimpulkan Modul IPA berbasis Etnosains Pengolahan Kopi yang dikembangkan efektif untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa dan sangat baik digunakan oleh siswa dalam pembelajaran. 
ALAT PEMETIK KOPI “APIK” PENERAPAN KONSEP PESAWAT SEDERHANA muhammad nabil; Dias Novi Widiyanto; Nurul Inayah; Eka Putri Kurniasari; Jihat Bimanata; Eko Juliyanto
Indonesian Journal of Natural Science Education Vol 2, No 2 (2019): November
Publisher : Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31002/nse.v2i2.508

Abstract

Kopi merupakan salah satu produk unggulan tanaman perkebunan di Indonesia untuk ekspor 70% dan 30% untuk konsumsi domestik. Perkembangan teknologi modern sekarang ini bisa dibilang sangat pesat berkembang, seperti adanya penemuan alat pemetik kopi “APIK”. Hadirnya alat ini dapat menjadi solusi cerdas untuk meningkatkan efisiensi tenaga, keselamatan kerja, dan sosial ekonomi pada proses pemanenan kopi di Dusun Gamblok, Desa Mento, Kecamatan Candiroto, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Konsep alat ini menggunakan tuas golongan I yang terdiri dari bagian pemetik yaitu dengan jari-jari pada bagian titik beban dan pegangan pemetik kopi sebagai titik kuasa. Alat ini dilengkapi dengan jaring yang terpasang pada alat serta dilengkapi troli untuk menampung dan mengangkut hasil panen. Penggunaan alat pemetik kopi ini cukup mudah dengan memasukkan alat pada tangkai buah kemudian menjepitnya. Berdasarkan pengujian yang dilakukan bersama kelompok tani, petani merespon baik dengan adanya temuan alat ini dan sistem kerja alat sudah sesuai dengan konsep pemetikan kopi.
HUBUNGAN TINGKAT PENGUASAAN NAMA ILMIAH DENGAN KEMAMPUAN MENENTUKAN GENUS TUMBUHAN OLEH MAHASISWA PENDIDIKAN IPA UNTIDAR Tutik Arifah; Muhammad Nabil; Eko Juliyanto
Indonesian Journal of Natural Science Education Vol 2, No 1 (2019): JUNI
Publisher : Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31002/nse.v2i1.475

Abstract

Penggunaan nama ilmiah tumbuhan maupun hewan dalam kehidupan sehari-hari,baik di lingkungan masyarakat maupun dunia pendidikan sangat jarang sehingga sangat sedikit penguasaan mahasiswa terhadap nama ilmiah tumbuhan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat penguasaan nama ilmiah tumbuhan yang dimiliki oleh mahasiswa Program Studi Pendidikan IPA Universitas Tidar Magelang tahun akademik 2017/2018 terhadap kemampuan menentukan genusnya. Penelitian ini menggunakan tes dan diperdalam dengan wawancara. Analisis data penelitian dengan menggunakan analisis statistik korelasi. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa presentase rata-rata kemampuan mahasiswa dalam penguasaan nama ilmiah yaitu  18,78% , sedangkan  rata-rata kemampuan mahasiswa dalam  menentukan genusnya sebesar 86,36%. Dari data tersebut diperoleh korelasi sebesar 0,2343537 yang menunjukkan angka korelasi rendah antara tingkat penguasaan nama ilmiah tumbuhan dengan kemampuan menentukan genusnya. Simpulan mengungkapkan bahwa tidak ada hubungan antara penguasaan  nama ilmiah dengan kemampuan menentukan genusnya. Mahasiswa dapat mengelompokkan tumbuhan ke dalam genus yang sama dengan melihat kata pertama pada nama ilmiah tumbuhan.
PELATIHAN PENGEMBANGAN PENGELOLAAN DAN PEMASARAN BAGI PELAKU - PELAKU UMKM CERIPING DI DESA MANDISARI Muhammad Nabil; Rosyidin Ma'ruf; Tutik Arifah; Atsani Wulansari
ABDIPRAJA (Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat) Vol 1, No 1 (2020): September
Publisher : Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (635.151 KB) | DOI: 10.31002/abdipraja.v1i1.3166

Abstract

Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini bertujuan untuk memperbaiki kondisi UMKM yang terpuruk karena terdampak COVID-19. Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Madisari, Kecamatan Parakan, Kabupaten Temanggung. UMKM yang terdapat di desa tersebut adalah usaha makanan ringan berbahan dasar singkong dengan sebutan ceriping. Masalah – masalah yang teridentifikasi diantaranya adalah kurangnya pengetahuan tentang strategi pemecahan masalah dalam berwirausaha, kurangnya pemahaman tentang pentingnya pembukuan keuangan, kurangnya pengetahuan tentang pemasaran secara daring, dan kurangnya pemahaman tentang keuntungan bekerjasama dalam menjalankan sebuah usaha. Untuk memecahkan masalah – masalah tersebut, tim KKN Universitas Tidar mengadakan sebuah pelatihan dan sosialisasi dengan nama “Sarasehan Pengembangan Pelaku Usaha Desa Mandisari”. Metode yang digunakan adalah 1) observasi permasalahan,2) sosialisasi program kepada pemerintah desa, 3) Program pelatihan dan pendampingan bagi stakeholders, 4) Implementasi program tim kegiatan KKN. Dengan diadakannya acara tersebut para pelaku usaha mendapatkan bekal yang lebih baik untuk menjalankan usaha mereka. Bekal – bekal yang mereka dapat diantaranya adalah 1) pengetahuan tentang cara mengembangkan bisnis dan cara mengatasi masalah yang ada, 2) pengetahuan tentang bagaimana membuat pembukuan keuangan dalam menjalankan usaha mereka, 3) Pengetahuan tentang manfaat dan keutamaan memasarkan produk secara daring, 4) Akan terbentuknya KUB atau Kelompok Usaha Bersama di tengah-tengah masyarakat Desa Mandisari.