Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGUJIAN SIFAT FISIK DAN MEKANIK TANAH SEBAGAI REKOMENDASI TEKNIS DALAM PERENCANAAN BANGUNAN STRUKTUR (Studi Kasus Zona Seteluk dan Pototano) I Gde Dharma Atmaja
JURNAL SANGKAREANG MATARAM Vol. 6 No. `1 (2020): Maret 2020
Publisher : SANGKAREANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berdasarkan Peta GeologiLembar Sumbawa, Nusa TenggaraBarat, tatanan stratigrafi Pulau Sumbawa terdir dari berapa formasi batuan. Pulau Sumbawa merupakan salah satu gugusan kepulauanNusa Tenggara yang terletak pada Busur Kepulauan Banda dan merupakan Zona Solo. Keunikan morfologi pembentuk Pulau Sumbawa ini menjadikan karakteristik yangharus di perhitungkan dalam pengerjaan struktur diatasnya, agar dicapai lingkungan yang aman dan stabil. Pelaksanaan pekerjaan lapangan dilakukan untuk mengetahui karakteristik danjenis lapisan tanah sehingga dapat diketahui sifat-sifat tanah. Pengujian lapangan dilakukan dengan melakukan pemboran inti, Standard Penetrasi Test (SPT), sedangkan pengujian laboratorium dilakukan dengan pengujian sifat fisik dan sifat mekanik. Lokasi penyelidikan lapangan berada di Desa Bangket Monteh Kecamatan Brang Rea Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa geomorfologi lokasi tersebt, merupakan medan bergelombang dengan kemiringan antara 5o – 25o , dengan kondisi permukaan berupa endapan aluvium yangbersifat lepas dan belum terjadi litifikasi. Hasil Boring Log pada beberapa titik didapatkan nilai N-SPT antara 35 – hingga lebh dari 60 yang berarti memiliki tingkat kepadatan yang sangat padat. Hasil pengujian laboratorium menunjukkan nilai kohesi antara 0,15 – 0,24. Berdasarkan uraian tersebut rekomendasi yang dapat diberik an bahwa untuk pondasibangunan struktur akan bertumpu pada lapisan dengan NSPT> 45 dengan tingkat konsistensi yang keras, maka pondasi yang cocok adalah pondasi bored pile dengan kedalaman pondasi 4 m. Namun untuk perencanaan detail desain, perhitungan harus dilakukan sesuai dengan desain bangunan stuktur.
PENYELIDIKAN AIR TANAH DENGAN METODE GEOLISTRIK SCHLUMBERGER UNTUK KEBUTUHAN AIR BAKU DI DUSUN SELEBUNG 2 DESA SELEBUNG LOMBOK TENGAH Gusti Ayu Esty Windhari; I Gde Dharma Atmaja
JURNAL SANGKAREANG MATARAM Vol. 8 No. 2 (2021): Juni 2021
Publisher : SANGKAREANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu metoda geofisika yang digunakan untuk mengidentifikasi bawah permukaan bumi adalah meode geolistrik. Metode ini mempelajari sifat aliran listrik di bumi dan menghubungkankannya dengan nilai restivitas. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai kondisi geologi bawah permukaan terkait penyelidikan air tanah di daerah penelitian yaitu Desa Selebung Dusun Selebung Lombok Barat. Penelitian dilakukan menggunakan alat geolistrik konfigurasi Schlumberger, selanjutkan dilakukan pengolahan dengan menggunakan software IPI2Win dan Progress untuk mendapatkan nilai tahanan jenis yang sebenarnya. Berdasarkan data hasil korelasi pendugaan geolistrik di Dusun Selebung 2 Desa Selebung menunjukkan lapisan akuifer (muka air) diduga berada pada kedalaman 12.40. Dari nilai resestivity dapat diperkirakan kondisi air tanah adalah lapisan akufer air tawar (fresh water)
TANGGAPAN MASYARAKAT TENTANG HADIRNYA PERTAMBANGAN QUARRY DI DESA TARUSA KECAMATAN BUER KABUPATEN SUMBAWA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT Ricky Ardiansyah; I Gde Dharma Atmaja; Aji Syailendra Ubaidillah
JURNAL SANGKAREANG MATARAM Vol. 8 No. 4 (2021): Desember 2021
Publisher : SANGKAREANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegiatan pertambangan dan lingkungan hidup adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan, bahkan ada ungkapan tidak ada kegiatan pertambangan tanpa kerusakan pencemaran lingkungan. Pengolahan pertambangan quarry pada PT Bumi Agung di daerah Kecamatan Buer, ada satu lokasi usaha penambangan quarry. Adapun cara melakukan penelitian lapangan dengan mengamati tambang dan kondisi masyarakat setempat disekitar daerah tambang penjelasan mengenai tanggapan masyarakat dengan hadirnyanya tambang di Desa Tarusa Kecamatan Buer Kabupaten Sumbawa membawa dampak positif dan negative. Kegiatan penambangan yang memberikan dampak positif seperti membuka lapangan kerja, mengurangi pengangguran, dan dapat menambah perekonomian bagi masyarakat. Dampak negatif masyarakat terhadap tambang yang ada di Desa Tarusa Kecamatan Buer Kabupaten Sumbawa tersebut ada beberapa tanggapan dari masyarakat setempat khususnya yang dekat dengan tambang tersebut. Penggumpulan data melalui wawancara terhadap responden untuk mendapatkan Tanggapan Masyarakat tentang hadirnya pertambangan Quarry di Desa Tarusa Kecamatan Buer Kabupaten Sumbawa Nusa Tenggara Barat. Masyarakat paham atas dampak yang ditimbulkan pertambangan quarry. Masyarakat memperoleh manfaat atau keuntungan dari kegiatan pertambangan quarry di Desa Tarusa. Masyarakat mengetahui dampak positif dan negatif yang ditimbulkan dari kegiatan pertambangan di PT Bumi Agung.
PELATIHAN PEMBUATAN TEH HERBAL HUTAN UNTUK PETANI HUTAN BUWUN SEJATI I Gde Adi Suryawan Wangiyana; Yulia Ratnaningsih; Kemas Usman; I Gde Dharma Atmaja; I Gusti Agung Ayu Hari Triandini
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 6, No 3 (2022): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v6i3.12065

Abstract

ABSTRAKPetani hutan Desa Buwun Sejati menggantunggkan pendapatan utama dari penjualan buah – buahan tanaman MPTS (Multi Purpose Tree Species) yang dipanen musiman. Harga komoditi buah tersebut cenderung mengalami penurunan signfikan ketika musim panen dilakukan serentak akibat penumpukkan stok. Oleh karena itu diperlukan solusi pemanfaatan alternatif dari tanaman MPTS yang berkelanjutan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pelatihan pengolahan daun tanaman MPTS petani hutan Buwun Sejati menjadi produk teh herbal hutan. Produk teh herbal hutan yang dibuat dalam kegiatan ini adalah: sirsak, durian, rambutan, dan alpukat. Pelaksanaan kegiatan menggunakan metode ceramah dan praktik secara langsung melibatkan sebanyak 20 orang petani hutan Buwun Sejati sebagai partisipan.Tahapan kegiatan yang dilakukan meliputi: penyampaian teori melalui focus group discussion, praktek pembuatan teh herbal dengan menggunakan protokol baku, penilaian kualitas produk teh herbal bersama partisipan, serta monotiring dan evaluasi kegiatan untuk keberlanjutan program. Berdasarkan perbandingan hasil pre-test dan post-test, partisipan telah memahami materi produk teh herbal hutan MPTS dengan persentase peningkatan sebesar 70%. Selain itu mereka juga telah menguasi metode produksi teh herbal hutan MPTS dengan kualitas yang baik. Dapat disimpulkan bahwa petani hutan Buwun Sejati mampu mengolah bahan baku daun tanaman sirsak, durian, rambutan, dan alpukat menjadi produk teh herbal hutan yang dapat menjadi alternatif sumber pemasukan tambahan bagi mereka.  Kata kunci: buwun sejati; petani hutan; teh herbal ABSTRACTBuwun Sejati forest farmers depend on the fruit commodity of Multi-Purpose Tree Species (MPTS), which can be harvested only at a particular time in a year. The price of this fruit commodity usually decreases significantly if harvested simultaneously due to oversupply. Thus, it is essential to carry out alternative utilization of MPTS commodities. The purpose of this community service is to give training about MPTS leaves plant processing methods into forest herbal tea products for Buwun Sejati forest farmers. Raw materials for forest herbal tea products in this community service were soursop, durian, rambutan, and avocado. Systematic steps of this community service include 1) a focus group discussion with the participant to discuss the source and potency of forest herbal tea products, 2) a practical step about the method of forest herbal tea production, 3) a hedonic assay of forest herbal tea product made by participant for quality control, 4) monitoring and evaluation for the continuity of the program. Participants understood the forest herbal tea production method based on pre-test and post-test results. It could be concluded that Buwun Sejati forest farmers can utilize leaves of soursop, durian, rambutan, and avocado in forest herbal tea products that could give future additional income. Keywords: buwun sejati; forest farmers; herbal tea