Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

ANALISIS KETERGANTUNGAN MASYARAKAT TERHADAP HASIL HUTAN DI DALAM KAWASAN HUTAN LINDUNG DI DESA DAHA KECEMATAN HU’U KABUPATEN DOMPU PROPINSI NUSA TENGGARA BARAT Fahrirurrahman Fahrirurrahman; Yulia Ratnaningsih
Jurnal Silva Samalas Vol 3, No 2 (2020): Desember 2020
Publisher : Universitas Pendidikan Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/jss.v3i2.3695

Abstract

Penelitian ini di laksanakan di Kawasan Hutan lindung Yang berlokasi di Desa Daha dengan tujuan : menganalisa tingkat ketergantungan masyarakat terhadap sumber daya hutan, mengetahui faktor-faktor penyebab ketergnatungan masyarakat terhadap sumber daya hutan. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode deskritif. Berdasarkan hasil penelitian tingkat ketergantungan masyarakat terhadap sumber daya hutan di lihat dari rata-rata adalah tergolong tinggi pada komponen pendapatan,tergolong sangat tinggi pada komponen curahan waktu kerja, tergolong rendah pada komponen sumber konsumsi. Sedangkan untuk tingkat ketergantungan kumulatif masyarakat terhadap Kawasan hutan tergolong tinggi. Di desa Daha terdapat enam faktor penyebab ketergantungan masyarakat terhadap hutan yaitu: penambahan pemasukan secara ekonomi, tingkat Pendidikan rendah, kurangnya lapangan pekerjaan, mengikuti teman, terbiasa dilakukan sejak kecil, dan tidak ada penghasilan tetap
POTENSI DAN PEMANFAATAN HASIL HUTAN BUKAN KAYU KEMIRI (Aleurites moluccana) DIKAWASAN BKPH TAMBORA KABUPATEN BIMA Abdul Sahid; Yulia Ratnaningsih
Jurnal Silva Samalas Vol 4, No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : Universitas Pendidikan Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/jss.v4i1.3974

Abstract

Penelitian ini berjudul “Potensi Dan Pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu ( HHBK) Kemiri (Aleurites moluccana) Dikawasan BKPH Tambora Kabupaten Bima” Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh variabel Potensi dan Pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu Kemiri danpen dapatan masyarakat dikawasan BKPH Tambora Kabupaten Bima. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian survei. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan dokumentasi dan wawancara. Sedangkan alat pengumpulan data menggunakan Kuisioner. Responden dalam penelitian ini adalah semua masyarakat yang memanfaatkan hasil hutan bukan kayu berupa Kemiri di seputaran BKPH Tambora.Adapun variable yang di analisis yakni potensi hasil hutan bukan kayu (kemiri) dan pendapatan masyarakat. Analisis Data yang diperoleh ditabulasikan dan dianalisis secara deskriptif yang bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai bentuk pemanfaatan kemiri, pendapatan masyarakat dan analisis pemasaran di lokasi tempat dilaksanakan penelitian. Hasil analisis menunjukkan Masyarakat disekitar BKPH Tambora menganggap kemiri selain dari mata pecarian mereka, kemiri juga dimanfaatkan. Kemiri juga dikenal sebagai candlenut karena fungsinya sebagai bahan penerangan. Kegunaan kemiri sangat beragam. Bagian tanaman kemiri dapat dimanfaatkan untuk keperluan manusia. Batang, daunnya dapat digunakan sebagai obat tradisonal, tempurung bijinya digunakan untuk obat nyamuk bakar dan arang, sedangkan bijinya digunakan sebagai minyak rambut, bumbu masak, dan juga penghasil minyak.
ANALISIS PENDAPATAN PETANI HHBK KAYU PUTIH (Melaleuca cajuputi) DI HUTAN LINDUNG DESA MONTONG SAPAH KECAMATAN PRAYA BARAT DAYA KABUPATEN LOMBOK TENGAH Wulan Prafita Sari; Yulia Ratnaningsih
Jurnal Silva Samalas Vol 3, No 1 (2020): Juni 2020
Publisher : Universitas Pendidikan Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/jss.v3i1.3682

Abstract

Minyak kayu putih merupakan salah satu hasil hutan bukan kayu yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan dapat dimanfaatkan untuk kehidupan sehari-hari. Saat ini permintaan minyak kayu putih diperkirakan akan terus meningkat dengan bertambahnya populasi penduduk dunia dan berkembangnya berbagai industri yang memanfaatkan minyak kayu putih. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pendapatan, kelayakan usaha petani HHBK kayu putih (Melaleuca cajuputi) dan sistem pemasaran hasil panen kayu putih (Melaleuca cajuputi). Lokasi penelitian terletak di Hutan Lindung Desa Montong Sapah Kecamatan Praya Barat Daya Kabupaten Lombok Tengah Provinsi Nusa Tenggara Barat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik survey dan wawancara dengan menggunakan alat bantu kuisioner terhadap 14 responden yang dilaksanakan pada bulan januari 2020. Penentuan responden dilakukan dengan random sebanyak 15% dari jumlah petani HHBK kayu putih (Melaleuca cajuputi) yang tergabung dalam Kelompok Tani Hutan Tenem . Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat pendapatan petani dalam kisaran waktu 1 tahun adalah sebesar Rp. 2.901.000, rata-rata tiap kali panen dalam kisaran waktu perdua bulan sebesar Rp. 792.000 dan tingkat kelayakan usaha dimana R/C Ratio menunjukkan 2,58 ≥ 1,3 yang berarti menguntungkan, maka usaha ini layak dilanjutkan. Dalam analisis pemasaran menunjukkan bahwa petani menjual kayu putih ke satu tempat (monopoli) dengan 2 sistem pembayaran yang dilakukan oleh pihak pembeli yaitu 64% pembayaran langsung dan 36% pembayaran kemudian. Untuk meningkatkan pendapatan maka diharapkan petani meningkatkan usaha pemeliharaan seperti pemangkasan (prunning) sesuai petunjuk teknis kemudian perlu adanya campur tangan pemerintah untuk menentukan harga jual daun kayu putih ,mencari informasi pasar untuk mendapat nilai jual maksimal atau optimal  dan frekuensi kerja penyuluh lebih ditingkatkan kembali
ANALISIS KELAYAKAN USAHA TANI NILAM (Pogostemon cablin) SEBAGAI PENGHASIL HASIL HUTAN BUKAN KAYU (STUDI KASUS KELOMPOK TANI PUSUK PAS WILAYAH BKPH RINJANI BARAT) Akhmad Gufran Septiyani Putra; Yulia Ratnaningsih
Jurnal Silva Samalas Vol 4, No 2 (2021): Desember 2021
Publisher : Universitas Pendidikan Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/jss.v4i2.4860

Abstract

Nilam (Pogostemon cablin) merupakan jenis hasil hutan bukan kayu yang banyak di usahakan masyarakat karena mudah untuk di budidayakan serta memiliki harga yang tinggi. Tanaman nilam merupakan penghasil minyak atsiri sebagai bahan pewangi yang memiliki banyak peminat. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui gambaran kegiatan usaha tani nilam, faktor pendukung dan penghambat dalam pengembangan nilam dan mengetahui kelayakan usaha tani nilam. Jumlah responden digunakan sebanyak 20 orang dengan menggunakan teknik sensus. Hasil penelitian menunjukan bahwa pendapatan usaha tani nilam dalam sekali panen rata-rata Rp. 198.375 dan kelayakan usaha tani nilam sebesar 1,58 dimana hal ini menunjukan setiap pengeluaran Rp. 1 maka mengdapatkank atau menghasilkan sebesar Rp. 1,58.
TINGKAT PENDAPATAN MASYARAKAT TERHADAP KOMODITI KOPI TAMBORA DI DESA OI BURA KECAMATAN TAMBORA KABUPATEN BIMA (STUDI KASUS KELOMPOK TANI JEMBATAN BESI) Siswanto Siswanto; Yulia Ratnaningsih
Jurnal Silva Samalas Vol 5, No 1 (2022): Juni 2022
Publisher : Universitas Pendidikan Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/jss.v5i2.5771

Abstract

Kopi merupakan salah satu hasil komoditi perkebunan yang memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi diantara tanaman perkebunan lainnya dan berperan penting sebagai sumber devisa melainkan juga merupakan sumber penghasilan bagi tidak kurang dari satu setengah juta jiwa petani kopi di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar tingkat pendapatan  masyarakat terhadap kopi tambora di Desa Oi Bura Kecamatan Tambora Kabupaten Bima. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif. Populasi adalah petani kopi dan sampel yang diambil sebanyak 50 responden. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Tanaman kopi merupakan salah satu sumber mata pencahrian masyarakat di Desa Oi Bura yang dapat membantu perekonomian masyarakat. Nilai hasil produksi budidaya tanaman kopi arabika dan robusta di Desa Oi Bura Kecamatan Tambora Kabupaten Bima ini dalam satu kali proses produksi sejumlah Rp. 381.492.000,- dengan rata-rata penerimaan sebesar Rp. 7.629.840,-
PELATIHAN PEMBUATAN TEH HERBAL HUTAN UNTUK PETANI HUTAN BUWUN SEJATI I Gde Adi Suryawan Wangiyana; Yulia Ratnaningsih; Kemas Usman; I Gde Dharma Atmaja; I Gusti Agung Ayu Hari Triandini
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 6, No 3 (2022): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v6i3.12065

Abstract

ABSTRAKPetani hutan Desa Buwun Sejati menggantunggkan pendapatan utama dari penjualan buah – buahan tanaman MPTS (Multi Purpose Tree Species) yang dipanen musiman. Harga komoditi buah tersebut cenderung mengalami penurunan signfikan ketika musim panen dilakukan serentak akibat penumpukkan stok. Oleh karena itu diperlukan solusi pemanfaatan alternatif dari tanaman MPTS yang berkelanjutan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pelatihan pengolahan daun tanaman MPTS petani hutan Buwun Sejati menjadi produk teh herbal hutan. Produk teh herbal hutan yang dibuat dalam kegiatan ini adalah: sirsak, durian, rambutan, dan alpukat. Pelaksanaan kegiatan menggunakan metode ceramah dan praktik secara langsung melibatkan sebanyak 20 orang petani hutan Buwun Sejati sebagai partisipan.Tahapan kegiatan yang dilakukan meliputi: penyampaian teori melalui focus group discussion, praktek pembuatan teh herbal dengan menggunakan protokol baku, penilaian kualitas produk teh herbal bersama partisipan, serta monotiring dan evaluasi kegiatan untuk keberlanjutan program. Berdasarkan perbandingan hasil pre-test dan post-test, partisipan telah memahami materi produk teh herbal hutan MPTS dengan persentase peningkatan sebesar 70%. Selain itu mereka juga telah menguasi metode produksi teh herbal hutan MPTS dengan kualitas yang baik. Dapat disimpulkan bahwa petani hutan Buwun Sejati mampu mengolah bahan baku daun tanaman sirsak, durian, rambutan, dan alpukat menjadi produk teh herbal hutan yang dapat menjadi alternatif sumber pemasukan tambahan bagi mereka.  Kata kunci: buwun sejati; petani hutan; teh herbal ABSTRACTBuwun Sejati forest farmers depend on the fruit commodity of Multi-Purpose Tree Species (MPTS), which can be harvested only at a particular time in a year. The price of this fruit commodity usually decreases significantly if harvested simultaneously due to oversupply. Thus, it is essential to carry out alternative utilization of MPTS commodities. The purpose of this community service is to give training about MPTS leaves plant processing methods into forest herbal tea products for Buwun Sejati forest farmers. Raw materials for forest herbal tea products in this community service were soursop, durian, rambutan, and avocado. Systematic steps of this community service include 1) a focus group discussion with the participant to discuss the source and potency of forest herbal tea products, 2) a practical step about the method of forest herbal tea production, 3) a hedonic assay of forest herbal tea product made by participant for quality control, 4) monitoring and evaluation for the continuity of the program. Participants understood the forest herbal tea production method based on pre-test and post-test results. It could be concluded that Buwun Sejati forest farmers can utilize leaves of soursop, durian, rambutan, and avocado in forest herbal tea products that could give future additional income. Keywords: buwun sejati; forest farmers; herbal tea
UJI TINGKAT KESUKAAN MINUMAN HERBAL JAHE MERAH DENGAN FORMULASI BERBAGAI BAHAN PEMANIS SEBAGAI PRODUK HHBK HKM SUELA L. M. Mahid Rasid; Yulia Ratnaningsih
Jurnal Silva Samalas Vol 5, No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : Universitas Pendidikan Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/jss.v5i2.7124

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui uji hedonik terhadap produk herbal jahe merah dengan metode pengolahan berbeda dan bahan pemanis berbeda. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dua faktor. Faktor pertama adalah metode pengolahan jahe yaitu tanpa pengeringan dan dengan pengeringan. Faktor kedua adalah bahan pemnis yaitu gula pasir, gula aren, dan madu. Pengujian dilakukan pada 30 orang responden dengan menggunakan skala hedonik 5 tingkat yaitu: sangat suka (5), suka (4), cukup suka (3), tidak suka (2), dan sangat tidak suka (1). Analisis statistik dilakukan dengan uji ANOVA dan BNJ pada taraf α 0,05 dengan menggunakan program Co-Stat for Windows. Metode pengolahan berbeda menunjukkan hasil pengukuran tingkat kesukaan yang bereda dari responden berdasarkan ANOVA. Penilaian berdasarkan parameter warna, rasa, dan aroma menunjukkan hasil berbeda – beda pada jahe diolah segar dan dikeringkan. Responden cenderung lebih menyukai jahe dikeringkan dibandingkan jaha tanpa pengeringan untuk paramter warna. Sementara itu untuk paramter aroma dan rasa, responden lebih menyukai jahe tidak dikeringkan dibandingkan jahe dengen pengeringan. Responden juga menunjukkan tingkat kesukaan berbeda pada faktor bahan pemanis berdasarkan ANOVA. Hasil uji lanjut BNJ berdasarkan parameter warna, aroma dan rasa menunjukkan responden tidak menyukai pemanis gula aren. Sementara itu gula pasir merupakan pemanis yang paling disukai oleh responden meskipun pada parameter warna dan aroma tidak berbeda signifikan dengan madu. Dapat disimpulkan bahwa metode pengolahan berbeda dan bahan pemanis berbeda secara signifikan mempengaruhi tingkat kesukaan responden terhadap produk minuman herbal jahe merah.