Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS KONTEKSTUAL DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI MATERI POKOK SISTEM REGULASI MANUSIA DI KELAS XI SMAN 1 PRAYA BARAT DAYA Rindawan, Erna Fitriatun, dan Baiq Susdiana Fibrianti
JOURNAL SCIENTIFIC OF MANDALIKA (JSM) Vol. 2 No. 1 (2021): Januari
Publisher : Institut Penelitian dan Pengembangan Mandalika Indonesia (IP2MI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/ jsm.v2i1.441

Abstract

Salah satu kelemahan proses pembelajaran yang dilaksanakan para guru adalah kurang adanya usaha pengembangan kemampuan berpikir siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar siswa pada pembelajaran konsep sistem regulasi manusia melalui pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) berbasis kontekstual, sekaligus menguji kelayakan terhadap bahan ajar yang dikembangkan. Jenis penelitian adalah Research and Develovment. Teknik pengumpulan data dengan instrumen. Analisis data dilakukan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam mengembangkan LKS berbasis kontekstual mempunyai 3 (tiga) tahap penilaian, yaitu penilaian dari ahli isi dan media, kelompok kecil dan lapangan dengan menggunakan angket. Berdasarkan data hasil penilaian produk LKS berbasis kontekstual, maka produk yang telah dikembangkan cukup layak untuk dijadikan sebagai bahan ajar khususnya pada materi sistem regulasi manusia dalam proses pembelajaran biologi. Hasil analisis variabel kemampuan berpikir kritis pada subjek penelitian maupun pada data secara klasikal menunjukkan skor rata-rata sebesar 3,6 tergolong kategori kritis dan menunjukkan bahwa siswa sudah menunjukkan peningkatan kemampuan tingkat berpikirnya. Data hasil belajar menunjukkan bahwa hasil belajar siswa meningkat yang ditunjukkan dengan jumlah siswa yang memperoleh skor ≥ 65 sebanyak 70% siswa dengan nilai rata-rata sebesar 66,8. Demikian dari hasil belajar secara klasikal berada pada kategori tuntas dan terbukti dari siswa yang memperoleh nilai ≥ 65 sebanyak 71% siswa. Maka, pengembangan LKS berbasis kontekstual dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar siswa.
FASILITAS SOSIAL SEBAGAI PENDUKUNG KEBUTUHAN PERUMAHAN DI PERUMNAS TANJUNG KARANG PERMAI KOTA MATARAM Baiq Susdiana Fibrianti
JURNAL SANGKAREANG MATARAM Vol. 6 No. 3 (2020): September 2020
Publisher : SANGKAREANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pertumbuhan penduduk yang terus meningkat membuat permasalahan di Perumahan Perumnas Tanjung Karang Permai menjadi semakin kompleks salah satunya adalah masalah kondisi, ketersediaan dan pengelolaan fasilitas sosial. Dengan demikian maka dipandang perlu dilakukan suatu kajian yang lebih mendalam tentang ketersediaan, kondisi dan pengelolaan pada fasilitas sosial di PERUMNAS Tanjung Karang Permai Kota Mataram. Standart yang diambil yaitu yang ditetapkan oleh pemerintah saat ini yaitu SNI 03-1733-2004 tentang tata cara perencanaan kawasan perumahan kota. Analisis bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat ketersediaan, kondisi atau daya dukung fasilitas sosial terhadap kebutuhan penduduk dilihat dari jumlah penduduk dan luas lahan dari fasilitas sosial. Adanya pemetaan lokasi Fasilitas Sosial untuk menjelaskan ketersediaan dan aspek spasial kondisi di Perumnas Tanjung Karang Permai Mataram. Analisis dilakukan dengan membandingkan antara jumlah penduduk dengan ketersediaan fasilitas sosial. Jika terdapat ketimpangan antara ketersediaan fasilitas sosial dengan jumlah penduduk, maka kondisi eksisting dapat dikatakan tidak memadai. Oleh karena itu, untuk hasil evaluasi kondisi eksisting menjadi masukan bagi peningkatan pelayanan di masa yang akan datang. Sebaliknya, jika hasil dari analisis evaluasi kinerja menyatakan bahwa terdapat keseimbangan maupun kelebihan, maka kinerja pelayanan perumahan dikatakan memadai atau sangat memadai. Dari kajian yang nantinya terpapar dalam tulisan ini akan dapat ditarik kesimpulan apakah ketersediaan fasilitas sosial di Perumnas Tanjung Karang Permai sesuai dengan aturan dan standart yang ada saat ini, ataukah diperlukan penambahan fasilitas lainnya. Bagaimana kondisi sarana dan prasarananya saat ini dan bagaimana pula pengelolaanya selama ini. Fasilitas Sosial berfungsi sebagai pendukung kebutuhan perumahan tidak hanya dilihat dari keberadaanya tetapi juga perlu melihat dari aspek pemeliharaan, perawatan dan pengelolaan di masa depan agar dapat selalu berfungsi dengan baik.
PERUBAHAN FUNGSI FASILITAS BERMAIN DAN OLAHRAGA SEBAGAI FASILITAS SOSIAL PERUM PERUMNAS TANJUNG KARANG PERMAI MATARAM Baiq Susdiana Fibrianti; Erna Wijayanti Rahayu; Muammar Khadafi
JURNAL SANGKAREANG MATARAM Vol. 9 No. 2 (2022): Juni 2022
Publisher : SANGKAREANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fasilitas Sosial yang berupa Fasilitas Bermain dan Olahraga sangatlah penting dalam ruang lingkup perumahan untuk mendukung keberadaan lingkungan tersebut maka ruang terbuka merupakan salah satu pendukung perancangan perumahan dan permukiman, Ketersediaan ruang terbuka baik ruang terbuka hijau maupun ruang terbuka non hijau menjadi syarat dalam pembangunan kawasan perumahan yang mempunyai fungsi antara lain sebagai tempat bermain, tempat berolah raga, tempat bersantai, tempat komunikasi sosial, pembatas atau jarak di antara massa bangunan, penyegaran udara, menyerap air hujan, menjaga kelangsungan iklim mikro dan lain-lain. Pertumbuhan penduduk yang terus meningkat membuat keberadaan fasilitas bermain dan olahraga menjadi berubah fungsi karena adanya keterbatasan lahan dan kebutuhan yang semakin berkembang. Dengan demikian maka dipandang perlu dilakukan suatu kajian yang lebih mendalam mengenai ketersediaan dan pengelolaan pada fasilitas sosial di Perumnas Tanjung Karang Permai Kota Mataram. Analisis bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat ketersediaan, dan daya dukung fasilitas sosial terhadap kebutuhan penduduk dilihat dari jumlah penduduk dan luas lahan dari fasilitas sosial. Adanya pemetaan lokasi pada fasilitas sosial yang berupa fasilitas bermain dan olahraga adalah untuk menjelaskan ketersediaan dan aspek spasial apakah sesuai dengan fungsi awal atau berubah fungsi. Analisis dilakukan dengan membandingkan antara jumlah penduduk dengan ketersediaan fasilitas sosial yang berupa fasilitas bermain dan olahraga. Oleh karena itu, hasil evaluasi menjadi masukan bagi peningkatan pengelolaan Perum Perumnas Tanjung Karang permai Mataram di masa yang akan datang.
KETERSEDIAAN FASILITAS KESEHATAN DI PERUMNAS TANJUNG KARANG PERMAI Baiq Susdiana Fibrianti; Muammar Khadafi; Erna Wijayanti Rahayu; I Gede Utama Hadi Sutrisna
JURNAL SANGKAREANG MATARAM Vol. 9 No. 1 (2022): Maret 2022
Publisher : SANGKAREANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemukiman adalah bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan hutan lindung, baik yang berupa kawasan perkotaan atau pedesaan. Pemukiman berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan (UU RI No. 4/1992).Perumahan adalah kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau hunian yang dilengkapi dengan prasarana lingkungan yaitu kelengkapan dasar fisik lingkungan. PERUMNAS Tanjung Karang Permai Kota Mataram adalah salah satu perumahan tertua di NTB dengan kajian analisa sesuai SNI 03-1733-2004 tentang tata cara perencanaan kawasan perumahan kota. Analisis bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat ketersediaan. Ketersediaan fasilitas kesehatan terhadap kebutuhan penduduk dilihat dari jumlah penduduk dan luas lahan dari fasilitas kesehatan yang ada. Adanya pemetaan lokasi Fasilitas Kesehatan menjelaskan ketersediaan dan aspek spasial kondisi di Perumnas Tanjung Karang Permai Mataram. Analisis dilakukan dengan membandingkan antara jumlah penduduk dengan ketersediaan fasilitas kesehatan. Jika terdapat ketimpangan antara ketersediaan fasilitas dengan jumlah penduduk, maka kondisi eksisting dapat dikatakan tidak memadai. Oleh karena itu, hasil evaluasi kondisi eksisting menjadi masukan bagi peningkatan pengelolaan di masa yang akan datang. Sebaliknya, jika hasil dari analisis evaluasi kinerja menyatakan bahwa terdapat keseimbangan maupun kelebihan, maka kinerja pengelolaan perumahan dikatakan memadai atau sangat memadai. Dari kajian yang nantinya terpapar dalam tulisan ini akan dapat ditarik kesimpulan apakah fasilitas kesehatan di Perumnas Tanjung Karang Permai sesuai dengan aturan dan standart yang ada saat ini.