Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

ANALYSIS OF PARTICIPANTS’ SATISFACTION UNDER CONTRACT FARMING: A CASE OF PEANUT FARMING IN LOMBOK ISLAND I Gusti Lanang Parta Tanaya
UNEJ e-Proceeding International Conference on Agribusiness Marketing (ICAM) 2012, Faculty of Agriculture, University o
Publisher : UPT Penerbitan Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Contract farming is expected to reduce asymmetric information and price uncertainty of products. In partnership of peanut farmers with PT Bumi Mekar Tani (BMT) in Lombok, contract farming is intended to increase the performance of supply chain. Farmers may be interested in entering into the contract if it guarantees them to have better benefit. After two years running this contract farming, there is no evaluation about participant’s satisfaction and about the performance of peanut supply chain. This paper reports participants’ satisfaction in conducting their business under the contract and the performance of peanut supply chain. Data were collected based on semi-structured questionnaire and analyzed using Customer Satisfaction Index and Importance Performance Analysis. Descriptive and Factor Analysis are used to understand supply chain performance and its significant factors. The results show most farmers satisfy on the partnership with BMT and the performance of supply chain becoming better. The study also revealed that the socio traditional value of the villagers coloured the relationship between farmers and their product buyers.
PROSPEK PENGEMBANGAN BIOGAS DI KABUPATEN LOMBOK BARAT I Made Anggayuda Pramadya; I Gusti Lanang Parta Tanaya; Adinul Yakin
JURNAL SANGKAREANG MATARAM Vol. 2 No. 2 (2016): Juni 2016
Publisher : SANGKAREANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui besar nilai tambah pembuatan Biogas dan untuk mengetahui persepsi responden tentang keberlanjutan usaha pembuatan dan pengguna Biogas untuk kedepannya di Kabupaten Lombok Barat. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Unit analisis dalam penelitian ini adalah responden pembuatan Biogas di Kabupaten Lombok Barat. Penelitian ini dilakukan di Lima Kecamatan yaitu di Kecamatan Narmada, Lingsar, Gunung Sari, Gerung dan Kediri di Kabupaten Lombok Barat. Penentuan daerah penelitian dilakukan secara‘Purposive Sampling’ atas dasar hanya di kelima Kecamatan tersebut terdapat anggota kelompok ternak yang mengerjakan pembuatan Biogas. Penentuan jumlah responden ditetapkan dengan “Sensus” sebanyak 15 responden. Untuk mengetahui besar nilai tambah dalam pembuatan Biogas yaitu dengan menggunakan metode Hayami, untuk mengetahui bagaimana persepsi keberlanjutan pembuatan dan pengguna Biogas untuk kedepan dianalisis secara deskriptif dengan cara mengidentifikasi setiap persepsi pembuat dan pengguna biogas yang ditemukan pada saat penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui proses pengolahan yang baik dapat menghasilkan nilai tambah sebesar Rp. 3.589,04 per proses produksi atau sebesarRp. 107.671,29 per bulan dengan rasio nilai tambah sebesar 32,52%. Persepsi responden untuk keberlanjutan pembuatan Biogas kedepannya sangat positif karena responden mendapatkan keuntungan, disamping itu biogas sangat membantu dalam menghemat pengeluaran dan hasil buangannya bisa dimanfaatkan sebagai pupuk yang baik untuk tanaman. Selain itu Biogas dapat mengurangi ketergantungan masyarakat akan bahan bakar minyak tanah.
3. Soft systems methodology: An alternative approach to improve agribusiness supply chain I Gusti Lanang Parta Tanaya
JURNAL AGRIMANSION Vol 7 No 2 (2006): JURNAL AGRIMANSION AGUSTUS 2006
Publisher : Department of Agricultural Social Economics Faculty of Agriculture University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v7i2.140

Abstract

Abstrak Masalah-masalah sosial yang biasanya melibatkan aktifitas manusia sering kali sulit untuk didefinisikan. Soft systems methodology (SSM) menyajikan cara yang efektif dan efisien untuk masalah yang mengandung sifat saling ketergantungan antara proses teknologi dan aktifitas manusia. Rantai pasokan agribisnis salah satu contoh masalah ini. Rantai pasokan agribisnis adalah suatu sistem sosial yang kompleks yang memiliki tujuan pemenuhan permintaan konsumen dari penawaran produsen secara efisien. Pentingnya peran faktor sosial seperti kerjasama, kepercayaan dan hubungan bisnis antara pelaku menjadikan SSM sesusi untuk mencari lebih dalam faktor penentu yang dapat memperbaiki rantai pasokan agribisnis tersebut. Tulisan ini mengungkap suatu penerapan SSM untuk memperbaiki performasi rantai pasokan agribisnis untuk hasil pertanian petani kecil di lahan kering Pulau Lombok, Indonesia. Beberapa kemungkinan penelitian lanjutan dari hasil pemikiran ini juga diungkapkan Abstract Social problems that usually associated with human activity are frequently poorly defined. Soft Systems Methodology (SSM) provides an effective and efficient way to carry out a systems analysis of problems where technological processes and human activities are interdependent. Agribusiness supply chain is one clear example of the problems. Agribusiness supply chains are complex social systems, which have the objective of efficiently matching consumer demand with product supply. The importance of social factors such as cooperation, trust and relationships among actors suggest that SSM has some potential for exploring improvements to agribusiness supply chains. This paper notifies on an application of SSM to improve agribusiness supply chain performance for dryland farming products from small-scale farmers in Lombok, Indonesia. Some possible future research opportunities are also explored.
3. Determinants of buyer-seller relationships in agribusiness supply chains for dry-land farming products in Lombok Indonesia I Gusti Lanang Parta Tanaya
JURNAL AGRIMANSION Vol 7 No 3 (2006): JURNAL AGRIMANSION DESEMBER 2006
Publisher : Department of Agricultural Social Economics Faculty of Agriculture University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v7i3.148

Abstract

Abstrak Walaupun ada banyak cerita sukses tentang pembangunan pertanian di Indonesia tetapi belum memberikan perbaikan yang berarti buat kesejahteraan petani. Hal ini umumnya juga terjadi di pertanian lahan kering di Lombok. Banyak penelitian dan penyuluhan di wilayah ini ditekankan pada perbaikan sistem produksi dan sangat sedikit yang diarahkan untuk pengembangan rantai pasokan (supply chain). Tulisan ini menggambarkan tentang rantai pasokan agribisnis untuk hasil pertanian petani kecil di lahan kering dan menganalisis faktor yang menentukan proses rantai pasokan itu. Studi ini mengamati rantai pasokan untuk empat komoditi – jagung, kacang tanah, ubikayu dan padi. Hasil tulisan ini mengungkapkan pola hubungan antara petani dengan pelaku rantai pasokan lainnya. Abstract Although there have been a number of success stories from the agricultural development programs undertaken in Indonesia it is acknowledged that the change has not led to a significant improvement of farmers’ welfare. This is generally the case for dryland farmers in Lombok. Much of the research and extension effort in Lombok has been targeted at developing improved dryland production systems and little effort has been devoted to developing the product supply chains. This paper describes the agribusiness supply chain (SC) issues for produce from small farmers in dry land areas and analyses the factors contributing to the supply chain process. This study has looked at four product supply chains – those for maize, peanuts, cassava, and paddy. The results explore the relationships between farmers and others in the supply chain.
1. Determinants of technical efficiency of rice farming in dryland area of Central Lombok: An application stochastic frontier production function I Gusti Lanang Parta Tanaya
JURNAL AGRIMANSION Vol 8 No 1 (2007): JURNAL AGRIMANSION DESEMBER 2007
Publisher : Department of Agricultural Social Economics Faculty of Agriculture University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v8i1.152

Abstract

Abstrak Pertanian memainkan peranan penting dalam pembangunan ekonomi di negara-negara berkembang termasuk Indonesia. Padi merupakan tanaman pangan utama untuk pertanian di Indonesia sebab beras merupakan makanan pokok bagi penduduk negara ini. Walaupun produksi padi secara nasional meningkat, produktifitas per satuan input menurun. Hal ini sangat erat kaitannya dengan efisiensi produksi. Studi ini menampilkan ukuran langsung dari efisiensi produksi menggunakan fungsi produksi stokastik frontier dan model pengaruh inefisiensi. Hasil studi menunjukkan bahwa terdapat efisiensi tinggi yang rata-rata 86,75 persen dalam penggunaan input usahatani. Faktor penentu tingkat efisiensi ini adalah umur, pendidikan, pengalaman berusahatani, ketersediaan kredit, lokasi usahatani dan jumlah tenaga kerja dalam keluarga. Abstract Agriculture plays important role in economic development for most developing countries including Indonesia. Rice is a main crop for agriculture in Indonesia because it is a staple food for the populations. Even though rice production nationally increases, the productivity per input uses basis decrease. This issue is related to production efficiency. This study provides a direct measure of production efficiency using a stochastic production frontier and inefficiency effects model. The result shows that there is high level efficiency in using farm input with on average 86.75 percent. The efficiency differences can be explained by age, education, experience, credit availability, farm location and number of family labour.
ANALISIS FINANCIAL DAN DETERMINASI HARGA PADA RANTAI NILAI TOMAT DI KECAMATAN KAYANGAN KABUPATEN LOMBOK UTARA I Gusti Lanang Parta Tanaya
JURNAL AGRIMANSION Vol 20 No 2 (2019): Jurnal Agrimansion Agustus 2019
Publisher : Department of Agricultural Social Economics Faculty of Agriculture University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v20i2.295

Abstract

Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kinerja finansial rantai nilai tomat dan faktor penentu harga tomat yang dijual pengecer pada rantai nilai. Permintaan akan komoditas tomat terus meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk. Dengan kondisi ini maka penjual selalu berusaha memberikan layanan dan nilai komoditas terbaik bagi pembelinya sepanjang rantai nilai yang terjadi. Analisis rantai nilai adalah alat yang memfasilitasi analisis kegiatan usaha terutama dalam hal kegiatan pembentukan nilai tambah yang berkaitan dengan pemanfaatan faktor produksi, penjualan produk dan pengiriman produk. Penelitian ini menggunakan teknik survei untuk mengumpulkan data dengan wawancarai untuk 60 petani responden dan 36 pedagang perantara menggunakan kuesioner terstruktur. Data dikumpulkan pada tahun 2018 dari 3 desa di Kecamatan Kayangan Kabupaten Lombok Utara (KLU) yaitu Desa Pendua, Santong dan Selengen. Pemilihan desa sampel didasarkan pada area penanaman tomat terluas. Data yang terkumpul dianalisis dengan pemetaan saluran rantai nilai, analisis finansial dan regresi model OLS untuk mengetahui deteminan harga jual tomat pengecer. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat empat saluran distribusi tomat dari petani ke konsumen, nilai tambah tomat paling tinggi dinikmati oleh pedagang pengumpul desa dan faktor penentu utama harga jual tomat pengecer adalah harga cabai, volume penjualan dan musim. Dari hasil penelitian yang diperoleh maka direkomendasikan agar petani mengatur waktu dan luasan tanam dalam kelompok dan penyuluh memfasilitasi koordinasi antara pelaku rantai nilai.
ANALISIS RISIKO PRODUKSI USAHATANI SAYURAN DI KABUPATEN LOMBOK UTARA I Gusti Lanang Parta Tanaya; Rosmilawati Rosmilawati; Asri Hidayati
JURNAL AGRIMANSION Vol 21 No 2 (2020): Jurnal Agrimansion Agustus 2020
Publisher : Department of Agricultural Social Economics Faculty of Agriculture University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v21i2.383

Abstract

Komoditas sayuran merupakan salah sayu komoditas andalan yang diharapkan karena rata-rata berumur pendek dan dapat diproduksi di lahan yang sempit. Di samping memiliki keunggulan, usahatani sayuran juga memiliki kendala yang cukup berat yakni tingginya tingkat risiko yang dihadapi. Oleh sebab itu maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui risiko produksi yang dihadapi oleh petani sayuran dan strategi penanganan yang dapat diterapkan oleh petani sayuran untuk menangani risiko produksi di Kabupaten Lombok Utara. Penelitian ini dilakukan pada dua kelompok tani yaitu Poktan Horseka dan Poktan Hijau Daun dengan total responden 30 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usahatani cabe memiliki risiko produksi yang paling besar berdasarkan tingkat produktivitas dengan nilai Koefisien Variasi atau KV = 0,54 dibandingkan dengan kacang panjang (0,32), mentimun jepang (0,36) dan tomat (0,42). Penyebab utamanya adalah faktor cuaca, serangan hama lalat buah dan serangan penyakit antraknose. Komoditas yang memiliki risiko produksi berdasarkan pendapatan terbesar adalah tomat dengan nilai KV = 0,48. Penyebab utamanya adalah biaya produksi tanaman tomat rata-rata lebih tinggi dibandingkan tanaman lainnya seperti cabe, kacang panjang dan mentimun jepang. Untuk memperkecil risiko produksi sayuran di KLU maka petani sebaiknya melakukan pengelolaan lingkungan areal usahatani dengan baik melalui kegiatan penanaman tanaman pelindung, penanaman tanaman pengusir hama atau penjebak hama (crop trapping) dan memperbanyak penggunaan pupuk kandang.
Peningkatan Kapasitas Petani Melalui Pelatihan Pembukuan Usahatani di Desa Otak Rarangan Kecamatan Wanasaba Kabupaten Lombok Timur Dudi Septiadi; Rosmilawati Rosmilawati; Abdullah Usman; I Gusti Lanang Parta Tanaya; Asri Hidayati
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 4 No 3 (2021)
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (281.038 KB) | DOI: 10.29303/jpmpi.v4i3.945

Abstract

Penggunaan pembukuan dalam usahatani merupakan jenis teknologi yang efektif dalam mengontrol kebijakan pengelolaan usahatani. Petani sebagai pengelola usahatani dapat mengetahui kelemahan dalam penyusunan perencanaan dan penyelenggaraan usahatani. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah untuk; 1) memberikan pemahaman kepada petani terkait pentingnya pembukuan usahatani; 2) melatih petani untuk membuat catatan pembukuan usahatani. Pengabdian dilaksanakan di Desa Otak Rarangan, Kecamatan Wanasaba, Kabupaten Lombok Timur. Kegiatan ini dilaksanakan dengan sasaran para petani dari perwakilan kelompok tani sebanyak 20 orang. Metode pelaksanaan kegiatan dengan metode Forum Group Discussion (FGD) dan Workshop. Hasil kegiatan pengabdian ini mampu memberikan pemahaman baru bagi petani terkait pentingnya pencatatan dan pembukuan usahatani. Petani bisa membedakan antara sumber penerimaan dan sumber pengeluaran kegiatan usahatani. Berdasarkan hasil simulasi pada workshop pencatatan dan pembukuan usahatani, petani mengetahui kondisi keuangan usahataninya selama satu musim tanam sebelumnya. Petani bisa menggunakan buku catatan usahatani yang telah dibuat untuk kegiatan musim tanam berikutnya secara berkelanjutan.