Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Analisis Respon dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Beras Indonesia Dudi Septiadi; Umbu Joka
AGRIMOR Vol 4 No 3 (2019): AGRIMOR - July 2019
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (351.553 KB) | DOI: 10.32938/ag.v4i3.843

Abstract

This study aims to 1) analyze the factors that influence the demand for Indonesian rice, and 2) analyzing the response to rice demand from the factors that influence it. The data in this study use time series data for the period 1988-2017. Data analysis using linear regression analysis method. The results showed that Indonesian rice demand was influenced by retail rice prices, per capita income, population, rice production and Indonesian rice demand lag at α level of 5 percent with an R-Squared value of 91.3 percent. Based on the analysis of responses, the population number variable is the only independent variable that has elastic elasticity (E> 1) both in the short and long term analysis. Variable retail rice prices, per capita income and rice production, have elasticity values ​​that are inelastic (E <1) in both the short and long term analysis.
Analisis Permintaan Konsumsi Cabai Rawit pada Rumah Tangga di Kota Mataram Dudi Septiadi; Ni Made Wirastika Sari; Ahmad Zainuddin
AGRIMOR Vol 5 No 2 (2020): AGRIMOR - April 2020
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32938/ag.v5i2.1013

Abstract

This study aims to 1) analyze the characteristics of Cayenne Pepper consumers in Mataram, West Nusa Tenggara; and 2) analyze the factors that influence the demand for Cayenne Pepper in Mataram. This research was conducted at Kebun Roek Market, Pagesangan Market, and Tanjung Karang Market, Mataram, West Nusa Tenggara. Respondents were determined by quota sampling of 30 samples with accidental sampling technique. The analytical method used is a descriptive qualitative analysis method and quantitative analysis method using multiple linear regression analysis. The results showed that the consumer characteristics of cayenne pepper in this research were 100 percent female gender. The number of respondents aged 15-64 years old is 100 percent. Respondents who completed education at the Higher Education level were 63.33 percent. Respondents who have a profession as housewives are 36.66 percent. Respondents who have 3 family members are 46.66 percent. The results showed that the variable price of cayenne pepper and variable number of family members had a significant influence on the demand of cayenne pepper in Mataram.
Analisis Pertumbuhan, Daya Saing dan Pergeseran Bersih Sektor Ekonomi Kabupaten Lombok Barat Pasca Pandemi Covid-19 Dudi Septiadi; Robi Awaluddin
Eklektik : Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Kewirausahaan Vol 5, No 1 (2022): Eklektik
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/ekl.v5i1.17072

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk; 1) menganalisis capaian kegiatan ekonomi sektoral Kabupaten Lombok Barat pasca Pandemi Covid-19; 2) menganalisis kinerja pertumbuhan proporsional perekonomian Kabupaten Lombok Barat pasca Pandemi Covid-19; 3) menganalisis daya saing sektor perekonomian Kabupaten Lombok Barat pasca Pandemi Covid-19; 4) menganalisis pergeseran bersih perekonomian Kabupaten Lombok Barat pasca Pandemi Covid-19. Data yang digunakan adalah Struktur PDRB sektoral Provinsi Nusa Tenggara Barat sebagai daerah atas dan struktur PDRB sektoral Kabupaten Lombok Barat sebagai daerah bawah (daerah analisis penelitian). Periode pengamatan adalah PDRB tahun 2018 dan 2020. Data yang tersedia dianalisis dengan pendekatan deskriptif dan analisis Shift Share. Hasil analisis menunjukkan 9 sektor tumbuh cepat, sektor pertambangan termasuk sektor paling tumbuh cepat. Terdapat 6 sektor teridentifikasi sektor berdaya saing, dimana sektor transportasi dan pergudangan merupakan sektor paling tinggi nilai daya saingnya. Berdasarkan analisis pergeseran bersih, terdapat 8 sektor ekonomi tumbuh secara progresif
Peningkatan Kapasitas Petani Melalui Pelatihan Pembukuan Usahatani di Desa Otak Rarangan Kecamatan Wanasaba Kabupaten Lombok Timur Dudi Septiadi; Rosmilawati Rosmilawati; Abdullah Usman; I Gusti Lanang Parta Tanaya; Asri Hidayati
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 4 No 3 (2021)
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (281.038 KB) | DOI: 10.29303/jpmpi.v4i3.945

Abstract

Penggunaan pembukuan dalam usahatani merupakan jenis teknologi yang efektif dalam mengontrol kebijakan pengelolaan usahatani. Petani sebagai pengelola usahatani dapat mengetahui kelemahan dalam penyusunan perencanaan dan penyelenggaraan usahatani. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah untuk; 1) memberikan pemahaman kepada petani terkait pentingnya pembukuan usahatani; 2) melatih petani untuk membuat catatan pembukuan usahatani. Pengabdian dilaksanakan di Desa Otak Rarangan, Kecamatan Wanasaba, Kabupaten Lombok Timur. Kegiatan ini dilaksanakan dengan sasaran para petani dari perwakilan kelompok tani sebanyak 20 orang. Metode pelaksanaan kegiatan dengan metode Forum Group Discussion (FGD) dan Workshop. Hasil kegiatan pengabdian ini mampu memberikan pemahaman baru bagi petani terkait pentingnya pencatatan dan pembukuan usahatani. Petani bisa membedakan antara sumber penerimaan dan sumber pengeluaran kegiatan usahatani. Berdasarkan hasil simulasi pada workshop pencatatan dan pembukuan usahatani, petani mengetahui kondisi keuangan usahataninya selama satu musim tanam sebelumnya. Petani bisa menggunakan buku catatan usahatani yang telah dibuat untuk kegiatan musim tanam berikutnya secara berkelanjutan.
Peningkatan Kapasitas Petani Melalui Aplikasi Inovasi Teknologi Pupuk Organik Cair Berbasis Limbah Pertanian Di Desa Otak Rarangan Kabupaten Lombok Timur Dudi Septiadi; Rosmilawati; Abdullah Usman; I Gusti Lanang Parta Tanaya; Asri Hidayati
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 5 No 3 (2022): Juli - September
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (544.186 KB) | DOI: 10.29303/jpmpi.v5i3.2161

Abstract

Aplikasi inovasi teknologi pembuatan pupuk organik cair berbasis limbah pertanian merupakan upaya untuk mengubah paradigma pembangunan pertanian yang selama ini sangat tergantung dengan penggunaan pupuk kimiawi, menjadi pembangunan pertanian yang ramah lingkungan, efisien dan berkelanjutan. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah untuk; 1) memberikan pemahaman kepada petani terkait pentingnya penggunaan pupuk organik cair berbasis limbah pertanian; 2) membekali keterampilan kepada petani dalam pembuatan pupuk organik cair berbasis limbah pertanian. Pengabdian dilaksanakan di Desa Otak Rarangan, Kecamatan Wanasaba, Kabupaten Lombok Timur. Kegiatan ini dilaksanakan dengan sasaran para petani dari perwakilan kelompok tani sebanyak 20 orang. Peserta yang berpartisipasi dalam kegiatan pengabdian masyarakat adalah anggota kelompok tani yang ada di Desa Otak Rarangan. Metode pelaksanaan kegiatan dengan metode penyuluhan dan pelatihan. Hasil kegiatan pengabdian ini, para peserta terbukti memiliki peningkatan pemahaman terkait pentingnya penggunaan pupuk organik cair berbasis limbah pertanian. Petani terbukti bisa mempraktikkan pembuatan pupuk organik cair berbasis limbah pertanian. Berdasarkan hasil praktik, pembuatan pupuk organik cair yang dihasilkan berkualitas baik, hal ini dicirkan dengan produk memiliki aroma khas asam fermentasi dengan cairan berwarna coklat muda, tidak ada belatung atau sejenis cacing, pada permukaan larutan terdapat endapan berwarna putih sert aroma yang tercium seperti aroma tape (aroma kecut dan segar), dan tidak berbau busuk. Petani diharapkan bisa mengaplikasikan inovasi teknologi pupuk organik cair berbasis limbah pertanian secara berkelanjutan.
ANALISIS EKONOMI DAN TINGKAT KESEJAHTRAAN RUMAHTANGGA PETANI PESERTA PROGRAM HUTAN KEMASYARAKATAN (HKM) DI KECAMATAN SAMBALIA, KABUPATEN LOMBOK TIMUR NTB M. YUSUF; DUDI SEPTIADI; MUHAMMAD NURSAN; FADLI FADLI
GANEC SWARA Vol 17, No 2 (2023): Juni 2023
Publisher : Universitas Mahasaraswati K. Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35327/gara.v17i2.436

Abstract

The aims of this research are to: (1) analyze the income of farmers from the Community Forestry (Hkm) program in Sambelia District, East Lombok Regency; (2) Analyze the contribution of farmers' income from the Community Forestry (HKm) program to HKm Farmer household income in Sambelia District, East Lombok Regency and (3) Analyze the level of welfare of farmer households from the Community Forestry program in Sambelia District, East Lombok Regency. The method used is descriptive method, while data collection is done by survey technique. Data were analyzed descriptively. The results showed that: (1) The average household income of HKm farmers participating in the HKm program in Samblia district, East Lombok Regency was IDR 21,657,140/year or IDR 1,804,762/year. month; (2) The HKm program household income contribution is 71.09%, while non-HKm (outside HKm) is 28.91%; and (3) the level of well-being of participating HKm farmer households based on the category of well-being level and/or poverty level according to the World Bank, BPS criteria, Sayogyo found that all three well-being standards give results slightly different. Under the BPS criteria, the farmer household participating in the HKm program in Sambalia district, East Lombok, is classified as non-poor. Although in general the categories were like this, after a deeper study, 30.30 percent of the respondents were in the poor category and 69.70 percent in the non-poor category. Based on World Bank criteria, HKm farmer households were found not to be in the poor category, but in fact there were 24.24% of respondents who were in the poor category and 73.70% were not. They were poor. Meanwhile, according to the Sayogyo criteria, HKm participating farmer households were in the category of 60.61% non-poor, 27.27% near poor, 12.12% poor and not very poor.