Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PANDANGAN DAN SIKAP MASYARAKAT TERHADAP PLULARITAS AGAMA DI INDONESIA Sarjuni Sarjuni
Wahana Akademika: Jurnal Studi Islam dan Sosial Vol 15, No 2 (2013): Wahana Akademika
Publisher : Kopertais Wilayah X Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/wa.v15i2.534

Abstract

AbstractThis article is the result of fundamental  research conducted  in 2011. It is intended to see how far the ideas of pluralism can be understood and accepted by public who are often involved in violance on the behalf of religion.The method applied in this research is indepth interview, news paper documentation, discourse analysis.Based on the analysis result, it is found that  there are three opinions about religious pluralism. First, formalitistic tradisionalist opinion, that is: there is only one true religion, it is the religion that he/she belongs to. second, the unconcerned attitude or apathy to the religious reality of religion in Indonesia.. Third, a radical opinion, they think that the followers of other religion –out side of the religion that they belong to, must be have enough, and if it is needed by using violance and force.Keyword:  pluralitas, kekerasan, konflik agama
PANDANGAN DAN SIKAP MASYARAKAT TERHADAP PLULARITAS AGAMA DI INDONESIA Sarjuni Sarjuni
Wahana Akademika: Jurnal Studi Islam dan Sosial Vol 15, No 2 (2013): Wahana Akademika
Publisher : Kopertais Wilayah X Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/wa.v15i2.534

Abstract

AbstractThis article is the result of fundamental  research conducted  in 2011. It is intended to see how far the ideas of pluralism can be understood and accepted by public who are often involved in violance on the behalf of religion.The method applied in this research is indepth interview, news paper documentation, discourse analysis.Based on the analysis result, it is found that  there are three opinions about religious pluralism. First, formalitistic tradisionalist opinion, that is: there is only one true religion, it is the religion that he/she belongs to. second, the unconcerned attitude or apathy to the religious reality of religion in Indonesia.. Third, a radical opinion, they think that the followers of other religion –out side of the religion that they belong to, must be have enough, and if it is needed by using violance and force.Keyword:  pluralitas, kekerasan, konflik agama
Nilai-Nilai Pendidikan Islam dalam Buku KHR. As’ad Syamsul Arifin Riwayat Hidup dan Perjuangannya Fatkhur Rokhim; Sarjuni Sarjuni; Toha Makhshun
BUDAI: MULTIDISCIPLINARY JOURNAL OF ISLAMIC STUDIES Vol 1, No 1 (2021): Desember
Publisher : Lembaga Kajian dan Penerapan Nilai - Nilai Islam Unissula

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (193.021 KB) | DOI: 10.30659/budai.1.1.56-66

Abstract

Pendidikan Islam adalah bagian yang sangat penting dalam dunia pendidikan. Tidak hanya pengetahuan saja namun juga harus disesuaikan dengan kekuatan spiritual keagamaan agar menjadi manusia yang seutuhnya (Insan Kamil) yang sesuai dengan norma Islam. Pendidikan sendiri tidak hanya didapatkan daIam sekolah formal saja, akan tetapi dapat datang dari mana saja termasuk pendidikan dalam keluarga dan masyarakat sekitar. Salah satunya melalui buku KHR. As’ad Syamsul Arifin Riwayat Hidup dan Perjuangannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: Nilai-nilai pendidikan Islam dalam buku KHR. As’ad Syamsul Arifin Riwayat Hidup dan Perjuangannya. Serta revelansinya dalam kehidupan masa kini. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa di dalam buku KHR. As’ad Syamsul Arifin Riwayat Hidup dan Perjuangannya terdapat nilai-nilai pendidikan Islam yang meliputi, yaitu nilai pendidikan akidah, nilai pendidikan ibadah, nilai pendidikan akhlak. Dan juga nilai-nilai pendidikan Islam dalam buku KHR. As’ad Syamsul Arifin Riwayat Hidup dan Perjuangannya mempunyai relevansi dengan kehidupan masa kini. Dari ketiga nilai pendidikan Islam tersebut ada kaitannya dengan kehidupan masa kini misalnya saja penanaman rasa sabar, ketika sikap sabar di terapkan pada setiap individu generasi milenial ini tentunya dalam kehidupan yang sedang dilanda dengan adanya pandemi dapat dijalani dengan aman dan tentram. Juga nilai pendidikan Islam berupa menjauhi perbuatan dosa amat sangat diperlukan dalam kehidupan masa kini, apabila dalam kehidupan masa kini semua orang menerapkan sifat menjauhi perbuatan dosa, maka niscaya tidak ada tindakan kriminal yang terjadi karena pada sesungguhnya perbuatan kriminal adalah perbuatan dosa. Maka dari itu dapat terbentuknya suatu tatanan kehidupan yang aman, harmonis dan sejahtera,
ZISWAF PENOPANG KESEJAHTERAAN MASYARAKAT LEREP KAB. SEMARANG Zaenurrosyid Zaenurrosyid; Hidayatus Sholihah; Sarjuni Sarjuni
Prosiding Seminar Nasional Unimus Vol 4 (2021): Inovasi Riset dan Pengabdian Masyarakat Post Pandemi Covid-19 Menuju Indonesia Tangguh
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemberdayaan masyarakat melalui Program Keagamaan-Filantropi Keislaman sangat pentingkhususnya untuk para pemuda. Hal ini untuk merealisasikan fungsi kemanusiaan, religiusiras jugamembantu masyarakat agar bangkit dari kemiskinan dan juga untuk mengoptimalkan di dalamrangka pendistribusian harta ke jalan yang diradai Allah. Bisa untuk membantu korban saat terjadibencana alam, bahkan soal terlilitnya hutang serta menjangkau lebih luas yakni memberdayakanmasyarakat maupun anak-anak yang dari keluarga dengan ekonomi rendah untuk bisa melanjutkanpendidikan sehingga nantinya diharapkan menjadi generasi yang berkualitas dan kuat baik secaraakal maupun nurani serta memiliki jiwa kemanusiaan yang tinggi. ZISWAF juga bisa disalurkanuntuk mendukung masyarakat untuk meningkatkan perekonominya melalui wirausaha berbasissyariah dan pendidikan kalangan pemuda serta semacamnya. Bahkan, potensi zakat di Indonesiadinilai cukup besar. Menurut data Pusat Kajian Strategis Badan Amil Zakat Nasional (Baznas)potensi zakat nasional yaitu sebesar 217 triliun. Namun, serapan zakat di Indonesia masih cukup rendah. Pada tahun 2016 misalnya, tercatat zakat masuk sebesar 5 triliun. Jumlah ini ternyatahanya satu persen dari potensi yang ada. Ini menunjukkan bahwa potensi yang sedemikian besarbelum  terkelola dengan baik. Jika dikelola dengan baik, maka besar harapan bahwa zakat dapatberperan dalam pembangunan ini. Setidaknya, ada empat langkah melalui pengembangn ziswa ini,yakni menengahi kesenjangan sosial, membangkitkan perekonomian masyarakat, mendorongpengentasan kemiskinan dengan berbagai inovasi, dan mengembangkan sumber pendanaanpembangunan kesejahteraan umat. Program pada pemberdayaan ekonomi masyarakat berbasispengelolaan ZISWAF ini adalah salah satu  cara optimalisasi program keagamaan melalui bangunankesadaran bersama serta peran remaja Desa Lerep Ungaran Kab. Semarang. Kata Kunci: Pemuda, masjid, ZISWAF,  kesejahteraan masyarakat