Pemberdayaan masyarakat melalui Program Keagamaan-Filantropi Keislaman sangat pentingkhususnya untuk para pemuda. Hal ini untuk merealisasikan fungsi kemanusiaan, religiusiras jugamembantu masyarakat agar bangkit dari kemiskinan dan juga untuk mengoptimalkan di dalamrangka pendistribusian harta ke jalan yang diradai Allah. Bisa untuk membantu korban saat terjadibencana alam, bahkan soal terlilitnya hutang serta menjangkau lebih luas yakni memberdayakanmasyarakat maupun anak-anak yang dari keluarga dengan ekonomi rendah untuk bisa melanjutkanpendidikan sehingga nantinya diharapkan menjadi generasi yang berkualitas dan kuat baik secaraakal maupun nurani serta memiliki jiwa kemanusiaan yang tinggi. ZISWAF juga bisa disalurkanuntuk mendukung masyarakat untuk meningkatkan perekonominya melalui wirausaha berbasissyariah dan pendidikan kalangan pemuda serta semacamnya. Bahkan, potensi zakat di Indonesiadinilai cukup besar. Menurut data Pusat Kajian Strategis Badan Amil Zakat Nasional (Baznas)potensi zakat nasional yaitu sebesar 217 triliun. Namun, serapan zakat di Indonesia masih cukup rendah. Pada tahun 2016 misalnya, tercatat zakat masuk sebesar 5 triliun. Jumlah ini ternyatahanya satu persen dari potensi yang ada. Ini menunjukkan bahwa potensi yang sedemikian besarbelum terkelola dengan baik. Jika dikelola dengan baik, maka besar harapan bahwa zakat dapatberperan dalam pembangunan ini. Setidaknya, ada empat langkah melalui pengembangn ziswa ini,yakni menengahi kesenjangan sosial, membangkitkan perekonomian masyarakat, mendorongpengentasan kemiskinan dengan berbagai inovasi, dan mengembangkan sumber pendanaanpembangunan kesejahteraan umat. Program pada pemberdayaan ekonomi masyarakat berbasispengelolaan ZISWAF ini adalah salah satu cara optimalisasi program keagamaan melalui bangunankesadaran bersama serta peran remaja Desa Lerep Ungaran Kab. Semarang. Kata Kunci: Pemuda, masjid, ZISWAF, kesejahteraan masyarakat