Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Sosialisasi dan Pelatihan Pengolahan Air dengan Sistem Konvensional Lengkap di Jurusan Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura Ulli Kadaria; Isna Apriani
Al-Khidmah Vol 3, No 2 (2020): AL-KHIDMAH (Desember)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/al-khidmah.v3i2.2132

Abstract

Ketersediaan air bersih di Jurusan Teknik Lingkungan Universitas Tanjungpura (UNTAN) merupakan kebutuhan yang penting untuk mendukung kegiatan proses belajar mengajar. Air bersih digunakan untuk aktivitas MCK dan laboratorium seperti mencuci peralatan dan lainnya selama praktikum berlangsung. Di sekitar kampus terdapat dua buah sumur yang secara fisik kualitasnya berwarna kuning kecoklatan. Adanya potensi sumber air tersebut dapat diolah menjadi air bersih yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan sir bersih di Jurusan Teknik Lingkungan. Selain untuk memenuhi kebutuhan air bersih, pembuatan Instalasi Pengolahan Air (IPA) juga dimaksudkan untuk media pembelajaran mahasiswa karena salah satu fokus studi di Jurusan Teknik Lingkungan adalah terkait dengan pengolahan air. Pengolahan air dirancang dengan menggunakan pengolahan konvensional lengkap yang terdiri dari koagulasi, flokulasi, sedimentasi, filtrasi, dan desinfeksi. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah metode parsipatori, dimana mahasiswa berpartisipasi dalam kegiatan sosialisasi, operasional dan pemeliharaan alat. Tingkat pemahaman mahasiswa diukur dengan melakukan pre-test dan post-test. Berdasarkan hasil kajian menunjukkan bahwa pengolahan air dengan menggunakan pengolahan konvensional lengkap mampu mengolah air sumur menjadi air bersih yang dapat digunakan untuk keperluan MCK dan laboratorium, hal ini ditandai dengan adanya perubahan warna dari kuning kecoklatan menjadi bersih/jernih. Di sisi lain, tingkat pemahaman mahasiswa juga meningkat dengan adanya praktek secara langsung, bukan hanya sekedar teori di kelas.
POTENSI PENERAPAN TEKNOLOGI BERSIH DAN MINIMASI LIMBAH PADA INDUSTRI KOPI PURNAMA Athalia Meifira; Nurul Fadilah; Tiara Insanul Oktariana; Dian Rahayu Jati; Isna Apriani
Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah Vol 8, No 2 (2020): Juli 2020
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jtllb.v8i2.44199

Abstract

Abstract The application of clean production to the Purnama Coffee industry can reduce the negative impact on the environment. This study aims to analyze the coffee industry and consider the potential for implementing clean production by the industry. This research was conducted using the Field Research method (field research). The data collected is then processed into data used for the application of clean production. The results of this study indicate that the implementation of clean production can minimize the impact on the environment. The benefit of clean production for the environment is a reduction in solid waste in the industry. This step in implementing clean production will reduce the impact on the environment towards a more environmentally friendly coffee industry. Keywords: clean production, coffee waste, industry coffee Abstrak Penerapan produksi bersih pada industri Kopi Purnama dapat mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis pada industri kopi serta menganalisis potensi penerapan produksi bersih yang sesuai dengan industri tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan metode Field Research (penelitian lapangan). Data-data tersebut dikumpulkan kemudian dianalisis untuk dijadikan potensi penerapan produksi bersih. Hal-hal yang bisa dilakukan dalam penerapan produksi bersih pada industri kopi purnama, antara lain : pembuatan pupuk bokashi dari sekam kulit kopi, sehingga diharapkan ada pengurangan timbulan limbah padat di industri tersebut, sehingga menjadi industri kopi yang lebih ramah lingkungan. Kata Kunci: industri kopi, limbah kopi, produksi bersih
Identifikasi Penerapan Produksi Bersih di Industri Keripik Singkong Shafira Viana Febriyanti; Utin Mahdiyah; Ayu Afifa Maharani; Dian Rahayu Jati; Isna Apriani
G-Tech: Jurnal Teknologi Terapan Vol 7 No 2 (2023): G-Tech, Vol. 7 No. 2 April 2023
Publisher : Universitas Islam Raden Rahmat, Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (372.15 KB) | DOI: 10.33379/gtech.v7i2.2016

Abstract

The industrial production process of cassava chips does not only produce positive value products but can be detrimental to the environment if not processed. This negative impact can be reduced through the implementation of cleaner production. The study aimed to conceptualize the application of clean production in the cassava chip industry, to determine the efficiency of implementing clean production in the cassava chip industry in reducing environmental pollution, and to determine the efficiency of implementing clean production in the cassava chip industry in improving the people's economy. The application of clean products in the Cassava Chips Industry, namely: (a) utilization of cassava peels as activated carbon generates a profit of Rp. (d) the use of wood pellets as a substitute for firewood, so that the profit if applying net production is IDR 294,000 per production. The application of cleaner production will have a good impact and be environmentally friendly.
Produksi Bersih Industri Rumahan Keripik Singkong (Studi: Kripik Makros Jaya Abadi) Anggun Rasmini; Thalita Helga Salsabilla; Isna Apriani
Rekayasa Hijau : Jurnal Teknologi Ramah Lingkungan Vol 7, No 3 (2023)
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/jrh.v7i3.199-207

Abstract

ABSTRAKProduksi bersih merupakan salah satu cara atau strategi untuk meminimasi adanya pencemaran lingkungan akibat hasil dari produksi oleh industri dengan mengurangi pemakaian sumber daya dan mengurangi adanya limbah dari proses produksi yang dilakukan secara terus menerus dengan menerapkan pengelolaan limbah. Metode yang digunakan yaitu metode analisis deskriptif berdasarkan dari data primer yang didapatkan dari hasil wawancara dan observasi secara langsung ke tempat produksi. Berdasarkan hasil neraca massa, industri Kripik Makross menghasilkan limbah cair sebanyak 230 liter air sisa pencucian dan limbah padat sebanyak 40 kg limbah kulit singkong, 20 kg sisa pemotongan yang tidak terpakai. Produksi bersih yang ditawarkan kepada industri rumahan Kripik Makros Jaya Abadi dari hasil penelitian ini yaitu; (1) penghematan air sebanyak 205 liter/hari, (2) pembuatan kerupuk dari limbah kulit singkong yang dapat dijual dan menghasilkan nilai ekonomi sebesar Rp 1.260.000/hari, (3) pembuatan karbon aktif yang dapat digunakan sebagai adsorben dan (4) pembuatan dendeng dari kulit singkong sebagai makanan bergizi. Produksi bersih tersebut dapat dilakukan untuk dijual kembali sehingga dari hasil olahan limbah yang awalnya tidak bernilai dan mencemari lingkungan menjadi bernilai ekonomis dan dapat memperkecil limbah yang dihasilkan industri rumahan ini.Kata kunci: Keripik singkong, produksi bersihABSTRACTClean production is a way or strategy to minimize environmental pollution as a result of industrial production by reducing resource use and reducing waste from production processes that are carried out continuously by implementing waste management. The method used is descriptive analysis method based on primary data obtained from interviews and direct observation to the production site. Based on the results of the mass balance, the Makross Kripik industry produces 230 liters of liquid waste from washing residue and 40 kg of solid waste from cassava peel waste, 20 kg of unused cutting residue. The net production offered to the Kripik Makros Jaya Abadi home industry from the results of this study is; (1) water savings of 205 liters/day, (2) manufacture of crackers from cassava peel waste which can be sold and generates an economic value of IDR 1,260,000/day, (3) manufacture of activated carbon which can be used as an adsorbent and (4) making beef jerky from cassava skin as a nutritious food. This net production can be carried out for resale so that the processed waste which is initially worthless and pollutes the environment becomes economically valuable and can reduce the waste produced by this home industry.Keywords: Cassava chips, clean production
Wastewater Treatment Plant (WWTP) Bahagia Market on Kuala Dua Village Subdistrict Sungai Raya Shintiya Murhaliza Fitri; Isna Apriani; Yulisa Fitrianingsih
Jurnal Presipitasi : Media Komunikasi dan Pengembangan Teknik Lingkungan Vol 20, No 3 (2023): November 2023
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/presipitasi.v20i3.680-690

Abstract

Location of Bahagia Market on K.H. Abdurrahman Wahid streets, Kubu Raya regency. Bahagia Market has been operation for two years but doesn’t have wastewater treatment, the liquid waste product is discharged directly into the waters. The purpose of this plan is to knowing the discharge of wastewater generated, so the treatment is adjusted to the quality of wastewater and the available land area, as well as calculating cost budget. Planning methods is area survey, data collection, waste inventory, sampling, quality analysis, calculation of wastewater discharge, planning of wastewater treatment, and calculation of cost budget. The planning results are Bahagia market has 11 stalls, 64 loss and 43 tables with 3 drains. The liquid of wastewater come from the washing of vegetables, fish, meats, and poultry. BOD, COD, TSS, and ammonia parameters are above quality standards, while total coliform, fat and oil are below quality standards. Wastewater treatment project for the 5 next years starting from 2023 to 2027 with wastewater effluent is 8640 liters/days. Treatment unit use are sump well, bar screen, rotating biological contactor, settling basins, disinfection tub, and sludge drying bed with a land area of 5 m2 and a cost budget of Rp. 69,315,479.