Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmu Lingkungan

PEMANFAATAN JENIS POHON LOKAL CEPAT TUMBUH UNTUK PEMULIHAN LAHAN PASCATAMBANG BATUBARA (STUDI KASUS DI PT. SINGLURUS PRATAMA, KALIMANTAN TIMUR) Adman, Burhanudin; Hendrarto, Budi; Sasongko, Dwi P
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 10, No 1 (2012): April 2012
Publisher : School of Postgraduate Studies, Diponegoro Univer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (564.418 KB) | DOI: 10.14710/jil.10.1.19-25

Abstract

ABSTRAK Upaya reklamasi di pengusahaan pertambangan yang masuk dalam Kawasan Budidaya Kehutanan (KBK) mengharuskan upaya reklamasi mengikuti aturan yang dikeluarkan oleh Kementerian Kehutanan yang mensyaratkan penanaman jenis pohon lokal. Informasi jenis-jenis pohon lokal yang dapat digunakan untuk revegetasi lahan pascatambang batubara belum banyak tersedia sehingga perlu dilakukan penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis jenis-jenis pohon lokal cepat tumbuh yang berpotensi untuk revegetasi lahan pascatambang batubara di PT. SGP. Metode yang digunakan adalah analisis vegetasi, analisis sifat fisik kimia tanah dan kajian habitat tempat tumbuh tiap jenis serta kemampuan regenerasi alami. Hasil penelitian menunjukkan dari 58 jenis pohon yang ditemukan, terdapat tujuh jenis pohon yang berpotensi untuk digunakan dalam revegetasi lahan pascatambang, yaitu Ficus sp., Fordia splendidissima, Homalanthus populneus, Leea indica, Macaranga hypoleuca, Melastoma malabathricum dan Vernonia arborea. Aspek teknis yang perlu diperhatikan dalam revegetasi dengan ketujuh jenis tersebut adalah sumber benih/bibit, serta teknik penanaman dan pemeliharaan. Kata Kunci: revegetasi, pascatambang batubara; Kecamatan Samboja Kabupaten Kutai Kartanegara ABSTRACT Reclamation efforts in the mining business in the District Forestry Culture (CBC) lead reclamation efforts following the rules issued by the Ministry of Forestry, which requires the planting of local species. Information of local tree species that can be used for post-mining land revegetation of coal has not been widely available so that this research needs to be done. This study aims to analyze the species of fast-growing native trees that potential to plant on revegetation of post-mining coal area in PT. SGP. The method used is the analysis of vegetation, analysis of soil physical and chemical properties and study of the grow habitats of each species and the ability of natural regeneration. The results showed that from 58 species of trees that are found, there are seven species of trees that potential for revegetation post-mining, i.e. Ficus sp., Fordia splendidissima, Homalanthus populneus, Leea indica, Macaranga hypoleuca, Melastoma malabathricum and Vernonia arborea. Technical aspects that need to be considered in revegetation with seven types of sources are source of seeds/seedlings, also planting and maintenance techniques. Keywords: revegetation, post-mining coal; District Samboja Kutai Kartanegara Regency
ANALISIS PENAATAN PEMRAKARSA KEGIATAN BIDANG KESEHATAN DI KOTA MAGELANG TERHADAP PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP Goesty, Prathika Andini; Samekto, Adji; Sasongko, Dwi P
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 10, No 2 (2012): Oktober 2012
Publisher : School of Postgraduate Studies, Diponegoro Univer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (812.595 KB) | DOI: 10.14710/jil.10.2.89-94

Abstract

ABSTRAK Salah satu instrumen untuk mengelola dampak lingkungan adalah UKL-UPL, namun pemrakarsa belum sepenuhnya melakukan pengelolaan dan pemantauan lingkungan, tercermin dari data yang dimiliki Kantor Lingkungan Hidup Kota Magelang bahwa jumlah pelaporan rutin pemrakarsa sebesar 0%.  Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis ketaatan  serta kendala pemrakarsa dalam mengimplementasikan UKL-UPL serta pengawasan oleh Kantor Lingkungan Hidup Kota Magelang. Objek penelitian adalah 6 kegiatan di bidang kesehatan. Penelitian dilakukan menggunakan metode observasi dengan pendekatan analisis bersifat preskriptif berbasis data kualitatif.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemrakarsa belum taat, dikarenakan :  1) Belum menyadari bahwa lingkungan hidup adalah kepentingan publik yang tidak boleh dirusak, 2) SDM dan sarana kurang memadai, 3) Anggaran besar.  Pengawasan yang dilakukan Kantor Lingkungan Hidup Kota Magelang belum berjalan sebagaimana diharapkan.  Pengawasan dan koordinasi yang ada selama ini bersifat reaktif. Kata kunci: UKL-UPL bidang kesehatan, analisis penaatan, pengelolaan dan pemantauan lingkungan ABSTRACT Environmental Management and Monitoring Effort (UKL-UPL) is one of important instruments for maintaining environmental impact management. however, the effort has not been properly implemented in Magelang territory, according to data reported by the Municipal Office of Environmental Affairs of Magelang. It is disappointing that the local initiators did not give any routine report concerning the implementation progress. This study aimed to analyze degree of compliance and problems faced by the environmental initiators in implementing the UKL-UPL as well as monitoring by the Municipal Office of Environmental Affairs of Magelang. The study was obtained by an observation method using a prescriptive analytical approach based on qualitative data. Result of the study showed that the initiators’ lacking degree of compliance had caused poor quality of the environmental management and monitoring. Problems that faced the initiators included 1) poor awareness of the importance of preserving and sustaining the environment for common good, 2) poor quality of human resource and facilities, and 3) lacking budget. The Municipal Office of Environmental Affairs of Magelang had not performed monitoring properly. Both monitoring and co-ordination were still reactionary whenever a problem arose. Keywords: UKL-UPL based environmental health, analysis of compliance, management and monitoring
STRATEGI OPTIMASI WISATA MASSAL DI KAWASAN KONSERVASI TAMAN WISATA ALAM GROJOGAN SEWU SISWANTORO, HARIADI; Anggoro, Sutrisno; Sasongko, Dwi P
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 10, No 2 (2012): Oktober 2012
Publisher : School of Postgraduate Studies, Diponegoro Univer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (739.749 KB) | DOI: 10.14710/jil.10.2.100-110

Abstract

ABSTRAK Taman Wisata Alam Grojogan Sewu merupakan kawasan konservasi yang telah memberikan banyak manfaat bagi pemerintah dan aktivitas perekonomian setempat khususnya sebagai lokasi pariwisata alam. Namun pada akhirnya kegiatan wisata alam telah cenderung menjadi kegiatan wisata massal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya dukung wisata alam yang didasarkan pada jumlah optimal pengunjung di areal wisata dan upaya untuk mengoptimalkannya. Metode yang digunakan adalah penilaian daya dukung efektif, penilaian persepsi para pelaku wisata (wisatawan dan penyedia sarana serta jasa wisata), kajian identifikasi keunggulan untuk pengembangannya dan penentuan strategi kebijakan publik melalui Analisis Hierarki Proses (AHP).  Hasil penilaian menunjukkan bahwa daya dukung efektif wisata alam adalah 1.002 wisatawan per hari yang lebih tinggi daripada daya dukung aktualnya (926 wisatawan per hari). Wisatawan mendapatkan kepuasan dalam berwisata (95%) dan ingin kembali berwisata di Grojogan Sewu (92%). Hasil analisis AHP bahwa perlu dilakukan peningkatan kapasitas ekonomi kreatif masyarakat lokal dalam menghasilkan produk dan jasa wisata. Kata kunci: daya dukung, wisata alam, Grojogan Sewu ABSTRACT Grojogan Sewu’s Nature Park is a conservation area which has provided many benefits to the government and the local economic activity especially as a nature tourism site. But in the end, a nature tourism activities have tended to be a mass tourist activities. This study aims to determine the carrying capacity of the natural attractions that are based on the optimal number of visitors in the area of ​​tourism and the efforts to optimize it. The methods used are an effective carrying capacity assessment, an assessment of perceptions of tourism stakeholders (traveler and tourist facilities and tourist services), a review of the identification and a determination of excellence for the development of public policy strategies through Analytical Hierarchy Process (AHP). Assessment results show that the effective carrying capacity of nature is the 1.002 tourists per day higher than the actual carrying capacity (926 travelers per day). They get a satisfaction traveled (95%) and want to get back traveling (92%). AHP analysis result that is necessary to improve the capacity of local creative economy in providing products and services tourism. Keywords: carrying capacity, nature tourism, Grojogan Sewu