Yuniastini Yuniastini
Universitas Malahayati

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Survival Life Penderita Kanker Payudara Berdasarkan Usia, Pendidikan Dan Status Ekonomi Di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung Sirooj Adli Qobus Kusmayadi; Wien Wiratmoko GTP; Mardheni Wulandari; Yuniastini Yuniastini
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 2, No 1 (2022): Volume 2 Nomor 1 (2022)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (301.1 KB) | DOI: 10.33024/mahesa.v2i1.4067

Abstract

ABSTRACT Breast cancer is declared as the top five cancer killer in the world (WHO, 2020). In Indonesia, breast cancer is the number one killer cancer in women with a death rate of 11% of 22,692 people. Meanwhile, the incidence is the second largest after other cancers with 16.7% with 58,256 new cases from a total of 348,809 cancer cases. Age, socioeconomic status and education are factors that influence the incidence and prognosis of breast cancer sufferers. This study aims to determine the survival life of breast cancer patients based on age, education and economic status in Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung 2015-2020. This study used an analytic observational study design and a retrospective design. Survival life analysis used the Kaplan-Meier method. Of the 72 breast cancer patients diagnosed in 2015, 48 medical records could be traced. The results obtained, based on the first age, were diagnosed with the lowest survival rate in the <40 years age group and the highest in the> 50 years group with cum survival 0.86. Based on education, the lowest survival life was found in the primary education group with cum survival 0.13 and the highest was found in the higher education group with cum survival 0.82. Based on economic status, the lowest survival life was found in patients with lower class economic status with cum survival 0.40 and the highest was found in patients with upper class economic status with cum survival 0.80. The higher the age at first diagnosed, the higher the education, the higher the economic status, the higher the survival rate. It is advisable for women to increase the level of education and economic status in an effort to improve the quality of life. Keywords : Breast Cancer, Education, Economic Status, Survival Life, Age  ABSTRAK Kanker payudara dinyatakan sebagai peringkat lima besar kanker pembunuh di dunia. Di Indonesia kanker payudara menjadi kanker pembunuh nomor satu pada wanita dengan angka kematian sebesar 11% sebanyak 22.692 jiwa. Sementara, insidennya merupakan terbesar kedua setelah kanker lainnya dengan angka 16,7% dengan 58.256 kasus baru dari total 348.809 kasus kanker. Usia, status sosial ekonomi dan pendidikan merupakan faktor yang mempengaruhi kejadian dan prognosis penderita kanker payudara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui survival life penderita kanker payudara berdasarkan usia, pendidikan dan status ekonomi di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung tahun 2015-2020. Penelitian ini menggunakan desain  penelitian observasional analitik dan rancangan retrospektif. Analisis survival life menggunakan metode Kaplan-Meier.Dari 72 penderita kanker payudara yang terdiagnosa tahun 2015, didapat 48 rekam medik yang dapat ditelusuri. Hasil yang didapat, berdasarkan usia pertama terdiagnosa angka ketahanan hidup (survival life) paling rendah pada kelompok usia <40 tahun dan paling tinggi pada kelompok usia >50 tahun dengan cum survival 0,86. Berdasarkan pendidikan, survival life paling rendah ditemukan pada kelompok pendidikan dasar dengan cum survival 0,13 dan paling tinggi ditemukan pada kelompok pendidikan tinggi dengan cum survival 0,82. Berdasarkan status ekonomi, survival life paling rendah ditemukan pada penderita dengan status ekonomi kelas bawah dengan cum survival 0,40 dan paling tinggi ditemukan pada penderita dengan status ekonomi kelas atas dengan cum survival 0,80. Semakin tinggi usia pertama terdiagnosa, semakin tinggi pendidikan, semakin tinggi status ekonomi, angka ketahanan hidup (survival life) semakin tinggi. Disarankan kepada wanita untuk meningkatkan tingkat pendidikan dan status ekonomi dalam upaya meningkatkan kualitas hidup. Kata kunci: kanker payudara, pendidikan, status ekonomi, survival life,usia 
Survival Life Penderita Kanker Payudara Berdasarkan Stadium Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Yuniastini Yuniastini; Esteria Marhayuni; Wien Wiratmoko; Enzen Arif Februase
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 2, No 2 (2022): Volume 2 Nomor 2 (2022)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (238.829 KB) | DOI: 10.33024/mahesa.v2i2.4557

Abstract

ABSTRACT In the United States, 40,920 women died in 2018 from breast cancer. In Indonesia In 2010 more than 80% were found to be at an advanced stage. At the Regional General Hospital Dr. H. Abdul Moeloek, Lampung Province, as one of the types A class referral hospitals in 2018, there were 204 breast cancer sufferers. This study aims to analyze the life of breast cancer sufferers in 2015-2020 based on the stage at the Regional General Hospital Dr. H. Abdul Moeloek, Lampung Province. Population and research sample of breast cancer patients diagnosed and recorded in the medical records of the Regional General Hospital Dr. H. Abdul Moeloek, Lampung Province who met the inclusion and exclusion criteria and selected by purposive sampling a number of 48 events, with an analytic observational design and the type of survival analysis. Most of the sufferers who suffered at the Regional General Hospital Dr. H. Abdul Moeloek, Lampung Province have a stage 1 of 20%, followed by patients with stage 2 by 20% and patients with stage 3 by 30%, and patients with stage 4 by 30%. In breast cancer patients who have stage 4, no one survived until year 5. In the second year, 100% died (survived only until year 2). The results of survival studies in patients with stage 4 breast cancer survived only until the second year. (fifth years survival 0%). Therefore, providing education about breast self-examination in order to prevent the potential for cancer and provide support to sufferers and their families so that they can continue to undergo routine treatment. Keywords: Breast cancer, Stage, Fifth years survival life. ABSTRAK Amerika Serikat mencatat ada 40.920 wanita meninggal pada 2018 akibat kanker payudara. Di Indonesia Tahun 2010 lebih dari 80% ditemukan berada pada stadium lanjut. Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung, sebagai salah satu rumah sakit rujukan berkelas tipe A pada tahun 2018 didapat 204 penderita kanker payudara. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis survival life penderita kanker payudara tahun 2015-2020 berdasarkan Stadium di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung. Populasi dan sampel penelitian merupakan penderita kanker payudara yang terdiagnosa dan terdaftar pada rekam medik Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi serta dipilih secara purposive sampling sejumlah 48 penderita kejadian, dengan desain observasional analitik serta jenis analisis survival. Sebagian besar penderita yang ditangani di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung memiliki stadium 1 sebesar 20%, diikuti pada penderita dengan stadium 2 sebesar 20% dan penderita dengan stadium 3 sebesar 30%, serta penderita dengan stadium 4 sebesar 30%. Pada penderita kanker payudara yang memiliki stadium 4, tidak ada yang bertahan hidup sampai tahun ke 5. Pada tahun kedua 100% meninggal (bertahan hidup hanya sampai tahun ke 2). Hasil penelitian ketahanan hidup pada penderita kanker payudara stadium 4 bertahan hidup hanya sampai tahun kedua. (survival life tahun kelima 0%). Oleh karena itu, pemberian edukasi mengenai pemerikasaan payudara sendiri (sadari) agar dapat tercegahnya potensi kanker dan memberikan dukungan terhadap penderita serta keluarganya sehingga dapat terus menjalani pengobatan rutin. Kata kunci: Kanker payudara, Stadium, Ketahanan hidup 5 tahun (survival life).
Tingkat Pengetahuan Osteoporosis Sekunder dan Perilaku Pencegahan Mahasiswa Universitas Malahayati Nopi Sani; Yuniastini Yuniastini; Aswedi Putra; Yuliyana Yuliyana
Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada Vol 9 No 1 (2020): Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Akademi Keperawatan Sandi Karsa (Merger) Politeknik Sandi Karsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35816/jiskh.v11i1.236

Abstract

Background: Osteoporosis occurs due to the body's inability to regulate mineral content in the bones and will interfere with the process of bone metabolism. signs and symptoms of osteoporosis are called hidden killers (silent disease). Research Objectives: To determine the relationship between the level of knowledge of secondary osteoporosis with secondary osteoporosis prevention behavior in students at Malahayati University 2019. Research Method: This research is an analytic survey research using a cross-sectional design. The sampling technique is simple random sampling. The number of samples was 76 respondents, the data were analyzed using the Spearman test. The research instrument was in the form of a questionnaire. Results: The study found that the highest level of knowledge distribution was good knowledge as many as 62 respondents (81.6%) and distribution of prevention behaviors most of the good behaviors were 50 respondents (65.8%). Spearman's statistical test results showed a relationship with the results of p = 0.001 (p 0.1). Conclusion: There is a relationship between the level of knowledge with preventative behavior about secondary osteoporosis
Kebiasaan Sarapan Pagi dengan Prestasi Belajar Siswa SD Negeri 01 Rajabasa Bandar Lampung Ringgo Alfarisi; Yuniastini Yuniastini; Astri Pinilih; Putri Nur Oktavia Jauhari
Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada Vol 9 No 1 (2020): Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Akademi Keperawatan Sandi Karsa (Merger) Politeknik Sandi Karsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35816/jiskh.v11i1.237

Abstract

Latar Belakang: Latar Belakang: Energi yang adekuat pada saat sarapan pagi diperlukan untuk menunjang aktivitas belajar khusunya bagi anak sekolah. Energi diperoleh dari makanan atau minuman yang dikonsumsi oleh masing-masing anak. Anak yang seringkali melewatkan sarapan sangat tidak dianjurkan. Melewatkan sarapan membuat anak tidak berenergi karena perut kosong sehingga anak menjadi susah untuk memfokuskan pikiran di sekolah. Hal tersebut sangat tidak mendukung dalam peningkatan prestasi belajar. Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui adakah hubungan kebiasaan sarapan pagi dengan prestasi belajar pada siswa-siswi Sekolah Dasar Negeri 01 Rajabasa di Bandar Lampung. Metode Penelitian: Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Analisis bivariat yang digunakan adalah uji Chi Square. Hasil Penelitian: Dengan jumlah sampel sebanyak 60 responden, responden dengan sarapan pagi tidak rutin didapatkan 12 siswa, dimana 8 siswa (66,7%) prestasi belajar dibawah rata-rata dan 4 (33,3%) siswa prestasi belajar diatas rata-rata. Kemudian, responden yang sarapan pagi rutin didapatkan 48 siswa, dimana 6 siswa (12,5%) prestasi belajar dibawah rata-rata, dan 42 siswa (76,0%) prestasi belajar diatas rata-rata. Berdasarkan hasil uji fisher exact test hasil penelitian menunjukkan nilai p value sebesar 0,000 (≤0,05) yang berarti bahwa sarapan pagi dengan rutin mendukung dalam peningkatan prestasi belajar siswa OR = 14. Kesimpulan : Terdapat hubungan yang signifikan antara kebiasaan sarapan pagi dengan prestasi belajar siswa-siswi SDN 01 Rajabasa Bandar Lampung. Kata Kunci : Prestasi belajar, Sarapan pagi
Tingkat Pengetahuan Osteoporosis Sekunder dan Perilaku Pencegahan Mahasiswa Universitas Malahayati Nopi Sani; Yuniastini Yuniastini; Aswedi Putra; Yuliyana Yuliyana
Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada Vol 9 No 1 (2020): Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Akademi Keperawatan Sandi Karsa (Merger) Politeknik Sandi Karsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35816/jiskh.v11i1.236

Abstract

Background: Osteoporosis occurs due to the body's inability to regulate mineral content in the bones and will interfere with the process of bone metabolism. signs and symptoms of osteoporosis are called hidden killers (silent disease). Research Objectives: To determine the relationship between the level of knowledge of secondary osteoporosis with secondary osteoporosis prevention behavior in students at Malahayati University 2019. Research Method: This research is an analytic survey research using a cross-sectional design. The sampling technique is simple random sampling. The number of samples was 76 respondents, the data were analyzed using the Spearman test. The research instrument was in the form of a questionnaire. Results: The study found that the highest level of knowledge distribution was good knowledge as many as 62 respondents (81.6%) and distribution of prevention behaviors most of the good behaviors were 50 respondents (65.8%). Spearman's statistical test results showed a relationship with the results of p = 0.001 (p 0.1). Conclusion: There is a relationship between the level of knowledge with preventative behavior about secondary osteoporosis
Kebiasaan Sarapan Pagi dengan Prestasi Belajar Siswa SD Negeri 01 Rajabasa Bandar Lampung Ringgo Alfarisi; Yuniastini Yuniastini; Astri Pinilih; Putri Nur Oktavia Jauhari
Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada Vol 9 No 1 (2020): Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Akademi Keperawatan Sandi Karsa (Merger) Politeknik Sandi Karsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35816/jiskh.v11i1.237

Abstract

Latar Belakang: Latar Belakang: Energi yang adekuat pada saat sarapan pagi diperlukan untuk menunjang aktivitas belajar khusunya bagi anak sekolah. Energi diperoleh dari makanan atau minuman yang dikonsumsi oleh masing-masing anak. Anak yang seringkali melewatkan sarapan sangat tidak dianjurkan. Melewatkan sarapan membuat anak tidak berenergi karena perut kosong sehingga anak menjadi susah untuk memfokuskan pikiran di sekolah. Hal tersebut sangat tidak mendukung dalam peningkatan prestasi belajar. Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui adakah hubungan kebiasaan sarapan pagi dengan prestasi belajar pada siswa-siswi Sekolah Dasar Negeri 01 Rajabasa di Bandar Lampung. Metode Penelitian: Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Analisis bivariat yang digunakan adalah uji Chi Square. Hasil Penelitian: Dengan jumlah sampel sebanyak 60 responden, responden dengan sarapan pagi tidak rutin didapatkan 12 siswa, dimana 8 siswa (66,7%) prestasi belajar dibawah rata-rata dan 4 (33,3%) siswa prestasi belajar diatas rata-rata. Kemudian, responden yang sarapan pagi rutin didapatkan 48 siswa, dimana 6 siswa (12,5%) prestasi belajar dibawah rata-rata, dan 42 siswa (76,0%) prestasi belajar diatas rata-rata. Berdasarkan hasil uji fisher exact test hasil penelitian menunjukkan nilai p value sebesar 0,000 (≤0,05) yang berarti bahwa sarapan pagi dengan rutin mendukung dalam peningkatan prestasi belajar siswa OR = 14. Kesimpulan : Terdapat hubungan yang signifikan antara kebiasaan sarapan pagi dengan prestasi belajar siswa-siswi SDN 01 Rajabasa Bandar Lampung. Kata Kunci : Prestasi belajar, Sarapan pagi