Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengolahan Hasil Budidaya Tanaman Rimpang dengan Teknik Vertikultur demi Mendukung Ekonomi Kreatif Masyarakat Rawamangun Jakarta Timur Rizal Koen Asharo
Bahasa Indonesia Vol 19 No 01 (2022): Sarwahita : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat (Edisi Khusus)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/sarwahita.191.12

Abstract

Halaman rumah yang sempit dan sedikit lahan terbuka hijau di Rawamangun, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur menyebabkan masyarakat kurang meminati budaya bertanam. Oleh karenanya dibutuhkan inovasi untuk memanipulasi lahan yang sempit tersebut sebagai area hijau dengan harapan dapat menumbuhkan minat masyarakat untuk budidaya tanaman yaitu melalui teknik vertikultur. Salah satu tanaman yang cocok dibudidayakan di lahan sempit sekaligus memiliki banyak manfaat bagi masyarakat secara langsung adalah tanaman obat keluarga. Di antara tanaman obat keluarga yang ada, tanaman rimpang adalah tanaman yang mudah ditanam dan banyak diminati karena memiliki banyak manfaat bagi kesehatan seperti jahe, kencur, dan kunyit. Dari hasil panen, rimpang yang dihasilkan bisa diolah menjadi produk yang bermanfaat sekaligus bernilai ekonomi tinggi seperti bubuk rimpang, manisan rimpang, dan jamu. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah menyampaikan informasi mengenai teknik vertikultur untuk budidaya tanaman rimpang sekaligus teknik pengolahan hasil budidaya tanaman rimpang menjadi produk bernilai ekonomi tinggi. Penyampaian informasi dilakukan dengan metode ceramah, diskusi, dan demonstrasi praktik langsung budidaya tanaman rimpang di lahan pekarangan sempit dengan teknik vertikultur. Evaluasi keberhasilan program dilakukan dengan post test kepada peserta setelah dilakukan ceramah, diskusi, dan praktik. Program ini tergolong berhasil karena adanya peningkatan pengetahuan dasar mengenai teknik budidaya tanaman rimpang dengan nilai post test di atas 60 dan kegiatan praktik berlangsung dengan baik. Pengolahan hasil budidaya tanaman rimpang menjadi produk bernilai ekonomi tinggi seperti bubuk rimpang, manisan rimpang, dan jamu juga berhasil dilakukan. Seluruh peserta menunjukkan antusiasme yang tinggi pada saat melakukan praktik langsung. Diharapkan hasil olahan budidaya tanaman rimpang dapat dikomersilkan sehingga dapat mendukung perekonomian masyarakat Rawamangun.
KEANEKARAGAMAN FITOPLANKTON DI DANAU KENANGA UNIVERSITAS INDONESIA, JAWA BARAT Rizal Koen Asharo; Pinta Omas Pasaribu; Vina Rizkawati; Rizky Priambodo; Abdul Hakim; Nur Wahyu Fathulhuda; Winda Nurul Fajriah; Muthiah Rahmah Ilahi; Nurul Assyifa Wardana
Bioma Vol. 19 No. 2 (2023): Bioma
Publisher : LPPM Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/Bioma19(2).6

Abstract

In addition to urban forest area at the University of Indonesia, Depok Campus, West Java, there are lakes that functions as water reservoir area. University of Indonesia is eager to create green and beautiful campus environment with one of its efforts is to care for the lake ecosystem in the campus. This study was conducted to analyze the diversity of phytoplankton in the lake. Sampling was carried out by determining 3 location points with 3 times repetitions conducted on different days. The water samples taken were then identified at the Biology Laboratory FMIPA UNJ. The mean values of water quality parameters obtained were pH 10, TDS 90 ppm, temperature 30°C, and water clarity 46 cm. The results showed that 14 genera and 20 species have been found, they are Chlorophyta, Chroococcus, Coelosphaerium, Crucigeniella, Euglena, Gloeocapsa, Merismopedia, Pediastrum (3 species), Peridinium, Scenedesmus (4 species), Tablelaria, Tetrastrum, Volvox, and Westella (2 species). The Diversity Index Shannon-Wiener during the observation was 2.9, which means that the condition of water at the University of Indonesia Lake was very good and not polluted. The availability of phytoplankton in the area was generally sufficient which can be utilized by other organisms as food source.