Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search
Journal : Literasi : Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia serta Pembelajarannya

PENGGUNAAN GAYA BAHASA PADA ARTIKEL KABAR PRIANGAN Herdiana Herdiana; Taufik Hidayat; Rufaida Hidayat
Literasi : Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia serta Pembelajarannya Vol 5, No 2 (2021): JURNAL LITERASI OKTOBER 2021
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (265.99 KB) | DOI: 10.25157/literasi.v5i2.5877

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik penggunaan gaya bahasa pada artikel di Kabar Priangan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah artikel pendidikan yang terdapat dalam Kabar Priangan pada bulan Januari 2020 sebanyak 11 artikel. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi litelatur dan studi dokumentasi. Teknik pengolahan data dilakukan dengan cara mengkaji penggunaan gaya bahasa pada artikel Kabar Priangan. Berdasarkan hasil penelitian terdapat 35 penggunaan gaya bahasa retoris yang terdiri atas gaya bahasa aliterasi, asonansi, polisidenton, pleonasme, hiperbola, eufemismus, koreksio, asidenton, polisidenton, erotesis atau pertanyaan retoris. Selain itu, terdapat 5 penggunaan gaya bahasa kiasan yang terdiri atas gaya bahasa personifikasi atau prosopepeia, sinekdoke, dan metafora. Gaya bahasa yang paling sering digunakan dalam artikel Kabar Priangan adalah gaya bahasa aliterasi dan asonansi yang termasuk pada gaya bahasa retoris.
MODEL TALKING STICK DALAM PEMBELAJARAN BERBICARA Yesi Handayani; Taufik Hidayat
Literasi : Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia serta Pembelajarannya Vol 3, No 1 (2019): JURNAL LITERASI APRIL 2019
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (423.292 KB) | DOI: 10.25157/literasi.v3i1.1997

Abstract

Kemampuan berbicara siswa Kelas VIII SMP 5 Ciamis, khususnya  dalam menyampaikan laporan perjalanan masih belum memenuhi kritetia ketuntasan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perencanaan model talking stick, langkah-langkah penggunaan model pembelajaran talking stick, dan perubahan kemampuan berbicara siswa setelah mengikuti pembelajaran menyampaikan laporan perjalanan dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar dengan menggunakan model pembelajaran talking stick. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan pretes-postest control group design. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) perencanaan pembelajaran berbicara dengan menggunakan model pembelajaran talking stick sudah sesuai dengan kriteria RPP berdasarkan Standar Proses menurut Permendiknas No. 41/2007; (2) Langkah-langkah model talking stick dalam pembelajaran pembelajaran berbicara sudah sesuai dengan perencanaan yang telah disusun yang terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir; dan (3) Kemampuan berbicara peserta didik mengalami perubahan dilihat dari hasil pascates lebih baik daripada prates. Selain itu, dilihat dari selisih antara hasil prates dan pascates pada kelas eksperimen lebih baik jika dibandingkan dengan selisih nilai pada kelas pembanding/kontrol. Hasil tersebut diperkuat dengan pengujian hipotesis yang dinyatakan terima Ha dan tolak Ho. Artinya terdapat perubahan kemampuan berbicara menyampaikan laporan perjalanan setelah pembelajaran menggunakan model pembelajaran Talking Stick pada siswa kelas VIII SMPN 5 Ciamis.
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN BERORIENTASI BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN MENULIS ULASAN Taufik Hidayat
Literasi : Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia serta Pembelajarannya Vol 1, No 1 (2017): JURNAL LITERASI APRIL 2017
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (425.415 KB) | DOI: 10.25157/literasi.v1i1.7

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kekurangmampuan siswa dalam menulis ulasan. Adapun penelitian ini bertujuan untuk mengujicobakan model pembelajaran penemuan berorientasi berpikir kritis pada pembelajaran menulis ulasan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen dengan desain Matching-Only Pretest-Posttest Control Group Design. Data yang diolah adalah hasil tulisan siswa dan hasil observasi. Adapun data temuan yang diperoleh yakni model penemuan berorientasi berpikir kritis efektif digunakan dalam pembelajaran menulis ulasan dibandingkan dengan model yang biasa digunakan guru sehari-hari. Langkah-langkah pembelajaran yang terbukti efektif ini terdiri atas empat fase, yaitu 1) fase pendahuluan, yakni menarik perhatian siswa dan menetapkan fokus pelajaran; 2) fase terbuka, yakni memberi siswa contoh dan bukan contoh, selanjutnya siswa mengamati dan membandingkan contoh-contoh tersebut; 3) fase konvergen, yakni menanyakan pertanyaan-pertanyaan lebih spesifik yang dirancang untuk membimbing siswa mencapai pemahaman tentang konsep ulasan; dan 4) fase penutup dan penerapan, yaitu membimbing siswa memahami konsep ulasan dan siswa menerapkan pemahaman mereka dengan membuat ulasan.
PELAKSANAAN LITERASI DIGITAL DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI SISWA Raden Hendaryan; Taufik Hidayat; Shely Herliani
Literasi : Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia serta Pembelajarannya Vol 6, No 1 (2022): JURNAL LITERASI APRIL 2022
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (280.149 KB) | DOI: 10.25157/literasi.v6i1.7218

Abstract

Teknologi informasi telah menjadi basis dalam kehidupan manusia. Menghadapi era ini diperlukan literasi baru yang memanfaatkan digital untuk meningkatkan kemampuan literasi. Dengan memiliki literasi digital diharapkan siswa dapat lebih  kritis, dan kreatif dalam memilih informasi. Pada dunia pendidikan, literasi digital berperan sebagai pengembang materi pelajaran yang mendorong rasa ingin tahu dan kreativitas yang dimiliki oleh siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan literasi baca-tulis dan literasi digital di SMP Negeri 1 Lakbok dan perbandingan efektivitasnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Penelitian deskriptif ini digunakan untuk memaparkan hasil secara sistematis mengenai kegiatan literasi yang saat ini digunakan di SMP Negeri 1 Lakbok. Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa dalam pelaksanaan kegiatan literasi. Objek yang ditelitinya yaitu di SMP Negeri 1 Lakbok. Teknik pengumpulan data yang mendukung dalam penelitian ini adalah teknik studi pustaka, wawancara, observasi, dokumenter. Pelaksanaan kegiatan literasi digital  dilaksanakan pada hari Jumat sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai. Kegiatan tersebut melewati tiga tahap pelaksanaan antara lain: pembiasaan; pengembangan; dan pembelajaran. Adapun yang membedakan dari kegiatan literasi digital dengan literasi baca tulis yaitu sumber bacaan yang digunakan.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CURAH PENDAPAT PADA PERKULIAHAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTATIF Taufik Hidayat
Literasi : Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia serta Pembelajarannya Vol 2, No 1 (2018): JURNAL LITERASI APRIL 2018
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (485.284 KB) | DOI: 10.25157/literasi.v2i1.1205

Abstract

Keterampilan menulis dianggap sebagai keterampilan berbahasa yang sulit. Hal ini disebabkan kemampuan menulis menghendaki penguasaan berbagai unsur kebahasaan dan unsur di luar bahasa itu sendiri yang menjadi isi karangan. Baik unsur bahasa maupun unsur isi haruslah terjalin sedemikian rupa, sehingga menghasilkan karangan yang runtut dan padu. Berdasarkan hal-hal di atas, penulis memandang diperlukan suatu proses akademik perkuliahan yang mendukung ke arah peningkatan kemampuan berbahasa calon guru bahasa dan sastra Indonesia, khususnya menulis. Sebab walau bagaimanapun juga, guru yang nantinya akan mengajarkan skill berbahasa kepada mahasiswa harus memahami dengan baik suatu kemampuan berbahasa khususnya menulis baik dari sisi teoretis maupun praktis. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan yang dilaksanakan di kelas 2A Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Galuh. Adapun hasil penelitian diperoleh sebagai berikut. Kesalahan yang sering dijumpai dalam menulis karangan terlihat dari pilihan kata yang kurang tepat, kalimat yang kurang efektif, sukar mengemukakan gagasan karena kesulitan memilih kata atau membuat kalimat, bahkan kurang mampu mengembangkan ide secara teratur dan sistematis. Disamping itu, kesalahan ejaan sering dijumpai. Perolehan nilai rata-rata hasil belajar mahasiswa pada siklus kesatu mencapai 75,63, sedangkan pada siklus kedua adalah 79,16. Adanya perubahan dan peningkatan perolehan proses dan hasil belajar menulis karangan argumentasi menunjukkan bahwa model pembelajaran curah pendapat dapat meningkatkan kemampuan menulis karangan argumentasi mahasiswa.
MEMBANGUN KEMAMPUAN MENGAJAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BENGKEL SASTRA Taufik Hidayat; Rina Agustini
Literasi : Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia serta Pembelajarannya Vol 1, No 2 (2017): JURNAL LITERASI OKTOBER 2017
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (265.181 KB) | DOI: 10.25157/literasi.v1i2.782

Abstract

Pembelajaran di sekolah yang mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan Sekolah Dasar dan Menengah di Indonesia saat ini tengah diarahkan pada pemenuhan keterampilan abad XXI, yakni kemampuan berpikir kritis, berkolaborasi dan berkomunikasi, serta pemahaman yang tinggi. Empat kompetensi tersebut dispesifikasikan lagi menjadi kemampuan belajar dan berinovasi, kemampuan menggunakan teknologi, dan keterampilan berkehidupan dan berkarier. lndikator di atas menjelaskan bahwa apabila tujuan pendidikan di atas ingin dicapai, dibutuhkan guru yang kreatif, guru yang berkompeten dalam mengajar, salah satunya ialah dapat menguasai dan memanfaatkan berbagai proses pertunjukan drama sebagai bekal alternatif strategi dalam mengajar nanti. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Hasil penelitian menjelaskan bahwa pembelajaran pergelaran pertunjukan drama dengan menggunakan model pembelajaran bengkel sastra secara tidak langsung dapat membangun/melatih kemampuan mengajar mahasiswa. Adapun peningkatan dalam kemampuan mengajar mahasiswa dapat dilihat dari (1) kemampuan menyampaikan materi ajar; (2) kemampuan menggunakan strategi pembelajaran dan bahan ajar; (3) kemampuan mengelola kelas.
MANTRA PADA UPACARA BABARIT DI KAMPUNG ADAT KUTA : PROSES PENCIPTAAN PENUTURAN DAN FUNGSI Andri Noviadi; Taufik Hidayat
Literasi : Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia serta Pembelajarannya Vol 7, No 1 (2023): JURNAL LITERASI APRIL 2023
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/literasi.v7i1.10673

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses penciptaan, penuturan, dan fungsi pada mantra. Objek kajiannya yakni mantra yang digunakan pada upacara adat Babarit pernikahan di Kampung Kuta, Ciamis, Jawa Barat, Indonesia. Ada empat mantra yang menjadi objek kajian yaitu 1) mantra Tumbal Jagat, 2) mantra Karahayuan, 3) mantra Pamunah, 4) mantra Pilumpuhan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Penulis bertindak sebagai instrumen utama. peneliti melakukan observasi dan wawancara kepada para informan saat dan sesudah upadaca Babarit dilakukan. Informan kunci dalam penelitian ini adalah juru kunci, tokoh masyarakat, dan pelaksana pernikahan. Setelah data terkumpul baru melakukan triangulasi atau konfirmasi data. Hasilnya, 1) proses penciptaan keempat mantra Babarit di atas melalui pewarisan dari leluhur secara lisan kepada generasi penerusnya (juru kunci); 2) penuturan mantra dalam upacara Babarit termasuk dalam tuturan bersuara  mendengung.  Irama yang digunakan dalam pembacaan teks mantra meliputi pergantian naik-turun, panjang-pendek, keras-lembut ucapan bunyi bahasa dengan teratur. 3) fungsi mantra dalam upacara Babarit adalah untuk memberikan perlindungan, keselamatan, dan kelancaran dalam setiap urusan yang akan dilakukan dan dikerjakan dari para leluhur khususnya Tuhan Yang Maha Esa.