Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Money Back Warranty on Pricing in Dual Channel Supply Chain (Case Study : Garlick Store Surabaya) Hilyatun Nuha; Putu Eka Dewi Karunia Wati
International Journal of Innovation in Enterprise System Vol 2 No 01 (2018): International Journal of Innovation in Enterprise System
Publisher : School of Industrial and System Engineering, Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/ijies.v2i01.13

Abstract

The development of internet brings great influence in business management, especially in supply chain. Transaction conducted through the internet in supply chain known e-fulfillment, is an integrated process from receiving customer order, managing transaction, warehousing, managing transportation, communicating, with customer using media of information technology. Online sales concept opens up the researchers to conduct research on online sales and offline sales simultaneously, known Dual Channel Supply Chain (DCSC). One category of products that are sold using this structure is fashion product. However, selling fashion product using DCSC structure it still has shortcomings and challenges. Due to customer can not make a selection, viewing and researching product and quality inspaction product dierctly. Based on this, some enterprises provide product warranty sales system offered. Warranty as a guarantee given to customer to provide security and comfort for making purchases. Warranty gives impact on price of product, both online and offline. This leads to the need to do a calculation the optimum price considering money back warranty. Optimum price obtained in the model demand function using quadratic programming adressing the objective function in the form profit maximum in individual channel (Pw, Ps dan Po) as well as whole profit in DCSC by considering the value of money back warranty (g). The result obatained is optimum price for two scenarios. There are optimum price in individual channel without money back warranty and optimum price in online channel with accomodate money back warranty. Keywords—dual channel supply chain (DCSC); money back warranty; optimization.
PEMETAAN IMPLEMENTASI KOLABORASI STAKEHOLDER DI OBJEK WISATA MAKAM SUNAN GIRI DENGAN ANALISIS SWOT DAN QSPM Wiwin Widiasih; Hilyatun Nuha
Tekmapro : Journal of Industrial Engineering and Management Vol 18 No 1 (2023): TEKMAPRO
Publisher : UPN Veteran Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/tekmapro.v18i1.290

Abstract

Pada akhir tahun 2019 telah terjadi wabah Covid-19 secara global. Dengan adanya situasi pandemi Covid-19 ini banyak aspek atau sektor yang terdampak seperti sektor ekonomi, kesehatan, pendidikan, hiburan, dan pariwisata di Indonesia. Kabupaten Gresik merupakan salah satu kabupaten yang memiliki sejumlah potensi. Salah satunya yaitu potensi wisata. Jenis wisata di Kabupaten Gresik antara lain wisata ziarah, wisata tradisi, wisata seni budaya, dan wisata alam. Pada penelitian ini akan berfokus pada objek wisata ziarah yaitu Makam Sunan Giri. Sebelum terjadi pandemic covid-19 banyak pengunjung yang mendatangi Makam Sunan Giri, namun setelah pandemic covid-19 Makam Sunan Giri menjadi terdampak hingga mengakibatkan terjadinya penutupan objek wisata. Pada pertengahan tahun 2020, objek wisata Makam Sunan Giri mulai dibuka namun dengan beberapa Batasan. Peran stakeholder akan menjadi sangat penting dalam kebangkitan perekonomian Makam Sunan Giri. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pemetaan implementasi kolaborasi stakeholder Makam Sunan Giri yang akan diawali dengan identifikasi stakeholder yang terlibat beserta peran dan fungsinya, kemudian pemetaan implementasi kolaborasi antar stakeholder akan didekati dengan metode kuantitatif antara lain analisis SWOT dan QSPM. Hasil yang didapatkan dari analisis SWOT posisi oragnisasi Yayasan Pengelola Makam Sunan Giri berada di kuadra I dan dirumuskan empat strategi SO. Selanjutnya dari QSPM didapatkan nilai TAS tertinggi yaitu strategi 3 dimana pengembangan secara fisik perlu didukung penuh oleh stakeholder yang ada. Pemetaan implementasi kolaborasi antar stakeholder untuk menjalankan strategi tersebut juga telah dirumuskan.
PEMETAAN IMPLEMENTASI KOLABORASI STAKEHOLDER DI OBJEK WISATA MAKAM SUNAN GIRI DENGAN ANALISIS SWOT DAN QSPM Wiwin Widiasih; Hilyatun Nuha
Tekmapro Vol. 18 No. 1 (2023): TEKMAPRO
Publisher : Program Studi Teknik Industri Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/tekmapro.v18i1.290

Abstract

Pada akhir tahun 2019 telah terjadi wabah Covid-19 secara global. Dengan adanya situasi pandemi Covid-19 ini banyak aspek atau sektor yang terdampak seperti sektor ekonomi, kesehatan, pendidikan, hiburan, dan pariwisata di Indonesia. Kabupaten Gresik merupakan salah satu kabupaten yang memiliki sejumlah potensi. Salah satunya yaitu potensi wisata. Jenis wisata di Kabupaten Gresik antara lain wisata ziarah, wisata tradisi, wisata seni budaya, dan wisata alam. Pada penelitian ini akan berfokus pada objek wisata ziarah yaitu Makam Sunan Giri. Sebelum terjadi pandemic covid-19 banyak pengunjung yang mendatangi Makam Sunan Giri, namun setelah pandemic covid-19 Makam Sunan Giri menjadi terdampak hingga mengakibatkan terjadinya penutupan objek wisata. Pada pertengahan tahun 2020, objek wisata Makam Sunan Giri mulai dibuka namun dengan beberapa Batasan. Peran stakeholder akan menjadi sangat penting dalam kebangkitan perekonomian Makam Sunan Giri. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pemetaan implementasi kolaborasi stakeholder Makam Sunan Giri yang akan diawali dengan identifikasi stakeholder yang terlibat beserta peran dan fungsinya, kemudian pemetaan implementasi kolaborasi antar stakeholder akan didekati dengan metode kuantitatif antara lain analisis SWOT dan QSPM. Hasil yang didapatkan dari analisis SWOT posisi oragnisasi Yayasan Pengelola Makam Sunan Giri berada di kuadra I dan dirumuskan empat strategi SO. Selanjutnya dari QSPM didapatkan nilai TAS tertinggi yaitu strategi 3 dimana pengembangan secara fisik perlu didukung penuh oleh stakeholder yang ada. Pemetaan implementasi kolaborasi antar stakeholder untuk menjalankan strategi tersebut juga telah dirumuskan.