p-Index From 2020 - 2025
0.408
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Kesehatan
Debri Rizki Faisal
Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Faktor Risiko KLB Keracunan Makanan Pasca Gempa Bumi di Kabupaten Sumbawa Atik Choirul Hidajah; Febriyanti Febriyanti; Debri Rizki Faisal
Jurnal Kesehatan Vol 14 No 2 (2021): Jurnal Kesehatan
Publisher : UPPM Poltekkes Kemenkes Ternate

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32763/juke.v14i2.381

Abstract

Latar Belakang: Gempa bumi yang terjadi pada bulan Juli dan Agustus di Lombok menimbulkan beberapa masalah kesehatan, salah satunya adalah keracunan makanan yang disebabkan oleh penurunan kualitas lingkungan. Pada tanggal 9 September 2018 dilaporkan kasus keracunan makanan di Kecamatan Alas Barat Kabupaten Sumbawa akibat mengkonsumsi makanan pada saat kegiatan trauma healing. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko dan etiologi penyebab keracunan makanan di Kecamatan Alas Barat Kabupaten Sumbawa. Metode : Penelitian ini bersifat deskriptif dengan metode investigasi dan observasi data sekunder KLB keracunan makanan Hasil : Gejala awal keracunan makanan pada pukul 16.00. Puncak tertinggi dirasakan pada pukul 19.00-19.59 dengan jumlah 65 orang. Penduduk yang paling banyak mengalami keracunan makanan adalah perempuan sebanyak 59 orang (50,43%) dan kelompok umur 5-11 tahun sebanyak 62 orang (53%). Gejala yang paling umum adalah muntah (95%). Jenis makanan yang diduga menyebabkan keracunan makanan adalah ayam (AR = 81,19%), nasi (AR = 75,21%) dan sayuran (AR = 67,52%). Agen yang diduga sebagai penyebab keracunan makanan adalah Staphylococcus, Clostridium Perfringens dan Eschericia Coli.Kesimpulan: Keracunan makanan yang terjadi di Desa Mapi Rea merupakan sumber penularan umum yang berasal dari satu sumber penularan yaitu makanan yang dimakan pada saat kegiatan trauma healing. Makanan yang dianggap memiliki risiko tinggi adalah ayam, nasi, dan sayuran. Hasil laboratorium menunjukkan bahwa Eschericia Coli merupakan bakteri penyebab keracunan makanan.
Faktor Risiko KLB Keracunan Makanan Pasca Gempa Bumi di Kabupaten Sumbawa Atik Choirul Hidajah; Febriyanti Febriyanti; Debri Rizki Faisal
Jurnal Kesehatan Vol. 14 No. 2 (2021): Jurnal Kesehatan
Publisher : UPPM Poltekkes Kemenkes Ternate

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32763/jrfqd848

Abstract

Latar Belakang: Gempa bumi terjadi pada bulan Juli dan Agustus di Lombok menyebabkanmunculnya beberapa masalah kesehatan salah satunya keracunan makanan. Dilaporkan kasuskeracunan makanan di Kecamatan Alas Barat Kabupaten Sumbawa akibat mengkonsumsi makanansaat kegiatan trauma healing. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko danetiologi penyebab terjadinya keracunan makanan di Kecamatan Alas Barat, Kabupaten Sumbawa.Metode: Penelitian ini bersifat deskriptif dengan metode Penyelidikan dan observasi data sekunderkasus KLB keracunan makanan. Hasil: Gejala awal keracunan makanan pada pukul 16.00. Puncaktertinggi dirasakan pada pukul 19.00-19.59 sebanyak 65 orang. Masyarakat yang paling banyakmengalami keracunan makanan berjenis kelamin perempuan yaitu 59 orang (50,43%) dan kelompokumur 5-11 tahun 62 orang (53%). Gejala yang paling banyak muncul adalah muntah (95%). Jenismakanan yang dicurigai penyebab terjadinya keracunan makanan adalah ayam (AR= 81,19%), nasi(AR= 75,21%) dan sayur (AR= 67,52%). Agent yang dicurigai penyebab keracunan makanan adalahbakteri Staphylococcus, Clostridium Perfringens dan Eschericia Coli. Kesimpulan: Keracunanmakanan yang terjadi merupakan Common Source yang berasal dari satu sumber penularan yaitumakanan yang dimakan ketika kegiatan trauma healing. Jenis makanan yang dianggap memiliki risikotinggi adalah ayam, nasi dan sayur. Hasil laboratorium menunjukkan Eschericia Coli merupakanbakteri penyebab terjadinya keracunan makanan.