Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Studi Gaya Desain Eklektik pada Interior Sagoo Kitchen di Bandung Lisa Levina Jonatan; Stella Sondang
JURNAL RUPA Vol 5 No 2 (2020): Open Issue
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/rupa.v5i2.1404

Abstract

In the current global culture continues to run with the concept of modernism that form follows function and formalism, there are some people who choose a lifestyle that is the opposite of postmodernism. Meaning of postmodernism is so diverse that the key concepts necessary to identify, one eclecticism. Eclecticism concept is translated into the term double-coding or double meanings (both directions) where the realization of aesthetic language idioms associated with the new aesthetic.The approach is made to the object of study, Sagoo Restaurant in analyzing the meaning of philosophy and the visual design of interior space.
REDESIGN INTERIOR GEREJA BATAK KARO PROTESTAN BANDUNG BARAT Erwin Ardianto Halim; Yudita Royandi; Irena Vanessa Gunawan; Lisa Levina K Jonatan
ABDIMAS UNWAHAS Vol 5, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/abd.v5i2.3719

Abstract

Pengabdian kepada masyarakat ini merupakan bentuk penerapan ilmu desain interior dengan tujuan memberikan kontribusi kepada masyarakat Indonesia sesuai bidang ilmu dosen interior. Objek Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) Bandung Barat menjadi proyek dalam menerepakan keilmuan desain interior. Etnis Karo merupakan salah satu Etnis yang ada di Pulau Sumatera, Etnis Karo kaya akan budaya lokal baik Tangible maupun Intagible dengan pengabdian ini Universitas Kristen Maranatha berperan serta untuk turut usaha pelatihan budaya Etnis Karo. Pengabdian ini merupakan hasil Kerjasama Universitas Kristen Maranatha dengan Gereja Batak Karo Protestan khususnya kepada Program Sarjana Desain Interior agar dilakukanya redesign interior GBKP sehingga jemaat dapat beribadah, melayani Tuhan dengan nyaman dan kyusuk. Dengan redesign interior gereja diharapkan kualitas suara, kualitas warna pada interior menjadi lebih baik untuk digunakkan, kegiatan pengabdian ini dinilai memiliki nilai positif bagi kedua belah pihak, khususnya program sarjana desain interior memiliki peran nyata yang dirasakan oleh masyarakat terutama jemaat Gereja Batak Karo Protestan. Kata kunci: Batak Karo, Desain Gereja, Gereja Karo, Interior, Redesign
PERUBAHAN FUNGSI RUANG DALAM PADA KERATON KACIREBONAN Royandi, Yudita; Halim, Erwin Ardianto; Jonatan, Lisa Levina
Jurnal Dimensi Seni Rupa dan Desain Vol. 18 No. 1 (2021): Jurnal Dimensi Seni Rupa dan Desain
Publisher : Fakultas Seni Rupa dan Desain, Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/dim.v18i1.8814

Abstract

Keraton merupakan tempat tinggal bagi raja dan keluarganya pada bangunan diposisi sentral. Menurut Agustina (2013;2014) Keraton dalam pandangan kosmologis merupakan pusat kekuatan gaib yang berpengaruh pada seluruh kehidupan masyarakat.begitu pula dengan susunan keruangan keraton di Jawa mengadaptasi kepada susunan Gunung Mahameru, yaitu ada daerah puncak dengan anak gunungnya. Puncak Gunung adalah bangunan inti yang melambangkan gunung Mahameru. Hirarki ruang ditunjukkan dengan penaikkan lantai dimana ruang yang paling sakral adalah bangunan induk yang merupakan bangunan yang berada di level tertinggi. Pada Keraton Kacirebonan bangunan dengan level tertinggi adalah Bangunan Induk terdapat bangsal Prabayaksa tempat diselenggarakannya acara sakral. Sedangkan bangunan lainnya berada pada level yang lebih rendah. Hasil Observasi awal memperlihatkan adanya pergeseran fungsi ruang dalam pada Keraton Kacirebonan dari fungsi awalnya, beberapa ruang beralih fungsi menjadi area komersil bahkan beberapa ruang tidak difungsikan sebagaimana mestinya. Penelitian ini bertujuan mengetahui perubahan fungsi ruang apa saja dalam Keraton Kacirebonan yang berubah dari wujud tradisionalnya. Harapannya adalah agar fungsi dan nilai tradisi Keraton sebelumnya sebagai simbol budaya dapat dipertahakan serta dilestarikan.