Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGARUH TEHNIK PIJAT BAYI PADA BAYI PREMATUR TERHADAP KENAIKAN BERAT BADAN Dita Selvia Aditia; Lola Pebrianthy
Jurnal Education and Development Vol 8 No 2 (2020): Vol.8.No.2.2020
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (906.222 KB)

Abstract

Pijat adalah terapi sentuh tertua yang dikenal manusia dan yang paling populer. Diperkirakan ilmu ini dikenal sejak awal manusia diciptakan ke dunia, mungkin karena pijat bayi berhubungan sangat erat dengan kehamilan dan proses kelahiran manusia. Pengalaman pijat pertama yang dialami manusia ialah pada waktu dilahirkan, yaitu pada waktu melalui jalan lahir si ibu. (Utami R, 2010). Ahli neonatology Utami Roesli, Ia mengatakan bayi-bayi prematur yang dipijat selama sepuluh hari akan mengalami peningkatan berat badan 20-40% dan daya tahan tubuhnya akan mengalami peningkatan 40%. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian eksperimen semu (Quasi Experimen Research) dengan rancangan penelitian post only control group Design. Tekhnik pengambilan sampel dengan Non Random Sampling menggunakan teknik Purposive Sampling. Dimana terdapat dua kelompok perlakuan yaitu kelompok pertama adalah yang mendapat intervensi dengan pemberian pijat bayi premature dan kelompok kedua adalah yang merupakan kelompok kontrol yang diberikan pijat bayi biasa menganalisis kenaikan berat badan. Dalam penelitian ini teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Dengan jumlah sampel 36 orang bayi prematur. Hasil Penelitian didapatkan jumlah bayi prematur pada kelompok kontrol yang tidak mengalami kenaikan sebanyak 55.6%. jumlah bayi prematur pada kelompok intervensi yang mengalami kenaikan sebanyak 77.8%. Hasil uji t diperoleh P value 0.03 berarti kurang dari 0,05 maka Ho ditolak artinya terdapat pengaruh teknik pijat bayi pada bayi premature terhadap kenaikan berat badan
PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TERHADAP PIJAT BAYI DI RS INANTA PADANGSIDIMPUAN Helmy Apreliasari; Lola Pebrianthy
Jurnal Education and Development Vol 8 No 2 (2020): Vol.8.No.2.2020
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (807.547 KB)

Abstract

Pemijatan sangat baik untuk memperlancar peredaran darah, meningkatkan rasa percaya diri orang tua, mengurangi depresi dan ketegangan, menstimulasi pertumbuhan dan yang terpenting mempererat ikatan kasih sayang antara orang tua dan bayi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengetahuan dan sikap ibu terhadap pijat bayi di Rumah Sakit Umum Inanta Padangsidimpuan pada tahun 2019. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan besar sampel sebanyak 96 orang dengan metode pengambilan sampel accidental sampling. Penelitian dilakukan pada Agustus 2019 sampai September 2018. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas dari pengetahuan dan sikap ibu terhadap pijat bayi dari segi karakteristik berdasarkan umur 26-30 tahun sebanyak 58 orang (60,4%), berdasarkan pendidikan tinggi sebanyak 51 orang (53,1%), berdasarkan paritas yaitu multipara sebanyak 45 orang (46,9%), berdasarkan sumber informasi secara tidak langsung sebanyak 85 orang (88,5%). Dari segi segi pengetahuan responden berpengetahuan baik sebanyak 54 orang (56,2%), dan segi sikap seluruh responden bersikap 96 orang (100%). Diharapkan kepada petugas kesehatan agar aktif untuk memberikan penyuluhan atau informasi kesehatan khususnya tentang kecemasan saat menjelang persalinan.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAKUPAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL Yulinda Aswan; Novita Aswan; Lola Pebrianthy
Jurnal Education and Development Vol 8 No 4 (2020): Vol.8.No.4.2020
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (453.513 KB)

Abstract

Imunisasi merupakan pemberian kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit dengan memasukkan sesuatu ke dalam tubuh agar tubuh tahan terhadap penyakit yang sedang mewabah atau berbahaya bagi seseorang. Imunisasi terhadap suatu penyakit hanya akan memberikan kekebalan atau resistensi pada penyakit itu saja, sehingga untuk terhindar dari penyakit tidak akan sakit atau sakit ringan. Imunisasi yang diberikan kepada wanita usia subur dan ibu hamil adalah imunisasi TT yang berguna untuk mencegah terjadinya tetanus. Kasus tetanus banyak dijumpai di sejumlah negara tropis dan negara yang masih memiliki kondisi kesehatan rendah. Pada tahun 2018 WHO memperkirakan 59.000 kematian bayi karena tetanus, angka tersebut sudah menurun sebesar 90% jika dibandingkan dengan tahun 2019 dimana terjadi 787.000 kematian karena Tetanus Metode penelitian adalah deskriptif analitik dengan rancanganCross Sectional, Sampel diambil dengan teknikaccidental sampling. Jumlah sampel sebanyak 41 orang. Hasil penelitian menunjukkan dari 41 responden, mayoritas ibu berusia 26-35 tahun sebanyak 46%, mayoritas ibu dengan pendidikan terakhir SMA sebanyak 83%, mayoritas ibu multipara sebanyak 44%, Hasil analisis data menggunakan uji Chi Square. menunjukkan pengetahuan 0,012 (0,012 < 0,05), sikap 0,000 (0,000 < 0,05) memiliki hubungan yang signifikan dengan cakupan imunisasi TT, sedangkan akses fasilitas kesehatan 0,241 (0,241> 0,05) tidak memiliki hubungan dengan cakupan imunisasi TT.
IBM Kebersihan Gigi dan Mulut pada Penghuni Lembaga Pemasyarakatan Klas II B Kota Padangsidimpuan Lola Pebrianthy; Febrina Angraini Simamora
Jurnal Pengabdian Masyarakat Aufa (JPMA) Vol 1 No 1 (2019): Vol. 1 No. 1 Desember 2019
Publisher : Universitas Aufa Royhan Di Kota Padangsidipuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegiatan IBMKebersihan Gigi dan Mulut pada Penghuni Lembaga Pemasyarakatan Klas II B bertujuan meningkatkan kemampuan penghuni lapas dalam menjaga kebersihan gigi dan mulut. Kebersihan gigi dan mulut / Oral hygiene (OH) adalah suatu tindakan perawatan yang diperlukan untuk menjaga mulut dalam kondisi yang baik, nyaman, bersih, lembab sehingga terhindar dariinfeksi. Program IBM ini dilakukan dengan cara memberikan pendidikan kesehatan tetntang cara menjaga kebersihan giogi dan mulut lalu mendemonstrasikan cara menyikat gigi yang benar, dengan jumlah peserta sebanyak 40 orang. Hasil evaluasi selama proses kegiatan berlangsung didapatkan hampir seluruh peserta telah paham dan tahu bagaimana cara menjaga kebersihan gigi dan mulut dan mampu melakukan cara menyikat gigi yang baik dan benar. Dengan adanya pendidikan kesehatan ini, diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan penghuni lapas klas II B dalam menjaga kebersihan gigi dan mulut mereka