Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

PENGALAMAN IBU DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSI Dita Selvia Aditia; hotma royani siregar
Jurnal Kesehatan Ilmiah Aufa Royhan Vol 4 No 1 (2019): Vol.4 No.1 Juni 2019
Publisher : Universitas Aufa Royhan di Kota Padangsidimpuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ASI Eksklusif adalah pemberian ASI selama 6 bulan tanpa makanan tambahan lain, seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, dan air putih, serta tanpa tambahan makanan padat. Banyak manfaat pemberian ASI eksklusif yaitu merupakan nutrisi dengan kualitas dan kuantitas yang terbaik, ASI juga dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan meningkatkan kecerdasan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengalaman ibu dalam pemberian ASI eksklusif. Desain penelitian yang digunakan adalah fenomenologi. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling dengan jumlah partisipan 7 orang. Waktu penelitian ini dari bulan September sampai dengan Desenber 2018. Hasil penelitian bahwa ada delapan kategori pengalaman ibu dalam pemberian ASI eksklusif yaitu faktor pendukung, keuntungan, kendala, interval, perasaan ibu dalam pemberian ASI eksklusif, cara ibu meningkatkan ASI, teknik menyusui dan cara mengetahui bayi cukup mendapatkan ASI. Kepada ibu yang baru melahirkan dianjurkan untuk memberikan ASI eksklusif kepada bayinya. Keluarga termasuk suami, ibu/ibu mertua agar mendukung dalam memberikan ASI eksklusif.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU TIDAK MEMBERIKAN ASI EKSLUSIF KEPADA BAYINYA Dita Selvia Aditia
Jurnal Kesehatan Ilmiah Aufa Royhan Vol 5 No 1 (2020): Vol. 5 No. 1 Juni 2020
Publisher : Universitas Aufa Royhan di Kota Padangsidimpuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51933/health.v5i1.220

Abstract

ASI ekslusif adalah pemberian hanya ASI saja kepada bayi tanpa makanan tambahan sampai bayi berusia 6 bulan. Ketidak berhasilan pemberian ASI Ekslusif disebabkan oleh banyak faktor. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi responden tidak memberikan ASI Ekslusif kepada bayinya di Di Desa Labuhan Rasoki Padangsidimpuan Tahun 2018. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan besar sampel sebanyak 49 orang. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas dari segi demografi yaitu berdasarkan umur 26-30 tahun 30 orang (61,2%), pendidikan SMP 38 orang (77,6%), paritas melahirkan 2-4 kali 34 orang (69,45), sumber informasi secara langsung 26 orang (53,1%), berdasarkan faktor-faktor 31 orang (63,3%) tahu tentang ASI Ekslusif, 23 orang (46,9%) dipengaruhi oleh faktor mitos-mitos,. 24 orang (49%) faktor sosial budaya, 17 orang (34,7%) faktor lingkungan, 21 orang (42,9%) faktor dukungan keluarga, 19 orang (38,8%) faktor pengalaman, 10 orang (20,4%) faktor pandangan ibu terhadap payudaranya. Diharapkan kader atau petugas kesehatan dapat mempersiapkan ibu-ibu hamil agar nantinya setelah melahirkan dapat memberikan ASI Ekslusif dan melibatkan keluarga dalam mensukseskan pemberian ASI Ekslusif kepada bayinya sehingga faktor-faktor yang selama ini mempengaruhi ibu tidak memberikan ASI Ekslusif tidak mempengaruhi ibu lagi.
PENATALAKSANAAN PREEKLAMSIA RINGAN BERFOKUS PADA PEMBERIAN RENDAM AIR HANGAT PADA KAKI Nelya Aksianty; Dita Selvia Aditia; Yuhelva Destri; Septi Ristiyana
Jurnal Ilmu Kebidanan Vol 12, No 1 (2022): Jurnal Ilmu Kebidanan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Adila Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54444/jik.v12i1.87

Abstract

Preeklampsia merupakan salah satu penyebab utama jumlah kematian di Indonesia. Sampai saat sekarang penyakit preeklampsia masih merupakan masalah kebidanan yang belum dapat terpecahkan secara tuntas. Preeklampsia merupakan penyakit yang angka kejadiannya di setiap negara berbeda-beda. Angka kejadian lebih banyak terjadi di negara berkembang dibanding pada negara maju. Metodologi Penelitian ini adalah dekskriftif. Peneliti telah melakukan anamnesa sehingga mengetahui bahwa Ny. S mengeluh sering sakit kepala dan pandangan kabur sedikit terdapat pembengkakan pada bagian ekstremitas atas dan bawah sejak 1 minggu yang lalu, terkadang hilang.dan pada tekanan darah ibu, tinggi dan merupakan adanya tanda preeklamsi dalam kehamilan. Saran : Diharapkan pasien dapat memberikan informasi secara jelas dan detail agar mahasiswa dapat melakukan asuhan yang sesuai dengan keluhan yang dirasakan pasien. dan masyarakat dapat melakukan kunjungan kehamilan secara rutin serta dapat menerapkan asuhan yang telah diberikan oleh bidan atau tenaga kesehatan.
HUBUNGAN USIA DAN RIWAYAT ABORTUS DENGAN KEJADIAN PARTUS PREMATUR Iin Wahyuni; Dita Selvia Aditia
Jurnal Ilmu Kebidanan Vol 8, No 2 (2018): Jurnal Ilmu Kebidanan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Adila Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54444/jik.v8i2.25

Abstract

ABSTRAK Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia masih tinggi. Partus prematur memberikan kontribusi pada angka kematian bayi baru lahir dimana partus prematur menjadi penyumbang AKB. Mengetahui hubungan antara usia dan riwayat abortus dengan kejadian partus premature. Metode penelitian yang digunakan survey analitik dengan rancangan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 781 orang ibu bersalin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi usia ibu bersalin yang beresiko 44,5% dan yang tidak beresiko 55,5%. Proporsi ibu bersalin dengan riwayat abortus 24,9% dan yang tidak ada riwayat abortus 75,1%. Proporsi kejadian partus prematur sebesar 32,5% dan yang partus normal sebesar 67,5%. Kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara usia dan riwayat abortus dengan kejadian partus prematur. ABSTRACT The infant mortality rate (AKB) in Indonesia is still high. Premature Partus contributes to the death rate of a newborn where premature Partus becomes a donor of AKB. Knowing the relationship between age and the history of abortion with the partus premature. The research methods used are analytical surveys with cross sectional design. The population in this study was 781 maternity mothers. The results showed that the proportion of the age of maternity mothers at risk is 44.5% and that is not at risk 55.5%. The proportion of maternity mothers with a history of abortion 24.9% and that there is no history of abortion 75.1%. The proportion of premature partus incidence is 32.5% and the normal partus is 67.5%. The research conclusion shows that there is a relationship between the age and the history of abortion with premature partus events.
PENATALAKSANAN ANEMIA RINGAN MENGGUNAKAN SARI KACANG HIJAUDI BPM NURHASANAHBANDAR LAMPUNG Jihan Nur Aisiyah Rudi; Margareta Rinjani; Utama Laduni Lubis; Dita Selvia Aditia
Jurnal Ilmu Kebidanan Vol 12, No 1 (2022): Jurnal Ilmu Kebidanan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Adila Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54444/jik.v12i1.84

Abstract

Menurut hasil Riskesdas bahwa anemia terjadi pada 37,1% ibu hamildi Indonesia, 36,4% ibu hamil di perkotaan dan 37,8% ibu hamil di pedesaan. Untuk mencegah anemia setiap ibu hamil diharapkan mendapatkan tablet tambah darah (TTD) minimal 90 tablet selama kehamilan. Setelah dilakukan pendataan di BPM Nurhasanah Bandar Lampung didapatkan data ibu hamil yang berkunjung sebanyak 25 ibu hamil. Dan terdapat 14 ibu hamil yang mengalami anemia yang terbagi atas 10 (sepuluh) anemia ringan, 4 (empat) anemia sedang. Setelah dilakukan wawancara tentang anemia yang terjadi pada ibu hamil seperti pengertian, tanda gejala, dan penanganan ternyata ibu tidak mengetahuinya.Untuk menerapkan Asuhan Kebidanan Terhadap NY N Usia 25 Tahun G1P0A0 Dengan Penatalaksanaan anemia ringan menggunakan sari kacang hijau Di BPM nurhasanahbandar lampung Tahun 2021.Metodologi Penelitian ini adalah dekskriftif.Asuhan Kebidanan ini didapat dengan melakukan asuhan kebidanan secara mandiri dan penanganan secara dini, terdapat kesenjangan dari pemeriksaan fisik pada muka Ny. N yang masih pucat dan mengalami anemia namun pada kunjungan berikutnya hasil pemeriksaan fisik pada muka sudah terlihat tidak pucat, dan Ny.N sudah tidak mengalami anemia.Saran : Diharapkan dalam memberikan sumber informasi untuk kemajuan perkembangan ilmu kebidanan dan sebagai referensi untuk mengetahui perbandingan antara praktek lahan dan teori.
PENGARUH TEHNIK PIJAT BAYI PADA BAYI PREMATUR TERHADAP KENAIKAN BERAT BADAN Dita Selvia Aditia; Lola Pebrianthy
Jurnal Education and Development Vol 8 No 2 (2020): Vol.8.No.2.2020
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (906.222 KB)

Abstract

Pijat adalah terapi sentuh tertua yang dikenal manusia dan yang paling populer. Diperkirakan ilmu ini dikenal sejak awal manusia diciptakan ke dunia, mungkin karena pijat bayi berhubungan sangat erat dengan kehamilan dan proses kelahiran manusia. Pengalaman pijat pertama yang dialami manusia ialah pada waktu dilahirkan, yaitu pada waktu melalui jalan lahir si ibu. (Utami R, 2010). Ahli neonatology Utami Roesli, Ia mengatakan bayi-bayi prematur yang dipijat selama sepuluh hari akan mengalami peningkatan berat badan 20-40% dan daya tahan tubuhnya akan mengalami peningkatan 40%. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian eksperimen semu (Quasi Experimen Research) dengan rancangan penelitian post only control group Design. Tekhnik pengambilan sampel dengan Non Random Sampling menggunakan teknik Purposive Sampling. Dimana terdapat dua kelompok perlakuan yaitu kelompok pertama adalah yang mendapat intervensi dengan pemberian pijat bayi premature dan kelompok kedua adalah yang merupakan kelompok kontrol yang diberikan pijat bayi biasa menganalisis kenaikan berat badan. Dalam penelitian ini teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Dengan jumlah sampel 36 orang bayi prematur. Hasil Penelitian didapatkan jumlah bayi prematur pada kelompok kontrol yang tidak mengalami kenaikan sebanyak 55.6%. jumlah bayi prematur pada kelompok intervensi yang mengalami kenaikan sebanyak 77.8%. Hasil uji t diperoleh P value 0.03 berarti kurang dari 0,05 maka Ho ditolak artinya terdapat pengaruh teknik pijat bayi pada bayi premature terhadap kenaikan berat badan
BINAHONG LEAVES (ANREDERA CORDIFOLIA TENORE STEEN) EXTRACT AS AN ALTERNATIVE TREATMENT FOR PERINEAL WOUND HEALING OF POSTPARTUM MOTHERS Dita Selvia Aditia; Syarief Thaufik Hidayat; Nur Khafidhoh; Suhartono Suhartono; Ari Suwondo
Belitung Nursing Journal Vol. 3 No. 6 (2017): November - December
Publisher : Belitung Raya Foundation, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (536.125 KB) | DOI: 10.33546/bnj.290

Abstract

Background: Perineal wounds are at risk for infection, without a good treatment, perineal wound can harbor sepsis and become a chronic, long-term problem. Binahong leaves is considered as an alternative to accelerate perineal wound healing process. Objective: To determine the effect of Binahong leaf extract (anredera cordifolia (tenore) steen) on perineal wound healing process in postpartum mothers. Methods: This study employed a quasi-experimental study with control group posttest-only design. The study was conducted in the working area of Telogosari Wetan Health Center and Health Center of Kulon Kota Semarang Indonesia in January-February 2017. There were 36 respondents selected using purposive sampling assigned in the intervention group (Binahong leaves extract) and the control group (Povidone Iodine 10%). REEDA scale was used for assessing perineal healing. Data were analyzed using Mann Whitney, Chi Square and Kruskal Wallis test. Results: Findings showed that the average day of perineal wound healing process in the Binahong leaves group was 6.11 days and in the povidone iodine group was 7.66 days. There was a statistically significant difference in the duration of wound healing between the experiment and control group with p-value 0,001 (p value <0.05). Conclusion: Binahong leaves extract is effective in healing perineal wound in postpartum mothers. Therefore, Binahong leaves are recommended to use as an alternative treatment for the mothers.
PENATALAKSANAAN PIJAT OKETANI PADA BENDUNGAN ASI DI BPM ANA MARIA WAY KANAN TAHUN 2021 Dita Permatasari; Septi Ristiyana; Dita Selvia Aditia
Jurnal Ilmu Kebidanan Vol 11, No 1 (2021): Jurnal Ilmu Kebidanan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Adila Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54444/jik.v11i1.102

Abstract

Berdasarkan pra survei di BPM Ana Maria Way Kanan pada bulan Mei terdapat 3 ibu postpartum, dan setelah dilakukan kunjungan rumah pada hari ke tiga terdapat 1 ibu postpartum yang mengeluh payudaranya terasa bengkak. Setelah dilakukan pengkajian diketahui bahwa 1 orang ibu postpartum mengalami pembengkakan payudara diakibatkan karena kurangnya pemberian ASI secara adekuat dapat mengakibatkan puting susu menjadi lecet dan menimbulkan rasa nyeri pada saat bayi menyusu. Akibatnya Ibu tidak mau menyusui bayinya dan terjadi bendungan ASI. Mahasiswa bisa menerapkan asuhan kebidanan Ibu nifas pada ny. S umur 29 tahun dengan Bendungan ASI dengan Penatalaksanaan Pijat Oketani di pmb Ana Maria Way Kanan 2021. Laporan tugas akhir ini menggunakan jenis laporan case study (study penelaahan kasus) karena dalam laporan tugas akhir ini hanya meneliti suatu kasus yang terdiri dari unit tunggal yaitu terhadap NY. S dengan bendungan ASI dan di analisis secara mendalam dari segi yang berhubungan dengan Bendungan ASI. Asuhan Kebidanan pada Ny. S Umur 29 tahun 3 hari Postpartum telah di dapatkan hasil ibu merasa gejala Bendungan ASI Berkurang yaitu payudara sudah tidak bengkak dan pengeluran ASI sudah lancar setelah di berikan asuhan selama 3 hari.
PENATALAKSAAN LUKA PERINEUM BERFOKUS PADA REBUSAN DAUN BINAHONG ASUHAN KEBIDANAN PADA MASA NIFAS DI BPM ENTIN MARLINDALAMPUNG UTARA TAHUN 2021 Elly Hayani; Yuhelva Destri; dhesty Novita Xanda; Dita Selvia Aditia
Jurnal Ilmu Kebidanan Vol 12, No 2 (2022): Jurnal Ilmu Kebidanan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Adila Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54444/jik.v12i2.108

Abstract

Berdasarkan survey yang dilakukan peneliti di Bpm Entin Marlinda Lampung Utara pada bulan mei 2021 didapatkan data sebanyak 8 ibu bersalin secara pervaginam, dan setelah dilakukan pengkajian, terdapat 5 ibu bersalin yang mengalami luka perineum, terbagi dari 3 (tiga) karena tindakan episiotomy, dan 2 (dua) diakibatkan rupture perineum. Setelah dilakukan wawancara tentang perawatan luka perineum, ibu kurang mengerti cara perawatan luka yang benar. Luka perineum beresiko mengalami infeksi tanpa penanganan yang baik,. Salah satu upaya untuk mencegah terjadinya infeksi perineum dapat diberikan dengan terapi non farmakologis. Daun binahong dianggap sebagai alternative untuk mempercepat proses penyembuhan luka perineum. Tujuan: Mahasiswa mampu memberikan asuhan kebidanan pada ibu nifas terhadap Ny. Y umur 19 tahun P1A0 2 hari postpartum dengan penatalaksanaan luka perineum menggunakan rebusan daun binahong di BPM Entin Marlinda Lampung Utara tahun2021. Metode: Laporan tugas akhir ini menggunakan jenis laporan case study (study penelaahan kasus) yaitu study kasus yang dilakukan denngan cara meneliti suatu permasalahan melalui kasus yang terdiri dari unit tunggal yaitu terhadap Ny. Y pada masa nifas dengan pemberian rebusan daun binahong untuk penyembuhan luka perineum. Hasil: Asuhan kebidanan pada Ny. Y umur 19 tahun P1A0 2 hari postpartum didapatkan hasil setelah diberikan perawatan luka perineum dengan rebusan daun binahong luka perineum sembuh di hari ke 6 postpartum. Saran: Diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat dan menambah ilmu pengetahuan dan sebagai acuan untuk bisa mengembangkan informasi yang lebih luas lagi terutama tentang perawatan luka perineum dengan menggunakan air rebusan daun binahong
PENYULUHAN PENYULUHAN TENTANG MANFAAT AROMATERAPI SEREH (CYMBOPOGON CITRATUS) DENGAN TEKIK RELAKSASI GENGGAM JARI TERHADAP PENURUNAN NYERI PASECTIO CAESAREAA SECTIO CAESAREA DI PMB LISNANI ALI BANDAR LAMPUNG: Counseling on the Benefits of Lemongrass (CYMBOPOGON CITRATUS) AROMATHERAPY USING THE FINGERHOLD RELAXATION TECHNIQUE TOWARDS REDUCING PASECTIO CAESAREA PAIN AT PMB LISNANI ALI BANDAR LAMPUNG Iin Wahyuni; Dita Selvia Aditia; Septi - Ristiyana
Jurnal Pengabdian Masyarakat Aufa (JPMA) Vol. 4 No. 2 (2022): Vol.4 No. 2 Agustus 2022
Publisher : Universitas Aufa Royhan Di Kota Padangsidipuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51933/jpma.v4i2.831

Abstract

Persalinan sectio caesareamemiliki nyeri lebih tinggi sekitar 27, 3% dibandingkan dengan persalinan normal sekitar 9% (Utami 2016). Tindakan sectio caesareadapat menyebabkan nyeri dan mengakibatkan terjadinya perubahan kontinuitas jaringan karena adanya pembedahan. Persalinan dengan metode ini banyak membuat pasien merasa tidak nyaman. Ketidaknyamanan yang dirasakan pasien post sectio caesareadapat menyebabkan risiko komplikasi pada bayi maupun pada ibu (Whalley, 2008). Penanganan yang sering dilakukan untuk menurunkan nyeri pasectio caesareaa sectio caesareaberupa penanganan farmakologi. Dalam upaya mengurangi penggunaan obat berbahan kimia perlu rasanya kita sebagai warga indonesia dilakukanlah twknik relaksasi genggam jari membantu tubuh, pikiran dan jiwa untuk mencapai relaksasi, dalam keadaan relaksasi secara alamiah akan memicu pengeluaran hormon endorphin, hormon ini merupakan analgesik alami dari tubuh sehingga nyeri akan berkurang (linatu sofiah, atun raudotul, 2015) dan sereh / cymbopogon citratus (lemongrass) yang menghasilkan minyak aromaterapi yang dihasilkan dari aromaterapi sereh berfungsi sebagai antidepresan, yaitu menekan dan menghilangkan depresi atau stress sehingga mampu menimbulkan rasa rileks baik badan maupun pikiran (sumiartha, 2012). Pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dengan cara memberikan infromasi tentang manfaat aromaterapi sereh (cymbopogon citratus) dengan tekik relaksasi genggam jari terhadap penurunan nyeri pasectio caesareaa sectio caesarea. Hasil evaluasi dari sebanyak 5 Ibu yang melahirkan sectio caesareaseluruh peserta dapat memahami dengan baik tujuan dan teknik pengobatan yang diberikan dalam upaya mengurangi rasa nyeri setelah persalinan sectio caesarea. Dengan adanya edukasi terkait penanganan nyeri pasectio caesareaa persalinan dengan metode sectio caesarea ini, diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan ibu, suami serta keluarga dalam membantu dan mendukung keberhasilan pengurangan rasa nyeri ini secara lebih aman dan nyaman.