Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PIDATO NADIEM MAKARIM DALAM SERI MERDEKA BELAJAR: ANALISIS WACANA KRITIS SITUASI SOSIAL DAN IDEOLOGI (Perspektif Teori Analisis Wacana Kritis) Wahyu Maria Helena; Bambang Yulianto; Kisyani .
Jurnal Education and Development Vol 9 No 2 (2021): Vol.9.No.2.2021
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (442.06 KB)

Abstract

Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk (1) menerangkan sistem transitivitas dalam teks pidato Nadiem Makarim, (2) menerangkan ideologi yang tercermin dalam teks pidato. Pidato tokoh utama saat ini sering digunakan sebagai topik penelitian dalam kajian bahasa. Beberapa kajian lintas disipliner muncul seiring berkembangnya peran dan definisi bahasa. Kajian-kajian itu adalah pragmatik, analisis wacana kritis, psikolinguistik, neurolinguistik dan sosiolinguistik. Penelitian ini fokus pada sistem transitivitas dan ideologi yang tercermin dalam teks pidato Nadiem Makarim seri merdeka belajar. Sistem transitivitas yang dikemukakan Halliday menjadi alat analisis untuk menganalisis data liguistik yang telah digunakan oleh Fairclough dalam kerangka teoretis analisis wacana kritisnya. Berdasarkan tujuannya yakni mendeskripsikan sistem transitivitas dan ideologi pidato NM maka penelitian ini dapat dikategorikan sebagai penelitian deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan enam proses yang digunakan Nadiem Makarim dalam merepresentasikan pengalamannya, yakni proses material, proses mental, proses relasional, proses verbal, proses perilaku (behavioral), proses eksistensial. Proses yang sering digunakan oleh Nadiema Makarim adalah proses material disusul oleh proses relasional dan proses mental. Dalam mengungkapkan idenya Nadiem Makarim banyak menggunakan proses material serta menunjukkan prinsipnya bahwa lebih baik bertindak daripada hanya sekedar berbicara. Nadeim Makarim menyampaikan pidatonya saat hari Guru Nasional pada tahun 2019. Ajaklah kelas berdiskusi bukan mendengar, beri kesempatan murid untuk mengajar dikelas, cetuskan proyek bakti sosial yang melibatkan seluruh kelas, temukan suatu bakat dalam diri murid yang kurang percaya diri, tawarkan pada guru yang sedang mengalami kesulitan. Dan kemudian dilanjutkan pidato NM pada HGN tahun 2020 di tengah pandemi covid-19. Pernyataan tersebut diungkapkan secara eksplisit pada pidato hari guru nasional dan membuat publik antusias dan sadar betapa pentingnya pendidikan Indonesia ini.
BENTUK, FUNGSI, DAN POLA PERGESERAN REGISTER KUSIR DOKAR DI WISATA RELIGI SUNAN GIRI: KAJIAN SOSIOLINGUISTIK Muhammad Mustaghfirin; Kisyani .; Diding Wahyudin
Jurnal Education and Development Vol 9 No 3 (2021): Vol.9.No.3.2021
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (187.48 KB)

Abstract

Di satu sisi, pekerjaan kusir dokar terancam punah lantaran tergolong pekerjaan yang berat dan tidak semua orang mau melakukan pekerjaan tersebut. Kebudayaan dan juga bahasa dari komunitas tersebut atau register juga terancam akan punah. Di sisi lain, kontak bahasa dalam konteks masyarakat multilingual juga berpotensi menimbulkan gejala pergeseran bahasa termasuk register kusir dokar yang pekerjaannya adalah melayani wisatawan dari berbagai daerah. Penelitian ini betujuan (1) mendeskripsikan bentuk, fungsi dan makna kusir dokar di Wisata Religi Sunan Giri; (2) mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi pergeseran kusir dokar di Wisata Religi Sunan Giri; dan (3) mendeskripsikan pola pergeseran register kusir dokar di Wisata Religi Sunan Giri. Dengan menggunakan teori register bahasa dari Halliday dan teori pergeseran bahasa dari Holmes, penelitian menyimpulkan bahwa: 1) bentuk register komunitas kusir dokar di Wisata Religi Sunan Giri terdiri dari register selingkung terbuka dan selingkung terbatas. Dalam bentuk lingualnya, register tersebut telah mengalami beberapa proses perubahan. 2) Pola perubahan register tersebut disebabkan oleh 4 bahasa yang mempengaruhi, yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Jawa, Dialek Giri dan Dialek Jawa Tengah. Gejala dan proses pergeseran tersebut berupa gejala morfologis dan fonologis melalui proses adaptasi, metatesis, afiksasi, monoftongisasi dan epentesis. 3) Proses pergeseran register komunitas kusir dokar di Wisata Religi Sunan Giri terjadi karena mengalami akulturasi budaya hingga berakibat pula pada pencampuran register komunitas yang ada. 4) Faktor yang menyebabkan terjadinya pergeseran register sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Holmes, yaitu faktor migrasi, sosial dan ekonomi. Pergeseran register tersebut juga mempunyai dampak positif dan negatif.