Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

PEMBERDAYAAN PETANI LAHAN GAMBUT MELALUI PEMANFAATAN CYBER EXTENCION DI DESA RIMBO PANJANG KABUPATEN KAMPAR Rd. Siti Sofro Sidiq; Rina Susanti; Teguh Widodo; Seger Sugiyanto
Jurnal Education and Development Vol 9 No 4 (2021): Vol.9 No.4 2021
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (761.25 KB)

Abstract

Cyber Extencion menjadi platform yang memudahkan petani, penyuluh dan masyarakat dalam mengakses berbagai informasi pertanian dari sumber yang terpercaya. Sasaran kegiatan pengabdian merupakan petani lahan gambut dan masyarakat di Desa Rimbo Panjang Kabupaten Kampar. Kami melibatkan 8 (delapan) kelompok tani baik yang aktif dan tidak aktif dan masyarakat sebagai sumber data dengan menggabungkan dua pendekatan, yakni kuantitatif dan kualitatif, dimana pendekatan kuantitatif menjadi data pembuka dan berfungsi untuk menguatkan data dan informasi yang diperoleh dengan pendekatan kualitatif. Diketahui bahwa hasil survey terhadap 102 responden 76,47% menjawab tidak mengetahui Cyber Extencion. Pasca dilakukan edukasi dan sosialisasi dari total 102 responden 87,25% menjawab tertarik memanfaatkan Cyber Extencion. Namun, kami mengungkap mereka menghadapi 2 kendala dasar yakni penguasaan penggunaan gadget yang kurang dan kemungkinan menggunakan data seluler dalam jumlah besar. Kami memberikan edukasi dan sosialisasi kepada petani untuk memberikan mereka pengetahuan terkait cara penggunaan maupun pemanfaatan Cyber Extencion agar produktivitas pertanian meningkat. Namun, dalam pelaksanaanya kami menghadapi kendala bahwa hasil edukasi dan sosialisasi belum maksimal karena keterbatasan waktu didukung oleh situasi pandemi yang saat ini terjadi. Atas dasar hal tersebut kami mengharapkan bahwa kegiatan ini dapat dilanjutkan kemudian hari agar petani gambut di Desa Rimbo Panjang menjadi lebih sejahtera karena terjadi peningkatan produktivitas akibat memanfaatan Cyber Extencion.
Pemberdayaan ekonomi masyarakat rentan pasca kondisi new normal pada daerah rawan kebakaran hutan dan lahan gambut di Kabupaten Siak Ashaluddin Jalil; Yesi Yesi; Seger Sugiyanto
Unri Conference Series: Community Engagement Vol 2 (2020): Seminar Nasional Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/unricsce.2.531-536

Abstract

The economy of people in areas prone to forest and land fires after the new normal is very shaken because of the Covid-19 crisis and the dry season. This service was carried out in Kampung Rawa Mekar Jaya, Siak Regency with the aim of creating economic resilience for people living in areas prone to forest and land fires by managing peat using environmentally friendly methods or not using fire. The service method begins with preparation and implementation by involving elements of students and the local community. The community service activities include catfish farming and planting of family medicinal plants or TOGA. The achievement of community service can be seen from the enthusiasm of the community in participating in the entire process, from discussions to field actions. Meanwhile, service constraints were caused by covid-19, which limited time and movement and required rearranging program plans.
Mangrove and Akit Tribe: Description of Value Orientation and Natural Conservation Effort Seger Sugiyanto; Ashaluddin Jalil; Hesti Asriwandari; Rd. Siti Sofro Sidiq
Sosial Budaya Vol 19, No 1 (2022): Juni 2022
Publisher : Lembaga penelitian dan pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/sb.v19i1.16628

Abstract

Mangrove dan kehidupan Suku Akit memiliki relasi yang erat sebagai sumber penghidupan. Namun, sejak dua dekade terakhir ketersediaan mangrove berkurang akibat aktivitas manusia dan faktor alam sehingga menyebabkan terjadinya abrasi. Tulisan ini menjelaskan praktik pelestarian dan orientasi nilai Suku Akit pada hutan mangrove. Kami menggunakan kualitatif melakukan wawancara dan observasi serta menganalisis secara deskriptif. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa sampai saat ini Suku Akit masih memanfaatkan mangrove untuk kehidupan mereka, misalnya dalam bentuk kayu bakar, cerocok atau kayu fondasi rumah, pancang, maupun arang. Tetapi, pemanfaatan mangrove ini tidak dilakukan dalam jumlah yang besar, hal ini disebabkan karena adanya himbauan untuk mengurangi penebangan mangrove sebagai upaya mencegah abrasi. Beberapa orang mengikuti anjuran tersebut bahkan mereka sudah mulai bergerak mencari sumber penghidupan lain selain dari mangrove. Sebagian yang lain masih bekerja pada industri mangrove baik sebagai pelaku utama maupun pekerja. Temuan ini memberikan penekanan bahwa alternatif sumber penghidupan berkelanjutan selain bergantung pada mangrove sangat diperukan untuk kehidupan Suku Akit. Orientasi nilai mereka terhadap mangrove memiliki keterkaitan yang erat pada kondisi kehidupan mereka, sehingga diperlukan pemahaman serta alternatif pekerjaan lain agar tidak lagi memanfaatkan mangrove meskipun dalam jumlah yang kecil.
PEMBERDAYAAN EKONOMI PEREMPUAN MELALUI PENGEMBANGAN PRODUK DODOL NENAS DI DESA TANJUNG LEBAN BENGKALIS Ashaluddin Jalil; Yesi; Seger Sugiyanto
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2 (2021): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - SNPPM2021
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (624.052 KB)

Abstract

Abstract Dodol Nenas became the superior commodity of Tanjung Leban Bengkalis. It is done by women's groups and the product is in demand by the community. However, there have not been many efforts to develop dodol nenas, especially with online marketing. This devotion seeks to encourage the development of dodol nenas with a wider market reach. We apply the Participatory Rural Appraisal method in carrying out devotion, obervasi, in-depth interviews as well as hands-on practice. The materials we present are related to packaging design, licensing, marketing, and digital literacy. Successfully implementing attractive and modern product packaging, digital literacy is able to provide women's understanding of product marketing, procedures and ethics, online marketing for now is still limited through Facebook and other social media, while marketing through wider marketplaces such as shopee, tokopedia, lazada, and the like cannot be done because of licensing constraints. The devotional activities also revealed the need for cooperation, coordination and direct communication between stakeholders, especially regarding the licensing process of dodol nenas products in order to penetrate much broader marketing Abstrak Dodol Nenas menjadi komoditas unggulan Desa Tanjung Leban Bengkalis. Dikerjakan oleh kelompok perempuan dan produk tersebut diminati oleh masyarakat. Namun, belum banyak dilakukan usaha pengembangan dodol nenas terutama dengan pemasaran online. Pengabdian ini berupaya mendorong pengembangan dodol nenas dengan jangkauan pasar yang lebih luas. Kami menerapkan metode Participatory Rural Appraisal dalam melaksanakan pengabdian, obervasi, wawancara mendalam serta praktik langsung. Materi yang kami sajikan terkait desain kemasan, perizinan, pemasaran, dan literasi digital. Pengabdian berhasil menerapkan kemasan produk menarik dan modern, literasi digital mampu memberikan pemahaman perempuan tentang pemasaran produk, prosedur serta etika, pemasaran online untuk saat ini masih dilakukan terbatas melalui facebook dan media sosial lain, sementara pemasaran melalui marketplace yang lebih luas seperti shopee, tokopedia, lazada, dan sejenisnya belum dapat dilakukan karena terkendala perizinan. Kegiatan pengabdian juga mengungkap diperlukan kerjasama, koordinasi dan komunikasi searah antar stakeholder terutama mengenai proses perizinan produk dodol nenas agar dapat menembus pemasaran yang jauh lebih luas.
Pengolahan Ikan Patin Sebagai Makanan Tambahan Dalam Pencegahan Stunting Rd. Siti Sofro Sidiq; Dewi Nur Aini Zulfa; Elvira Elvira; Muhammad Raihan Alhazra; Muhammad Reski; Dimas Wahyu Pratama; Rika Rahmasari; Nurmia Alfianti; Ike Ajeng Rufini; Indriani Indriani; Nurmalasari Nurmalasari; Seger Sugiyanto
Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 7 No. 4 (2022): December
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/linov.v7i4.952

Abstract

Stunting merupakan isu kesehatan prioritas nasional. Diberbagai daerah pencegahan stunting telah melibatkan peran aktif masyarakat, peran aktif rumah tangga, orang tua yang memiliki anak. Rokan Hulu merupakan kabupaten dengan daftar 100 kabupaten/kota prioritas untuk intervensi anak kerdil (stunting) dengan prevalensi jumlah balita stunting sebesar 59,01% pada tahun 2013. Sedangkan Kecamatan Rambah samo termasuk 7 kecamatan yang memiliki desa dengan lokus stunting pada tahun 2022 dan 2023. Salah satunya desa Karya Mulya yang menjadi desa lokus Stunting. Persoalan ini perlu penangganan serius tidak hanya menghandalkan program dari pemerintah tetapi juga melibatkan perguruan tinggi dan peran aktif ibu rumah tangga. Dalam rangka mencegah atau meminimalisir stunting Tim Kuliah kerja nyata Universitas Riau Desa karya Mulya melaksanakan program kerja Pemberian Makanan Tambahan yaitu Bubur Ikan patin yang bekerja sama dengan Kader Posyandu Desa Karya Mulya dan melibatkan 4 anak sebagai percobaan. Kegiatan ini dilaksanakan dengan metode observasi, sosialisasi dan pemberian PMT. Inovasi yang dilakukan adalah mengolah ikan patin menjadi bubur yang sebelumnya bahkan belum pernah dibuat di desa Karya Mulya. Bubur diberikan kepada empat balita selama 9 hari. Hasilnya pada balita satu mengalami kenaikan berat badan 0,8 g, balita dua mengalami kenaikan berat badan 0,2 g, balita tiga mengalami penurunan berat badan 0,1 g, dan balita empat juga mengalami penurunan berat badan 0,1 g. Mengingat bahwa stunting merupakan permasalahan kesehatan yang sangat serius maka program ini hendaknya dilanjutkan dalam bentuk dukungan dari Pemerintah Desa Karya Mulya mengenalkan budidaya ikan patin ke masyarakat serta berbagai olahan berbahan dasar ikan patin. Catfish Processing As Additional Food In Stunting Prevention Stunting is a national priority health issue. In various areas stunting prevention has involved the active role of the community, the active role of households, parents with children. Rokan Hulu is a district with a list of 100 priority districts/cities for stunting interventions with a prevalence while the number of stunting under-fives was 59.01% in 2013. Rambah samo sub-district includes 7 sub-districts that have villages with stunting loci in 2022 and 2023. One of them is the village of Karya Mulya which is the village of the Stunting locus. This problem needs serious handling, not only relying on programs from the government but also involving universities and the active role of housewives. In order to prevent or minimize stunting, the University of Riau Desa Karya Mulya Real Work Lecture Team carried out a Supplementary Food Provision program, namely Catfish Porridge in collaboration with Posyandu Cadres in Karya Mulya Village and involved 4 children as an experiment. This activity was carried out using the method of observation, socialization and giving PMT. The innovation made is to process catfish into porridge which has never been made in Karya Mulya village before. Porridge was given to four toddlers for 9 days. As a result, toddlers one experienced a weight gain of 0.8 grams, toddler two experienced a weight loss of 0.2 grams, toddler three experienced a weight loss of 0.1 grams, and toddler four also experienced a weight loss of 0.1 grams. that stunting is a very serious health problem, this program is considered in the form of support from the Karya Mulya Village Government in introducing catfish cultivation to the community and various preparations made from catfish.
Prison Of Poverty For Traditional Fishers Seger Sugiyanto; Pawennari Hijjang; Ashaluddin Jalil
Neo Journal of economy and social humanities Vol 1 No 2 (2022): Neo Journal of Economy and Social Humanities, June 2022
Publisher : International Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (181.778 KB) | DOI: 10.56403/nejesh.v1i2.8

Abstract

This paper was a research of the traditional fishers’ life and the poverty prison of the Natural Resources in Teluk Belitung Village, Merbau District. The researchers described the current situation of traditional fishers' households and their value orientation towards jobs as fishers with a bargaining position. The mix method was chosen as the approaching model to understand the subject matter with the data analysis phase, including categorizing, compiling labels, and concluding. The monopoly of the fisheries economy by some Chinese entrepreneurs has maintained poverty for traditional fishers who worked for them or not. Debt guarantees were ways to cover up detrimental situations and destroy fishery resources in the research area. The researchers used the Kluckhohn approach to uncover the actual value orientation of fishers in a tight situation. Fishers understood that using dencis threatened the environment, but this method was chosen to maintain their position as fishers with sufficient income. There were other alternative jobs such as gardening. However, when they did it, they required seeds, fertilizers, and other types of equipment. The poor economic conditions made it challenging to do gardening while the guarantee of life for their households was lacking, especially from the local government.
PENGUATAN KETAHANAN PANGAN MELALUI BUDIDAYA AKUAPONIK DI DESA RIMBO PANJANG KABUPATEN KAMPAR Rd. Siti Sofro Sidiq; Seger Sugiyanto; Effa Ellin Sinaga; Ira Devi Anna Purba; Netti Yuliana Situmorang; Trisno Sanra Situmorang; Romi Lidya Sihombing; Agnes Seltabita Siringo-Ringo; Jimmi Krisyanto Manurung; Immanuel Miclyn Pride Harianja; Fani Putri Anggia Situmeang; Yuni Agustina
RESWARA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Dharmawangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46576/rjpkm.v4i1.2476

Abstract

Kerentanan pangan merupakan tantangan bagi daerah pinggiran kota akibat adanya pengalihan fungsi lahan pertanian menjadi wilayah permukiman. Pengabdian ini bertujuan mengenalkan strategi yang dapat dilakukan untuk mengatasi kerentanan pangan rumah tangga di Rimbo Panjang melalui edukasi akuaponik. Akuaponik adalah teknik mutualisme yang mengombinasikan budidaya tanaman sayur dan budidya ikan secara bersamaan. Mitra dalam kegiatan pengabdian ini adalah Kelompok Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dengan menggunakan metode kegiatan berupa penyuluhan mengenai pengertian akuaponik, keunggulan akuaponik, serta mekanisme pembuatan akuaponik yang terdiri dari persiapan, pemeliharaan, dan pemanenan. Pengabdian ini berhasil mendorong Kelompok PKK menerapkan budidaya akuaponik sebagai upaya pemulihan pangan rumah tangga
Penguatan Ketahanan Pangan Melalui Sistem Pertanian Lahan Tanpa Bakar (PLTB) Di Desa Tanjung Leban Kecamatan Bandar Laksamana Kabupaten Bengkalis Yesi Yesi; Ashaluddin Jalil; Seger Sugiyanto
Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 8 No. 2 (2023): Juni
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/linov.v8i2.1159

Abstract

Tujuan pengabdian memberi penguatan ketahanan pangan melalui pemanfaatan lahan gambut tanpa bakar. Metode pengabdian adalah Participatory Rurral Appraisal dengan melibatkan empat kelompok sasaran atau mitra meliputi Pemerintah Desa Tanjung Leban, kelompok perempuan, lembaga ekonomi desa (BUMDes) dan melibatkan mahasiswa dari berbagai disiplin ilmu. Kegiatan dimulai dengan mengenalkan potensi lahan gambut bagi tanaman pangan menggunakan metode tanpa bakar yang selama ini belum dilaksanakan dengan optimal. Pengabdian ini menggunakan sistem demplot sebagai lahan percontohan yang ditanami jagung, kangkung dan tanaman obat-obatan. Tanaman dirawat bersama secara bergantian dan dilakukan monitoring selama beberapa hari. Hasil monitoring menujukkan pertumbuhan yang baik dengan tambahan pupuk kompos. Tanaman dapat dipanen dan dimanfaatkan untuk kebutuhan rumah tangga meskipun dalam jumlah yang kecil. Keberhasilan ini menunjukkan bahwa sistem pertanian tanpa bakar memiliki potensi untuk dikembangkan dalam skala luas bagi komoditas pangan dengan dukungan berbagai pihak. Hal ini dikarenakan dalam praktik sistem pertanian lahan tanpa bakar diperlukan biaya cukup besar mulai dari tahap persiapan hingga penanaman dan perawatan. Strengthening Food Security Through A Non-Burn Farming System in Tanjung Leban Village Bandar Laksamana Sub-District Bengkalis Regency The purpose of the service is to strengthen food security through the utilization of peatlands without burning. The service method is Participatory Rurral Appraisal by involving four target groups or partners including the Tanjung Leban Village Government, women's groups, village economic institutions (BUMDes) and involving students from various disciplines. The activity began by introducing the potential of peatlands for food crops using the no-burn method, which has not been implemented optimally so far. This service uses a demonstration plot system as a pilot land planted with corn, water spinach and medicinal plants. The plants were cared for together in turn and monitoring was carried out for several days. The monitoring results showed good growth with the addition of compost. The plants can be harvested and utilized for household needs even though in small quantities. This success shows that the no-burn agriculture system has the potential to be developed on a wide scale for food commodities with the support of various parties. This is because the practice of no-burn agriculture requires considerable costs from the preparation stage to planting and maintenance
Driving Permit Service Strategy (SIM) in Siak Regency Rosna Meilani; Rd. Siti Sofro Sidiq; Swis Tantoro; Seger Sugiyanto
Jurnal Info Sains : Informatika dan Sains Vol. 13 No. 01 (2023): Jurnal Info Sains : Informatika dan Sains , Maret 2023
Publisher : SEAN Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

A driver's license is a special requirement that must be owned by the public to drive a motor vehicle. However, there are still 1,075 people who do not have a SIM in 2022. The purpose of this study is to analyze the strategies and obstacles of SIM services in Siak District. The research method used is descriptive qualitative with subject determination using purposive sampling consisting of SIM service officers and SIM issuance applicants. The results of the study found that there are several strategies used to optimize SIM services, namely 1) The strategy of identifying the main determinants of SIM services. 2) The strategy of managing the expectations of applicants who receive services from SIM services. 3) Strategy of managing evidence of quality in SIM services. 4) The strategy of educating the public is carried out by SIM services where service officers help the public or applicants to get education related to SIM either from socialization, e-books, or tutoring. 5) The strategy of fostering cultural quality, that is, knowledge where almost all officers appointed by the leadership have competency certifications that prove that these officers have indeed been tested. 6) Strategy to follow up, all services are carried out as well as possible and as optimally as possible even though improvements must always be reviewed and followed up. 7) Information system strategy, where SIM service officers have used an information system.
Pemberdayaan Berbasis Kolaborasi dalam Penataan Fisik dan Sumber Daya Manusia di Bendungan Sungai Paku Rd. Siti Sofro Sidiq; Seger Sugiyanto; Yayat Firmansyah
Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 8 No. 3 (2023): September
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/linov.v8i3.1430

Abstract

Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk mendampingi kelompok sadar wisata (Pokdarwis) dan masyarakat dalam mengelola Bendungan Sungai Paku. Pelaksanaan pengabdian ini menggunakan pendekatan Participatory Rural Appraisal dengan mengedepankan prinsip kebersamaan dan kolaborasi, mitra dalam kegiatan ini berjumlah 20 orang yang terdiri dari unsur pokdarwis, pemuda, masyarakat dan Pemerintah Desa Sungai Paku. Tahap pelaksanaan pengabdian meliputi persiapan pembentukan tim, perumusan tujuan, identifikasi pemangku kepentingan, pengumpulan dan analisis kebutuhan, penentuan prioritas solusi masalah, persiapan, pelaksanaan, monitoring, evaluasi dan penentuan kebutuhan lainnya. Hasil pengabdian ini dapat disimpulkan bahwa dari segi waktu kegiatan terlaksana sesuai dengan perencanaan. Partisipasi mitra sangat baik mereka terlibat aktif mulai dari proses awal hingga akhir. Bersama masyarakat tim pengabdian membangun dan memperindah objek foto sebagai daya tarik tambahan. Dari sisi kelembagaan dilaksanakan penyuluhan tentang kepariwisataan serta manajemen kelompok. Dalam penyuluhan ditekankan bahwa keberhasilan pengelolaan suatu objek wisata sangat bergantung pada kontribusi aktif masyarakat secara pentahelix. Peserta kegiatan antusias mengikuti rangkaian acara. Keikutsertaan dalam rangkaian pengabdian ini didasari oleh keinginan untuk memajukan dan membangun objek wisata Bendungan Sungai Paku. Sementara itu, respon masyarakat terhadap kegiatan pengabdian memperoleh nilai yang tinggi (baik) antara 3,7-4,5. Secara garis besar, masyarakat merasakan manfaat dari kegiatan yang dilakukan dan berharap kegiatan serupa dapat berlanjut di tahun berikutnya agar pengelolaan potensi Bendungan Sungai Paku semakin optimal sebagai sumber penghasilan masyarakat berbasis potensi alam.  Collaboration-Based Empowerment in Physical and Human Resources Management at Bendungan Sungai Paku  The purpose of this service is to assist the tourism awareness group (Pokdarwis) and the community in managing the Bendungan Sungai Paku. The implementation of this service uses the Participatory Rural Appraisal approach by prioritizing the principles of togetherness and collaboration, the partners in this activity totaled 20 people consisting of elements of Pokdarwis, youth, community and Sungai Paku Village Government. The stage of service implementation includes preparation of team formation, formulation of objectives, identification of stakeholders, collection and analysis of needs, prioritization of problem solutions, preparation, implementation, monitoring, evaluation and determination of other needs. The results of this service can be concluded that in terms of time the activities were carried out in accordance with the plan. Partner participation is very good, they are actively involved from the beginning to the end of the process. Together with the community, the service team built and beautified the photo object as an additional attraction. From the institutional side, counseling on tourism and group management was carried out. In counseling, it is emphasized that the success of managing a tourist attraction is highly dependent on the active contribution of the community in a pentahelix manner. The participants were enthusiastic in participating in the series of events. Participation in this series of services is based on the desire to advance and develop the Bendungan Sungai Paku tourist attraction. Meanwhile, the community's response to the community service activities received a high score (good) between 3.7-4.5. Broadly speaking, the community feels the benefits of the activities carried out and hopes that similar activities can continue in the following year so that the management of the potential of the Bendungan Sungai Paku is optimized as a source of income for the community based on natural potential.