Amalia Tetrani Sakya
Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENINGKATAN KETERSEDIAAN NUTRISI MIKRO PADA TANAMAN: UPAYA MENGURANGI MALNUTRISI PADA MANUSIA Amalia Tetrani Sakya
Caraka Tani: Journal of Sustainable Agriculture Vol 31, No 2 (2016): October
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (258.208 KB) | DOI: 10.20961/carakatani.v31i2.11994

Abstract

Malnutrition is still one of the big problems the majority of developing countries including Indonesia. Malnutrition is the result of insufficient intake of available nutrients in the human diet. The availability of nutrients is mainly determined by the output of food produced from agricultural systems. Plants provide almost all the necessary vitamins and minerals, but due to low mineral content in staple crops, resulting in the intake becomes less and lead to malnutrition or lack of nutrients. Unfortunately, as a result of population pressure, a lot of the current global food system does not provide enough micronutrients to ensure adequate micronutrient intake for everyone. This has resulted in an increase in the prevalence of micro-nutrient deficiencies (for example, iron deficiency, vitamin A deficiency, and iodine), which now afflicts many poor women resources, infants and children in developing countries. To get a balanced nutrition and adequate then improve the quality of agriculture as a food ingredient indispensable. Various attempts to overcome nutritional deficiencies especially regarding micro nutrient deficiencies, such as supplementation, food fortification and diversification of the food has a lot to do, but did not provide maximum results. Another alternative approach to address the problem of shortage of micronutrients is biofortification, genetic biofortification or agronomic biofortification. This approach emerged due to health and human well-being depends entirely on the plants, either directly or indirectly.
Pemanfaatan Pekarangan dengan Pisang Hasil Kultur Jaringan pada Gapoktan Sari Tani di Desa Gentan, Bendosari, Sukoharjo Samanhudi Samanhudi; Muji Rahayu; Amalia Tetrani Sakya; Edi Purwanto
PRIMA: Journal of Community Empowering and Services Vol 5, No 1 (2021): June
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/prima.v5i1.44631

Abstract

Pisang merupakan salah satu komoditas buah-buahan yang mudah dibudidayakan di berbagai tempat dan memiliki persyaratan tumbuh relatif mudah. Tanaman pisang sudah banyak diusahakan masyarakat Desa Gentan di pekarangan, namun belum dilakukan perawatan secara intensif sehingga kualitas pisang yang dihasilkan masih rendah. Salah satu penyebabnya yaitu benih yang digunakan diambil dari anakan pisang yang sudah tumbuh sebelumnya, sehingga hasil yang diperoleh juga belum maksimal. Salah satu cara untuk memperbaiki kualitas dan meningkatkan hasil pisang yaitu dengan menanam pisang menggunakan benih hasil perbanyakan secara kultur jaringan. Mitra yang dilibatkan dalam Program Kemitraan Masyarakat ini adalah Gabungan Kelompok Tani Sari Tani yang terdiri atas empat kelompok tani. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengenalan, penyuluhan, wawasan, dan informasi budidaya pisang dengan benih hasil kultur jaringan di pekarangan. Tahapan kegiatan diawali dengan koordinasi bersama Gapoktan dan diikuti dengan penyuluhan, praktik lapangan dan pembuatan demplot budidaya pisang, serta monitoring dan evaluasi. Hasil pengabdian kepada masyarakat menunjukkan bahwa penerapan teknologi budidaya tanaman pisang dengan menggunakan benih hasil kultur jaringan dapat diterima dan dilakukan dengan baik oleh anggota Gapoktan Sari Tani. Pemanfaatan pekarangan dengan tanaman pisang menggunakan benih hasil kultur jaringan dilakukan oleh masyarakat setempat dengan sungguh-sungguh.