Hepta Nur Anugrahini
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

USIA MENARCHE DENGAN MIOMA UTERI PADA PASIEN MIOMA UTERI DI POLI KANDUNGAN RSUD DR.M.SOEWANDHI SURABAYA Enung Mardiyana; Aida Novitasari; Hepta Nur Anugrahini
JURNAL PENELITIAN KESEHATAN Vol 14, No 2 (2016): Jurnal Penelitian Kesehatan
Publisher : Poltekkes Kemenkes Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (252.858 KB)

Abstract

One disease feared by women associated with the female reproductive organs was myomauteri (Indarti, 2004). In Indonesia, myoma uterin was found 2,39% -11,7% of all gynecologicalpatients (Prawiroharjo, 2008). It was found that those who menarche at age 10 years / 11 years,at risk of reproductive diseases 10% faster compared to women who begin menstruating at theage of 14 years (Indarti, 2004). This study aims to determine relationship between age ofmenarche with the incidence of myoma uterin in gynecology outpatients of RSUD dr. Moh.Soewandhi Surabaya.This study was Analytical correlations using cross sectional design. The sample in this studywas 28 client myoma uterin. Purposive sampling used in this research. The independent variablewas the age of menarche and the dependent variable was the incidence of myomas. Data collectionwith interviews to the age of menarche and the medical records for the occurrence of uterinemyoma. To determine the relationship between the variables used Fisher's Exact Test, confidencelevel of 95% (α ≤ 0.05). Based Fisher's Exact Test P (0.224) α (0.05), then Ho accepted. Theseresults suggest there was no relationship between the age of menarche with the type of myomauterin. In this study found that age has nothing to do with the type of myoma uteri, it is in becauseof possible types of myomas influence by other factors such as diet, parity, age, and history.Research related factors that influence the type of myoma uteri yet to be developed.
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PERILAKU PERTOLONGAN PERTAMA LUKA BAKAR PREHOSPITAL PADA KADER DI WILAYAH PUSKESMASPACAR KELING SURABAYA Mardani Banapon; Endang Soelistyowati; Hepta Nur Anugrahini
JURNAL KEPERAWATAN Vol. 13 No. 3 (2019)
Publisher : JURUSAN KEPERAWATAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (88.522 KB)

Abstract

Luka bakar adalah suatu trauma yang disebabkan oleh panas, arus listrik, bahan kimia dan petir yang mengenai kulit, mukosa dan jaringan yang lebih dalam. Kasus luka bakar mencapai 40% penyebab kematian di indonesia . Metode penelitian yang digunakan pre post test design pada kader dengan jumlah 28 orang . Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu menggunakan Nonprobability : Sample Random Sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner Uji statistik yang digunakan Paired Samples Test dan Wilcoxon Signed Ranks Test. Hasil penelitian dengan mengunakan analisis Paired Samples Test pada pengetahuan menunjukan nilai rata-rata pre test 12,52 ± SD 2,471, terdapat peningkatan post test pengetahuan 18,42 ± 1,793. Pada sikap nilai rata-rata pre test 43,35 ± SD 6,67 terdapat peningkatan post test sikap 70,10 ± 2,67. Terdapat pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan dan sikap dengan nilai signifikansi (p=0,000). Sedangkan hasil uji keterampilan menggunakan analisis Wilcoxon Signed Ranks Test pada pre test 53% kurang pada post test terdapat peningkatan keterampilan 82% baik, menunjukan adanya pengaruh pendidikan kesehatan terhadap keterampilan. Terdapat pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan, sikap dan keterampilan kader. Di harapkan kader setelah mendapatkan pendidikan kesehatan selalu mengupdate informasi tentang pertolongan pertama pada luka bakar, melalui media massa maupun pelatihan, sehingga terjadi luka bakar ataupun kebakaran dapat mengaplikasikannya dan selalu membagikan informasih sesama ibu-ibu maupun bapak-bapak dan di masyarakat sekitar.
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PERILAKU PERTOLONGAN PERTAMA LUKA BAKAR PREHOSPITAL PADA KADER DI WILAYAH PUSKESMASPACAR KELING SURABAYA Mardani Banapon; Endang Soelistyowati; Hepta Nur Anugrahini
JURNAL KEPERAWATAN Vol. 13 No. 3 (2019)
Publisher : JURUSAN KEPERAWATAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36568/nersbaya.v13i3.7

Abstract

Luka bakar adalah suatu trauma yang disebabkan oleh panas, arus listrik, bahan kimia dan petir yang mengenai kulit, mukosa dan jaringan yang lebih dalam. Kasus luka bakar mencapai 40% penyebab kematian di indonesia . Metode penelitian yang digunakan pre post test design pada kader dengan jumlah 28 orang . Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu menggunakan Nonprobability : Sample Random Sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner Uji statistik yang digunakan Paired Samples Test dan Wilcoxon Signed Ranks Test. Hasil penelitian dengan mengunakan analisis Paired Samples Test pada pengetahuan menunjukan nilai rata-rata pre test 12,52 ± SD 2,471, terdapat peningkatan post test pengetahuan 18,42 ± 1,793. Pada sikap nilai rata-rata pre test 43,35 ± SD 6,67 terdapat peningkatan post test sikap 70,10 ± 2,67. Terdapat pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan dan sikap dengan nilai signifikansi (p=0,000). Sedangkan hasil uji keterampilan menggunakan analisis Wilcoxon Signed Ranks Test pada pre test 53% kurang pada post test terdapat peningkatan keterampilan 82% baik, menunjukan adanya pengaruh pendidikan kesehatan terhadap keterampilan. Terdapat pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan, sikap dan keterampilan kader. Di harapkan kader setelah mendapatkan pendidikan kesehatan selalu mengupdate informasi tentang pertolongan pertama pada luka bakar, melalui media massa maupun pelatihan, sehingga terjadi luka bakar ataupun kebakaran dapat mengaplikasikannya dan selalu membagikan informasih sesama ibu-ibu maupun bapak-bapak dan di masyarakat sekitar.
Kepatuhan Lansia Dalam Kegiatan Posyandu Rutin Di Posyandu Lansia Sumur Welut RW 1 Kecamatan Lakarsantri Surabaya Syahrina Nur Mufida; Hepta Nur Anugrahini; Padoli; Anita Joeliantina
JURNAL KEPERAWATAN Vol. 18 No. 2 (2024)
Publisher : JURUSAN KEPERAWATAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36568/nersbaya.v18i2.211

Abstract

ABSTRAK Jumlah lansia yang terus meningkat mempengaruhi status kesehatan yang semakin menurun akibat penurunan fungsi tubuh menyebabkan angka kesakitan lansia meningkat. Posyandu lansia menjadi salah satu upaya pemerintah dan masyarakat dalam meningkatkan derajat kesehatan lansia. Ketidakpatuhan lansia dalam mngikuti posyandu rutin tersebut menjadi masalah yang dapat mempengaruhi kualitas hidup lansia. Tujuan penelitian ini mengidentifikasi kepatuhan lansia dalam mengikuti kegiatan posyandu yaitu pemeriksaan kesehatan rutin dan senam lansia. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif. Populasi sebanyak 133 peserta posyandu lansia, Surabaya. Penentuan besar sampel menggunakan teknik purposive sampling didapatkan 57. Variable dalam penelitian ini adalah kepatuhan. Waktu dan tempat penelitian pada Juni 2024 di Sumur Welut RW 1 Lakarsantri, Surabaya. Pengumpulan data menggunakan instrumen daftar kunjungan lansia dan kuisioner untuk kepatuhan serta kuisioner faktor primer dan sekunder yang mempengaruhinya. Kemudian dianalisis data dalam bentuk distribusi frekuensi dan tabulasi silang serta narasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, sebagian besar (52,6%) tidak patuh dalam mengikuti kegiatan posyandu baik pemeriksaan kesehatan rutin maupun senam lansia. Diharapkan  lansia dapat aktif dalam mengikuti kegiatan posyandu rutin dengan dukungan keluarga, pemerintah, masyarakat, dan tenaga kesehatan agar mendapatan manfaat dari kegiatan tersebut sehingga dapat meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup lansia. Kata Kunci : Kepatuhan, Lansia, Posyandu ABSTRACK The increasing number of elderly people affects the declining health status due to the decline in body functions, causing the elderly to suffer an increase in illness. Posyandu for the elderly is one of the efforts of the government and the community in improving the health status of the elderly. The non-compliance of the elderly in participating in the routine posyandu is a problem that can affect the quality of life of the elderly. The purpose of this study is to identify the compliance of the elderly in participating in posyandu activities, namely routine health checks and gymnastics for the elderly. This study uses a descriptive research design. The population is 133 participants of the elderly posyandu, Surabaya. The determination of sample size using the purposive sampling technique obtained 57 variables in this study is compliance. The time and place of the research will be in June 2024 at Sumur Welut RW 1 Lakarsantri, Surabaya. Data collection used the instrument of the elderly visit list and questionnaire for compliance as well as a questionnaire of primary and secondary factors that affect it. Then the data was analyzed in the form of frequency distribution and cross-tabulation and narrative. The results of this study show that most (52.6%) do not comply in participating in posyandu activities, both routine health checks and elderly gymnastics. It is hoped that the elderly can be active in participating in routine posyandu activities with the support of their families, government, community, and health workers in order to benefit from these activities so that they can improve the health and quality of life of the elderly.  Keyword : Compliance, Elderly, Posyandu