Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Survei tingkat kejenuhan siswa SMK belajar di rumah pada mata pelajaran produk kreatif dan kewirausahaan selama masa pandemi covid-19 Desy Rinawati; Eka Kurnia Darisman
Journal of Science and Education (JSE) Vol. 1 No. 1 (2020): Journal of Science and Education (JSE)
Publisher : CV Rezki Media

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56003/jse.v1i1.11

Abstract

Kejenuhan merupakan sindrom psikologis yang memiliki ciri utama berupa kelelahan emosi, depersonalisasi, dan penurunan prestasi. Kondisi kelelahan ini dapat muncul ketika mereka memiliki sedikit waktu luang untuk hidup mereka. Ujung-ujungnya, mereka yang bersangkutan akan merasakan perasaan tidak enak yang semakin stres ketika dihadapkan kembali dengan aktivitas yang sama secara terus menerus. Belajar di rumah muncul setelah pemerintah secara resmi mengumumkan seluruh tingkat satuan pendidikan dihimbau untuk bekerja maupun belajar dari rumah demi memutus persebaran covid-19. Pembelajaran produk kreatif dan prakarya di SMKN 1 Dringu yang biasanya dilakukan secara langsung kini diharuskan untuk dilakukan dalam jaringan (daring). Hal tersebut diduga memicu kejenuhan siswa. Penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai instrumen utama pengumpulan data. Angket yang digunakan adalah angket tertutup dan dibagikan kepada siswa SMKN 1 Dringu kelas XII. Dari kuesioner yang terkumpul diperoleh data sebanyak 45% siswa mengalami gejala kejenuhan level rendah dan 55% mengalami gejala kejenuhuan tingkat sedang. Kejenuhan dapat diatasi dengan 5 cara yaitu meningkatkan kesadaran diri, menyeimbangkan waktu istirahat dan aktivitas, memilih aktivitas yang sesuai dengan rencana, mencari dukungan dari lingkungan terdekat, dan mempraktikkan teknik latihan mental.
Hubungan Antara Mental Toughness dan Competitive Anxiety Atlet UKM Softball Universitas PGRI Adi Buana Surabaya Eka Kurnia Darisman Darisman; Ismawandi B.P; Wahyu Dewi Sriningsih
Jurnal Ilmiah Adiraga Vol 6 No 2 (2020): Jurnal Ilmiah Adiraga: Jurnal Penelitian Olahraga
Publisher : Program Studi Pendidikan Jasmani, Fakultas Pedagogik dan Psikologi (FPeP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/adiraga.v6i2.2791

Abstract

Abstrak Competitive Anxiety merupakan sebuah emosi yang menimbulkan respon tentang bagaimana individu menginterpretasikan dan menilai situasi lingkungan seperti kompetisi atau pertandingan. Dalam menghadapi kompetisi, kecemasan dapat menurunkan capaian prestasi dan hal ini diindikasi salah satunya terkait dengan mental toughness atau kemampuan untuk bersikap positif ketika menghadapi tekanan khususnya dalam sebuah pertandingan. Kecemasan berada pada tingkat yang tinggi akan menyebabkan atlet menjadi sangat hati-hati, takut berbuat salah, tidak berani membuat keputusan, dan terlalu bersikap menunggu. Oleh karena itu penting bagi atlet untuk memahami emosi yang dirasakan dan bagaimana mengelola agar emosi tersebut tidak mengganggu performa atlet dalam pertandingan sehingga dapat mencapai prestasi yang maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara mental toughness dengan kecemasan bertanding pada atlet UKM softball Universitas PGRI Adi Buana Surabaya. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 49 atlet softball yang berusia 19 hingga 25 tahun responden yang mengisi lengkap dan data selanjutanya dianalisis melalui product moment correlation Pearson SPSS 21.0. Hasil menunjukkan adanya hubungan negatif yang signifikan antara mental toughness dengan competitive anxiety (r = -0,670 dan p < 0,001). Semakin mampu seorang atlit untuk bersikap positif terhadap tekanan maka semakin rendah kecemasannya menghadapi kompetisi. Kata kunci: mental toughness, competitive anxiety, atlet softball
Memahami Konflik Dalam Olahraga Eka Kurnia Darisman Darisman; luqmanul hakim; Akbar Sudjatmoko
Jurnal Ilmiah Adiraga Vol 7 No 1 (2021): Jurnal Ilmiah Adiraga: Jurnal Penelitian Olahraga
Publisher : Program Studi Pendidikan Jasmani, Fakultas Pedagogik dan Psikologi (FPeP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/adiraga.v7i1.3499

Abstract

Dalam sistem demokrasi sebuah organisasi selalu dihadapkan oleh peristiwa-peristiwa politik dan kepentingan personal yang akhirnya berbuah menjadi konflik. Adapun peristiwa tersebut seringkali berdampak pada perkembangan masyarakat, tidak terkecuali dalam dunia olahraga salah satunya adalah sepak bola.Sepak bola pada saat sekarang ini, tidak hanya diartikan sebagai suatu permainan atau suatu pertandingan saja, namun telah menjadi barometer perkembangan suatu negara dan diperhitungkan dalam hubungan internasional. Sebagai contoh, banyak negara-negara yang baru merdeka mendaftarkan diri menjadi negara anggota FIFA (Federation of International Football Assosiation), bahkan jumlah negara anggota FIFA lebih banyak daripada jumlah negara anggota PBB. Olahraga menjadi alat bagi negara untuk menunjukkan eksitensinya dan alat untuk mendapatkan pengakuan internasional. Benua Eropa, Amerika, Afrika bahkan Asia juga menjadikan olahraga sebagai upaya pencitraan suatu negara. Austria misalnya, pelaksanaan Piala Eropa 2008 digunakan untuk menghapus ingatan publik tentang terungkapnya kasus inses yang terjadi di Austria. Afrika selatan juga menggunakan olahraga untuk kepentingan politik. Penyelenggaraan Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan digunakan untuk “membersihkan” citra Afrika Selatan yang dulu dikenal sebagai negara apartheid. Event ini juga digunakan sebagai media bagi Afrika Selatan untuk bergabung dan diterima secara terbuka di Komunitas Internasional. Dengan olahraga, negara- negara saling mendukung satu sama lain dalam hal yang positif demi perdamaian dunia. Kata kunci: Olahraga, Konfilk, Sepakbola.
Budaya Hidup Sehat di Era New Normal Bagi Guru SMPN 1 Tegalampel Bondowoso Bayu Akbar Harmono Wahyono; Luqmanul Hakim; Angga Indra Kusuma; Ismawandi Bripandika; Eka Kurnia Darisman; Yandika Fefrian. R; Gatot Margisal Utomo
Kanigara Vol 2 No 1 (2022): Kanigara
Publisher : Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/kanigara.v2i1.4580

Abstract

In order to prepare for offline learning, SMPN 1 Tegalampel Bondowoso needs many references on how to maintain a healthy lifestyle in the pandemic era to avoid covid-19. Starting from knowledge about immunity. Therefore, it is necessary to hold counseling on maintaining a healthy lifestyle at SMPN 1 Tegalampel Bondowoso. The implementation of Community Service Program activities by the Physical Education Lecturer Team at PGRI Adi Buana University Surabaya went smoothly. The teachers of SMPN 1 Tegalampel Bondowoso were very enthusiastic about participating in every scheduled activity. In order to prepare for offline learning, SMPN 1 Tegalampel Bondowoso needs many references on how to maintain a healthy lifestyle through exercise in the pandemic era to avoid covid-19. Starting from knowledge about maintaining a healthy lifestyle, increasing immunity by improving nutrition, increasing immunity by exercising and other knowledge that can provide benefits.
PROFILING KONDISI FISIK ATLIT WUSHU SURABAYA Muhammad Wahyono; Ramadhany Hananto Puriana; Ismawandi Bripandika; Bayu Akbar Harmono; Angga Indra Kusuma; Eka Kurnia Darisman; Gatot Margisal Utomo; Mulyono; Yandika Fefrian Rosmi; Moh. Hanafi
Kanigara Vol 3 No 2 (2023): Kanigara
Publisher : Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/kanigara.v3i2.7838

Abstract

In the context of preparation for the Wushu Puslatkot Surabaya Athletes program, it requires a lot of references on how to maximize the training program. Therefore, it is necessary to hold physical tests for athletes aimed at making a physical training program. The implementation of the Community Service Program activities by the Physical Education Lecturer Team at PGRI Adi Buana University, Surabaya, went smoothly. The Wushu Trainers and Athletes are very enthusiastic about participating in every activity that has been scheduled. In the context of preparing Porprov, it is necessary to carry out an analysis and evaluation related to the physical training program and references on how to prepare the physical conditions and techniques used. Starting from the knowledge of how to train physically and techniques in achieving the targets set by the coach
Pentingnya Motivasi Terhadap Prestasi Atlet Bulutangkis Wahyu Ramadhan S.S.A; Amalia Kusuma A; Viky Nurhanisa; Eka Kurnia Darisman
Jurnal Ilmiah Adiraga Vol 8 No 1 (2022): Jurnal Imiah Adiraga : Jurnal Penelitian Olahraga
Publisher : Program Studi Pendidikan Jasmani, Fakultas Pedagogik dan Psikologi (FPeP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/adiraga.v8i1.5058

Abstract

Badminton atau bulutangkis merupakan salah satu cabang yang sangat populer di seluruh dunia, di Indonesia pun bulutangkis merupakan olahraga yang sangat di gemari oleh seluruh masyarakat dikarenakan menampilkan permainan yang menarik, seru untuk di tonton, dan mudah untuk dilakukan.Bulutangkis sendiri juga dapat dilakukan oleh semua kalangan untuk mengisi waktu luang, atau sekedar bersenang-senang dengan teman. Kita semua tahu bahwa seluruh dunia mengakui bahwa Indonesia merupakan salah satu negara berprestasi pada cabang olahraga bulutangkis. Terbukti bahwa negara Indonesia sering kali mendapatkan gelar juara pada kejuaraan dunia. Namun akhir-akhir ini prestasi yang diperoleh atlet bulutangkis Indonesia sedikit menurun. Hal ini disebabkan beberapa faktor salah satunya yaitu faktor psikologi. Psikologi olahraga sendiri sangat mempengaruhi perkembangan prestasi atlet seperti motivasi. Sebelum pertandingan diperlukan motivasi yang telah dipersiapkan untuk meningkatkan kepercayaan diri seorang atlet.Merosotnya prestasi atlet bulutangkis Indonesia disebabkanoleh kurangnya motivasi yang diperoleh seperti contohnya pada pandemicCovid-19 saat ini dilarang berkerumun, oleh sebab itu penonton dilarang hadir ke stadion. Hal tersebut bisa mengurangi motivasi seorang atlet karena tidak adanya suporter yang menonton. Kata kunci: Motivasi, Prestasi, Bulutangkis