Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN VIDEO DOKUMENTER BERBASIS INKUIRI TERBIMBING BERORIENTASI PADA MOTIVASI BELAJAR SISWA Suryandari Suryandari; Widha Sunarno; Soeparmi Soeparmi
INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 5, No 1 (2016): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA
Publisher : Magister Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/inkuiri.v5i1.9512

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik dan kelayakan serta efektivitas media pembelajaran video dokumenter berbasis inkuiri terbimbing materi fluida statis dan berorientasi pada  motivasi belajar siswa. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas X MIA Semester Ganjil SMA Negeri 1 Sewon Bantul tahun pelajaran 2014/2015. Sampel diambil dengan teknik purposive sampling. Model yang digunakan sebagai dasar untuk mengembangkan video dokumenter berbasis inkuiri terbimbing adalah model 4-P yang dikemukakan oleh Thiagarajan yaitu; (1) tahap pendefinisian; (2) tahap perancangan; (3) tahap pengembangan; (4) tahap penyebaran. Berdasarkan analisis, diperoleh: (1) karakteristisk media pembelajaran video dokumenter berbasis inkuiri terbimbing yang dikembangkan adalah video dokumenter yang diunduh dari situs You Tube tentang fluida statis. Penyajian media pembelajaran video dokumenter menggunakan model inkuiri terbimbing yang dalam penggunaanya menggunakan lembar kerja siswa yang memuat pertanyaan analisis hasil percobaan; (2) media pembelajaran video dokumenter dinyatakan layak digunakan ditinjau dari aspek materi dan media dengan perolehan rata-rata skor aspek materi sebesar 4,1 yang termasuk dalam kategori sangat baik, sedangkan aspek media sebesar 4,5 yang termasuk pula dalam kategori sangat baik; (3) media pembelajaran video dokumenter efektif menumbuhkan motivasi belajar (sig=0,000) dan hasil belajar (sig=000). Skor motivasi belajar siswa menggunakan angket motivasi belajar dengan skor 3,3 pada kelas eksperimen dan 2,9 pada kelas kontrol. Efektivitas penggunaan media pembelajaran video dokumenter juga dapat ditinjau dari hasil observasi sikap keterampilan (sig=0,000) dengan nilai sikap keterampilan  kelas eksperimen sebesar 3,34 sedangkan kelas kontrol sebesar 2,79.
PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DENGAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA Kiswadi Kiswadi; Widha Sunarno; Soeparmi Soeparmi
INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 5, No 3 (2016): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA
Publisher : Magister Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/inkuiri.v5i3.9458

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kreativitas dan keterampilan berpikir kritis siswa melalui implementasi pembelajaran fisika berbasis Contextual Teaching and Learning dengan metode eksperimen pada materi magnet dan elektromagnetik di kelas XII TKR.A SMK Negeri 2 Sukoharjo tahun pelajaran 2014/2015.Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan dari Kamis 24 September 2014 sampai dengan Kamis 23 Oktober 2014. Subyek penelitian adalah siswa kelas XII TKR.A SMK Negeri 2 Sukoharjo tahun pelajaran 2014/2015 yang terdiri dari 35 siswa. Data hasil belajar kognitif dan keterampilan berpikir kritis diambil dengan teknik tes sedangkan hasil belajar afektif dan psikomotor diambil dengan teknik observasi. Analisis data menggunakan analisis deskriptif. Kesimpulan penelitian ini adalah 1) meningkatkan kreativitas siswa dengan capaian indikator paling tinggi adalah menentukan variabel sebesar 85,71 dan capaian rata-rata kreativitas mengalami peningkatan dari pra siklus (63,28%), siklus I (71,22%), dan siklus II (83,97%). 2) meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa dengan peningkatan sebagai berikut: a) persentase jumlah siswa yang memiliki keterampilan berpikir kritis tinggi meningkat dari pra siklus (71,42%), siklus I (74,28%), dan siklus II (80%), b) capaian indikator paling tinggi adalah melakukan interpretasi sebesar 69% dan capaian rata-rata keterampilan berpikir kritis meningkat dari pra siklus (60%), siklus I (62,40%) dan siklus II (73,38%). 3) meningkatkan hasil belajar siswa pada materi magnet dan elektromagnetik dengan rincian sebagai berikut: a) terdapat peningkatan persentase jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar kognitif dari pra siklus (61,42%), siklus I (70,47%), dan siklus II (77,82%) dengan Kriteria Ketuntasan Minimal belajar klasikal yang ditetapkan sebesar 75%, b) terdapat peningkatan capaian rata-rata hasil belajar afektif dari pra siklus (61,42%), siklus I (70,71%), dan siklus II (83,56%), c) terdapat peningkatan capaian rata-rata hasil belajar psikomotor dari pra siklus (63,28%), siklus I (71,22%), dan siklus II (83,97%).
PEMBELAJARAN IPA FISIKA DENGAN MODEL PROBLEM SOLVING MENGGUNAKAN METODE INKUIRI TERBIMBING DAN METODE GASING DITINJAU DARI KEMAMPUAN VERBAL DAN KEMAMPUAN LOGIKA MATEMATIKA SISWA Purwo Jatiutoro; Widha Sunarno; Soeparmi Soeparmi
INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 7, No 1 (2018): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA
Publisher : Magister Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/inkuiri.v7i1.19802

Abstract

Prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA masih rendah, sehingga guru harus memperbaiki dan mengembangkan pembelajaran dengan cara menganalisis pengaruh metode pembelajaran terhadap hasil belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pembelajaran problem solving dengan metode inkuiri terbimbing dan gasing, kemampuan verbal, kemampuan logika matematika siswa dan interaksinya terhadap prestasi belajar siswa pada materi gerak. Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen. Populasi terdiri dari seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 1 Gabus tahun pelajaran 2014/2015, sejumlah delapan kelas. Sampel penelitian ditentukan secara acak dengan teknik cluster random sampling terdiri dari dua kelas. Kelas VII-C menggunakan pembelajaran problem solving dengan metode inkuiri terbimbing dan kelas VII-H menggunakan pembelajaran problem solving dengan metode gasing. Teknik pengumpulan data untuk prestasi belajar, kemampuan verbal dan kemampuan logika matematika menggunakan tes. Data dianalisis dengan anava 2x2x2 dan diuji lanjut dengan uji Scheffe’. Dari hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa: (1) ada pengaruh pembelajaran problem solving menggunakan metode inkuiri terbimbing dan gasing terhadap prestasi belajar kognitif dan psikomotorik siswa; (2) tidak ada pengaruh kemampuan verbal tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar kognitif maupun psikomotorik siswa; (3) ada pengaruh kemampuan logika matematika tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar kognitif siswa; (4) ada pengaruh interaksi antara pembelajaran problem solving menggunakan metode inkuiri terbimbing dan gasing dengan kemampuan verbal tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar kognitif siswa; (5) ada pengaruh interaksi antara pembelajaran inkuiri terbimbing dan gasing dengan kemampuan logika matematika tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar kognitif siswa; (6) ada pengaruh interaksi antara kemampuan verbal tinggi dan rendah dengan kemampuan logika matematika tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar siswa; (7) tidak ada pengaruh interaksi antara pembelajaran problem solving menggunakan metode inkuiri terbimbing dan gasing, kemampuan verbal tinggi dan rendah, kemampuan logika matematika tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar kognitif dan psikomotorik siswa.