Firdaus Azwar Ersyad
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

VIEW OF ROLE OF MEN IN BOBO MAGAZINE’S Errika Dwi Setya Watie; Kharisma Ayu Febriana; Firdaus Azwar Ersyad
Cakrawala Jurnal Penelitian Sosial Vol 7 No 1 (2018)
Publisher : Universitas Kristen Satya Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (140.209 KB)

Abstract

The purpose of the research related to the description of the role of men in Bobo magazine is to find out how the representation of men in Bobo magazine, more specifically to find out the content in children's magazines that portray an ideal gender role according to the role of balance in the spirit of emancipation. The research uses qualitative methods with descriptive interactive analysis techniques in which this study emphasizes discursive material and conversion into discursive material from non-discursive material. In this study also found that Bobo magazine as a children's magazine featured a lot of men who were bound by patriarchal culture. Patriarchal culture is very dominant in Bobo magazine for readers or the public. Thus, Bobo magazine shows the truth that patriarchal ideology is very dominant
PENGEMBANGAN KOMPETENSI SINEMATOGRAFI MELALUI PEMBELAJARAN KOLABORATIF: ANALISIS PRODUKSI FILM KOMUNITAS DESA KEPUNDUHAN TEGAL Firdaus Azwar Ersyad
Jurnal Pendidikan Seni dan Industri Kreatif Vol. 6 No. 1 (2025): Sendikraf Jurnal Pendidikan Seni dan Industri
Publisher : BBPPMPV Seni dan Budaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengkaji pengembangan kompetensi sinematografi melaluipembelajaran kolaboratif di Desa Kepunduhan, Tegal dalam membangun praktik produksifilm berbasis komunitas. Di tengah arus perkembangan industri film yang didominasi produksiurban, fenomena sinema pedesaan yang berkembang dari inisiatif masyarakat menjadi isupenting untuk dikaji secara mendalam. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatifdengan metode etnografi. Penelitian dilakukan selama 6 bulan dengan melibatkan 9 informankunci. Analisis dilakukan terhadap praktik produksi film Sumirah yang berhasil meraihpenghargaan di Festival Film Tegal 2022. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakatdesa mengembangkan model pembelajaran kolaboratif melalui sistem rembuk yangmengintegrasikan nilai-nilai gotong royong dengan teknik produksi film. Model ini terdiri daritiga komponen utama: struktur organisasi adaptif dengan sistem multiperan, proses kerjakolaboratif melalui praktik rembuk, dan mekanisme pemberdayaan melalui transfer pengetahuan antaranggota komunitas. Melalui model ini, masyarakat berhasilmengembangkan kompetensi sinematografi dengan memanfaatkan potensi lokal, mulai daripenggunaan lokasi alami sebagai setting, optimalisasi pencahayaan natural, hinggapengembangan narasi berbasis kearifan lokal. Keberhasilan model ini membuktikan bahwapembelajaran kolaboratif dapat menjadi strategi efektif dalam pengembangan kompetensisinematografi di tingkat komunitas pedesaan.