Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

MEMBACA KEARIFAN LOKAL DALAM PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL Errika Dwi Setya Watie
Jurnal Transformatika Vol 13, No 1 (2015): July 2015
Publisher : Jurusan Teknologi Informasi Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/transformatika.v13i1.105

Abstract

Media sosial membawa pada perubahan cara berinteraksi antar individu dan perubahan cara penyebaran informasi di masyarakat. Media sosial juga membawa kebebasan individu dalam mengemukakan pendapat dan berinteraksi. Namun sayangnya, kebebasan yang dihadirkan melalui media sosial membawa pada terancam luruhnya kearifan lokal yang ada.Hadirnya kearifan lokal sebenarnya akan menjadi penyeimbang untuk pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Sehingga dengan demikian, gerakan nyata dari para pihak yang terkait media sosial perlu untuk dilakukan, salah satunya melalui gerakan literasi media sosial. Literasi media sosial perlu dilakukan agar kehidupan sosial tetap terjaga dengan harmonis dan tetap mampu mengikuti perkembangan jaman.
PERSONAL BRANDING MAHASISWA ILMU KOMUNIKASI USM GERI DA PINTO PADA AKUN CREATOR TIKTOK @OMAGAAAKKK ayang fitrianti; Errika Dwi Setya Watie; Firdaus Azwar Ersyad
Jurnal Dinamika Sosial Budaya Vol 23, No 1 (2021): Juni (2021)
Publisher : Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/jdsb.v23i1.3483

Abstract

 Peningkatan penggunaan internet di Indonesia bersamaan dengan akses masyarakat ke media sosial. Hal ini ditunjukkan dengan riset-riset baru dari berbagai layanan penelitian. Berbagai media sosial, salah satunya Tiktok berkembang pesat dalam penggunaanya pada masyarakat. Fenomena ini memunculkan banyak influencer baru sebagai role model masyarakat, salah satunya adalah Fergerinha Da Pinto, mahasiswi asal jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Semarang. Melalui Tiktok, seseorang juga dapat membangun personal branding pemilik akunnya. Dimana setiap orang memiliki keunikan masing-masing yang dimiliki sejak lahir. Keunikan tersebut bisa dari nama, wajah, sifat, karakter, bakat, dan hal lainnya yang dapat membedakan satu oran dengan orang yang lainnya. Seiring dengan pertumbuhannya, keunikan seseorang dapat semakin berkembang ke dalam keahlian yang di miliki dan didalaminya. Beberapa orang sadar bahwa keunikan yang dimiliki tak hanya semata-mata menjadi pembeda dengan orang yang lainnya, melainkan harus menjadi sebuah prestasi yang menonjol mengingat di jaman sekarang kompetisi antar individu semakin luas dan peluang besar semakin banyak terlihat didepan mata. Melalui penelitian kualitatif, ditemukan bahwa Fergerinha Da Pinto menggunakan delapan konsep Montoya dalam Haroen pada unggahan -unggahan video Tiktoknya.
Identitas Visual Dalam Destination Branding Kawasan Srigunting Semarang Firdaus Azwar Ersyad; Errika Dwi Setya watie; Ayang Fitrianti
Jurnal Dinamika Sosial Budaya Vol 21, No 2 (2019): Desember
Publisher : Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (291.208 KB) | DOI: 10.26623/jdsb.v21i2.1720

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi kawasan Srigunting Semarang. Potensi kawasan ini perlu adanya rancangan identitas visual sebagai bentuk bentuk promosi wisata kota Semarang yang notabene pemerintah masih aktif untuk meningkatkan promosi wisata lokanya. Penelitian ini bermaksud merancang identitas visual bagi Kawasan Srigunting, sehingga penelitian ini dilakukan dengan penelitian kualitatif. Sebagai sebuah kegiatan komunikasi persuasif, perancangan ini menggunakan pendekatan A-A Procedure. Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dokumentasi dan studi literatur. Penelitian ini bermaksud memberi kontribusi pemerintah kota Semarang khususnya dinas Kebudayaan dan Pariwisata untuk merancang identitas visual kawasan Srigunting agar memiliki identitas yang dapat dijual kemasyarakat dan dapat menambah daya tarik stakeholder untuk meningkatkan promosi kota Semarang
VIEW OF ROLE OF MEN IN BOBO MAGAZINE’S Errika Dwi Setya Watie; Kharisma Ayu Febriana; Firdaus Azwar Ersyad
Cakrawala Jurnal Penelitian Sosial Vol 7 No 1 (2018)
Publisher : Universitas Kristen Satya Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (140.209 KB)

Abstract

The purpose of the research related to the description of the role of men in Bobo magazine is to find out how the representation of men in Bobo magazine, more specifically to find out the content in children's magazines that portray an ideal gender role according to the role of balance in the spirit of emancipation. The research uses qualitative methods with descriptive interactive analysis techniques in which this study emphasizes discursive material and conversion into discursive material from non-discursive material. In this study also found that Bobo magazine as a children's magazine featured a lot of men who were bound by patriarchal culture. Patriarchal culture is very dominant in Bobo magazine for readers or the public. Thus, Bobo magazine shows the truth that patriarchal ideology is very dominant
PEMBINGKAIAN SEKSUALITAS ANAK PADA VIDEO MUSIK HEAVY ROTATION OLEH GRUP IDOL AKB48 MENGGUNAKAN MODEL FRAMING GAMSON DAN MONDIGLIANI Fajriannoor Fanani; Errika Dwi Setya Watie
Cakrawala Jurnal Penelitian Sosial Vol 9 No 1 (2020)
Publisher : Universitas Kristen Satya Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The launch of the Heavy Rotation Music Video by Japanese Idol Group AKB48 has sparked debate among fans of the Idol Group. This Music Video is considered to have sexually exploited the members of the Idol Group, most of whom are still teenagers. This research was conducted to find out whether the music video really features these sexual aspects. This research was conducted qualitatively using Gamson and Mondigliani framing analysis. The research was conducted by observing the lyrics to the audio visual appearance in the music video. The results of this study indicate that the music video producer did strongly highlight the sexual aspects of AKB48 members. The protrusion is carried out in such a way in the visual image device that there is almost no relationship between the lyrics and the audio visual display. The prominence of sexuality is also unique because it also highlights the cuteness of AKB48 members. This is in accordance with the trend of the Japanese entertainment industry which likes the concept of kawaii where entertainment objects are displayed cute, attractive, helpless, shy, and childish.
Baim Wong’s and Atta Halilintar’s Personal Branding through Religious Messages in YouTube Contents Citra Safira; Hilda Rahmah; Errika Dwi Setya Watie
ETTISAL : Journal of Communication Vol 7, No 1 (2022): ETTISAL: Journal of Communication
Publisher : Universitas Darussalam Gontor collaboration with ISKI (Ikatan Sarjana Ilmu Komunikasi Indo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/ejoc.v7i1.7199

Abstract

AbstractThis study aims to determine how personal branding forms and the meanings contained in the content shared by Atta Halilintar and Baim Wong using Roland Barthes' Semiotic analysis. The era of disruption provides unlimited space for many people to connect with each other. YouTube is one of the social media that offers a space for relationship and expression, where it is possible for someone to do personal branding in order to show their characteristics and give a different impression from others. Just like Baim Wong and Atta Halilintar, on their personal YouTube channel. Both Atta Halilintar and Baim Wong have a sharing content, both of which show the act of sharing to people who are financially vulnerable. Along with the massive amount of shared content being posted, their actions have been in the spotlight because they were able to touch the religious sentiments of the audience, especially in the midst of a pandemic. Although not a content category for religious creators, both have succeeded in instilling religious messages that tend to increase their popularity and followers on YouTube. Using a qualitative approach, this research involves semiotics as an analytical method to interpret the hidden meaning behind the content by Atta Halilintar and Baim Wong. The results show that religious sentiment is used to emphasize the character of capitalism, because it shows poverty as a commodity.AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana bentuk personal branding dan makna yang terkandung dalam konten berbagi Atta Halilintar dan Baim Wong menggunakan analisis Semiotik Roland Barthes. Era disrupsi memberikan ruang gerak tanpa batas bagi banyak orang untuk terkoneksi satu sama lain. YouTube menjadi salah satu media sosial yang menawarkan ruang untuk berelasi dan berekspresi, dimana hal ini memungkinkan bagi seseorang untuk melakukan personal branding dalam rangka menunjukkan ciri khas dan menampilakan kesan yang berbeda dari orang lain. Begitu pula yang dilakukan oleh Baim Wong dan Atta Halilintar, dalam kanal YouTube pribadinya. Baik Atta Halilintar maupun Baim Wong memiliki muatan konten berbagi, dimana keduanya mempertontonkan aksi berbagi kepada orang-orang yang rentan secara finansial. Seiring masifnya konten berbagi yang diposting, aksi keduanya menjadi sorotan karena mampu menyentuh sisi sentimen religius khalayak, terutama di tengah kondisi pandemi. Meskipun bukan kategori konten kreator religi, kedunya berhasil menanamkan pesan-pesan religius yang bertendensi menaikan popularitas dan pengikutnya di YouTube. Menggunakan pendekatan kualitatif, penelitian ini menggunakan semiotik sebagai metode analisis untuk menafsirkan makna tersembunyi dibalik konten berbagi Atta Halilintar dan Baim Wong. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sentimen religius digunakan untuk mempertegas watak kapitalisme, karena mempertontonkan kemiskinan sebagai sebuah komoditas. 
PELATIHAN OPTIMALISASI SOSIAL MEDIA UNTUK MEMBANGUN REPUTASI POSITIF ORGANISASI KEMASYARAKATAN (ORMAS) KOTA SEMARANG Natalia Sari Pujiastuti; Errika Dwi Setya Watie; Sinta Pramucitra
JURNAL PENGABDIAN MANDIRI Vol. 1 No. 6: Juni 2022
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (883.794 KB)

Abstract

Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) harus mampu meningkatkan kepercayaan dan legitimasi untuk membangun persepsi public bahwa keberadaan, kegiatan dan dampak dari organisasi tersebut sesuai dengan nilai sosial yang berpihak kepentingan masyarakat. Oleh karena itu Ormas perlu meningkatkan reputasi melalui komunikasi di sosial media guna mendapatkan kepercayaan dan dukungan masyarakat demi keberlangsungan Ormas. Metode yang digunakan yaitu observasi, kuesioner, pelatihan dan evaluasi kegiatan pelatihan. Dari metode tersebut diketahui masih kurangnya literasi terhadap pentingnya untuk mengoptimalkan social media khususnya yang terkait untuk meningkatkan reputasi organisasi kemasyarakatan (Ormas) di Kota Semarang. Hal ini selain karena kurangnya pengetahuan mengenai pentingnya reputasi bagi organisasi juga terbatasnya ketrampilan dalam pemanfaatkan social media serta keterbatasan SDM yang berada dalam organisasi. Hasil kegiatan pelatihan dan evaluasi kegiatan pelatihan diketahui mampu memberikan literasi serta ketrampilan penggiat Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) dalam mengenali pemanfaatan platform social media sebagai sarana untuk menjaga reputasi organisasi melalui penyampaian informasi kepada masyarakat yang dapat berdampak terhadap keberlangsungan organisasi.
Pelatihan “Smartphone Photography” di Kampung Tematik Kampung Jawi Semarang Ami Saptiyono; Errika Dwi Setya Watie; Retno Manuhoro Setyowati
E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 13, No 4 (2022): E-DIMAS
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/e-dimas.v13i4.11574

Abstract

Pesatnya perkembangan media internet, berdampak besar bagi segala aspek kehidupan masyarakat, tak terkecuali Kampung Tematik. Dalam kondisi saat ini, Kampung Tematik dituntut untuk semakin kreatif dan inovatif dalam menggunakan media internet serta merancang desain promosi produk mereka, dalam hal ini desain-desain visual berupa foto foto produk yang cukup menarik dan kreatif. Hal ini disebabkan oleh munculnya persaingan yang menonjolkan kreatifitas dan inovasi dalam kegiatan promosi dan pemasaran bagi Kampung Tematik menggunakan media internet sebagai sarana untuk melakukan kegiatan promosi, pemasaran serta transaksi mereka. Kemampuan tersebut, masih sangat jarang dimiliki oleh para anggota Kampung Tematik, kususnya Pelatihan “Smartphone Photography” Bagi Karang Taruna Kampung Tematik Kampung Jawi Semarang. Hal tersebut yang memotivasi tim pelaksana kegiatan masyarakat untuk memberikan pelatihan “Smartphone Photography” menggunakan peralatan yang ada, terjangkau dan mudah didapatkan serta menghasilkan foto produk yang sesuai dengan kebutuhan mereka dalam melakukan promosi. Kegiatan ini akan dilaksanakan Kampung Tematik Kampung Jawi Jl. Kalialang Lama, RT.02/RW.01, Sukorejo, Kec. Gn. Pati, Kota Semarang, Jawa Tengah 50221. 
Evaluasi Strategi Komunikasi Humas Kota Semarang dalam mensosialisasikan program Semarang Wegah Nyampah sebagai bagian dari pengembangan Citra Kota Sinta Pramucitra; Errika Dwi Setya Watie; Fajrianoor Fanani
Jurnal Audience: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 5, No 2 (2022): AGUSTUS 2022
Publisher : COMMUNICATION MAJOR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33633/ja.v5i2.6343

Abstract

Sosialisasi dari Pemkot Semarang mencanangkan program “Semarang Wegah Nyampah” sejak dua tahun yang lalu. Keberhasilan program didasarkan pada strategi yang dikembangkan untuk melaksanakan program tersebut, namun masih terdapat beberapa hambatan dalam pelaksanaannya.  Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi strategi komunikasi program “Semarang Wegah Nyampah”. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dan menggunakan wawancara serta observasi lapangan dalam pengumpulan datanya. Hasil penelitian menunjukan strategi komunikasi yang dilakukan Humas Kota Semarang dalam mengkomunikasikan “Semarang Wegah Nyampah” menggunakan teknologi digital dengan memanfaatkan media sosial Instagram sebagai saluran pesan. Strategi ini memiliki berbagai hambatan mulai dari rendahnnya interaksi digital dan sumber daya manusia. Penting mengkomunikasikan secara berkesinambungan dengan konsistensi agar informasinya dapat membentuk pengetahuan dan kesadaran yang merubah kebiasaan.Kata kunci: Strategi Komunikasi, Humas, Citra Kota, Semarang
PELATIHAN PENYUSUNAN SCRIPT PROMOSI BAGI UMKM KECAMATAN TEMBALANG Watie, Errika Dwi Setya; Fanani, Fajriannoor; Saptiyono, Ami
TEMATIK Vol 2, No 1 (2022): Januari
Publisher : Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/tmt.v2i1.3152

Abstract

Tantangan persaingan   di dunia Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) saat ini makin meningkat, apalagi dengan adanya pandemi covid-19 di Indonesia saat ini berimbas pada makin menjamurnya usaha kecil baru yang muncul. Menghadapi hal tersebut, UMKM telah berusaha   menggunakan berbagai media iklan, namun sayangnya banyak yang belum bisa memamnfaatkan secara   optimal mengingat belum bisa mengelola script promosi agara tampil berbeda dari pesaingnya.Pelatihan   ini   dilaksanakan   dengan   tim   terdiri   dari   Errika   D.S.W (advertising),   Fajriannoor     Fanani (komunikasi massa), Ami Saptiyono (komunikasi massa). Susunan tim pengabdian tersebut mampu menyusun dan memberikan materi yang tepat bagi sasaran.   Antusiasme sasaran   juga tampak baik yang dibuktikan dengan interaksi yang terjadi selama pelatihan yang masing masing mengkonsultasikan produknya.