Ipick Setiawan
Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Desain Material Selection untuk Frame Sepeda Listrik Hybrid Satria, Dhimas; Setiawan, Ipick; Lusiani, Rina; Pratama, Yoga
TEKNIKA Vol 12, No 2 (2016): Oktober
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada umumnya, sepeda tersusun atas komponen-komponen seperti frame,roda, sistem transmisi, rem, sadel, dan stang. Frame merupakan bagian yang paling penting, karena semua komponen dipasang pada frame. Frame harus mampu menopang berat pengendara, mentranslasikan usaha pedal menjadi gerakan maju, mengarahkan roda sesuai arah yang dituju dan mengabsorbsi getaran jalan. Frame adalah “jiwa” dari sebuah sepeda dan haruslah menjadi fokus utama dalam pertimbangan untuk memilih sebuah sepeda.Dari sudut pandang keamanan, bahan yang digunakan untuk frame sepeda harus memiliki sifat mekanik yang sangat stabil dan dapat diandalkan,Pemilihan bahan yang tepat dan desain yang penting dapat mempengaruhi kualitas produk dalam pembuatan komponen.Oleh karena itu, pengakuan akan pentingnya pemilihan bahan dalam desain telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Penerapan metode concurrent engineering dalam desain dan manufaktur telah memperkuat fakta bahwa bahan dan manufaktur terkait erat dalam menentukan kinerja produk akhir.Semakin meningkatnya kemajuan teknologi modern ini mengakibatkan kebutuhan akan penelitian dan pengembangan dalam segala bidang semakin meningkat pesat, terutama dalam bidang material. Hal yang mendasarkan kemajuan teknologi ini adalah semakin dibutuhkannya material baru dan pemilihan material yang tepat guna menunjang bidang pembuatan frame sepeda. Pengembangan material terfokus untuk memilah material(material selection) untuk meningkatkan kualitas standar yang dibutuhkan untuk obyek yang kita rancang. Oleh sebab itu, penelitian ini lebih kearah pemilihan material yang tepat dengan material yang kuat menahan beban,ringan dan dengan harga yang relatif murah /terjangkau.
Pengaruh Waktu Tahan Proses Pack Carburizing Baja AISI 3115 dengan Menggunakan Calcium Carbonat dan Batubara Sub Bituminous dan Mendapatkan Perlakuan Panas Quenching Media Pendingin Air Satria, Dhimas; Setiawan, Ipick; Rosyadi, Imron; Listijorini, Erny; Haryadi, Haryadi; Lusiani, Rina; Ariesmunandar, Ariesmunandar
ROTASI Vol 21, No 2 (2019): VOLUME 21, NOMOR 2, APRIL 2019
Publisher : Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (485.742 KB) | DOI: 10.14710/rotasi.21.2.88-95

Abstract

Perkembangan material di dunia industri semakin menuntut untuk rekayasa terhadap material tersebut sehingga dihasilkan material yang kuat dan ulet sesuai dengan kebutuhan. Salah satu metode untuk meningkatkan sifat fisik dari material adalah dengan carburizing atau proses karburisasi. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah proses karburisasi yang diikuti dengan perlakuan pendinginan cepat (quenching) untuk meningkatkan kekerasannya sehingga permukaan logam menjadi lebih tahan aus, kemudian menambahkan energizer atau bahan pengaktif kalsium karbonat dan batu bara sub bituminous yang akan mempercepat terbentuknya gas CO rendah. Penelitian ini bertujuan mencari solusi perlakuan panas yang baik pada baja AISI 3115 maka dilakukan perlakuan panas (heat treatment) pada variasi suhu 750°C, 850°C, 950°C. Disusul dengan pendinginan cepat menggunakan cairan berupa air dalam suatu wadah, yang diharapkan dapat meningkatkan kekerasan baja AISI 3115. Hasil penelitian adalah proses karburasi yang diikuti proses perlakuan panas dan pendinginan cepat, serta penambahan bahan pengaktif kalsium karbonat dan batubara sub bituminous mempunyai pengaruh untuk meningkatkan tingkat kekerasan pada baja karbon rendah AISI 3115. Semakin tinggi temperatur pada proses heat treatment maka kekerasan semakin meningkat dan nilai tingkat karbon juga ikut meningkat berdasarkan parameter suhu yang tinggi, dikarenakan peningkatan nilai karbon pada baja menggunakan karbon berupa batubara subituminus dengan pengikat berupa calsium karbonat. Fungsi dari calsium karbonat juga sebagai media untuk mempercepat proses karburasi. Pengaruh temperatur terbaik terdapat pada suhu 950°C. Pada penelitian ini didapatkan nilai kekerasan tertinggi sebesar 38,14. dan memiliki laju korosi terlambat dengan nilai 2,86 mpy dan foto struktur mikro terbaik terdapat pada suhu 850°C dikarenakan ferrit yang bewarna terang pada baja menandakan bahwa baja bersifat tidak keras, sedangkan pearlit yang bewarna gelap bersifat keras karena titik hitam lebih banyak dibandingkan titik putih maka nilai kekerasan terbaik di dapat pada suhu 850°C.
Pengaruh Variasi Kecepatan Pengadukan dengan Penambahan Perlakuan Panas Lapisan Electroless Ni-P terhadap Laju Korosi dan Kekerasan Permukaan Baja Karbon Rendah ASTM A36 Saefuloh, Iman; Zakaria, Zakaria; Rohmat, Agus; Lusiani, Rina; Jannah, Miftahul; Sunardi, Sunardi; Setiawan, Ipick
Jurnal Rekayasa Mesin Vol 16, No 2 (2021): Volume 16, Nomor 2, Agustus 2021
Publisher : Mechanical Engineering Department - Semarang State Polytechnic

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32497/jrm.v16i2.2582

Abstract

Tujuan penelitian adalah menganalisa pengaruh kecepatan putar pengadukan dan treatment temperatur proses electroless pada baja karbon rendah ASTM A36 terhadap kualitas lapisan permukaan berdasarkan nilai ketahanan terhadap korosi dan nilai kekerasan serta morfologi permukaan. Penelitian dilakukan dengan memvariasikan. kecepatan pengadukan yang digunakan antara lain 250,300, dan 350 rpm, dan proses treatment temperatur 500 sengan waktu 120 menit. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa kenaikan kecepatan pengadukan menghasilkan ketahanan korosi yang kurang  baik dimana laju korosi tertinggi mencapai nilai 7.123 mm/year. namun nilai ketahanan terhadap korosi semakin membaik ketika diberi perlakuan panas. Nilai laju korosi terendah terdapat pada kecepatan 250  rpm yaitu 1.212 mil/year. Untuk nilai kekerasan dihasilkan hubungan semakin besar kecepatan putaran pengadukan  semakin meningkat nilai kekerasannya. Namun bila dibandingkan nilai kekerasan hasil proses perlakuan temperatur dan non perlakuan maka nilai kekerasan terbaik dimiliki oleh proses perlakuan temperatur