Myta Widyastuti
Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Indraprasta PGRI

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Penggunaan Aplikasi Duolingo Dalam Meningkatkan Kamampuan Kosakata Bahasa Inggris Pada Tenaga Pengajar Bimbingan Belajar Omega Sains Institut Myta Widyastuti; Hermariyanti Kusumadewi
Jurnal Abdimas BSI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1, No 2 (2018): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (352.775 KB) | DOI: 10.31294/jabdimas.v1i2.3899

Abstract

Pendidikan mempunyai peran penting dalam kehidupan, khususnya dalam mempelajari bahasa asing yang dianggap sering kali membosankan. Tidak dapat dipungkiri pendidikan terpengaruholehkemajuan Teknologi, banyak manfaat dari teknologi yang dapat digunakan.Sebagai contoh, dengan mudahnya akses internet guru ataupun tenaga pengajar melalui internet, materi tersebut dapat dengan mudah mencari materi pendukung pengajaran melalui internet, materi tersebut dapat berupa artikel online, dll.Penggunaan media pembelajaran sangat mempengaruhi hasil dari tujuan pembelajaran.Karena para guru tidak perlu merasa kesulitan memahami dan khususnya melatih kosakata (vocabulary), yang sering kali menjadikendalanya adalah para guru, kurang memiliki waktu khusus dalam melatih kemampuan kosakata mereka.Banyak media pembelajaran disekitar kita yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan pembelajaran, dengan kemajuan Informasi dan Teknologi sekarang ini, sebagai contoh dengan aplikasi smartphone Duolingo.Aplikasi ini sengaja mengusung konsep “bermain sambil belajar” agar terasa lebih menyenangkan, dan mudah digunakan oleh semua kalangan umur.Aplikasi ini dapat dibuat sendiri untuk mendukung kegiatan pembelajaran sesuai topik harian, dandapat mempermudah kita khususnya para praktisi pendidikan, untuk melatih kemampuan bahasa Ingris dalam hal tes kosakata (vocabulary).Tujuan diadakannya pelatihan pemanfaatan media storyboards (Duolingo) ini adalah untuk meningkatkan kompetensi para guru bahasa Inggris. Sehingga nantinya jika kompetensi mereka menigkat, otomatis kemampuan mengajar mereka dikelas pun meningkat. Pada akhirnya akan tercipta suasan kegiatan belajar mengajar yang lebih efektif khususnya bagi siswa dalam memahami bahasa Inggris.Kata Kunci: Aplikasi Duolingo; Kosakata; Bahasa Inggris.
PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN PENGETAHUAN PEDAGOGIK TERHADAP KOMITMEN PROFESI GURU Myta Widyastuti
Faktor Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol 3, No 1 (2016): Faktor : Jurnal Ilmiah Kependidikan
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI, Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (992.384 KB) | DOI: 10.30998/fjik.v3i1.675

Abstract

Abstract: The study reported here aimed to examine how the headmasters’ supervision and pedagogical knowledge actually affected professional commitment. It was a quantitative research with a causal study conducted on public junior high school teachers in 2013. The research were collected through means of survey in East Jakarta, involving 179 teachers as respondents that were selected through proportionate random sampling. The data for headmasters’ supervision and professional commitment variable were collected through questionnaire alongside written test for pedagogical knowledge variable. A path analysis was employed to analyze the data.The data analysis and interpretation indicates that (1) headmasters supervision had a positive direct effect to teachers professional commitment (2) pedagogical knowledge had a positive direct effect to teachers’ professional commitment, (3)and also headmasters supervision had a positive direct effect on the pedagogical knowledge of the teachers. Keywords: supervision, pedagogical knowledge, and professional commitment.
Pelatihan Penggunaan Media Elektronik Hot Potatoes Pada Tenaga Pengajar Bimbingan Belajar Omega myta widyastuti
Faktor Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol 5, No 3 (2018): Faktor : Jurnal Ilmiah Kependidikan
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI, Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1923.61 KB) | DOI: 10.30998/fjik.v5i3.2821

Abstract

Abstrak: Pemberian otonomi yang luas kepada sekolah dalam mengembangkan kurikulum dan pembelajaran beserta sistem evaluasinya merupakan kepedulian pemerintah terhadap upaya peningkatan mutu pendidikan. Keberhasilan institusi pendidikan dalam menjalankan program yang telah direncanakan perlu didukung dengan sebuah kepemimpinan Kepala Sekolah, mengingat kepemimpinan merupakan motor penggerak bagi sumber daya yang dimiliki lembaga. Penelitian ini menggunakan 2(dua) teknik, yaitu: observasi dan wawancara khususnya terhadap Kepala Sekolah dan Guru. Hasil penelitian dan pembahasan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1) Penerapan manajemen mutu dimulai dengan perencanaan yang memberikan tujuan dan arah suatu program. Proses perencanaan manajemen mutu dengan mengidentifikasi seluruh sistem yang ada, peluang dan tantangan dan hal-hal yang berhubungan dengan proses penerapan manajemen mutu pendidikan dengan memanfaatkan seluruh sumberdaya sekolah (Kepala sekolah, guru, orang tua, dan masyarakat); 2) Penerapan manajemen mutu telah dilakukan dengan proses strukturisasi pengorganisasian yaitu departementalisasi dan pembagian kerja. Dalam pelaksanaannya telah melakukan pengarahan dengan prinsip: a) Prinsip mengarah kepada tujuan, b) Prinsip keharmonisan dengan tujuan, c) Prinsip kesatuan komando; 3) Peran Kepala Sekolah dalam peningkatan manajemen mutu, mengarahkan guru, mendidik siswa dalam penanaman sifat-sifat tanggung jawab, terbuka, dan etika, mendidik Pengembangan kreativitas siswa; 4) Upaya Kepala sekolah dalam menghadapi hambatan dalam menerapkan manajemen Mutu melakukan koordinasi dan kerja sama dengan guru sekolah, orangtua, dan pihak terkait; melakukan transparansi manajemen dan menerapkan PAIKEM sekolah. Kata Kunci: Kepemimpinan Kepala Sekolah, Manajemen Mutu Pendidikan 
Figurative Language Analysis In Album Evolve By Imagine Dragons Syinthia Az-Zahra; Euis Kurniasih; Myta Widyastuti
International Journal of English Learning and Applied Linguistics (IJELAL) Vol 3, No 1 (2022): The Contribution of Literature and Applied Linguistics in English Learning
Publisher : University of Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/ijelal.v3i1.8462

Abstract

Figurative language is commonly found in literary works, such as a song. The purpose of this research is to analyze the types and meanings of figurative language used in Imagine Dragons’ album Evolve. The research used descriptive qualitative. The theory used is from Mezzo (1999) which divided figurative language into three categories; comparison type (Metaphor, Simile, and Personification), substitution type (Metonymy and Synecdoche), and exaggeration type (Hyperbole and Litotes). The result indicated that there are 100 lines of lyrics that contain figurative language in the Evolve album. They are metaphor (23%), simile (8%), personification (15%), metonymy (36%), synecdoche (2%), hyperbole (10%), and litotes (6%). The most dominant type of figurative language in Evolve's album is metonymy with 36 lines and metaphor with 23 lines. Metonymy became most used in the album Evolve which represents explicit content that imagines a character or object in the album Evolve, while metaphor became the second most used figurative language in Evolve album to make the ideas of the lyrics more meaningful, imaginative, and interesting for the listener.
MENUMBUHKAN NASIONALISME DAN SIKAP BELA NEGARA MELALUI PELATIHAN MILITER PADA ANAK BERMASALAH: TINJAUAN PSIKOLOGIS, HAM, DAN SUARA ORANG TUA Kurniawaty, Julia Bea; Widayatmo, Santyo; Widyastuti, Myta
JAGADDHITA: Jurnal Kebhinnekaan dan Wawasan Kebangsaan Vol 4, No 2 (2025): JAGADDHITA: Jurnal Kebhinnekaan dan Wawasan Nusantara
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/jagaddhita.v4i2.4074

Abstract

Menurunnya rasa nasionalisme di kalangan generasi muda, khususnya pada anak-anak bermasalah yang terlibat dalam kenakalan remaja, menjadi tantangan serius dalam pembangunan karakter bangsa. Salah satu pendekatan yang mulai banyak diperbincangkan adalah pelatihan militer sebagai media pembentukan kedisiplinan dan sikap bela negara. Artikel ini membahas secara kritis potensi pelatihan militer terhadap anak bermasalah melalui perspektif psikolog anak, hak asasi manusia (HAM), dan pandangan orang tua. Hasil kajian menunjukkan bahwa pelatihan militer dapat bermanfaat jika diterapkan secara edukatif, non-represif, dan berbasis nilai rehabilitatif. Program ini harus sejalan dengan prinsip perlindungan anak dan melibatkan orangtua serta tenaga profesional psikologi anak.