Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Eksplorasi Jenis Permasalahan Klien Konsultasi Online : Potensi Pengembangan Media Digital Dalam Pelayanan Kesehatan Mental Wijayanti, Nurlita; Fiqih, Fikri Tahta Nurul; Pratama, Mohamad Rifky Anugrah; Setyaningsih, Retno; Syafitri, Diany Ufieta
Intuisi : Jurnal Psikologi Ilmiah Vol 10, No 3 (2018): November 2018
Publisher : Jurusan Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/intuisi.v10i3.18810

Abstract

Pelayanan psikologi di Indonesia masih menerima stigma negatif dari masyarakat yang membuat mereka enggan menemui psikolog dan diperparah dengan terbatasnya layanan psikologi yang terjangkau baik dari segi finansial maupun lokasi. Untuk menjembatani hal tersebut, maka mulai bermunculan beberapa teknologi berupa situs dan aplikasi konsultasi onlinemelalui media internet. Aplikasi konsultasi onlineyang diulas di sini adalah Lift Up. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran terkait ragam permasalahan yang dapat diproses dari konsultasi online Lift Up dan menunjukkan bahwa media digital mampu memberikan akses pelayanan kesehatan mental yang mudah. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan koding dan kategorisasi data. Terdapat 144 email konsultasi yang dikategorikan menjadi 10 jenis permasalahan yaitu masalah akademik, organisasi, pekerjaan, konflik intrapersonal, konflik interpersonal, gejala gangguan psikologis, keuangan, masalah dengan hubungan transendental, gejala fisiologis, dan gejala psikologis yang berdampak pada perilaku destruktif. Pengguna aplikasi ini juga dikategorikan berdasarkan usia, yaitu <21 tahun, 21-40 tahun, dan >40 tahun. Hasilnya menunjukkan bahwa masalah yang lebih banyak dialami oleh sebagian besar subjek antara lain: masalah hubungan interpersonal (34,05 %), masalah hubungan intrapersonal (17,67 %), dangejala gangguan psikologis (17,24 %). Hasil eksplorasi ini menunjukkan bahwa media digital mampu menjadi wadah bagi masyarakat untuk mengungkapkan berbagai permasalahan psikologis. Ini menunjukkan potensi pengembangan media digital sebagai sarana pelayanan kesehatan mental di Indonesia. Hasil eksplorasi ini juga dibahas melalui perspektif perkembangan, di mana di setiap tahap perkembangan ada isu-isu psikologis tertentu yang biasa menjadi permasalahan.Psychological services in Indonesia are still facing negative stigmas from the people which make them reluctant to go to psychologist and it doesn’t help when these psychological services are hard to attain whether financially or location wise. To mediate this problem, a number of technologies such as online consultation websites and application started to appear in the internet. The online consultation app discussed here is called Lift Up. The aim of this research was to give a general picture of the variety of problems that could be processed from the online consultation Lift Up, and show that digital media could give easier access to mental health services. The method used in this research was qualitative research using coding and data categorization. There were 144 consultation emails that was categorized into 10 types of problems, they are academic, organization, work, intrapersonal conflict, interpersonal conflict, symptomps of psychological disorder, finance, problems with trancedental relationship, physiological symptomps, and psychological symptomps that would cause destructive behaviors. The user of this app was also categorized based on their age, which are <21 years old, 21-40 years old, and >40 years old. Results showed that the most common problems the subjects had was: interpersonal relationship problems (34.05%), intrapersonal relationship problems (17.67%), and symptomps of psychological disorder (17.24%). The result of this exploration showed that digital media could become a means for the people to express their psychological problems. This proved the potential of developing digital media as a means for mental health services in Indonesia. The result of this exploration was also discussed in the perspective of developmental psychology, where in each phase of development there are certain psychological issues that has to be attend to.
Kasus Rabbit Haemorrhagic Disease (RHD) pada Kelinci: Sejarah, Penyebaran, serta Dampak RHDV di Beberapa Negara Asal Kelinci Impor Indonesia Setyaningsih, Retno; Murtini, Sri; Wibawan, I Wayan Teguh; Setiyaningsih, Surachmi; Handharyani, Ekowati
Acta VETERINARIA Indonesiana Vol. 12 No. 1 (2024): Maret 2024
Publisher : IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/avi.12.1.8-16

Abstract

Virus Rabbit Haemorrhagic Disease (RHDV) adalah virus penyebab Rabbit Haemorrhagic Disease (RHD) pada kelinci Eropa (Oryctolagus cuniculus). Penyakit ini memiliki tingkat kematian dan morbiditas hingga 100%. Penyakit ini pertama kali dilaporkan di Republik Rakyat Tiongkok pada tahun 1984 dan menyebar ke seluruh dunia. Pada tahun 1996, kasus pertama infeksi RHDV pada kelinci tanpa gejala klinis menyebar di peternakan kelinci di Italia. Beberapa studi telah melapaorkan keberadaan variasi genetic RHDV termasuk varian RHDV terbaru. Penyakit ini berpotensi menimbulkan dampak ekologis dan kerugian ekonomi, terutama di peternakan kelinci. Pada studi sebelumnya diketahui bahwa terdapat serokonversi RHDV pada kelinci tanpa gejala klinis di daerah Bandung Barat, Provinsi Jawa barat, Indonesia, meskipun belum ada informasi mengenai keberadaan RHDV di Indonesia. Meskipun Indonesia diketahui berstatus bebas RHDV, namun kelinci yang diimpor berasal dari negara-negara di Eropa, Amerika, dan Australia yang terkenal sebagai negara endemik RHDV. Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji penyebaran RHDV di negara asal kelinci impor Indonesia dan dampaknya. Selain itu, tulisan ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang penyakit kelinci yang sedang berkembang.
HUBUNGAN ANTARA SOCIAL MEDIA PRESSURE DAN REGULASI EMOSI DENGAN KECENDERUNGAN BODY DYSMORPHIC DISORDER PADA REMAJA LAKI-LAKI DI SMA X KOTA SEMARANG Nabila, Tsania Zahrotun; Setyaningsih, Retno
Jurnal Ilmiah Penelitian Mahasiswa Vol 3, No 1 (2024): Maret 2024
Publisher : Jurnal Ilmiah Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara social media pressure dan regulasi emosi dengan kecenderungan body dysmorphic disorder pada remaja laki-laki di SMA X Kota Semarang. Populasi dari penelitian ini yaitu 39 siswa laki-laki SMA X Kota Semarang. Alat ukur yang digunakan terdiri dari tiga skala penelitian yaitu skala kecenderungan body dysmorphic adaptasi dari Afriliya, (2018), skala social media pressure adaptasi dari SATAQ-4R-Male berdasarkan subskala media pressures, dan skala regulasi emosi adaptasi Sari dan Naqiyah, (2023). Teknik analisis data menggunakan analisis regresi berganda yang menunjukkan R sebesar 0,637 dan Fhitung sebesar 12,305 dengan signifikansi sebesar 0,000 (p < 0,01) yang menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara social media pressure dan regulasi emosi dengan kecenderungan body dysmorphic disorder pada remaja laki-laki di SMA X Kota Semarang. Hasil korelasi parsial antara social media pressure dengan kecenderungan body dysmorphic disorder didapatkan rx1y yaitu 0,452 dengan signifikansi p = 0,004 (p < 0,01) yang menunjukkan adanya hubungan yang positif antara social media pressure dengan kecenderungan body dysmorphic disorder. Hasil korelasi parsial antara regulasi emosi dengan kecenderungan body dysmorphic disorder didapatkan rx2y yaitu -0,593 dengan signifikansi p = 0,000 (p < 0,01) yang menunjukkan adanya hubungan yang negatif antara regulasi emosi dengan kecenderungan body dysmorphic disorder. Kata Kunci: Kecenderungan Body Dysmorphic Disorder, Social Media Pressure, Regulasi Emosi.
DINAMIKA PSIKOLOGIS PENGGUNA PINJAMAN ONLINE: STUDI KASUS PADA MAHASISWA YANG MELAKUKAN PINJAMAN ONLINE Kandi, Tsania Nala; Setyaningsih, Retno
Jurnal Ilmiah Penelitian Mahasiswa Vol 3, No 3 (2024): September 2024
Publisher : Jurnal Ilmiah Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan gambaran dinamika psikologis mahasiswa yang melakukan pinjaman online. Pinjaman online merupakan fasilitas yang disediakan oleh pihak jasa keuangan yang terintegrasi dengan teknologi informasi dan semua proses yang dilalui mulai dari pengajuan hingga pencairan dana dilakukan secara online. Pinjaman online memiliki resiko yang fatal bagi penggunanya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus deskriptif. Dalam proses pengambilan data, peneliti melakukan wawancara terhadap lima subjek, yaitu K, R, U, F dan S yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan mengenai dinamika psikologis mahasiswa yang melakukan pinjaman online, dapat diketahui bahwa terdapat tiga aspek pembentukan dinamika psikologis dari kelima subjek yaitu kognitif, konatif dan afektif. Pada aspek kognitif diketahui bahwa alasan subjek melakukan pinjaman online yaitu karena kebutuhan, sedangkan faktor yang mendorong subjek melakukan pinjaman online yaitu pertemanan, ekonomi, kemudahan dan pengetahuan. Pada aspek afektif diketahui bahwa perasaan subjek setelah melakukan pinjaman online yaitu takut, malu, deg-degan, dan tidak menyangka. Pada aspek konatif diketahui jika subjek K menggunakan lima aplikasi, subjek R menggunakan tiga aplikasi, subjek U menggunakan satu aplikasi, subjek F menggunakan dua aplikasi, subjek S menggunakan dua aplikasi. Kata kunci: Dinamika psikologis, Mahasiswa yang melakukan pinjaman online
Pembelajaran daring untuk siswa kelas V SD pada materi bercerita dengan menggunakan media wayang kertas Setyaningsih, Retno; Putu Arga, Hana Sakura; Setiyadi, Ruli
COLLASE (Creative of Learning Students Elementary Education) Vol. 8 No. 2 (2025)
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/collase.v8i2.9041

Abstract

AbstractThe purpose of this qualitative descriptive research is to examine the scenario and implementation, the responses of teachers and students of grade 5 elementary school, students' difficulties experienced,  and teacher’s problems in online learning on storytelling material using paper puppets. This study uses test instruments, in the form of pre-test and post-test activities, and non-test instruments, in the form of interviews, observations, and questionnaires. The results showed that the scenario and implementation of the storytelling material using paper puppets went very well, the teacher carried out every step of interactive online learning. This learning also received a positive response from the teacher, as seen from the development of the technological media used. The attitude of students who are enthusiastic in participating in learning and completing assignments well is a positive response from students. Some students have difficulty in storytelling, especially in intonation, expression, using the property, and creativity. When online learning, teachers find some problems like internet network, and it can make the study so disturbed, and in storytelling using paper puppets the teacher must be able to prepare property that can make a student creative. From the results of research and discussion, it can be concluded that storytelling using paper puppets can be implemented by online learning because it can give positive results for teachers and students.Keywords: Online learning, Storytelling, Paper PuppetsAbstrakTujuan dari penelitian deskriptif kualitatif ini untuk menelaah skenario dan implementasi,  respon guru dan siswa kelas V SD, kesulitan yang dialami siswa, dan kendala yang dialami guru dalam pembelajaran daring pada materi bercerita dengan menggunakan media wayang kertas. Penelitian ini menggunakan instrumen tes, yang berupa kegiatan pre-test dan post-test, dan instrumen non-tes, berupa wawancara, observasi, dan angket. Hasil penelitian menunjukkan bahwa skenario dan implementasi pada materi bercerita dengan menggunakan media wayang kertas berjalan sangat baik, guru melaksanakan setiap langkah pembelajaran daring yang interaktif . Pembelajaran ini juga mendapat respon yang positif dari guru, terlihat dari pengembangan media teknologi yang digunakan. Sikap siswa yang antusias dalam mengikuti pembelajaran dan menyelesaikan tugas dengan baik, merupakan respon positif dari siswa. Beberapa siswa merasa kesulitan dalam bercerita, terutama pada aspek intonasi, ekspresi, penggunaan media, dan pengembangan kreativitas. Selama pembelajaran daring, guru mengalami kendala berupa jaringan internet yang tidak merata setiap siswa, sehingga dalam penyampaian pembelajaran terhambat, sedangkan pada materi bercerita menggunakan media wayang kertas guru harus mampu mempersiapkan media pembelajaran yang dapat memancing kreativitas siswa. Dari hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan jika materi bercerita dengan menggunakan media wayang kertas dapat disampaikan secara daring, karena dapat memberikan hasil positif bagi guru dan siswa.Kata kunci : Pembelajaran daring, Bercerita, Media Wayang Kertas