Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENANGGULANGAN PENYAKIT MAS (MOTILE AEROMONAS SEPTICEMIA) PADA IKAN NILA MENGGUNAKAN EKSTRAK TEMULAWAK (CURCUMA XANTHORRIZA ROXB) Fariq Azhar; Muhammad Junaidi; Alis Mukhlis; Andre Rachmat Scabra
Jurnal Abdi Insani Vol 7 No 3 (2020): Jurnal Abdi Insani Universitas Mataram
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v7i3.282

Abstract

Masalah penyakit pada ikan merupakan salah satu kendala utama yang dihadapi oleh para pembudidaya karena berpotensi menimbulkan kerugian yang sangat besar seperti penurunan hasil produksi, dan kematian massal pada ikan. Aeromonas hydrophila merupakan salah satu jenis bakteri pathogen yang dapat menimbulkan penyakit Motile Aeromonas Septicemia atau lebih dikenal dengan penyakit MAS pada ikan nila (Oreochromis niloticus). Aeromonas hydrophila dapat menyebabkan bercak merah pada ikan nila dan berakibat pada kematian ikan. Pemberian antibiotik yang bersifat kimia secara terus menerus dapat mengakibatkan terjadinya resistensi bakteri terhadap jenis antibiotik tersebut. Selain itu, efek samping pemberian antibiotik dapat meninggalkan residu yang nantinya akan membahayakan manusia dan lingkungan. Penggunaan bahan alami yang mempunyai senyawa antimikrobia seperti temulawak (Curcuma xanthorriza Roxb) diharapkan mampu sebagai pengganti bahan kimia antibiotik dan membantu meningkatkan sistem imun dari ikan tersebut. Penggunaan bahan alami jauh lebih ramah lingkungan, murah, dan tidak bersifat karsinogen. Penyuluhan dilakukan dengan metode Focus Group Discussion (FGD) di desa Gontoran Kecamatan Lingsar Kabupaten Lombok Barat. Hasil kegiatan ini cukup baik, yakni mampu mendorong masyarakat untuk dapat menangani dan mencegah penyebaran penyakit bakterial khususnya penyakit MAS pada ikan nila dengan penggunaan bahan alami, sehingga penggunaan antibiotic sintesis dapat diminimalisir dan mengurangi biaya produksi pada proses pemeliharaan.
PENGARUH PEMBERIAN JENIS PUPUK YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP RUMPUT LAUT KULTUR JARINGAN (Eucheuma cottoni) Muhamad Mahsun Jaelani; Muhammad Marzuki; Fariq Azhar
Jurnal Perikanan Unram Vol 11 No 1 (2021): JURNAL PERIKANAN
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jp.v11i1.173

Abstract

Rumput laut merupakan salah satu komoditas perikanan yang potensial untuk dibudidayakan. Salah satu rumput laut yang memiliki nilai ekonomis tinggi adalah Eucheuma cottoniiyang merupakanhasil kultur jaringanspesies alga merah penghasil karagenan dan memiliki banyak peranan penting bagi manusia..Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan pupuk Cair, NPK, Urea dan TSP dengan doses 100 gram terhadap laju pertumbuhan rumput lautEucheuma cottonii. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret- April 2019 dibalai laut Lombok Sekotong Kabupaten Lombok Barat.Metode yang di gunakan adalah RAL (Rancangan Acak Lengkap) dengan 4 perlakuan dan 3 kali ulangan. Media pemeliharaan menggunakan air laut yang ditambahkan pupuk dengan dosis 100 gram, yaitu : P1 (Pupuk Cair), P2 (Pupuk NPK), P3 (Pupuk Urea) P4 (Pupuk TSP). Data yang diamati berupa Berat mutlak, Panjang mutlak, Pertumbuhan harian, Berat relatif, Panjang relatif dan kualitas air yang digunakan sebagai media pemeliharaan. Analisis data menggunakan ANOVA.Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan Pupuk Cair, NPK, Urea dan TSP dengan doses 100 gram memberikan pengaruh berbeda sangat nyata terhadap pertumbuhan dan kelangsungan Hidup Rumput laut Eucheuma cottonii. Laju pertumbuhan tertinggi pada Pupuk Urea sedangkan pertumbuhan terendah pada Pupuk TSP.
TINGKAT KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN UDANG VANAME (Litopanaeus vannamei) PADA SALINITAS 0 PPT DENGAN METODE AKLIMATISASI BERTINGKAT MENGGUNAKAN KALSIUM CaCo3 Nurhasanah Nurhasanah; Muhammad Junaidi; Fariq Azhar
Jurnal Perikanan Unram Vol 11 No 2 (2021): JURNAL PERIKANAN
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jp.v11i2.241

Abstract

In shrimp cultivation, high production activities can cause serious water quality problems. One way that can be done is by transferring cultivation containers with a method of decreasing salinity to 0 ppt with the addition of calcium (CaCO3) as a user balancing the life of cultivated shrimp in order to survive. The purpose of the study was to analyze the survival rate and growth of vaname shrimp (Litopanaeus vannamei) maintained at salinity 0 ppt with multilevel acclimatization method using lime (CaCo3). This study consisted of five treatments, and each treatment had 3 repeats. Thus in this study there were 15 experimental units. As treatment is the difference in acclimatization period decreases salinity as follows: Treatment 1: No decrease in salinity (30 ppt). Treatment 2: Acclimatization for 2 days (30 ppt, 0 ppt) using calcium. Treatment 3: Acclimatization for 3 days (30 ppt, 15 ppt, 0 ppt) using calcium. Treatment 4: Acclimatization for 4 days (30 ppt, 20 ppt, 10 ppt, 0 ppt) using calcium. Treatment 5: Acclimatization for 5 days (30 ppt, 23 ppt, 15 ppt, 8 ppt, 0 ppt) using calcium. The results showed that shrimp acclimatized with tiered use of lime (CaCO3) resulted in absolute weight growth which is a range of 0.45-0.72 grams, absolute long growth which is a range of 3.03-3.81 cm, FCR values that are 0.89-1.85 and survival rates that are 74.67-100%. The conclusion of this study is that the decrease in salinity with the stratified acclimatization method using lime (CaCO3) had no real effect on absolute weight growth, absolute length growth, feed conversion rate, survival rate.