Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

Pelatihan Pembuatan Bak Terpal Abidin, Zaenal; Amir, Sadikin; Damayanti, Ayu Adhita; Mukhlis, Alis
JATI EMAS (Jurnal Aplikasi Teknik dan Pengabdian Masyarakat) Vol 1 No 2 (2017): JATI EMAS (Jurnal Aplikasi Teknik dan Pengabdian Masyarakat)
Publisher : Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Forum Dosen Indonesia JATIM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (712.561 KB) | DOI: 10.36339/je.v1i2.52

Abstract

The activity aimed to train a targeted group in making fish tank tarpaulin which had a diameter of 150 cm, andhigh of 125 cm. Methode which was used in this project were making focus group discussion and practicing directly inmaking tarpaulin tank. Each person in the group was involved actively in all session, start from tools and materialspreparation, cutting material, frame construction, shaping the tarpaulin, till tank assembly. Through these activity, thegroup was succes to build 1 unit tank tarpaulin which was ready to use for aquaculture activity
Komposisi Nutrisi dan Kandungan Pigmen Fotosintesis Tiga Spesies Alga Merah (Rhodophyta sp.) Hasil Budidaya Lumbessy, Salnida Yuniarti; Setyowati, Dewi Nur’aeni; Mukhlis, Alis; Lestari, Dewi Putri; Azhar, Fariq
977-2407769
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jmr.v9i4.28688

Abstract

ABSTRAK: Berbagai alga merah memiliki potensi nilai nutrisi dan biopigmen yang dapat dimanfaatkan untuk menambah nilai manfaat serta nilai jual rumput laut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi kimia dan kandungan pigmen fotosintesis pada tiga spesies alga merah, yaitu Eucheuma cottonii, Eucheuma spinosum dan Eucheuma striatum yang dibudidayakan di Perairan Sreweh, Lombok Timur, NTB. Ketiga sampel tersebut diambil dalam bentuk segar dari hasil budidaya selama 42 hari. Sampel dianalisa komposisi nutrisi dengan menggunakan uji proksimat sedangkan pigmen fotosintesis diuji dengan menggunakan spktrofotometer. Hasil analisa menunjukkan bahwa E. cottonii mempunyai kandungan lemak (5,77%), serat (15,22%), karbohidrat (47,36%) dan pigmen fikoeritrin (42,88 mg/g) yang tertinggi. Alga merah E. spinosum mempunyai kadar air yang tertinggi (29,72%) dan alga merah E. striatum mempunyai kandungan protein (4,51%), abu (32,49%), klorofil a (30,41 mg/g) dan klorofil b (54,95 mg/g) yang tertinggi. Ketiga spesies alga merahi ini mempunyai potensi sebagai sumber bahan pangan yang dapat meningkatkan nilai nutrisi dan kesehatan pada manusia maupun hewan sehingga dapat memberikan kontribusi sebagai sumber pangan fungsional.ABSTRACT: Various red algae have potential nutritional and biopigment values that can be utilized to add value and sale value of seaweed. This study aims to determine the chemical composition and content of photosynthetic pigments in three species of red algae, namely Eucheuma cottonii, Eucheuma spinosum and Eucheuma striatum cultivated in Sreweh Waters, East Lombok, NTB. The three samples were taken in fresh form the cultivation for 42 days. The nutritional composition of the sample was analyzed using the proximate test while the photosynthetic pigments were tested using a spectrophotometer. The analysis showed that E. cottonii had the highest content of fat (5.77%), fiber (15.22%), carbohydrates (47.36%) and phicoerythrin pigment (42.88 mg / g). Red algae E. spinosum has the highest air content (29, 72%) and red algae E. striatum has protein content (4.51%), ash (32.49%), chlorophyll a (30.41 mg / g) and chlorophyll b (54.95 mg / g) the highest. These three species of red algae have potential as a source of fodd ingredients that can increase nutritional value and health in humans and animals, so that they can contribute as a source of functional food.
Kaji Tindak Partisipatif Peningkatan Performa Budidaya Lobster Sistem Submersible Cage di Desa Ekas Buana Kabupaten Lombok Timur Muhammad Junaidi; Nunik Cokrowati; Nanda Diniarti; Dewi N. Setyowati; Salnida Y. Lumbessy; Alis Mukhlis; Baiq Hilda Astriana
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 4 No 4 (2021)
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (576.519 KB)

Abstract

Kegiatan kaji tindak dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan performa budidaya lobster dengan sistem keramba jaring tenggelam (submersible cage). Metode pelaksanaan dimulai dengan survei lapangan,  selanjutnya analisis dan desain, perakitan, pengujian dan pemeliharaan dan pendampingan dan evaluasi. Keberhasilan program dinilai dari seberapa besar pemanfaatan teknologi dalam peningkatan performa budidaya lobster.  Kegiatan kaji tindak budidaya lobster dengan sistem submersible cage  mendapat tanggapan yang sangat positif oleh masyarakat pembudidaya dan mampu memberikan motivasi dalam peningkatan performa usahanya. Budidaya lobster dengan  sistem submersible cage diperoleh laju pertumbuhan berat 1,678 - 3,084 %/hari, laju pertumbuhan panjang karapaks 0.780 - 1,259 %/hari dan sintasan 100%. Budidaya lobster dengan sistem submersible cage lebih baik dibandingkan dengan sistem floating net cage yang selama diterapkan dalam masyarakat pembudidaya lobster di perairan Teluk Ekas. Dengan demikian, kegiatan ini perlu diperluas dalam skala yang lebih dengan melibatkan lebih dari satu kelompok dengan waktu yang relatif lebih lama.
Penyuluhan Teknologi Pembenihan Ikan Bandeng Untuk Mendorong Kemandirian Produksi Benih Ikan Bandeng Di Kabupaten Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat Alis Mukhlis; Nadirah Karimatul Ilmi; Sanca Rahmatullah; Anita Prihatini Ilyas; Awan Dermawan
Jurnal Gema Ngabdi Vol. 2 No. 2 (2020): Jurnal Gema Ngabdi
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jgn.v2i2.80

Abstract

Milkfish (Chanos chanos Forskal) is one of the high economic value of brackish water fish and it has become the main commodity of brackish water fisheries for Bima Regency. Bima Bay was the center of milkfish production in Bima Regency with a pond area of around 1,612.16 Ha. Fishponds were spread in 3 (three) districts, namely Bolo sub-district covering 759.95 Ha, Woha sub-district covering 765.82 Ha, and Palibelo sub-district covering 86.39 Ha. As many as 11.41% of the total area of ponds used for milkfish enlargement throughout the year, while 88.59% used for milkfish enlargement and salt production alternately. The area of a pond was about 0.25-0.65 Ha using a stocking density of 4.000-6.000 milkfish fry/pond. The number of seeds needed for the Bima bay area was around 27.4 million per year. Even though milkfish hatchery technology has developed, the technology is not yet understood by milkfish farmers. Therefore, extension activities need to be carried out with the aim of increasing public understanding of seedling and quality of seedlings produced so that the independence of seed production in the future can be realized. Aquaculture Study Program of Vocational Program at Bima Regency of Mataram University conducted a counseling activity in Bima Regency in September 2019 with the theme is Milkfish Hatchery (Chanos chanos Forskal) Household Scale, Opportunities and Problems. It was attended by about 40 target communities, namely Milkfish Farmers in the Bima Bay area. Based on communication during counseling, there needs to be a demonstration plot for Milkfish Hatchery in Bima Regency as a place for training and learning related communities
TINGKAT PENETASAN TELUR DAN KELANGSUNGAN HIDUP LARVA KERANG MUTIARA (Pinctada maxima) PADA SALINITAS YANG BERBEDA Muhammad Awaluddin; Sainida Yuniarti L; Alis Mukhlis
Jurnal Kelautan Vol 6, No 2: Oktober (2013)
Publisher : Department of Marine Sciences, Trunojoyo University of Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/jk.v6i2.788

Abstract

Mutiara (Pinctada maxima) merupakan komoditas sektor perikanan yang bernilai ekonomis dan memiliki prospek pengembangan di masa datang. Tingginya permintaan pasar terhadap mutiara baik dari dalam maupun luar negeri telah mendorong para pembudidaya untuk meningkatkan produksi melalui pembenihan. Tingkat penetasan telur dan kelangsungan hidup larva pada usaha pembenihan kerang mutiara sangat dipengaruhi oleh salinitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh salinitas terhadap tingkat penetasan telur dan kelangsungan hidup larva kerang mutiara. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) terdiri atas empat perlakuan salinitas yaitu 25 ppt, 28 ppt, 31 ppt, dan 34 ppt dengan lima kali ulangan. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium PT. Autore Pearl Culture Desa Malaka Kecamatan Pemenang Kabupaten Lombok Utara, pada bulan September 2012. Parameter yang diamati adalah hatching rate dan survival rate. Hasil penelitian menunjukkan bahwa salinitas media berpengaruh nyata terhadap tingkat penetasan telur dan kelangsungan hidup larva (p0,05). Tingkat penetasan telur dan kelangsungan hidup tertinggi diperoleh pada salinitas 34 ppt dengan nilai 95.8% dan 72% dan terendah pada salinitas 25 ppt yaitu 72.5%dan  38%. Selama penelitian kualitas air (DO, suhu dan pH) masih berada pada kisaran yang baik untuk kondisi telur dan larva kerang mutiara.Kata Kunci: kerang mutiara, salinitas, penetasan telur, kelangsungan hidup larva
PENGARUH KONSENTRASI PUPUK UREA TERHADAP PERTUMBUHAN POPULASI SEL Nannochloropsis sp. Yuyun Arfah; Nunik Cokrowati; Alis Mukhlis
Jurnal Kelautan Vol 12, No 1 (2019)
Publisher : Department of Marine Sciences, Trunojoyo University of Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/jk.v12i1.4925

Abstract

Nannochloropsis sp. merupakan mikroalga yang dibudidayakan sebagai pakan alami serta memiliki peranan penting dalam usaha pembenihan ikan, udang, kepiting dan biota laut lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi pupuk urea terhadap pertumbuhan populasi sel Nannochloropsis sp dan konsentrasi pupuk terbaik untuk pertumbuhan populasi sel Nannochloropsis sp. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode ekseprimen menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan 6 perlakuan yaitu pemberian pupuk KW21 sebnyak 1 ml/L sebagai kontrol, 0 mg/L, 15 mg/L, 30 mg/L, 45 mg/L dan 60 mg/L yang diulang sebanyak 4 kali. Pengamatan kepadatan dilakukan selama 24 jam. Parameter yang diamati meliputi kepadatan populasi sel Nannochlorpsis sp., pertumbuhan relatif, waktu penggandaan diri dan pertumbuhan spesifik. Hasil penelitian menunjukan, bahwa kepadatan tertinggi populasi sel Nannochlorpsis sp. didapatkan pada konsentrasi pupuk urea 45 mg/L dengan kepadatan populasi sel sebesar 2,2625 juta sel/mL yang dicapai pada jam ke-24 setelah fase adaptasi. Dan pertumbuhan relatif tertinggi  50,83 %  dari kepadatan populasi awal, serta waktu penggandaan diri tersingkat yaitu 40,8 jam dengan pertumbuhan spesifik 0,8625 % per jam. Berdasarkan hasil penelitian ini, dianjurkan pada budidaya Nannochloropsis sp. untuk meningkatkan pertumbuhan populasi sel adalah pupuk urea dengan konsentrasi 45 mg/L.Kata kunci : pakan alami, budidaya, kepadatan, waktu penggandaan, pembenihan.ABSTRACKNannochloropsis sp. is a microalgae that is cultivated as natural food and has an important role in the effort of hatching fish, shrimp, crabs and other marine biota. This study aims to determine the effect of urea concentration on the growth of Nannochloropsis sp cell population and the best concentration of fertilizers for the growth of Nannochloropsis sp. Cell populations. The method used in this study is the experimental method using a Completely Randomized Design (CRD), with 6 treatments namely giving KW21 fertilizer as much as 1 ml / L as a control, 0 mg / L, 15 mg / L, 30 mg / L, 45 mg / L and 60 mg / L were repeated 4 times. Observation of density is carried out for 24 hours. The parameters observed included population density of Nannochlorpsis sp. Cells, relative growth, self doubling time and specific growth. The results showed that the highest density of cell populations was Nannochlorpsis sp. obtained at the concentration of urea fertilizer 45 mg / L with a cell population density of 2.2625 million cells / mL which was reached at 24 hours after the adaptation phase. And the highest relative growth was 50.83% from the initial population density, and the shortest self doubling time was 40.8 hours with a specific growth of 0.8625% per hour. Based on the results of this study, it is recommended to cultivate Nannochloropsis sp. to increase the growth of cell populations is urea with a concentration of 45 mg / L.Keywords: natural feed, cultivation, density, doubling time, seeding.
Pertumbuhan rumput laut lokal dan rumput laut hasil kultur jaringan Performance growth of local and tissue culture Seaweed Kappaphycus alvarezii Nunik Cokrowati; Nanda Diniarti; Dewi Nur'aeni Setyowati; Alis Mukhlis
JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research) Vol 4, No 1 (2020): JFMR VOL 4 NO 1
Publisher : JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jfmr.2020.004.01.9

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan pertumbuhan rumput laut Kappaphycus alvarezi bibit lokal dan bibit hasil kultur jaringan. Penelitian dilakukan di perairan Seriweh Jerowaru Kabupaten Lombok Timur West Nusa Tenggara. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental di perairan laut Seriweh. Budidaya rumput laut dilakukan dengan menggunakan metode longline. Budidaya dan pemeliharaan dilakukan selama 45 hari. Parameter yang digunakan adalah laju pertumbuhan mutlak dan kadar karaginan. Data dianalisa menggunakan statistik dan Uji-T. Hasil penelitian menunjukan bahwa pertumbuhan mutlak tertinggi sebesar 451,429 gram pada rumput laut hasil kultur jaringan dengan kadar karaginan sebesar 14,44 gram. Lokasi penanaman Semirang memiliki pergerakan air yang lebih kontinyu dengan kisaran nilai parameter kualitas air sesuai dengan kisaran kriteria habitat yang dikehendaki rumput laut. Kesimpulan penelitian ini adalah pertumbuhan rumput laut tertinggi dan kadar karaginan tertinggi diperolah pada rumput laut hasil kultur jaringan.
Pengaruh Suhu Terhadap Kualitas Larva Dan Pertumbuhan Benih Gurami (Osphronemus gouramy) Nurul Hidayah; Nunik Cokrowati; Alis Mukhlis
Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol 27, No 2 (2022): June 2022
Publisher : Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/jpk.27.2.209-218

Abstract

Gouramy (Osphronemus gouramy) is a freshwater fishery commodity with a large enough demand and a fairly expensive price compared to other freshwater fish. The purpose of this study was to determine the effect of temperature on larval quality and growth of gouramy fry. The research method used is an experimental method using a Completely Randomized Design (CRD) consisting of two treatments of water media temperature, namely 1) Treatment A = The temperature of the media follows room temperature (control treatment), and 2) Treatment B = The temperature of the medium was set constant at a temperature of 30ᵒC. Each treatment was repeated six times to obtain 12 experimental units. Research parameter data were analyzed statistically using variance (ANOVA) at a 95% confidence level using the t-test. The results showed that the degree of hatching of gouramy eggs, larval size, absolute growth, relative growth, daily specific growth rate and survival rate of gouramy larvae at room temperature and 30°C were 90.38% and 98, respectively. 76%; 0.54 cm and 0.66 cm; 0.86 cm and 0.87 cm; 157.52% and 133.26%; 3.99% and 3.58%; and 74.78% and 91.22%. The study concluded that eggs incubated at room temperature (25-28°C) and 30°C gave significantly different effects on hatching rates and post-hatching larvae size. Larval rearing at room temperature and 30°C gave no significant effect on absolute growth but significantly different on relative growth, daily specific growth rate and survival rate
INKUBASI TELUR DAN KUALITAS LARVA IKAN TUNA SIRIP KUNING (THUNNUS ALBACARES) PADA SALINITAS YANG BERBEDA Ichi Naomi Mawardi; Saptono Waspodo; Alis Mukhlis
Jurnal Media Akuakultur Indonesia Vol 2 No 1 (2022): Jurnal Media Akuakultur Indonesia
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/mediaakuakultur.v2i1.1280

Abstract

This study aims to determine the proper salinity of sea water for egg incubation and maintenance of early yellowfin tuna larvae (Thunnus albacares). This research was conducted in November - December 2017 at Large Marine Research Center and Fisheries Extension of Gondol, Bali. This study used an experimental method with complete randomized design with 4 treatments and 3 replications, namely treatment (A) 29 ppt, (B) 31 ppt, (C) 33 ppt, (D) 35 ppt. Data were analyzed using analysis of variance (ANOVA) with a real level of 5%. The results showed that different salinity during the incubation and maintenance period of yellow fin tuna larvae did not have a significant effect on incubation time, hatchability and total larval length, but had a significant effect on the level of abnormalities of the larvae. Salinity of 35 ppt, with incubation time spent 20 hours 43 minutes, showed egg hatchability of 49.89%, lowest abnormality of 16.03%, and total larval length of 2.82 mm. The conclusion of this study is that salinity for the egg incubation period and maintenance of yellow fin tuna larvae are still in the range 33-35 ppt.
Pembuatan Pakan Pellet Moist Berbahan Baku Lokal Untuk Budidaya Lobster di Karamba Jaring Apung Nunik Cokrowati; Dewi Nu'Aeni Setyowati; Nanda Diniarti; Alis Mukhlis; Woro Kusumaningtyas Perwitasari; Mochammad Amiri
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 3 No 1 (2020)
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (179.192 KB) | DOI: 10.29303/jpmpi.v3i1.422

Abstract

Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk memberikan keterampilan pembuatan pakan pellet moist pada pembudidaya lobster yang ada di desa Batunampar Selatan.  Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 29 Juli 2016. Metode yang digunakan pada kegiatan ini adalah tutorial dan praktek langsung. Tutorial dilakukan dengan cara memberi penjelasan pentingnya pengetahuan dan keterampilan membuat pakan buatan, formulasi pellet moist dan keterkaitannya dengan biaya produksi budidaya. Kegiatan ini dilakukan di Desa Batunampar Selatan Kecamatan Jerowaru Kabupaten Lombok Timur. Kegiatan dilakukan di kantor desa dan karamba jaring apung lobster. Peserta kegiatan ini terdiri dari 10 orang pembudidaya lobster dan kerapu, 5 orang aparat desa dan 2 orang perwakilan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Lombok Timur. Tim kegiatan ini adalah 5 orang dosen Program Studi Budidaya Perairan dan 2 orang peneliti dari BPBLL Sekotong. Pakan yang dibuat adalah pellet moist untuk lobster. Formulasi pakan moist lobster yang dilakukan di kegiatan ini adalah 500 gram ikan rucah, 2 kg tepung pakan udang, 400 gram Vitamin ikan, 400 gram binder pakan dan 250 ml Air. Alat yang digunakan adalah blender, panci kukusan, kompor gas, cetakan pakan, ember, baskom, pisau, gunting, sendok, dan nampan. Cara pembuatan pellet moist adalah dengan tahapan 1) Ikan rucah dihaluskan; 2) Tepung pakan udang, ikan rucah; 3) vitamin, air dan binder di blender hingga tercampur rata; 4) Adonan dicetak menggunakan cetakan pakan; 5) Pakan dikukus selama 10 menit kemudian dijemur hingga kering. Pellet moist diberikan ke lobster yang dibudidayakan di karamba jaring apung.  Keywords: Teknologi; pakan buatan; nutrisi; ikan rucah, pertumbuhan; biaya; produksi.
Co-Authors Abidin, Z Abidin, Zaenal Andre Rachmat Scabra Anggoro Prihutomo Anita Prihatini Ilyas Anita Prihatini Ilyas Arnu Finanta Awan Dermawan Awan Dermawan Ayu Adhita Damayanti Baiq Hilda Astriana Baiq Hilda Astriana Dewi N. Setyowati Dewi Nu'Aeni Setyowati Dewi Nur'aeni Setyowati Dewi Nur'aini Setyowati Dewi Nuraeni Setyowati Dewi Nuraini Setyowati Dewi Putri Lestari, Dewi Putri Diamahesa, Wastu Ayu Diaz Asa Gusmi Dzikri Wahyudi Fariq Azhar Fariq Azhar Flaxen D. L. Conway Ichi Naomi Mawardi Irwan Agus Samdani Joko Priyono Junaidi, Muhammad Kadek Juniati Laily Fitriani Mulyani Laily Fitriani Mulyani Lakhsmi Dewi Paramaatman Lalu Hizbulloh Lalu Sepi Al-Muhatir R. lalu Yayan Nigar Leni Mardiana Lumbessy, Salnida Yuniarti Misqul Hurryah Mochammad Amiri Mohammad Syakiran Muhammad Agus Muljanto Muhammad Awaluddin Muhammad Junaidi Muhammad Junaidi Muhammad Marzuki Muhammad Najamuddin Sayuti Muhammad Sumsanto Nadirah Karimatul Ilmi Nadirah Karimatul Ilmi Nanda Diniarti Nanda Diniarti Ni Komang Santi Ariani Nunik Cokrowati Nunik Cokrowati Nunik Cokrowati Nunik Cokrowati Nunik Cokrowati Nunik Cokrowati Nunik Cokrowati Nuri Muahiddah Nurul Hidayah Paryono Paryono Putra Satria Timur Rabiatun Abi Adamiah Rizka Abdi Sadikin Amir Sainida Yuniarti L Sanca Rahmatullah Sanca Rahmatullah Saptono Waspodo Satria Fajry Septiana Dwiyanti Setyowati, Dewi Nur’aeni Setyowati, Dewi Nur’aeni Sitti Hilyana Ulan Ayudia Lestari Viqram Viqram Woro Kusumaningtyas Perwitasari Yuliana Asri Yuyun Arfah