Penelitian ini mengeksplorasi dampak dari Ketakutan akan Ketinggalan Online (Fear of Missing Out – FoMO Online) terhadap kesehatan mental, khususnya depresi, kecemasan, dan stres, di kalangan mahasiswa di Universitas Pekalongan, Indonesia. Peningkatan penggunaan media sosial berkaitan dengan peningkatan tekanan emosional, terutama di kalangan anak muda, melalui mekanisme seperti perbandingan sosial dan stres digital. FoMO Online, sebuah fenomena kontemporer yang ditandai dengan kebutuhan obsesif untuk tetap terhubung, memiliki keterkaitan dengan penggunaan media sosial yang bermasalah dan penurunan kesejahteraan psikologis. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, melakukan survei kepada 116 siswa menggunakan dua instrumen utama: Skala FoMO Online dan Skala DASS-42. Regresi linier berganda digunakan untuk menganalisis hubungan antara FoMO Online dan tiga variabel kesehatan mental. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah non-random convenience sampling. Temuan menunjukkan bahwa FoMO secara signifikan memprediksi depresi (R² = 0.132), kecemasan (R² = 0.157), dan stres (R² = 0.275). Temuan ini sejalan dengan literatur yang ada yang menghubungkan FoMO dengan kelelahan media sosial, penggunaan teknologi yang bermasalah, dan penurunan harga diri.