Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Pengabdian dan Pengembangan Masyarakat

Edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Pada Siswa Sekolah Dasar Negeri 2 Samigaluh Kulonprogo Marko Ferdian Salim; M. Syairaji M. Syairaji; Dian Budi Santoso; Angga Eko Pramono; Nia Fararid Askar
Jurnal Pengabdian dan Pengembangan Masyarakat Vol 4, No 1 (2021): MEI 2021
Publisher : Pengabdian dan Pengembangan Masyarakat Sekolah Vokasi UGM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jp2m.51342

Abstract

Pembangunan kesehatan merupakan salah satu upaya pembangunan nasional untuk tercapainya kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Pelaksanaan pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup setiap orang agar memiliki Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan upaya untuk mengedukasi anak-anak usia dini untuk berperilaku hidup bersih dan sehat, salah satunya di lingkungan sekolah. PHBS di lingkungan sekolah merupakan langkah untuk memberdayakan siswa, guru dan masyarakat lingkungan sekolah agar bisa dan mau melakukan perilaku hidup bersih dan sehat dalam menciptakan sekolah yang sehat. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan edukasi tentang PHBS pada usia dini pada siswa sekolah dasar di SD N 2 Samigaluh Kulonprogo.Metode pelaksanaan kegiatan yaitu berupa edukasi yang terdiri dari penyuluhan, pemutaran video, diskusi dan tanya jawab. Peserta kegiatan edukasi yaitu siswa Sekolah Dasar Negeri 2 Samigaluh Kulonprogo kelas 1, 2, dan 3. Materi yang disampaikan yaitu mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah makan, mengkonsumsi jajanan sehat, menggunakan jamban bersih dan sehat, olahraga yang teratur, memberantas jentik nyamuk, tidak merokok di lingkungan sekolah, membuang sampah pada tempatnya, dan melakukan kerja bakti bersama warga lingkungan sekolah untuk menciptakan lingkungan yang sehat. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini berhasil meningkatkan pengetahuan dan pemahaman peserta tentang PHBS dimana terdapat peningkatan pengetahuan sebesar 57%. Diharapkan kegiatan edukasi PHBS di sekolah dapat dilanjutkan pada daerah lain sebagai upaya untuk menumbuhkan perilaku hidup bersih dan sehat pada usia dini.
Sosialisasi Pencegahan Stunting Balita pada Masa Pandemi Covid-19 di Desa Sidoharjo Kecamatan Samigaluh Kabupaten Kulonprogo Marko Ferdian Salim; M. Syairaji Syairaji; Ratna Lestari Budiani
Jurnal Pengabdian dan Pengembangan Masyarakat Vol 4, No 2 (2021): NOVEMBER 2021
Publisher : Pengabdian dan Pengembangan Masyarakat Sekolah Vokasi UGM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jp2m.61539

Abstract

Stunting merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang menjadi prioritas pemerintah di bidang kesehatan. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menunjukkan bahwa kejadian stunting di Indonesia sebanyak 30,8% dan tahun 2019 mengalami penurunan menjadi 27%. Namun angka tersebut masih jauh dari standar yang ditargetkan pemerintah dan WHO yaitu dibawah 20%. Hasil analisis masalah bidang kesehatan di Desa Sidoharjo Kecamatan Samigaluh Kabupaten Kulonprogo tahun 2020 ditemukan bahwa kasus stunting balita Desa Sidoharjo cukup tinggi (30 kasus) yang disebabkan karena pemahaman masyarakat yang masih kurang mengenai stunting. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat mengenai stunting pada balita. Kegiatan dilakukan dengan metode sosialisasi yang mencakup penyuluhan kesehatan, pemberian bantuan makanan, dan pendataan balita stunting. Kegiatan dilaksanakan pada bulan September 2020 di tengah masa pandemi Covid-19 dengan mengikuti protokol kesehatan. Sasaran kegiatan ini yaitu warga desa secara umum dan khususnya yaitu kader kesehatan, dan ibu balita. Kegiatan diawali dengan melakukan pendataan balita stunting, kemudian dilanjutkan dengan penyuluhan kesehatan (pemasangan spanduk, leaflet, banner, dan penempelan sticker), pemberian bantuan makanan tambahan pada 30 balita stunting, dan pemasangan alat cuci tangan di Polindes dan Balai Desa yang bisa dimanfaatkan warga sebagai tindakan preventif stunting. Kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat mengenai kasus stunting meskipun terdapat keterbatasan karena pandemi Covid-19 dan bisa dilanjutkan dengan pemanfaatan teknologi informasi untuk diseminasi informasi stunting pada tahun berikutnya.