Mahmud Muhsinin
Dosen Prodi Studi Agama-agama UMSurabaya

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Studi Komparasi: Hak Asasi Manusia Dalam Perspektif Islam Dan UUD 1945 Mahmud Muhsinin
Al Hikmah Vol 4, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (232.198 KB) | DOI: 10.30651/ah.v4i2.2645

Abstract

Abstrak Penelitian ini termasuk penelitian pustaka (libraryresearch), yaitu penelitian yang sumber datanya diambil dari buku-buku dan tulisan sebagai sumber utama. Sedangkan penelitian ini bersifat deskriptif-analisis-komparatif, yaitu metode penelitian dengan mengadakan perincian terhadap obyek yang diteliti dengan jalan menggambarkan, memilah-milah serta membandingkan antara satu dengan yang lain, sehingga dalam obyek penelitian dapat diketahui secara lebih tajam dalam memahami adanya persamaan dan perbedaan dalam obyek penelitian. Dari penelitian ini menyimpulkan bahwa adanya perbedaan diantara keduanya bermuara pada ada tidaknya nuansa teologis. Dalam Islam penerapan dan pengamalan hak dan kewajiban manusia merupakan bagian dari bentuk ibadah dan mendapatkan pahala. HAM dalam Islam dapat dikatakan sebagai HAM partikular-universal. Sedangkan dalam UUD 1945 sebagai konstitusi sebuah negara plural lebih bernuansa moral yang pengamalannya bukan merupakan ibadah, tetapi lebih pada terciptanya kehidupan berbangsa dan bernegara yang harmonis dan demokratis. Oleh karena itu HAM dalam UUD 1945 lebih bersifat universal-kontekstual. Namun demikian secara konseptual, formulasi HAM dalam Islam sesuai dengan konsepsi HAM dalam UUD 1945 yang secara nyata melindungi dan menghormati hak-hak setiap individu dalam masyarakat dengan menjunjung tinggi prinsip-prinsip persamaan dan kebebasan seta menyeimbangkan hak dan kewajiban setiap individu atau kelompok tanpa harus merugikan dan membatasi hak-hak yang lain demi terciptanya keadilan dalam segala aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. Kata Kunci : Hak Asasi Manusia, Islam, UUD 1945
Kajian Semantik Al-Qur'an: Melacak Kata Muslim Dalam Al-Qur‟an Mahmud Muhsinin
Al Hikmah Vol 3, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (820.117 KB) | DOI: 10.30651/ah.v3i2.944

Abstract

Penelitian ini akan mencoba melakukan penelitian semantik makna muslim dalam al qur’an. Apa makna kata muslim dalam al qur’an ? berapa banyak ayat yang memuat kata muslim dalam al qur’an ? Dalam penelitian ini penulis mengumpulkan semua ayat yang mengandung atau terdapat kata muslim baik dia berbentuk tunggal atau berbentuk jamak (banyak). Dari berbagai makna kalimat tersebut, kemudian dilakukan analisa makan kata muslim perkalimat atau per ayat, barulah kita mendiskripsikan apa itu muslim ? Kata muslim terdapat di 39 ayat yang tersebar di 24 surat. Kata muslim disematkan kepada para Nabi dan pengikutnya. Nabi Muhammad SAW merupakan nabi terakhir dan kata muslim disematkan kepada Nabi Muhammad dan pengikutnya. Sifat orang muslim diantaranya : Beriman kepada Al qur’an, Beriman kepada semua Nabi, Beribadah hanya kepada Allah tidak mempersekutukan Nya dengan apa pun, Berdakwah kepada tauhid dengan ikhlas mengharapkan pahala dari Allah, Istiqomah dalam ketakwaan, Tidak sombong dan berserah diri kepada Allah, Mau mendengar al qur’an dengan penuh ketaatan, Bersegera untuk pasrah kepada Allah (bertaubat), Orang muslim adalah orang yang beruntung di akhirat, Orang muslim sangat memperhatikan keadaan keluarga, mendoakan mereka, berbakti kepada ibu bapak, Orang muslim akan bersungguh-sungguh dalam menjelankan agama islam.
Melayu Dan Islam Dalam Perspektif Sejarah Mahmud Muhsinin
Al Hikmah Vol 5, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (493.624 KB) | DOI: 10.30651/ah.v5i2.4278

Abstract

AbstrakKita mengenal bangsa melayu identic dengan Islam. Sudah menjadi ciri khusus bahwa orang melayu beragama Islam, bahkan budaya mereka juga berlandaskanIslam. Kerekatan Melayu dengan Agama Islam menjadi focus penelitian daritulisan ini. Bagaimana sejarah perkembangan budaya dan sastra Melayu hinggaakhirnya melebur dengan Agama Islam. Ada 3 periode perkembangan sastra melayu, yaitu Periode Hindu-Budha, Periodeawal Islam, dan periode Klasik. Periode Hindu-Budha merupakan periode dariabad 7 sampai abad ke-14, di periode ini wilayah Sumatra dan SemenanjungMalaka dalam pengaruh Hindu-Budha. Pada periode ini bangsa melayu mulaimengenal untuk membaca dan menulis. Karya sastra yang berkembang pada masaini didominasi oleh hikayat-hikayat dari Hindu-Budha. Periode awal islammerupakan periode masuknya islam ke nusantara. Di masa ini sastra melayu mulaidiislamisasikan, mereka mengenal islam dengan budayanya. Periode ini di abadke-14 sampai abad ke-16. Yang ketiga, periode klasik sastra melayu. Periode inidi abad ke-16 sampai abad ke-19. Di masa ini karya-karya sastra melayumenunjukkan jati dirinya sebagai sastra bagian dari budaya dunia islam.
Puasa Menurut Islam dan Katolik Mahmud Muhsinin
Al Hikmah Vol 1, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (211.909 KB) | DOI: 10.30651/ah.v1i2.1056

Abstract

Skripsi ini membahas puasa menurut islam dan katolik. Puasa menurut islam adalah menahan makan dan minum serta menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa mulai dari terbit fajar sampai terbenam matahari.syarat dan rukun puasa adalah meliputi berakal,baligh,dan kuat berpuasa.adapun rukun puasa adalah meliputi niat,dan menahan diri dari segala yang membatalkan sejak terbit fajar sampai terbenam matahari.macam-macam puasa meliputi puasa sunat,puasa makhruh,dan haram berpuasa. Yang termasuk puasa sunat adalah meliputi puasa enam hari bulan syawal,puasa arofah,puasa asyuro,danpuasa senin kamis.ibadah puasa mengandung hikmah diantaranya tanda terima kasih kepada allah,rasa sosial terhadap semua manusia,dan menjaga kesehatan.puasa menurut katolik adalah menahan makan dan minum serta menjauhi dari hal-hal yang membatalkan dan merusak puasa.umat katolik berpuasa dan berpantang yang artinya adalah tanda pertobatan,tanda penyangkalan diri,dan tanda kita mempersatukan sedikit pengorbanan kita dengan yesus.macam macam puasa katolik meliputi puasa hari agung,puasa seminggu dua kali ,puasa mengusir setan,dan puasa perdamaian .adapun hikmah puasa meliputi ,mendekatkan diri dari tuhannya menolong sesame manusia termasuk golongan orang-orang fakir dan miskin dan menjaga kesehatan. Kata kunci : Puasa Islam dan Katholik
Strategi Majelis Pembina Kesehatan Umum Muhammadiyah Melawan Pandemi Covid 19 Mahmud Muhsinin; Romelah Romelah
Al Hikmah Vol 7 No 2 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (274.81 KB) | DOI: 10.30651/ah.v7i2.5417

Abstract

Wabah covid 19 menjadi wabah yang dialami oleh semua bangsa dan negara di bumi ini. Penyebarannya telah merata di semua negara. Indonesia sendiri telah mengalami wahab ini satu tahun lamanya hingga saat ini wabah ini belum hilang. Berbagai elemen masyarakat ikut menanggulangi wabah covid 19, termasuk Muhammadiyah. Rumah sakit Muhammadiyah merupakan rumah sakit swasta yang berada digarda terdepan dalam menanggulangi wabah covid 19. Kesigapan tersebut merupakan hasil dari pembinaan yang dilakukan oleh Muhammadiyah terhadap amal usahanya, dalam hal ini dilakukan oleh Majelis Pembina Kesehatan Umum Muhammadiyah. Bagaimana strategi  Majelis Pembina Kesehatan Umum Muhammadiyah dalam melawan pandemi Covid 19 ? inilah tujuan penelitian ini. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan metode untuk mengeksplorasi dan memahami makna. Cara pandang penelitian bergaya induktif, berfokus pada kekhususan. Objek penelitian bersifat alamiah, pengumpulan data menggunakan teknik trianggulasi, analisa data bersifat induktif. Hasil penelitian lebih menekankan makna. Tujuan penelitian ini adalah merumuskan strategi majelis kesehatan Muhammadiyah ketika masa pandemi dan masa pasca pandemi. Hasil penelitian bahwa proses pembinaan oleh Majelis Pembina Kesehatan Umum Muhammadiyah dilakukan secara bertahap, dimulai dari menselaraskan dan menyamakan visi hidup karyawan dengan visi amal usaha, yaitu mengikuti visi misi muhammadiyah. Proses kedua menanamkan keyakinan atau ruh amal usaha, yang mengikuti ruh dan keyakinan gerakan Muhammadiyah. Proses ketiga, bersikap sesuai dengan ketentuan amal usaha, yang mengikuti amalan warga Muhammadiyah.
Puasa Tekstual Dan Kontekstual Dalam Islam Mahmud Muhsinin
Al Hikmah Vol 4, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (367.011 KB) | DOI: 10.30651/ah.v4i1.2332

Abstract

Abstrak Puasa merupakan tempat pembinaan bagi setiap muslim untuk membina dirinya, di mana masing-masing mengerjakan amalan yang dapat memperbaiki jiwa, meninggikan derajat, memotivasi untuk mendapatkan hal-hal yang terpuji dan menjauhkan diri dari hal-hal yang merusak. Juga memperkuat kemauan, meluruskan kehendak, memperbaiki fisik, menyembuhkan penyakit, serta mendekatkan seorang hamba kepada Rabb-nya.Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama, Puasa tekstual adalah suatu definisi tentang hal hal yang berkaitan dengan puasa berdasarkan teks teks yang menjadi sumber akan pengertian tentang puasa dalam islam yakni Al Qur’an dan hadist serta pendapat para ulama’ terhadap teks teks Al Qur’an dan hadist Puasa kontekstual adalah puasa berdasarkan teks namun dilihat dari sudut pandang yang berbeda atau dilihat dari subyek/pelaku puasa. Secara kontektual orang yang berpuasa dilatih selalu memperhatikan keadaan sosial, Begitu juga secara tekstual orang yang berpuasa tidak makan dan minum seharian, setidaknya ia bisa merasakan, bagaimana rasanya menjadi orang-orang kelas bawah yang hidupnya serba kekurangan dan kesulitan. Kata kunci: Puasa tekstual, kontekstual.
Studi Pemikiran Ibnu Rusyd Terhadap “Filsafat Sains” Mahmud Muhsinin; Syamsul Arifin
Al Hikmah Vol 7 No 1 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (497.868 KB) | DOI: 10.30651/ah.v7i1.8473

Abstract

Filsafat sains membantu menggali konsep-konsep yang mendasari ilmu pengetahuan, seperti penyelidikan tentang apa itu "penjelasan ilmiah", apakah ada "realitas" di luar apa yang dapat diamati, dan bagaimana teori-teori ilmiah dapat diuji dan dikonfirmasi. Ini adalah disiplin yang terus berkembang seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan memiliki dampak yang signifikan dalam membantu memahami batasan, etika, dan implikasi sosial dari ilmu pengetahuan. Ibnu Rusyd merupakan salah satu tokoh filsafat Islam yang berbicara mengenai ilmu pengetahuan dan agama. Bagaimana pandangan Ibnu Rusyd tentang filsafat sains ? Penelitian ini berusaha menelusuri pandnagan Ibnu Rusyd tentang filsafat sains. Metode yang digunakan adalah penelitian kepustakaan. Hasil penelitian meliputi : agama dan sains berasal dari sumber yang sama, keduanya tidak bisa dipertentangkan, keduanya akan selalu melengkapi. Sains menggunakan akal sebagai sarana untuk mendapatkan kebenaran, namun akal manusia terbatas untuk bisa menyentuh semua hal kebenaran. Oleh karena itu ada agama yang menjadi pelengkap dan membantu mendapatkan kebenaran secara lengkap.
Pendapat Masyarakat Islam Terhadap Kristenisasi (Studi Kasus Di Perak Barat Surabaya) Mahmud Muhsinin
Al Hikmah Vol 5, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (340.759 KB) | DOI: 10.30651/ah.v5i1.3337

Abstract

AbstractThe Protestant Christian movement which was very hostile to the Catholic Church succeeded in destroying the position of the Catholic Mission in India since the 17th century. But the French revolution had caused political upheaval in the Netherlands which resulted in the destruction of the Protestant Zending center and the revival of the Katoik Mission. as well as being very strong. After the Malacca peninsula was taken over by the Dutch and their power in Indonesia grew, the Catholic religion in Sulawesi was gradually taken over by the Dutch. namely in 1807, seven years later, in 1904, the center of the Catholic Mission in the Netherlands sent two delegates to Jakarta, Jacob Nellisen and Lambert Prinsen, then the mission was centered in Jakarta, Semarang and Surabaya.The purpose of this study include: to find out about the opinion of the Islamic community towards Christianization, how the relationship of the West Silver community between the Islamic Society and the Christian Community as well as how the religious attitude of the Islamic community towards Christians in the West Perak village.The results obtained are the views of the Islamic community towards Christianization can be mapped into 3 things: first the group of preachers: they argue that this movement must be dammed by preaching through three elements of preaching, namely: first: Charity of oral deeds, second: actualization of Islam with real works, third: praiseworthy personality as sokogurunya. The second group is ordinary people: they think religion is a personal belief that cannot be applied to others. The third group, namely: people who convert to Christianity but back again, they argue that religion cannot be related to ethnicity or family, it is a personal problem because one is free to choose the religion and belief that he believes. The relationship between the Islamic community and the Christian community is very tolerant and the religious attitude of the Islamic community towards Christians is to accept in worldly terms but not in religious or Shari'a matters. Keywords: Christianization, the opinion of the Islamic community towards Christianization.
Potert Keberagamaan Masyarakat Petani Mahmud Muhsinin
Al Hikmah Vol 6, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (239.09 KB) | DOI: 10.30651/ah.v6i2.6460

Abstract

Indonesia terkenal sebagai negara agraris, dengan lahan pertania yang luas serta profesi petani yang doniman. Dalam penelitian ini pembahasan yang dikaji adalah yang berkaitan dengan masyarakat petani di desa prambanan kec. Gayam kab. Sumenep. Dengan fokus penelitian pada bagaimana keberagamaan petani dalam kehidupan sehari – hari. Petani merupakan orang yang berprofesi sebagai tani. Dalam kesehariannya mereka bekerja mengurusi lahan pertanian. Pekerjaan menggarap pertanian menjadi pekerjaan pokok mereka. Masyarakat petani cenderung kekurangan karena hasil pertaniannya hanya cukup untuk makan pribadi bahkan kurang. Keberagamaan adalah aktifitas keseharian yang berkaitan dengan agama dan kepercayaan.  Metode dalam penelitian ini yaitu jenis deskriptif kualitatif, yang mana penulis membuat deskripsi atau gambaran secara sistematis, factual dan juga akurat dengan kata – kata yang beraitan dengan fenomene yang diselidiki. Yang mana data didapatkan dengan tekhnik pengumpulan data hasil observasi, wawancara serta dokumentasi. Dan kemudian hasil tersebut di analisis dalam bentuk uraian deskriptif  Hasil penelitian bahwa masyarakat petani dalam keberagamaan mereka lebih fokus kepada hal-hal tentang akhlak bersosial atau bermasyarakat. Sedangkan untuk menjalankan ibadah kepada Allah dalam keseharian masih kurang. Mereka malas dalam melaksanakan ibadah secara rutin berdasarkan kesadaran dan tanggung jawabnya sebagai seorang hamba. Masyarakat petani masih sering mengutamakan untuk fakus dalam pekerjaannya tanpa menyeimbangkan dengan memintanya kepada Allah SWT. Namun bagi mereka yang memiliki pendidikan pondok pesantren ada kesadaran untuk menjalankan ibadah secara rutin dalam keseharian mereka. Sehingga faktor pendidikan agama yang lebih di pondok pesantern menjadikan seorang memiliki aktifitas keberagamaan yang lebih baik dibanding mereka yang tidak mendapatkan pendidikan agama di pondok pesantren.