Mukayat Al-Amin
Dosen Prodi Studi Agama-agama UMSurabaya

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Studi Komparatif: Pemikiran Pendidikan Islam Menurut KH. Ahmad Dahlan Dan KH. Hasyim Asy‟ari Mukayat Al-Amin; Mukadas Mukadas
Al Hikmah Vol 4, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (439.845 KB) | DOI: 10.30651/ah.v4i2.2646

Abstract

Abstrak Pendidikan Islam dalam perspektif K.H. Ahmad Dahlan adalah merupakan suatu sarana dan upaya sadar yang dilakukan dalam rangka mengentaskan pemikiran manusia yang statis menuju pemikiran yang dinamis yang bertujuan melahirkan manusia yang siap tampil sebagai ulama-intelek dan intelek-ulama yang memiliki keteguhan iman dan ilmu yang luas, serta kuat jasmani dan rohani yang tetap mendasarkan semua itu pada Al-Qur‟an dan Hadis. Sedangkan pendidikan Islam dalam perspekti K.H. Hasyim Asy‟ari merupakan sarana dan upaya strategis yang dilakukan oleh manusia dalam rangka mencapai kemanuisannya,se hingga mampu mengetahui hakikat penciptaannya, penciptanya dan tugas serta tanggung jawab manusia sebagai khalifah di bumi yang kemudian bertujuan agar dengan pendidikan Islam, manusia mampu mendekatkan diri kepada Allah SWT., sehingga mendapatkan kebahagian dunia dan akhirat yang juga tetap melandaskan pada Al-Qur‟an dan Hadis. K.H. Ahmad Dahlan dan K.H. Hasyim Asy‟ari memiliki persamaan dan perbedaan dalam memandang pendidikan Islam. Namun, secara umum mereka berdua sepakat bahwa pendidikan Islam merupakan sarana dan upaya yang tepat dan strategis dalam rangka menyelamatkan kehidupan manusia dari hal apapun. Sedangkan perbedaan yang terlihat dari kedua tokoh tersebut dalam memaknai pendidikan Islam adalah masalah substansi dari pendidikan Islam tersebut. K.H. Ahmad Dahlan cenderung bercorak modernis, sedangkan K.H. Hasyim Asy‟ari cenderung bercorak tradisionalis. Kontribusi K.H.Ahmad Dahlandan K.H. Hasyim Asy‟ariterhadappendidikan Islam di Indonesia sangatlah banyak. K.H. Ahmad Dahlan dengan Muhammadiyahnya sudah mendirikan ribuan lembaga pendidikan, dan K.H. Hasyim Asy‟ari dengan Nahdlotul Ulamanya juga sudah melahirkan lembaga pendidikan yang tersebar diseluruh Indonesia. Dan sampai sekarang system pendidikan Islam yang mereka berdua tawarkan masih dipergunakan dalam lembaga-lembaga pendidikan. Kata Kunci: Pendidikan Islam, K.H. Ahmad Dahlan, K.H. Hasyim Asy’ari
Fenomena Pembangunan Rumah Ibadah Agama Minoritas Di Pamekasan Mukayat Al-Amin; Khoirul Anam
Al Hikmah Vol 5, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (359.25 KB) | DOI: 10.30651/ah.v5i1.3339

Abstract

AbstractBeing in a state of law which has been regulated in the law, it should be obeyed in every condition because the law is created based on community agreement to achieve comprehensive justice without favoritism. In Indonesia, religious diversity becomes a dynamic including Pamekasan, the city where the majority of the population is Muslim, so that a dynamic emerged where there is  a group of religious communities who are in a minority in the city that have difficulties in building their own tabernacle.In order to get a good cooperation process, a supportive situation is needed, namely a situation that allows the creation of values which all parties can accept because they feel they need it. Even so, it is very regrettable that the ideals of salvation and peace are not always a uniform reality. Otherwise, it can occur hostility and clashes between religious groups. Keywords: Phenomenon of Tabernacle Construction of Minority Religious
Hari Kiamat Dalam Perspektif Islam Dan Budha (Studi Perbandingan) Mukayat Al-Amin
Al Hikmah Vol 5, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (529.034 KB) | DOI: 10.30651/ah.v5i2.4280

Abstract

Abstrak            Fokus penelitian ini adalah menjawab tiga permasalahan pokok, yaitu:pertama, bagaimana hari kiamat menurut Islam?  Kedua, bagaimana hari kiamatmenurut Budhisme? Ketiga, bagaimana persamaan dan perbedaan antara Islam danBudhisme tentang hari kiamat?            Penelitian ini merupakan studi literer (library research) dengan modeldokumental-doktrinal, yaitu referensi dan kitab suci tentang kepercayan kepada harikiamat dalam pandangan Islam dan Budhisme, Di satu sisi, secara doktrinal Islamadalah termasuk agama samawi sedangkan Budhisme agama ardli. Di sisi lain, umatpenganut kedua agama tersebut telah hidup berdampingan sejak lama di Indonesia dimana secara sosialistis-relegius tidak tertutup kemungkinan adanya salingmempengaruhi antara keduanya. Kitab suci dan pikiran para ulama kedua agama diletakkan sebagai obyek penelitian. Metode penelitian yang digunakan adalahpendekatan kualitatif, yakni nilai-nilai yang ada di balik kepercayaan kepada harikiamat tersebut.              Temuan penelitian ini: pertama, bahwa Islam maupun Budhisme sama-samamempunyai kitab suci, penganut dan mengajarkan tentang hari kiamat. Kedua,kepercayaan kepada hari kiamat dalam Islam termasuk rukun Iman atau pokokkepercayaan kelima, bahwa kiamat pasti datang, hari kebangkitan dan hisabkemudian selamanya di surga atau neraka. Menurut Budhisme, setiap mahkluk hidupsenantiasa mengalami perubahan dan berakhir pada kemusnahan namun bukanmerupakan akhir dari kehidupan manusia di dunia.              Rekomendasi penelitian ini adalah bahwa dakwah amar ma’ruf dan nahimunkar menjadi kewajiban di atas pundak setiap insan mukmin untuk dihiduphidupkandan jangan pernah berhenti, termasuk kajian komparatif agama yanghendaknya selalu berujuk kepada Al-Qur’an dan Sunnah Nabi Muhammad SAWyang shahih. Wa Allahu A’lam.Kata Kunci : Hari Kiamat, Islam, Budha, Komparasi
Muhammadiyah dan Terorisme Mukayat Al-Amin; Abdul Mujib
Al Hikmah Vol 3, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (737.669 KB) | DOI: 10.30651/ah.v3i2.943

Abstract

Tidak dapat kita pungkiri bahwa isu terorisme di Indonesia masih menjadi isu keagamaan yang santer di bicarakan/di diskusikan, apa lagi ada beberapa tuduhan dan persepsi yang dialamatkan kepada Muhammadiyah yang mendukung terorisme, hal ini di buktikan dengan banyak kader-kadernya yang terlibat dalam beberapa kasus terorisme. Oleh Karena itu Latar belakang dalam Penelitian ini adalah adanya keterlibatan warga Muhammadiyah dalam beberapa aksi terorisme di Indonesia, hal inilah yang menarik untuk diteliti.Penelitian ini berusaha mencari tahuBagaimana pandangan elit dan warga Muhammadiyah Jawa Timur terkait dengan aksi terorisme di Indonesia yang melibatkan kader Muhammadiyah?. Penelitian ini juga berusaha mengkolaborasikan konsep dan teori orientailsme/ other W. Said, dikursus kekuasaan/pengetahuan Foucault dan Samuel P. Huntington dan magnum opusnya “The Class Of Civilitation”. Teori-teori yang diadaptasi ini merupakan dialektika yang secara pragmatik berada pada posisi "chane and contuinity", berubah dan berkesinambungan. Diskursus kekuasaan/pengetahuan Foucault memberi skill analisis bahwa kepentingan tak lepas dari kekuasaan. Sebuah teori yang menjelaskan pola-pola persaingan gagasan, bagaimana sebuah gagasan menjadi dominan sementara yang lain tidak?. Teori Foucault dapat membedakan antara diskursus dominan dan diskursus alternatif yang subversi Ideologi dominan. Dalam rangka untuk penggalian data yang lebih komprehensif penelitian ini dilakukan lokasi yang dijadikan sebagai setting pengambilan data yang digunakan sebagai bahan di dalam Penelitian ini adalah Para Elit Muhammadiyah di Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur (PWM JATIM), dan warga Muhammadiyah Jawa Timur yang dalam penelitian Prof Munir Mulkhan dikelompokkan sebagai Al-Ikhlas, Ahmad Dahlan, Munu dan Munas.